Bab ini berisi tentang kesimpulan yang dapat diambil dari
keseluruhan isi dari laporan Tugas Akhir serta Saran yang
disampaikan penulis untuk pengembangan sistem yang ada demi
kesempurnaan sistem yang lebih baik.
2.1 Perangkat Keras
2.1.1 Mikrokontroler
Pada saat ini penggunaan mikrokontroler dapat kita temui pada berbagai
peralatan, misalnya perlatan yang terdapat di rumah, seperti telepon digital,
microwave oven, televisi, mesin cuci, system keamanan rumah, PDA, dll.
Mikrokontroler dapat kita gunakan untukberbagai aplikasi misalnya untuk
pengendalian,otomasi industri, akuisisi data, telekomunikasi dan lain-lain.
Keuntungan menggunakan mikrokontroler yaitu harganya murah, dapat diprogram
berulang kali, dan dapat diprogram sesuai dengan keinginan. Saat ini keluarga
mikrokontroler yang ada di pasaran yaitu Intel 8048 dan 8051(MCS
51), Motorolla
68HC
11,Microchip PIC, Hitachi H8, dan Atmel AVR. Terdapat beberapa keunggulan
yang diharapkan dari alat-alat yang berbasis mikrokontroler (microcontroller-based
solutions) :
• Kehandalan tinggi (high reliability) dan kemudahan integrasi dengan
komponen lain (high degree of integration)
• Ukuran yang semakin dapat diperkecil (reduced in size)
• Penggunaan komponen dipersedikit (reduced component count) yang juga
• Waktu pembuatan lebih singkat (shorter development time) sehingga lebih
cepat pula dijual ke pasar sesuai kebutuhan (shorter time to market)
• Konsumsi daya yang rendah (lower power consumption)
Perbedaan mikrokontroler dan mikroprosesor :
Terdapat perbedaan yang signifikan antara mikrokontroler dan
mikroprosessor. Perbedaan yang utama antara keduanya dapat dilihat dari dua faktor
utama yaitu arsitektur perangkat keras (hardware architecture) dan aplikasi
masing-masing.
• Ditinjau dari segi arsitekturnya, mikroprosesor hanya merupakan single chip
CPU, sedangkan mikrokontroler dalam IC-nya selain CPU juga terdapat
device lain yang memungkinkan mikrokontroler berfungsi sebagai suatu
single chip computer. Dalam sebuah IC mikrokontroler telah terdapat ROM,
RAM, EPROM, serial interface dan paralel interface, timer, interrupt
controller, konverter Anlog ke Digital, dan lainnya (tergantung feature yang
melengkapi mikrokontroler tersebut).
• Sedangkan dari segi aplikasinya, mikroprosessor hanya berfungsi sebagai
Central Processing Unit yang menjadi otak komputer, sedangkan
mikrokontroller, dalam bentuknya yang mungil, pada umumnya ditujukan
untuk melakukan tugas tugas yang berorientasi kontrol pada rangkaian yang
membutuhkan jumlah komponen minimum dan biaya rendah (low cost).
2.1.1.1 Mikrokontroler AVR
Mikrokontroler yang banyak digunakan saat ini adalah mikrokontroler AVR.
AVR adalah mikrokontroler RISC (Reduce Instruction Set Compute) 8 bit
berdasarkan arsitektur Harvard, yang dibuat oleh Atmel pada tahun 1996. AVR
mempunyai kepanjangan Advanced Versatile RISC atau Alf and Vegard’s Risc
processor yang berasal dari nama dua mahasiswa Norwegian Institute of Technology
(NTH), yaitu Alf-Egil Bogen dan Vogard Wollan.
