• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pada bab ini dibahas mengenai kesimpulan dari perancangan dan pembuatan perangkat lunak pencataan jemaat pada GKKA Jemaat Surabaya Cabang Wiyung terkait dengan tujuan dan permasalahan yang ada, serta saran untuk pengembangan sistem dimasa mendatang.

6

2.1 Uraian Tentang Perusahaan

Kerja praktek ini dilakukan di Gereja Kebangunan Kalam Allah Indonesia Jemaat Surabaya Cabang Wiyung. Dalam kesempatan kali ini penulis mendapatkan kesempatan untuk mengerjakan sistem informasi pendataan jemaat. Untuk pengerjaan program hanya dilakukan selama masa kerja praktek berlangsung. Sehingga apabila dalam proses pengerjaan setelah masa kerja praktek berakhir terdapat perubahan-perubahan dengan program yang dibuat, maka sudah tidak menjadi tanggung jawab penulis. Sehingga dalam bab ini akan dijelaskan gambaran umum dari Gereja Kebangunan Kalam Allah Indonesia Jemaat Surabaya Cabang Wiyung sebagai tempat kerja praktek.

2.1.1 Sejarah Singkat GKKA-I Jemaat Surabaya Cabang Wiyung

Berdirinya Gereja Kebangunan Kalam Allah Indonesia (GKKA-I) Jemaat Surabaya Cabang Wiyung bermula dari persekutuan keluarga pada November 1996 yang diprakasai oleh Pdt. Mark Silas, M.Div. dan didukung serta dihadiri oleh para jemaat GKKA-I Jemaat Surabaya yang bertempat tinggal di wilayah Wiyung, diantaranya: Keluarga Bapak Go Hong Ju, keluarga Bapak Antonius, keluarga Bapak Wimayo, keluarga Bapak Chandra, keluarga Bapak Iwan, dan keluarga Bapak Ari Nyoto Santoso dengan bimbingan Ev. Lo Djin Ti.

Persekutuan Doa yang pertama disebut Persekutuan Doa Wilayah bagi GKKA-I Jemaat Surabaya pada tahun 2000. Semula tempatnya berpindah-pindah

dari rumah jemaat satu ke jemaat yang lain. Karena berkat Tuhan, semakin bertambah-tambah jemaat yang datang dalam persekutuan doa ini maka ditetapkannya untuk tempat yang menetap yaitu rumah keluarga Bapak Go Hong Ju di Jln. Griya Babatan Mukti M-92. Persekutuan doa ini dihadiri kurang lebih 30 jiwa setiap 1 (satu) bulan sekali pada hari Rabu minggu ke-1 dengan bimbingan Ev. Yan Vick. Memperhatikan kerinduan anak-anak Tuhan yang ingin lebih lagi bersekutu dengan Tuhan, maka pada tahun yang sama diadakan 2 (dua) kali dalam 1 (satu) bulan, yaitu setiap hari Rabu ke-1 dan ke-2.

Jemaat yang hadir pada saat itu merindukan supaya anak-anak mereka juga dapat beribadah di tempat itu, maka mereka membicarakannya ke GKKA-I Jemaat Surabaya untuk membuka Sekolah Minggu. Dengan bertekun dan pantang menyerah dan atas penyertaan Tuhan, akhirnya mendapat jawaban pada bulan September. Sekolah Minggu di buka pada tanggal 9 Februari 2001 dan dihadiri sekitar 20 anak. Dari 20 anak menjadi sekitar 40 anak sehingga dibagi dalam 6 kelas dalam bimbingan 2 orang mahasiswa weekend dari Sekolah Tinggi Alkitab Asia Tenggara juga dibantu 7 orang tenaga guru dari jemaat persekutuan doa di wilayah Wiyung.

Persekutuan doa semakin tahun semakin bertambah jemaat yang datang sehingga pada tanggal 20 Maret 2005 dibuka kebaktian umum yang di hadiri kurang lebih 35 orang. Dalam kesehariannya jemaat di gembalakan oleh Ev. Andri Kosasih dengan istri.

Anak-anak Sekolah Minggu yang sudah mulai bertumbuh menjadi remaja dan mereka mulai enggan untuk datang (karena merasa telah remaja) maka majelis berinisiatif membuka komisi remaja pada tanggal 19 Juni 2004 yang

dihadiri 10 orang anak remaja dengan bertambahnya anak-anak remaja yang datang maka pada tanggal 6 Februari 2005 dibentuklah kepengurusan komisi remaja dan diketuai Hugosan dan teman-teman.

