Pada bab ini membahas tentang kesimpulan dan saran sebagai bahan perbaikan dalam melakukab kegiatan perancangan sistem.
GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
2.1 Gambaran Umum SMA IPIEMS
SMA IPIEMS Surabaya merupakan salah satu sekolah swasta unggulan di kota Surabaya merupakan sekolah yang terintegrasi A sejak tahun ajaran 2005 dengan visi “Prima dalam layanan, unggul dalam berprestasi dalam membangun budaya belajar yang kondusif bagi pengembangan kepribadian siswa yang berwawasan Imtaq dan Iptek sehingga mampu menjawab tantangan zaman “. Dengan misi ini SMA IPIEMS Surabaya selalu meningkatkan kualitas pelayanan pembelajaran yang terprogram guna meningkatkan prestasi belajar serta mngembangkan dan menumbuhkan kegiatan yang berwawasan IPTEK sebagai bekal siswa kelak di dunia kerja.
SMA IPIEMS Surabaya beralamat di Jl. Raya Menur No.125 Surabaya saat ini SMA IPIEMS Surabaya terdapat kurang lebih sekitar 950 siswa pada tahun ajaran 2013/2014 yang terbagi menjadi beberapa kelas yaitu untuk kelas X terbagi menjadi delapan kelas, kelas XI terbagi menjadi empat kelas IPA, empat kelas IPS, dan kelas XII terbagi menjadi empat kelas IPA dan lima kelas IPS. SMA IPIEMS Surabaya memiliki fasilitas ruang guru yang cukup besar, laboratorium IPA, laboratorium komputer, ruang kesenian, lapangan olahraga, kantin, koperasi siswa, dan mushola.
2.2 Struktur Organisasi SMA IPIEMS
SMA IPIEMS Surabaya didirikan pada tahun 1983, yang terletak di Jl. Raya Menur No. 125 Surabaya .
Dengan berdirinya SMA IPIEMS maka dibentuk organisasi masa bakti 2014/2015 dengan susunan sebagai berikut :
A. Kepala Sekolah
B. Tim Pengembangan Sekolah C. Guru
D. Wali Kelas E. Tim Tata Tertib
F. Guru Bimbingan Konseling G. Koordinator Lingkungan Sekolah
2.3 Visi dan Misi SMA IPIEMS Surabaya
2.3.1 Visi SMA IPIEMS Surabaya
“ Prima dalam layanan, unggul dalam prestasi dengan membangun budaya belajar yang kondusif bagi pemngembangan kepribadian siswa yang berwawasan Imtaq dan Iptek sehingga mampu menjawab tantangan zaman. ”
2.3.2 Misi SMA IPIEMS Surabaya
1. Meningkatkan kualitas pelayanan pembelajaran yang terprogram guna meningkatkan prestasi belajar.
2. Meningkatkan kualitas pelayanan kegiatan kesiswaan agar siswa lebih berpacu dalam pengembangan diri.
3. Meningkatkan profesionalisme guru dan karyawan melalui kegiatan pengembangan karier.
4. Meningkatkan kualitas layanan kegiatan pendalaman iman dan ketaqwaan terhadap Tuhan yang Maha Esa melalui kegiatan – kegiatan keagamaan yang dianut setiap siswa agar terbentuk siswa yang berakhlaq tinggi dan berkepribadian mulia.