AVR meiliki keunggulan dibandingkan dengan mikrokontroler lain,
keunggulan mikrokontroler AVR yaitu AVR memiliki kecepatan eksekusi program
yang lebih cepat karena sebagian besar instruksi dieksekusi dalam 1 siklus clock,
lebih cepat dibandingkan dengan mikrokontroler MCS
51yang memilki arsitetektur
CISC (Complex Instruction Set Compute) di mana mikrokontroler MCS
51membutuhkan 12 siklus clock untuk mengeksekusi 1 instruksi. Selain itu,
mikrokontroler AVR meiliki fitur yang lengkap (ADC internal, EEPROM Internal,
Timer/Counter, Watchdog Timer, PWM, Port I/O, komunikasi serial, Komparator,
I
2C, dll.), sehingga dengan fasilitas yang lengkap ini, programmer dan desainer dapat
menggunakannya untuk berbagai aplikasi system elektronika seperti robot, otomasi
industri, peralatan telekomunikasi, dan berbagai keperluan lain. Secara umum
mikrokontroler AVR dapat dikelompokkan menjadi 3 kelompok, yaitu keluarga
AT90Sxx, ATMega, dan ATtiny. ( Sumber [1] )
Tabel 2.1 Jenis Mikrokontroler AVR
Mikrokontroler AVR Memori
Tipe Jumlah pin Flash EEPROM SRAM
TinyAVR 8 – 32 1 – 2K 64 – 128 0 – 128
AT90Sxx 20 – 44 1 – 8K 128 – 512 0 – 1K
ATMega 32 - 64 8 – 128K 512 – 4K 512 – 4K
2.1.1.2 ATMega8535
Dalam project tugas akhir ini mikrokontroler yang digunakan adalah jenis
AVR ATmega8535. ATMega8535 merupakan salah satu mikrokontroler 8 bit buatan
Atmel untuk keluarga AVR yang diproduksi secara masal pada tahun 2006. Karena
merupakan keluarga AVR, maka ATMega8535 juga menggunakan arsitektur RISC.
Mikrokontroler AVR ATmega8535 memiliki fitur yang cukup lengkap.
ATmega8535 telah dilengkapi dengan ADC internal, EEPROM internal,
Timer/Counter, PWM, analog comparator, dll. Fitur-fitur yang dimiliki oleh
mikrokontroler ATmega8535 adalah sebagai berikut:
1. Saluran I/O sebanyak 32 buah, yaitu port A, port B, port C, dan port D.
2. ADC internal sebanyak 8 saluran.
3. Tiga buah Timer/Counter dengan kemampuan pembandingan.
4. CPU yang terdiri atas 32 buah register.
5. SRAM sebesar 512 byte.
6. Memori Flash sebesar 8 kb dengan kemampuan Read While Write.
7. Port antarmuka SPI
8. EEPROM sebesar 512 byte yang dapat diprogram saat operasi.
9. Antarmuka komparator analog.
10. Port USART untuk komunikasi serial.
11. Sistem mikroprosesor 8 bit berbasis RISC dengan kecepatan maksimal 16 MHz.
(Soebhakt i, Hendraw an. 2007)Kontr uksi ATMega8535
Mikrokontroler ATmega8535 memiliki 3 jenis memori, yaitu memori
program, memori data dan memori EEPROM. Ketiganya memiliki ruang sendiri dan
terpisah.
a. Memori program
ATmega8535 memiliki kapasitas memori progam sebesar 8 Kbyte yang
terpetakan dari alamat 0000h – 0FFFh dimana masing-masing alamat
memiliki lebar data 16 bit. Memori program ini terbagi menjadi 2 bagian yaitu
bagian program boot dan bagian program aplikasi.
b. Memori data
ATmega8535 memiliki kapasitas memori data sebesar 608 byte yang terbagi
menjadi 3 bagian yaitu register serba guna, register I/O dan SRAM.
ATmega8535 memiliki 32 byte register serba guna, 64 byte register I/O yang
dapat diakses sebagai bagian dari memori RAM (menggunakan instuksi LD
atau ST) atau dapat juga diakses sebagai I/O (menggunakan instruksi IN atau
OUT), dan 512 byte digunakan untuk memori data SRAM.
c. Memori EEPROM
ATmega8535 memiliki memori EEPROM sebesar 512 byte yang terpisah dari
memori program maupun memori data. Memori EEPROM ini hanya dapat
diakses dengan menggunakan register-register I/O yaitu register EEPROM
Address, register EEPROM Data, dan register EEPROM Control. Untuk
mengakses memori EEPROM ini diperlakukan seperti mengakses data
eksternal, sehingga waktu eksekusinya relatif lebih lama bila dibandingkan
dengan mengakses data dari SRAM.