Tuhan menambahkan jemaat yang hadir pada kebaktian umum setiap hari minggu dari + 25 orang sampai + 40 orang maka pada tanggal 3 September 2005 diresmikanlah menjadi “Gereja Kebangunan Kalam Allah Indonesia Jemaat Surabaya Cabang Wiyung”. Pdt. Mark Silas, M.Div. meneguhkan majelis I yang diketuai oleh Bpk. Antonius dan teman-teman.

3 (tiga) tahun sudah berjalan kebaktian umum I dengan pertolongan Tuhan sehingga jemaat yang hadir semakin bertambah dan menjadi + 40 s.d + 50 jiwa bahkan + 60 maka atas kesepakatan majelis dibukalah kebaktian umum II pada tanggal 4 April 2008 yang setiap minggu dihadiri + 20 s.d + 30 orang.

Dan sampai saat ini GKKA-I Jemaat Surabaya Cabang Wiyung bertempat di Griya Babatan Mukti M-28 Surabaya dan digembalakan oleh Pdt. Holovernus Mangialu dengan istri dan juga Ev. Ivon Lase. GKKA-I Jemaat Surabaya Cabang Wiyung mempunyai visi untuk bertumbuh dalam pengenalan akan Tuhan Yesus dengan benar.

9

3.1 Konsep Dasar Sistem Informasi

3.1.1 Sistem

Menurut Herlambang (2005:116), definisi sistem dapat dibagi menjadi dua pendekatan, yaitu pendekatan secara prosedur dan pendekatan secara komponen. Berdasarkan pendekatan prosedur , sistem didefinisikan sebagai kumpulan dari beberapa prosedur yang mempunyai tujuan tertentu. Sedangkan berdasarkan pendekatan komponen, sistem merupakan kumpulan dari komponen-komponen yang saling berkaitan untuk mencapai tujuan tertentu.

Dalam perkembangan sistem yang ada, sistem dibedakan menjadi dua jenis, yaitu sistem terbuka dan sistem tertutup. Sistem terbuka merupakan sistem yang dihubungkan dengan arus sumber daya luar dan tidak mempunyai elemen pengendali. Sedangkan sistem tertutup tidak mempunyai elemen pengontrol dan dihubungkan pada lingkungan sekitarnya.

3.1.2 Sistem Informasi

Menurut Herlambang (2005:121), data adalah fakta-fakta atau kejadian-kejadian yang dapat berupa angka-angka atau kode-kode tertentu. Data masih belum mempunyai arti bagi penggunanya. Untuk dapat mempunyai arti, data diolah sedemikian rupa sehingga dapat digunakan oleh penggunanya. Hasil pengolahan data inilah yang disebut sebagai informasi. Secara ringkas informasi adalah data yang telah diolah dan mempunyai arti bagi penggunanya. Sehingga

sistem informasi dapat didefinisikan sebagai prosedur-prosedur yang digunakan untuk mengolah data sehingga dapat digunakan oleh penggunanya.

3.1.3 Analisa dan Perancangan Sistem

Analisis sistem dilakukan dengan tujuan untuk dapat mengidentifikasi dan mengevaluasi permasalahan yang terjadi dan kebutuhan yang diharapkan, sehingga dapat diusulkan perbaikannya.

Perancangan sistem merupakan penguraian suatu sistem informasi yang utuh ke dalam bagian komputerisasi yang dimaksud, mengidentifikasi dan mengevaluasi permasalahan, menentukan kriteria, menghitung konsistensi terhadap kriteria yang ada, serta mendapatkan hasil atau tujuan dari maslah tersebut serta mengimplementasikan seluruh kebutuhan operasional dalam membangun aplikasi.

Menurut Kendall (2003:7), Analisa dan Perancangan Sistem dipergunakan untuk menganalisis, merancang, dan mengimplementasikan peningkatan-peningkatan fungsi bisnis yang dapat dicapai melalui penggunaan sistem informasi terkomputerisasi.