5. Mengembangkan dan menumbuhkan kegiatan yang berwawasan IPTEK sebagai bekal siswa kelak di dunia kerja.
6. Memperkaya sumber belajar melalui internet dan media lainnya untuk menu njang proses pembelajaran.
7. Meningkatkan fungsi komputer sebagai sarana penunjang pelaksanaan Sistem Informasi Manajemen Sekolah (SIM).
8. Melaksanakan manajemen Partisipatif Stake Holders / Komite Sekolah dengan sekolah.
2.4 Struktur Organisasi Komite Sekolah
Komite Sekolah Kepala Sekolah
Kepala Tata Usaha
Wakasek Kesiswaan Wakasek Kurikulum Wakasek Sarana
Prasarana Wakasek Humas
Koordinator BK / BP Guru
Siswa
Gambar 2. 2 Struktur Organisasi SMA IPIEMS Surabaya
2.5 Deskripsi Tugas
Berdasarkan struktur organisasi pada Gambar 2.2 dapat dideskripsikan tugas yang dimiliki oleh tiap bagian yang bersangkutan sebagai berikut:
Komite Sekolah merupakan sebuah badan mandiri yang mewadahi peran serta masyarakat dalam rangka peningkatan mutu, pemerataan dan efisiensi pengelolaan
Kepala Sekolah Memimpin seluruh staff dan pegawai
SMA dan mengawasi jalannya proses belajar mengajar. Dan juga, orang yang paling bertanggung jawab terhadap sukses atau tidaknya sistem belajar mengajar yang diterapkan di SMA
Tata Usaha Bertanggung jawab atas proses administrasi dan surat menyurat yang dilakukan SMA.
BK Tanggungjawab, wewenang dalam
pelaksanaan pelayanan bimbingan dan konseling terhadap peserta didik. Bagian Kesiswaan Memvalidasi siswa yang akan masuk ke SMA IPIEMS Surabaya. Data siswa diterima dari sistem diknas. Bagian Sarana dan Prasarana Memfasilitasi sarana dan prasarana
sekolah bagi para siswa.
Bagian Kurikulum Membantu kepala sekolah dalam menyusun semua mata pelajaran, kelas, sistem penilaian dan menyiapkan semua yang berkaitan tentang kegiatan belajar mengajar siswa di SMA IPIEMS Surabaya. Bagian Humas Membantu kinerja kepala sekolah
dalam berhubungan dengan masyarakat sekitar atau luar sekolah.
Guru Berkewajiban untuk menyampaikan
materi pelajaran kepada siswa dan memberikan hasil penilaian.
Siswa Berkewajiban menerima bimbingan
BAB III LANDASAN TEORI
3.1 Bimbingan dan Penyuluhan
Dalam mendefinisikan istilah bimbingan, para ahli bidang bimbingan dan penyuluhan memberikan pengertian yang berbeda–beda. Meskipun demikian, pengertian yang mereka sajikan memiliki satu kesamaan arti bahwa bimbingan merupakan suatu proses pemberian bantuan.
Prayitno dan Erman Amti (2004:99) mengemukakan bahwa bimbingan adalah proses pemberian bantuan yang dilakukan oleh orang yang ahli kepada seorang atau beberapa orang individu, baik anak-anak, remaja, maupun dewasa agar orang yang dibimbing dapat mengembangkan kemampuan dirinya sendiri dan mandiri dengan memanfaatkan kekuatan individu dan sarana yang ada dan dapat dikembangkan berdasarkan norma-norma yang berlaku. Sofyan S. Willis (2009:13) Bimbingan adalah proses bantuan terhadap individu yang membutuhkannya. Bantuan tersebut diberikan secara bertujuan, berencana dan sistematis, tanpa paksaan melainkan atas kesadaran individu tersebut, sehubungan dengan masalahnya.
3.2 Konsep Dasar Sistem Informasi
Sistem adalah seperangkat unsur-unsur yang saling berkaitan, saling bergantung, dan saling berkaitan atau suatu kesatuan usaha yang terdiri dari bagian-bagian yang saling berkaitan satu denga yang lainnya, dalam usaha untuk
BAB III LANDASAN TEORI
3.1 Bimbingan dan Penyuluhan
Dalam mendefinisikan istilah bimbingan, para ahli bidang bimbingan dan penyuluhan memberikan pengertian yang berbeda–beda. Meskipun demikian, pengertian yang mereka sajikan memiliki satu kesamaan arti bahwa bimbingan merupakan suatu proses pemberian bantuan.