ATmega8535 merupakan tipe AVR yang telah dilengkapi dengan 8 saluran
ADC internal dengan fidelitas 10 bit. Dalam mode operasinya, ADC ATmega8535
dapat dikonfigurasi, baik secara single ended input maupun differential input. Selain
itu, ADC ATmega8535 memiliki konfigurasi pewaktuan, tegangan referensi, mode
operasi, dan kemampuan filter derau yang amat fleksibel, sehingga dengan mudah
disesuaikan dengan kebutuhan ADC itu sendiri.
ATmega8535 memiliki 3 modul timer yang terdiri dari 2 buah timer/counter 8
bit dan 1 buah timer/counter 16 bit. Ketiga modul timer/counter ini dapat diatur
dalam mode yang berbeda secara individu dan tidak saling mempengaruhi satu sama
lain. Selain itu, semua timer/counter juga dapat difungsikan sebagai sumber
interupsi. Masing-masing timer/counter ini memiliki register tertentu yang digunakan
untuk mengatur mode dan cara kerjanya.
Serial Peripheral Interface (SPI) merupakan salah satu mode komunikasi
serial syncrhronous kecepatan tinggi yang dimiliki oleh ATmega8535. Universal
Syncrhronous and Asyncrhronous Serial Receiver and Transmitter (USART) juga
merupakan salah satu mode komunikasi serial yang dimiliki oleh ATmega8535.
USART merupakan komunikasi yang memiliki fleksibilitas tinggi, yang dapat
digunakan untuk melakukan transfer data baik antar mikrokontroler maupun dengan
modul-modul eksternal termasuk PC yang memiliki fitur UART.
USART memungkinkan transmisi data baik secara syncrhronous maupun
asyncrhronous, sehingga dengan memiliki USART pasti kompatibel dengan UART.
Pada ATmega8535, secara umum pengaturan mode syncrhronous maupun
asyncrhronous adalah sama. Perbedaannya hanyalah terletak pada sumber clock saja.
Jika pada mode asyncrhronous masing-masing peripheral memiliki sumber clock
sendiri, maka pada mode syncrhronous hanya ada satu sumber clock yang digunakan
secara bersama-sama. Dengan demikian, secara hardware untuk mode asyncrhronous
hanya membutuhkan 2 pin yaitu TXD dan RXD, sedangkan untuk mode
syncrhronous harus 3 pin yaitu TXD, RXD dan XCK.
Konfigurasi pin ATMega8535 ( Sumber [8] )
VCC/Pin 10 : Power Supply
GND/Pin 11 : Ground
Port A (PA0 – PA7) : Port I/O 8-bit dua arah dengan resistor pull-up internal. Juga
berfungsi sebagai masukan analog ke ADC (ADC0 s.d. ADC7)
Port B (PB0 – PB7) : Port I/O 8-bit dua arah dengan resistor pull-up internal.
Fungsi khusus masing-masing pin :
PB0/Pin 1 T0 (Timer/Counter0 External Counter Input)
PB1/Pin 2 T1 (Timer/Counter1 External Counter Input)
PB2/Pin 3 AIN0 (Analog Comparator Positive Input)
PB3/Pin 4 AIN1 (Analog Comparator Negative Input)
PB4/Pin 5 SS (SPI Slave Select Input)
PB5/Pin 6 MOSI (SPI Bus Master Output/Slave Input)
PB6/Pin 7 MISO (SPI Bus Master Input/Slave Output)
PB7/Pin 8 SCK (SPI Bus Serialock)
Port C (PC0 – PC7) : Port I/O 8-bit dua arah dengan resistor pull-up internal. Dua
pin yaitu PC6 dan PC7 berfungsi sebagai oscillator luar untuk Timer/Counter2.
Port D (PD0 – PD7) : Port I/O 8-bit dua arah dengan resistor pull-up internal.