Berikut ini adalah proses dalam analisis dan perancangan sistem: 1. Entity Relationship Diagram (ERD)

Entity Relationship Diagram (ERD) adalah gambaran pada sistem dimana

di dalamnya terdapat hubungan antara entity beserta reasinya. Entity merupakan sesuatu yang ada dan terdefinisikan di dalam suatu organisasi, dapat abstrak dan nyata. Untuk setiap entity biasanya mempunyai attribute yang merupakan ciri

entity tersebut. Relasi adalah hubungan antar entity yang berfungsi sebagai hubungan yang mewujudkan pemetaan antar entity.

Menurut Marlinda (2004:28), attribute adalah kolom di sebuah relasi. Macam-macam attribute yaitu:

a. Simple Attribute

Attribute ini merupakan attribute yang unik dan tidak dimiliki oleh

attribute lainnya, misalnya entity mahasiswa yang attribute nya NIM.

b. Composite Attribute

Attribute yang memiliki dua nilai harga, misalnya nama besar (nama

keluarga) dan nama kecil (nama asli).

c. Single Value Attribute

Attribute yang hanya memiliki satu nilai harga, misalnya entity

mahasiswa dengan attribute-nya Umur (tanggal lahir).

d. Multi Value Attribute

Multi value attribute adalah attribute yang banyak memiliki nilai

harga, misalnya entity mahasiswa dengan attribute nya pendidikan (SD, SMP, SMA).

e. Null Value Attribute

Null value attribute adalah attribute yang tidak memiliki nilai harga,

misal entity tukang becak dengan attribute nya pendidikan (tanpa memiliki ijazah).

Entity Relationship Diagram ini diperlukan agar dapat menggambarkan

hubungan antar entity dengan jelas, dapat menggambarkan batasan jumlah entity dan partisipasi antar entity, mudah dimengerti pemakai dan mudah disajikan oleh

perancang database. Untuk itu Entity Relationship Diagram dibagi menjadi dua jenis model, yaitu:

a. Conceptual Data Model (CDM)

Conceptual Data Model adalah jenis model data yang menggambarkan

hubungan antar tabel secara konseptual.

b. Physical Data Model (PDM)

Physical Data Model adalah jenis model data yang menggambarkan

hubungan antar tabel secara fisikal.

3.2 Konsep Dasar Basis Data

3.2.1 Database

Menurut Yuswanto (2005:2), database merupakan sekumpulan data yang berisi informasi yang saling berhubungan. Pengertian ini sangat berbeda antara database Relasional dan Non-Relasional. Pada database Non Relasional, sebuah database hanya merupakan sebuah file.

Menurut Marlinda (2004:1), database adalah suatu susunan/kumpulan data operasional lengkap dari suatu organisasi/perusahaan yang diorganisir/dikelola dan disimpan secara terintegrasi dengan menggunakan metode tertentu menggunakan komputer sehingga mampu menyediakan informasi optimal yang diperlukan pemakainya.

Penyusunan satu database digunakan untuk mengatasi masalah-masalah pada penyusunan data yaitu redundansi dan inkonsistensi data, kesulitan pengaksesan data, isolasi data untuk standarisasi, multiple user (banyak pemakai),

masalah keamanan (security), masalah integrasi, dan masalah data independence

(kebebasan data).

3.2.2 Sistem Basis Data

Menurut Marlinda (2004:1), sistem basis data adalah suatu sistem menyusun dan mengelola record-record menggunakan komputer untuk menyimpan atau merekam serta memelihara dan operasional lengkap sebuah organisasi/perusahaan sehingga mampu menyediakan informasi optimal yang diperlukan pemakai untuk proses mengambil keputusan.

Pada sebuah sistem basis data terdapat komponen-komponen utama yaitu perangkat keras (hardware), sistem operasi (operating system), basis data, sistem (aplikasi atau perangkat lunak) pengelola basis data (DBMS), pemakai (user), dan aplikasi (perangkat lunak) lain (bersifat opsional).

Keuntungan sistem basis data adalah:

1. Mengurangi kerangkapan data, yaitu data yang sama disimpan dalam berkas data yang berbeda-beda sehingga update dilakukan berulang-ulang.

2. Mencegah ketidakkonsistenan.

3. Keamanan data dapat terjaga, yaitu data dapat dilindungi dari pemakai yang tidak berwenang.

4. Integritas dapat dipertahankan.

5. Data dapat dipergunakan bersama-sama. 6. Menyediakan recovery.

7. Memudahkan penerapan standarisasi. 8. Data bersifat mandiri (data independence).

9. Keterpaduan data terjaga, memelihara keterpaduan data berarti data harus akurat. Hal ini sangat erat hubungannya dengan pengontrolan kerangkapan data dan pemeliharaan keselarasan data.