Prayitno dan Erman Amti (2004:99) mengemukakan bahwa bimbingan adalah proses pemberian bantuan yang dilakukan oleh orang yang ahli kepada seorang atau beberapa orang individu, baik anak-anak, remaja, maupun dewasa agar orang yang dibimbing dapat mengembangkan kemampuan dirinya sendiri dan mandiri dengan memanfaatkan kekuatan individu dan sarana yang ada dan dapat dikembangkan berdasarkan norma-norma yang berlaku. Sofyan S. Willis (2009:13) Bimbingan adalah proses bantuan terhadap individu yang membutuhkannya. Bantuan tersebut diberikan secara bertujuan, berencana dan sistematis, tanpa paksaan melainkan atas kesadaran individu tersebut, sehubungan dengan masalahnya.
3.2 Konsep Dasar Sistem Informasi
Sistem adalah seperangkat unsur-unsur yang saling berkaitan, saling bergantung, dan saling berkaitan atau suatu kesatuan usaha yang terdiri dari bagian-bagian yang saling berkaitan satu denga yang lainnya, dalam usaha untuk
mencapai satu tujuan dalam lingkungan yang kompleks (Soenaryo, 2000: 5). Suatu sistem bisa dikatakan berhasil jika sistem tersebut mencapai sasaran dan tujuan dari pembuatan sistem itu. Hal senada juga dikemukakan oleh Robert dalam Hartono (1999: 11) menyatakan bahwa sistem informasi adalah suatu sistem di dalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian, mendukung operasi, bersifat manajerial dan kegiatan strategi dar i suatu organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan sistem informasi adalah suatu pengumpulan data yang terorganisasi beserta tata cara penggunaannya yang mencakup lebih jauh dari pada sekedar penyajian. Istilah tersebut mengandung suatu maksud yang ingin dicapai dengan jalan memilih dan mengatur data serta menyusun tata cara penggunaannya.
3.3 Analisis dan Perancangan Sistem
Menurut Kendall dan Kendall (2003:7), analisis dan perancangan sistem dipergunakan untuk menganalisis, merancang, dan mengimplementasikan peningkatan-peningkatan fungsi bisnis yang dapat dicapai melalui penggunaan sistem informasi terkomputerisasi.Analisis sistem dilakukan dengan tujuan untuk dapat mengidentifikasi dan mengevaluasi permasalahan yang terjadi dan kebutuhan yang diharapkan, sehingga dapat diusulkan perbaikannya.
Perancangan sistem merupakan penguraian suatu sistem informasi yang utuh ke dalam bagian komputerisasi yang dimaksud, mengidentifikasi dan mengevaluasi permasalahan, menentukan kriteria, menghitung konsistensi terhadap kriteria yang ada, serta mendapatkan hasil atau tujuan dari masalah
tersebut serta mengimplementasikan seluruh kebutuhan operasional dalam membangun aplikasi.
3.4 Siklus Hidup Siswa
Siklus hidup sistem adalah proses evolusioner yang diikuti dalam menerapkan sistem atau subsistem informasi berbasis komputer. Sikulus hidup sistem sering disebut sebagai pendekatan air terjun (waterfall approach) bagi pembangunan dan pengembangan sistem (Tata Sutabri, 2003).
System Life Cycle terdiri dari lima fase yaitu : 1. Fase Perencanaan
Fase ini dimulai dengan mendefinisikan masalah dan dilanjutkan dengan sistem penunjukan objektif dan paksaan. Di sini sistem analis memimpin studi yang mungkin terjadi dan mengemukakan pelaksanaannya pada manajer.
2. Fase Analisis.
Fase ini mempunyai tugas penting yaitu menunjukkan kebutuhan pemakai informasi dan menentukan tingkat penampilan sistem yang diperlukan untuk memuaskan kebutuhan tersebut. Fase ini meliputi penetapan jangkauan proyek, mengenal resiko, mengatur rangkaian tugas, dan menyediakan dasar untuk kontrol. Analisis mengumpulkan persyaratan untuk sistem. Tahap ini meliputi rinci kajian terhadap kebutuhan bisnis organisasi.