Fungsi khusus masing-masing pin :
PD0/Pin 14 RXD (UART Input Line)
PD1/Pin 15 TXD (UART Output Line)
PD2/Pin 16 INT0 (External Interrupt 0 Input)
PD4/Pin 18 OC1B (Timer/Counter1 Output CompareB Match Output)
PD5/Pin 19 OC1A (Timer/Counter1 Output CompareA Match Output)
PD6/Pin 20 ICP (Timer/Counter1 Input Capture Pin)
PD7/Pin 21 OC2 (Timer/Counter2 Output Compare Match Output)
RESET/Pin 9 : Masukan reset. Sebuah reset terjadi jika pin ini diberi logika
rendah melebihi periode minimum yang diperlukan.
XTAL
1/Pin 13 : Masukan ke inverting oscillator amplifier dan masukan ke
rangkaianclock internal.
XTAL
2/Pin 12 : Keluaran dari inverting oscillator amplifier.
AVCC : Catu daya untuk port A dan ADC.
AREF : Referensi masukan analog untuk ADC.
AGND : Ground analog.
(Wardhana, Lingga. 2006)
2.1.2 RTC (Real Time Clock) DS1302
Real Time Clock berhubungan dengan waktu mulai dari detik, menit, jam,
hari, tanggal, bulan dan tahun. Tetapi IC RTC ini juga bisa dipakai untuk menyimpan
data di dalam internal RAM RTC ini, di mana data tersebut tidak bisa hilang
meskipun supply diputus, hal ini karena di dalam IC RTC tersebut ada battery-nya
yang selalu hidup untuk menjalankan clock-nya jadi waktu (clock) tetap berjalan
meskipun supply dimatikan. IC RTC ini masih mempunyai kelebihan bisa dipakai
sebagai timer atau alarm. Untuk hitungan detik, menit, jam, hari, tanggal, bulan dan
tahun dengan tahun kabisat yang valid sampai 2100 karena compensation valid up to
2100. Mode yang dipilih juga bisa 12 or 24 hour clock with AM dan PM in 12 hour
mode.
Gambar 2.4 RTC ds1302
Komponen utama Serial RTC ialah DS1302 dengan fitur-fitur sebagai berikut :
2. Memory / RAM sebesar 31 byte
3. Single byte atau burst akses
4. Support battery Lithium atau Ni-Cd untuk backup supply
5. Kemampuan Trickle Charge untuk pengisian battery jenis Ni-Cd
Gambar 2.5 Sirkuit umum ds1302 (data sheet ds1302)
2.1.3 Seven Segment
Seven segment merupakan LED yang disusun atas 7 segment yang
dipergunakan untuk menampilkan angka 0 sampai 9 dan sejumlah karakter alfabet.
Gambar 2.6 Seven Segment
Seven segment terdiri dari dua konfigurasi, yaitu common anoda dan common
katoda. Pada seven segment tipe common anoda, anoda dari setiap LED dihubungkan
menjadi satu kemudian dihubungkan ke sumber tegangan positif dan katoda dari
masing-masing LED berfungsi sebagai input dari seven segment. Seven segment
yang digunakan pada tugas akhir ini adalah seven segment anoda dengan ukuran 3
inch.
2.1.4 MAX232
MAX 232 merupakan salah satu jenis IC rangkaian antar muka dual RS-232
transmitter / receiver yang memenuhi semua spesifikasi standar EIA-232-E seperti
gambar pada gambar 2.6. IC MAX232 hanya membutuhkan power supply 5V (single
power supply ) sebagai catu daya. IC MAX232 di sini berfungsi untuk merubah level
tegangan pada COM1 menjadi level tegangan TTL / CMOS. IC MAX232 terdiri atas
tiga bagian yaitu dual charge-pump voltage converter, driver RS232, dan receiver
2.1.5 Komponen Elektronika
Komponen Elektronika biasanya sebuah alat berupa benda yang menjadi
bagian pendukung suatu rangkaian elektronik yang dapat bekerja sesuai dengan
kegunaannya. Mulai dari yang menempel langsung pada papan rangkaian baik berupa
PCB, Protoboard maupun Veroboard dengan cara di solder atau tidak menempel
langsung pada papan rangkaian (dengan alat penghubung lain, misalnya kabel).