Kerugian sistem basis data adalah:

1. Diperlukan tempat penyimpanan yang besar.

2. Diperlukan tenaga yang terampil dalam mengolah data. 3. Perangkat lunaknya mahal.

4. Kerusakan sistem basis data dapat mempengaruhi departemen yang terkait.

3.23 Database Management System

Menurut Marlinda (2004:6), Database Management System (DBMS) merupakan kumpulan file yang saling berkaitan dan program untuk pengelolanya. Basis data adalah kumpulan datanya, sedang program pengelolanya berdiri sendiri dalam suatu paket program yang komersial untuk membaca data, menghapus data, dan melaporkan data dalam basis data.

Bahasa-bahasa yang terdapat dalam DBMS adalah:

1. Data Definition Language (DDL)

Pola skema basis data dispesifikasikan dengan satu set definisi yang diekspresikan dengan satu bahasa khusus yang disebut DDL. Hasil kompilasi perintah DDL adalah satu set tabel yang disimpan di dalam file khusus yang disebut data dictionary/directory.

2. Data Manipulation Language (DML)

Bahasa yang memperbolehkan pemakai mengakses atau memanipulasi data sebagai yang diorganisasikan sebelumnya model data yang tepat.

3. Query

Pernyataan yang diajukan untuk mengambil informasi. Merupakan bagian DML yang digunakan untuk pengambilan informasi.

DBMS memiliki fungsi sebagai berikut:

1. Data Definition

DBMS harus dapat mengolah pendefinisian data.

2. Data Manipulation

DBMS harus dapat menangani permintaan-permintaan dari pemakai untuk mengakses data.

3. Data Security dan Integrity

DBMS dapat memeriksa security dan integrity data yang didefinisikan oleh DBA.

4. Data Recovery dan Concurrency

a. DBMS harus dapat menangani kegagalan-kegagalan pengaksesan basis data yang dapat disebabkan oleh kesalahan sistem, kerusakan disk, dan sebagainya.

b. DBMS harus dapat mengontrol pengaksesan data yang konkuren yaitu bila satu data diakses secara bersama-sama oleh lebih dari satu pemakai pada saat yang bersamaan.

5. Data Dictionary

3.3 MySQL

MySQL (My Structured Query Language) adalah sebuah database pembuatan table yang bersifat open source, artinya setiap orang atau instansi dapat menggunakannya. Keunggulan dari mySQL yaitu :

1. Cepat, MySQL dikembangkan dengan konsep table yang berkecepatan tinggi dalam penyajian data.

2. Tidak mahal, dapat di unduh dengan gratis dan biasanya juga langsung terintegrasi dengan server dimana lokasi kita menyimpan website.

3. Mudah digunakan, dapata berinteraksi dengan menggunakan perintah SQL yang sederhana.

4. Dapat digabungkan dengan sistem operasi apapun. 5. Dukungan situs banyak tersedia.

3.4 PHP

PHP adalah bahasa pemrograman script yang paling banyak dipakai saat ini. PHP banyak dipakai untuk memrogram situs web dinamis, walaupun tidak tertutup kemungkinan untuk pemakaian lain.

Contoh terkenal dari aplikasi PHP adalah phpBB dan MediaWiki (software di belakang Wikipedia). PHP juga dapat dilihat sebagai pilhan lain dari ASP.NET/C#/VB.NET Microsoft, ColdFusion Macromedia, JSP/Java Sun Microsystem, dan CGI/Perl. Contoh aplikasi lain yang lebih kompleks berpa CMS yang dibangun menggunakan PHP adalah Mambo, Joomla, Postnuke, Xaraya, dan lain-lain.

Berikut ini adalah keunggulan dari PHP :

1. Bahasa pemrograman PHP adalah sebuah bahasa script yang tidak melakukan sebuah kompilasi dalam penggunaannya.

2. Web Server yang mendukung PHP dapat ditemukan dimana-mana dari mulai Apache, IIS, Lighttpd, hingga Xitami dengan konfigurasi yang relatif mudah.