3. Fase Desain
Fase Desain ini meliputi penentuan pemrosesan dan data yang dibutuhkan oleh sistem yang baru, dan pemilihan konfigurasi terbaik dari hardware yang menyediakan desain. Desain system adalah ketentuan mengenal proses dan data
yang dibutuhkan oleh sistem yang baru. Proses desain akan menerjemahkan syarat kebutuhan ke sebuah perancangan perangkat lunak yang dapat diperkirakan sebelum dibuat coding. Proses ini berfokus pada : struktur data, arsitektur perangkat lunak, representasi interface, dan detail (algoritma) prosedural. Merancang alir kerja (workflow) dari sistem dalam bentuk diagram alir (flowchart) atau Data Flow Diagram (DFD). Merancang basis data (database) dalam bentuk Entity Relationship Diagram (ERD) bisa juga sekalian membuat basis data secara fisik. Merancang input ouput aplikasi (interface) dan menentukan form-form dari setiap modul yang ada. Merancang arsitektur aplikasi dan jika diperlukan menentukan juga kerangka kerja (framework) aplikasi. Pada tahapan ini atau sebelumnya sudah ditentukan teknologi dan tools yang akan digunakan baik selama tahap pengembangan (development) maupun pada saat implementasi (deployment).
4. Fase Pelaksanaan / Implementasi
Fase ini melibatkan beberapa spesialis informasi tambahan yang mengubah desain dari bentuk kertas menjadi satu dalam hardware, software, dan data. Pelaksanaan adalah penambahan dan penggabungan antara sumber-sumber secara fisik dan konseptual yang menghasilkan pekerjaan sistem. Dalam tahap ini, desain yang sudah diterjemahkan ke dalam kode.Program komputer yang ditulis menggunakan bahasa pemrograman konvensional atau aplikasi generator. Alat pemrograman seperti kompiler, Juru, Debuggers digunakan untuk menghasilkan kode. Berbagai bahasa pemrograman tingkat tinggi seperti C, C ++, Pascal, Java digunakan untuk coding. Sehubungan dengan jenis aplikasi, hak bahasa pemrograman yang dipilih.
5. Fase Pemakaian / Penggunaan
Selama fase penggunaan, audit memimpin pelaksanaannya untuk menjamin bahwa sistem benar-benar dikerjakan, dan pemeliharaannya pun dilakukan sehingga sistem dapat menyediakan kebutuhan yang diinginkan. Pada fase 1-3 adalah siklus hidup pengembangan system. Tahap 4 adalah tahap penggunaan (implementasi) yang berlangsung hingga tiba waktunya untuk merancang system itu kembali jika diperlukan. Proses merancang kembali akan mengakibatkan berulangnya siklus hidup sistem secara keseluruhan.
3.5 Database
Menurut Marlinda (2004:1), database adalah suatu susunan/kumpulan data operasional lengkap dari suatu organisasi/perusahaan yang diorganisir/dikelola dan disimpan secara terintegrasi dengan menggunakan metode tertentu menggunakan komputer sehingga mampu menyediakan informasi
optimal yang diperlukan pemakainya. Penyusunan satu database digunakan untuk
mengatasi masalah-masalah pada penyusunan data yaitu redundansi dan inkonsistensi data, kesulitan pengaksesan data, isolasi data untuk standarisasi,
multiple user (banyak pemakai), masalah keamanan (security), masalah integrasi
(kesatuan), dan masalah data independence (kebebasan data).
3.6 Interaksi Manusia dan Komputer
Menurut Wicaksono (2006:4), Interaksi Manusia dan Komputer (IMK) adalah sebuah disiplin ilmu yang mempelajari desain, evaluasi, implementasi dari sistem komputer interaktif untuk dipakai oleh manusia, beserta studi tentang
faktor-faktor utama dalam lingkungan interaksinya. Deskripsi lain dari IMK adalah suatu ilmu yang mempelajari perencanaan dan desain tentang cara manusia dan komputer saling bekerja sama, sehingga manusia dapat merasa puas dengan cara yang paling efektif. Dikatakan juga bahwa sebuah desain antar muka yang ideal adalah yang mampu memberikan kepuasan terhadap manusia sebagai pengguna dengan faktor kapabilitas serta keterbatasan yang terdapat dalam sistem. Pada implementasinya, IMK dipengaruhi berbagai macam faktor antara lain organisasi, lingkungan, kesehatan, pengguna, kenyamanan, antar muka, kendala dan produktifitas.