2.1.5.1 PCB
Papan sirkuit cetak (bahasa inggris : printed circuit board atau PCB) adalah
sebuah papan yang penuh dengan sirkuit dari logam yang menghubungkan komponen
elektronika satu sama lain tanpa kabel. PCB mempunyai dua jenis, PCB Cooper Clad
(Berlapis Tembaga) dan PCB Matrix Strip Board (Paan Matriks Bergaris). PCB yang
umum di pasaran saat ini ada PCB Matrix Strip Board (Papan Matriks Bergaris) atau
biasa disebut PCB Lubang karena menggunakan kabel sebagai alat penghubung antar
komponen.
2.1.5.2 Resistor
Resistor adalah komponen dasar elektronika yang digunakan untuk membatasi
jumlah arus yang mengalir dalam suatu rangkaian. Kemampuan resistor dalam
menghambat arus listrik sangat beragam disesuaikan dengan nilai resistensi resistor
tersebut. Resistor bersifat resistif dan umumnya terbuat dari bahan karbon. Satuan
resistansi dari suatu resistor disebut Ohm atau dilambangkan Ω (Omega).
2.1.5.3 Kapasitor
Kapasitor adalah komponen elektronika yang dapat menyimpan muatan
listrik. Struktur sebuah kapasitor terbuat dari 2 buah plat metal yang dipisahkan oleh
suatu bahan dielektrik. Bahan-bahan dielektrik yang umum dikenal misalnya udara
vakum, keramik, gelas dan lain-lain. Jika kedua ujung plat metal diberi tegangan
listrik, maka muatan-muatan positif akan mengumpul pada salah satu kaki (elektroda)
metalnya dan pada saat yang sama muatan-muatan negatif terkumpul pada ujung
metal yang satu lagi. Muatan positif tidak dapat mengalir menuju ujung kutup negatif
dan sebaliknya muatan negatif tidak bisa menuju ke ujung kutup positif, karena
terpisah oleh bahan dielektrik yang non-konduktif. Muatan elektrik ini “tersimpan”
selama tidak ada konduksi pada ujung-ujung kakinya.
2.1.5.4 Transistor
atau sebagai fungsi lainnya. Transistor dapat berfungsi semacam kran listrik, dimana
berdasarkan arus inputnya (BJT) atau tegangan inputnya (FET), memungkinkan
pengaliran listrik yang sangat akurat dari sirkuit sumber listriknya.
Pada umumnya, transistor memiliki 3 terminal, yaitu Basis (B), Emitor (E)
dan Kolektot (C). Tegangan yang di satu terminalnya misalnya Emitor dapat dipakai
untuk mengatur arus dan tegangan yang lebih besar daripada arus input Basis, yaitu
pada keluaran tegangan dan arus output Kolektor.
2.2 Perangkat Lunak
2.2.1 CodeVisionAVR
CodeVisionAVR merupakan salah satu software kompiler yang khusus
digunakan untuk mikrokontroler keluarga AVR. CodeVisionAVR merupakan yang
terbaik bila dibandingkan dengan kompiler-kompiler yang lain karena beberapa
kelebihan yang dimiliki oleh CodeVisionAVR antara lain:
1. Menggunakan IDE (Integrated Development Environment).
2. Fasilitas yang disediakan lengkap (mengedit program, mengkompile program,
mendownload program) serta tampilannya terlihat menarik dan mudah dimengerti.
Kita dapat mengatur settingan editor sedemikian rupa sehingga membantu
memudahkan kita dalam penulisan program.
3. Mampu membangkitkan kode program secara otomatis dengan menggunakan
4. Memiliki fasilitas untuk mendownload program langsung dari
CodeVisionAVR dengan menggunakan hardware khusus seperti Atmel STK500,
Kanda System STK200+/300 dan beberapa hardware lain yang telah didefenisikan
oleh CodeVisionAVR.
5. Memiliki fasilitas debugger sehingga dapat menggunakan software compiler
lain untuk mengecek kode assembler nya, contohnya AVRStudio.
6. Memiliki terminal komunikasi serial yang terintegrasi dalam CodeVisionAVR
sehingga dapat digunakan untuk membantu pengecekan program yang telah dibuat
khususnya yang menggunakan fasililtas komunikasi serial USART.