3. Dalam sisi pengembangan lebih mudah, karena banyak milis-milis dan developer yang siap membantu dalam pengembangan.

4. Dalam sisi pemahaman PHP adalah bahasa scripting yang paling mudah karena memiliki referensi yang banyak.

5. PHP adalah bahasa open source yang dapat digunakan di berbagai mesin (Linux, Macintosh, Windows) dan dapat dijalankan secara runtime melalui console serta juga dapat menjalankan perintah-perintah sistem.

3.5 Bagan Alir Dokumen

Bagan alir dokumen (document flowchart) atau disebut juga bagan alir formulir (form flowchart) atau paperwork flowchart merupakan bagan alir yang menunjukkan dokumen gambaran arus data dengan menggunakan simbol seperti pada tabel 3.1 berikut:

Tabel 3.1 Dokumen Flow

NO SIMBOL NAMA SIMBOL

FLOWCHART

FUNGSI

1. Dokumen Untuk menunjukkan

dokumen input dan output baik untuk proses manual, mekanik, atau komputer.

2. Proses Komputerisasi Menunjukkan kegiatan

dari operasi program komputer.

3. Database Untuk menyimpan

data. 4. Penghubung Menunjukkan hubungan di halaman yang sama. 5. Penghubung Halaman Lain Menunjukkan hubungan di halaman lain.

6. Terminator Menandakan awal

/akhir dari suatu sistem.

7. Decision Menggambarkan

dengan nilai true atau

false.

8. Kegiatan Manual Untuk menunjukkan

pekerjaan yang di- lakukan secara manual.

9. Simpanan Offline Untuk menunjukkan

file non komputer yang diarsip urut angka .

10. Catatan Menunjukan data

catatan

3.6 Gereja

Gereja adalah lembaga ilahi yang didirikan oleh Yesus Kristus dan dibangun di atas dasar Yesus Kristus. Kata gereja berasal dari istilah Portugis Igreja dan diambil dari kata Yunani Eklesia yang berati orang-orang yang “dipanggil keluar” dari sekumpulan orang untuk maksud istimewa (Ichwei G. Indra, 1999 : 175).

Gereja di bagi menjadi dua, yaitu : gereja yang kelihatan (visible-church) dan tak kelihatan (invisible-church). Gereja yang kelihatan adalah gereja yang kita lihat secara organisasi dimana gereja itu punya anggota, punya gedung, punya pengurus, seperti gereja GKI, GPIB, GPDI, Methodist, HKBP, Anglikan, Katholik, Kharismatik, dll. Inilah gereja-gereja yang kelihatan. Tetapi gereja yang tidak kelihatan lebih besar dari gereja yang kelihatan, karena mencakup semua umat Allah, di segala bangsa, di segala wakttu, termasuk yang sudah meninggal

pada masa lampau dari antara segala suku dan bangsa dan juga termasuk orang-orang percaya di masa yang akan datang, yang saat ini masih belum dilahirkan.

3.7 Gembala Jemaat (Pendeta)

Gembala (Poimen) adalah pelayan yang diberi karunia khusus untuk menggembalakan jemaat. Pada masa kini, seorang gembala biasanya disebut juga sebagai “gembala sidang” atau “pendeta” (Ichwei G. Indra, 1999 : 193).

3.8 Majelis

Majelis Gereja adalah salah satu jabatan kunci yang memegang peranan penting dalam kehidupan Gereja beserta pelayanannya kepada dunia. Kehidupan dan keaktifan jemaat banyak bergantung pada kebijaksanaan-kebijaksanaan yang diambil oleh Sidang majelis.

Majelis gereja adalah penatalayan yang mengemban tugas sebagai penanggung jawab dan pemimpin gereja.

Majelis Gereja adalah sebagai ungkapan dari salah satu fungsi utamanya yaitu penggembalaan sebagai wujud perhatian Majelis Gereja sehingga terjalin hubungan yang dekat antara warga jemaat dengan majelis dalam pemeliharaan iman dan ketaatan kepada Allah dan warga jemaat dapat hidup sejahtera dalam melaksanakan tugas panggilannya.