BAB IV
DESKRIPSI KERJA PRAKTIK
4.1 Membuat Prosedur Kerja
Berdasarkan hasil survey yang dilakukan pada saat kerja praktik di SMA IPIEMS, secara garis besar permasalahan yang ada dalam perusahaan ini adalah proses transaksi yang dilakukan menggunakan sejumlah kertas dan tingkat keamanan yang rendah dengan hanya pengarsipan yang disimpan.
Dalam kerja praktik ini, berusaha menemukan permasalahan yang ada dan mempelajari serta mengatasi masalah tersebut. Permasalahan pada transaksi SMA IPIEMS Surabaya yaitu mengenai proses transaksi yang masih menggunakan pencatatan manual, lalu penyimpanan data dengan cara manual. Untuk mengatasi masalah yang ada di atas maka diperlukan langkah-langkah sebagai berikut:
a. Menganalisis Sistem b. Mendesain Sistem
c. Mengimplementasikan Sistem
d. Melakukan Pembahasan terhadap Implementasi Sistem
Pada langkah-langkah tersebut di atas ditunjukkan untuk dapat menemukan solusi dari permasalahan yang ada pada SMA IPIEMS Surabaya untuk lebih jelasnya, dapat dijelaskan pada sub bab di bawah ini.
Penganalisa mendapatkan beberapa permasalahan yang dapat diambil melalui document flow lama. Permasalahan tersebut antara lain, proses yang dilakukan masih tergolong manual. Pendataan siswa, koleksi siswa perkelas,
DESKRIPSI KERJA PRAKTIK
4.1 Membuat Prosedur Kerja
Berdasarkan hasil survey yang dilakukan pada saat kerja praktik di SMA IPIEMS, secara garis besar permasalahan yang ada dalam perusahaan ini adalah proses transaksi yang dilakukan menggunakan sejumlah kertas dan tingkat keamanan yang rendah dengan hanya pengarsipan yang disimpan.
Dalam kerja praktik ini, berusaha menemukan permasalahan yang ada dan mempelajari serta mengatasi masalah tersebut. Permasalahan pada transaksi SMA IPIEMS Surabaya yaitu mengenai proses transaksi yang masih menggunakan pencatatan manual, lalu penyimpanan data dengan cara manual. Untuk mengatasi masalah yang ada di atas maka diperlukan langkah-langkah sebagai berikut:
a. Menganalisis Sistem b. Mendesain Sistem
c. Mengimplementasikan Sistem
d. Melakukan Pembahasan terhadap Implementasi Sistem
Pada langkah-langkah tersebut di atas ditunjukkan untuk dapat menemukan solusi dari permasalahan yang ada pada SMA IPIEMS Surabaya untuk lebih jelasnya, dapat dijelaskan pada sub bab di bawah ini.
Penganalisa mendapatkan beberapa permasalahan yang dapat diambil melalui document flow lama. Permasalahan tersebut antara lain, proses yang dilakukan masih tergolong manual. Pendataan siswa, koleksi siswa perkelas,
pencatatan pelanggaran siswa. Prosedur yang dilakukan cukup banyak, sehingga membutuhkan banyak waktu untuk menyelesaikannya.
4.2 Menganalisa Sistem
Menganalisis sistem adalah langkah awal untuk membuat suatu sistem baru. Dalam langkah ini harus dilakukan analisis terhadap permasalahan yang ada dalam transaksi SMA IPIEMS Surabaya khususnya mengenai pencatatan bimbingan
konseling yang masih menggunakan manual. Untuk dapat membuat sistem yang baru, terlebih dahulu harus mengetahui alur transaksi yang masih digunakan sampai saat ini. Maka dibuatlah document flow yang berfungsi untuk mengetahui secara detail alur transaksi tersebut.