(Rangkuti, Syahban. 2011)
2.2.2 Isis Proteus 7 Profesional
Proteus merupakan gabungan dari program ISIS dan ARES. Dengan
penggabungan kedua program ini maka skematik rangkaian elektronika dapat
dirancang serta disimulasikan dan dibuat menjadi layout PCB. ISIS singkatan dari
Intelligent Schematic Input System. ISIS dirancang sebagai media untuk menggambar
skematik rangkaian elektronik dan sekaligus menguji rangkaian yang dibuat tersebut
apakah sudah dapat bekerja dengan baik atau belum melalui fasilitas simulasi.
ISIS dapat menyimulasikan berbagai jenis mikroprosesor dan mikrokontroler,
termasuk mikrokontroler keluarga AVR. Diharapkan dengan menggunakan program
simulasi ini maka perancangan rangkaian berbasis mikrokontroler dapat lebih muda
dilakukan serta mengurangi biaya produksi dan menghemat waktu. ISIS dilengkapi
program compiler, sehingga dapat mengompilasi file kode sumber seperti Assenbly
menjadi file HEX sehingga nantinya dapat digunakan oleh mikrokontroler yang
sebenarnya. (Rangkuti, Syahban. 2011)
2.2.3 AVR Studio 4
Software yang dapat digunakan untuk mendownload source code dari code
vision AVR dalam bentuk file .hex, untuk ditanamkan ke dalam mikrokontroler
ATMega8535.
Pada bab ini menjelaskan mengenai perancangan jam server maupun client, baik itu perancangan hardware maupun software.
3.1 Kebutuhan Per angkat Keras 3.1.1 J am Ser ver
Perangkat keras yang dibutuhkan untuk merancang dan membangun jam sebagai server adalah sebagai berikut:
1. LCD 16x2
LCD ini berfungsi untuk menampilkan pilihan menu setting yang ada pada server serta menampilkan hari,tanggal dan waktu.
2. Mikrokontroler ATMega8535
ATMega8535 sebagai CPU jam server. 3. RTC ds1302
Sebagai penyimpan waktu mulai detik, menit, jam, tanggal, bulan, tahun, hari dalam minggu.
4. Downloader
Alat yang digunakan untuk mendownload program dengan file .hex ke mikrokonroler.
5. Buzzer
Sebagai penanda bunyi atau alarm yang terpasang pada jam server. 6. MAX232
7. DB9 Male PCB
Connector yang akan menghubungkan server ke client. 8. Battery
Sebagai pengganti catu daya ds1302 apabila listrik padam. 9. Button
Digunakan untuk tombol setting. 10.Adaptor 5V
Sebagai catu daya jam server.
3.1.2 J am Client
Untuk merancang dan membangun jam sebagai client dibutuhkan perangkat keras sebagai berikut :
1. ATMega8535
Digunakan sebagai CPU pada client. 2. 7 Segment
Digunakan untuk menampilkan jam dan menit. 3. MAX232
IC yang akan dihubungkan dengan DB9. 4. DB9 Female PCB
Connector penghubung server dan client. 5. Adaptor 12V
3.2 Kebutuhan Per angkat Lunak
Software yang digunakan dalam jam server maupun jam client dengan
menggunakan mikrokontroler adalah sebagai berikut : 3.2.1 Code Vision AVR
Sebuah software yang digunakan untuk merancang program untuk mengatur jalannya waktu pada RTC ds1302 dan mikrokontroler menggunakan bahasa C.
3.2.2 Isis Pr oteus 7 Pr ofesional
Sebuah software untuk mendesain rangkaian skematik. ISIS 7 Professional juga digunakan untuk membuat simulasi hardware (rangkaian elektronik) sehingga script/program yang telah selesai dapat diterapkan langsung ke dalam simulasi untuk mengetahui apakah rangkaian skematik tersebut sudah benar atau tidak, sebelum rangkaian skematik dicetak ke PCB.
3.2.3 AVR Studio 4
Software yang dapat digunakan untuk mendownload source code dari code
vision AVR dalam bentuk file .hex, untuk ditanamkan ke mikrokontroler ATMega8535.