Dokumen flow memuat hasil analisis yang dibuat berdasarkan hasil survey pada SMA IPIEMS Surabaya. Dokumen flow menggambarkan proses yang berhubungan dalam kegiatan transaksi sebelum menggunakan sistem informasi terintegrasi.
4.2.1 Document Flowchart Data Siswa Baru
Document Flow Data Siswa Baru
Calon Siswa Baru Panitia Penerimaan Siswa
Baru BP/BK Start Membeli Formulir Mengisi Formulir Melengkapi Syarat- syarat dan Mengisi Data Pribadi Siswa
Formulir dan syarat- syarat yang sudah
dilengkapi
Menyerahkan Formulir yang sudah terisi, syarat-syarat dan data pribadi siswa ke panitia
Mencatat data
pribadi siswa Data Pribadi Siswa
Data pribadi siswa Mencatat data pribadi siswa dan Menyimpan data pribadi siswa Menyerahkan Data pribadi siswa ke BP
Data pribadi siswa yang sudah
disimpan
Finish
Pada gambar 4.1 calon siswa baru mengisikan formulir yang telah diterima. Kemudian calon siswa baru menyerahkan formulir yang telah disii kebagian pantia. Kemudian oleh bagian panitian penerimaan siswa baru mencatat data pribadi siswa tersebut. Setelah bagian penerimaan siswa baru menyerahkan data siswa baru ke bimbingan konseling. Kemudian di serahkan, bagian BP akan mencatat data pribadi siswa dan menyimpan data pribadi siswa.
4.2.2 Document Flowchart Absensi Siswa
Document Flow Absensi Siswa
Sekertaris Kelas BP/BK
Start
Mengambil form
absen di BP Absensi
Absen
di kelas absensi siswa Pencatatan
Absensi Absen yang
telat dicatat
Menyerahkan absensi
ke BP
Finish
Gambar 4. 2 Document Flowchart Absensi Siswa
Pada gambar 4.2 sekertaris kelas mengambil form absen di bp. Kemudian sekertaris tersebut mengabsen kehadiran dikelas. Setelah absen, sekertaris kelas tersebut menyerahkan absensi ke BP. Kemudian bagian BP akan mencatat siapa saja yang masuk.
4.2.3 Document Flowchart Maintenance Kelas
Document Flow Maintenance Kelas
BP / BK Kepala Sekolah Start Pengajuan Kelas Baru Pengajuan Kelas Baru TIDAK Finish ACC YA Pengajuan Kelas
Baru yang di acc Pengajuan Kelas Baru yang di acc
Membuat kelas baru
Kelas Baru
Finish
Gambar 4. 3 Document Flowchart Maintenance Kelas
Pada gambar 4.3 bagian BP langsung membuat surat pengajuan kelas baru. kemudian surat pengajuan diberikan kepada kepala sekolah. jika surat pengajuan kelas di acc, maka kepala sekolah akan memberikan ke bagian BP. Kemudian bagian BP akan membuat kelas baru.
4.2.4 Document Flowchart Pelanggaran
Document Flow Pelanggaran
Tim Tata Tertib Guru Kesiswaan Siswa
Start Pengajuan Form
sidak
Form Pengajuan
Sidak ACC ? TIDAK
YA Finish Memberikan ke Guru Kesiswaan Membuat Form sidak Form sidak Melakukan Penyidakan Ada pelanggaran? YA Mencatat siswa yang terkena penyidakan Form panggilan Form panggilan TIDAK Pengarahan bimbingan Form bimbingan Finish
Pada gambar 4.4 setelah form pengajuan sidak terisi maka form akan diberikan guru kesiswaan. Jika form di acc maka guru kesiswaan akan membuat form sidak. Kemudian guru kesiswaan akan melakukan penyidakan. Apabila ada pelanggaran, maka bagian guru kesiswaan akan mencatat siswa yang terkena pelanggaran. Kemudian guru kesiswaan akan memanggil siswa tersebut. Setelah itu siswa akan diberikan pengarahan bimbingan.
4.3 Desain Sistem
Desain sistem merupakan tahap pengembangan setelah menganalisa sistem dilakukan, maka selanjutnya dilakukan desain sistem. Langkah-langkah yang dilakukan dalam desain sistem ini adalah:
1. System Flow 2. Context Diagram 3. HIPO
4. Data Flow Diagram (DFD)
5. Entity Relationship Diagram (ERD) 6. DBMS
7. Desain Input Output
Keenam langkah tersebut akan dijelaskan sebagai berikut:
1. System Flow
Dengan melihat dan menganalisa sistem yang sedang berjalan saat ini, maka dilakukan suatu prosedur pengembangan yaitu dengan membuat system flow baru. System Flow yang ada digambarkan sebagai berikut :
4.3.1 System Flow Data Siswa
System Flow Data Siswa Baru
Calon Siswa Baru Petugas Penerimaan Siswa Baru
Start
Input data siswa baru Formulir
Pendaftaran Menyimpan data siswa baru
Data siswa baru Menampilkan data siswa baru kwitansi pembayaran Data siswa baru Input jumlah pembayaran DB simpan data pembayaran cetak kwitansi pembayaran Finish
Gambar 4. 5 System Flow Data Siswa
Pada gambar 4.5 dimulai dari petugas penerimaan siswa baru, petugas menginputkan data siswa baru setelah formulir pendaftaran diberikan kepada petugas. Kemudian petugas akan menyimoan data tersebut ke database data siswa baru. Setelah itu petugas menginputkan jumlah pembayaran dan mencetak kwitansi pembayaran, kemudian kwitansi pembayaran diberikan kepada calon siswa baru.
4.3.2 System Flow Absensi Siswa
System Flow Absensi Siswa
Guru
Start
Menampilkan data absensi
NIP & Password
Menvalidasi NIP Data absensi
dan Password siswa TIDAK
Guru
Finish
NIP dan Pass valid YA Mencatat jam masuk siswa Absen Siswa Menyimpan data absen
Gambar 4. 6 System Flow Absensi Siswa
Pada gambar 4.6 dimulai dengan memasukkan NIP dan Password guru. Jika valid, sistem ini akan mencatat jam masuk siswa dan menyimpan kedalam database absensi siswa. Kemudian guru bisa melihat siapa saja yang masuk hari ini.
K
4.3.3 System Flow Maintenance Kelas
System Flow Maintenance Kelas
BP / BK Kepala Sekolah
Start
NIP
TIDA
Validasi NIP dan Password BK NIP Benar? Form Pengajuan Kelas Baru YA Pengajuan Kelas Baru ACC ? TIDAK YA Menampilkan data
siswa Data Psikotes
Finish
Data siswa
Input Jurusan tiap siswa
menyimpan data
alokasi kelas Alokasi kelas
Menghitung jumlah siswa
Data Alokasi Kelas
Update data kelas siswa
Finish
Gambar 4. 7 System Flow Maintenance Kelas
Pada gambar 4.7 bagian BK akan memasukkan NIP dan Password. Jika valid, bagian BK akan membuat form pengajuan kelas baru yang akan diberikan kepada kepala sekolah. jika di acc kepala sekolah akan membrikan ke bagian BK. Kemudian BK akan menampilkan data siswa yang melihat table data psikotes. Setelah itu BK mnginputkan jurusan tiap siswa, kemudian akan menyimpan data alokasi ke database alokasi kelas. BK juga akan menghitung jumlah siswa
kemudian menginputkan data alokasi kelas serta mengupdate data kelas siswa yang akan disimpan ke database kelas.
4.3.4 System Flow Pelanggaran
System Flow Pelanggaran
Guru / BP Kepala Sekolah
start
NIP & Password
TIDAK Validasi NIP dan Password Guru NIP Benar? YA Menampilkan data pelanggaran Pelanggaran siswa Data siswa Data pelanggaran Menyimpan data pelanggaran siswa