3.3 Per ancangan Per angkat Keras 3.3.1 J am Ser ver
Dalam perancangan jam server perlu diketahui terlebih dahulu kebutuhan perangkat keras apa saja yang dibutuhkan untuk membangunnya. Di atas telah
disebutkan apa saja hardware yang dibutuhkan pada jam server. Untuk lebih memudahkan perancangan, digunakan isis proteus 7 profesional dalam proses menggambar skematik rancangan. Gambar rancangan skematik jam server dapat dilihat di bawah ini.
Gambar 3.1 Rancangan skematik jam server
3.3.2 J am Client
Sama dengan jam server, untuk membangun jam client dibutuhkan gambar rancangan skematik untuk membangunnya. Kebutuhan perangkat untuk membangun client ini hampir sama dengan server. Sama – sama membutuhkan ATmega 8535 dan max232. Untuk lebih jelasnya, rancangan skematik client dapat dilihat dibawah ini.
Gambar 3.2 Rancangan skematik jam client
3.4 Per ancangan Per angkat Lunak
Pada perancangan perangkat lunak terdiri dari perangkat lunak untuk jam server dan perangkat lunak untuk jam client.
3.4.1 J am Ser ver
Pada jam server terdapat empat menu yang berfungsi untuk mensetting jam, alarm, dan hari libur nasional. Semua setting akan dilakukan pada jam server, fungsi jam client hanya untuk menampilkan jam dan menit. Sehingga semua proses akan lebih banyak terdapat pada jam server. Untuk lebih jelasnya dapat
Start Siap Tampilan Utama Setting Tanggal Setting Hari Libur Setting Mode End Setting Jam Ujian Menu Y T
Gambar 3.3 Flowchart menu utama
Penjelasan flowchart diatas adalah pada saat catu daya pada jam server dinyalakan maka pada layar lcd 2x16 akan muncul tampilan hari, tanggal, bulan, dan tahun, dibawahnya terdapat tampilan jam, menit, dan detik. Tampilan ini dapat disebut juga tampilan utama. Tampilan utama ini belum cocok dengan waktu saat itu, untuk mencocokkan dengan waktu dan hari pada saat itu harus masuk pada menu setting tanggal. Pada jam server ini terdapat 4 menu, yaitu setting tanggal, setting hari libur, setting jam ujian, dan setting mode jam.
Start
Set Hari Set
Tanggal Set Bulan Set Tahun Set Menit Set Jam End Setting Tanggal Siap Y T 3.4.1.1 Menu Setting Tanggal
Pada menu ini digunakan untuk mensetting waktu pada saat itu. Menu ini berfungsi pada mode apapun, baik mode normal ataupun mode ujian. Untuk lebih jelasnya, dapat dilihat pada gambar flowchart dibawah ini.
Gambar 3.4 Flowchart setting tanggal
Penjelasan dari gambar diatas adalah setting tanggal digunakan untuk mensetting hari, tanggal, bulan, tahun, jam, dan menit pada saat itu. Awal setting pada menu ini akan masuk pada pilihan hari, setelah hari sudah dipilih maka akan masuk pada pilihan tanggal, bulan dan tahun. Setelah itu semua sudah disetting, maka langkah terakhir adalah set jam dan menit. Untuk detik secara otomatis akan dimulai dari 00 pada setiap selesai dari menu setting tanggal.
Start Siap Imlek Maulid Nabi Nyepi Wafat Yesus Waisak Kenaikan Yesus Idul Fitri 1 Idul Fitri 2 Idul Adha End Setting Hari Libur Setting Y T 3.4.1.2 Menu setting har i libur
Menu ini berfungsi untuk mensetting hari libur nasional dalam waktu satu tahun. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar dibawah ini.
Gambar 3.5 Flowchart setting hari libur
Penjelasan dari gambar diatas adalah pada menu ini, hari libur yang disetting adalah hari libur nasional yang tidak pasti seperti hari libur keagamaan. Untuk hari libur pasti seperti 1 Januari, 17 Agustus, dan 25 Desember sudah