3.9 Jemaat

Jemaat adalah bagian dari satu organisasi gereja yang monolitik, sementara dalam kelompok-kelompok lainnya, masing-masing jemaat adalah sebuah organisasi yang mandiri dan otonom. Perbandingan dengan angka juga dapat

menjadi masalah.Sejumlah kelompok menghitung keanggotaannya berdasarkan jumlah orang percaya yang dewasa dan anak-anak orang percaya yang dibaptiskan, sementara yang lainnya hanya menghitung orang percaya dewasa yang sudah dibaptiskan.

22 4.1 Analisa Permasalahan

Berdasarkan data yang didapat, identifikasi masalah yang didapat adalah kebutuhan waktu yang cukup lama dalam proses pencarian ataupun pembuatan laporan data jemaat seperti jemaat yang berulang tahun, jemaat yang mengajukan atestasi keluar, jemaat yang mengajukan atestasi masuk, jemaat yang dibaptis, dan jemaat yang meninggal.

Hingga saat ini proses pembuatan laporan yang ada masih dilakukan secara manual dengan cara mencari dan merekap satu persatu data yang ada, sehingga membutuhkan waktu dan tenaga yang cukup banyak serta tingkat keakuratan data yang kurang maksimal. Untuk proses pendataan jemaat juga masih dilakukan secara manual, yakni pengisian form untuk jemaat yang baru dengan menggunakan kertas biasa. Dimana proses update data jemaat masih dilakukan secara manual berdasarkan penambahan data jemaat yang tercatat pada kertas.

Proses yang dilakukan oleh GKKAI Jemaat Surabaya Cabang Wiyung antara lain adalah pencatatan data jemaat, pencatatan data baptis, pencatatan data atestasti masuk, pencatatan data atestasi keluar, pencatatan data kematian, pencatatan data keluarga.

4.2 Perancangan Sistem

Berdasarkan hasil analisa permasalahan di atas, diperlukan suatu sistem informasi yang terkomputerisasi untuk mendapatkan suatu hasil pendataan jemaat yang lebih cepat dan akurat. Maka dibuatlah sistem informasi pendataan jemaat ini yang dapat menyajikan suatu informasi dalam bentuk laporan data jemaat sehingga mudah dipahami.

4.2.1 Use Case Diagram Sistem Informasi Pendataan Jemaat

Kemampuan sistem untuk dapat berinteraksi dengan pengguna dapat digambarkan pada use case diagram pada Gambar 4.1.

Gambar 4.1 Use Case Diagram Sistem Informasi Pendataan Jemaat

uc Sistem Informasi Pendataan Jemaat

Si stem Informasi Pendataan Jemaat

Maj elis Maintenance Data Jemaat Maintenance Data Atestasi Masuk Maintenance User Administrator Maintenance Data Baptis Maintenance Data Keluarga Maintenance Data Kematian Maintenance Data Atestasi Keluar

Penjelasan dari use case diagram di atas adalah sebagai berikut : 1. Pengguna sistem adalah majelis dan administrator

2. Majelis berinteraksi dengan use case untuk maintenance data jemaat, maintenance data baptis, maintenance data atestasi masuk, maintenance data atestasi keluar, maintenance data kematian, maintenance data keluarga.

3. Administrator berinteraksi dengan use case untuk maintenance data user.

4.2.2 Activity Diagram

Dari use case yang ada, dibutuhkan activity diagram untuk menjelaskan proses-proses yang terjadi dari tiap use case.

a. Activity Diagram untuk Use Case Maintenance Jemaat

Activity diagram dari use case maintenance jemaat dapat digambarkan

Gambar 4.2 Activity Diagram untuk use case maintenance jemaat Penjelasan activity diagram pada gambar di atas adalah sebagai berikut :

1. Activity dimulai dari majelis memilih menu maintenance jemaat.

2. Sistem akan menampilkan data jemaat yang tersimpan.

3. Jika majelis memilih untuk menambah data jemaat, maka sistem akan memproses tambah data jemaat.

4. Jika majelis memilih untuk mengubah data jemaat, maka sistem akan memproses ubah data jemaat

5. Jika majelis memilih untuk menghapus data jemaat, maka sistem akan memproses hapus data jemaat.

act Activ ity Maintenance Data Jemaat

Ubah ? Hapus ? T ambah ? End Majeli s Si stem Ya T idak Ya T idak Ya Start Menginputkan data Mengubah data Menghapus data

Pilih maintenance j emaat Menampilkan data j emaat

Data j emaat

Data j emaat Memproses tambah data j emaat

Data j emaat Memproses ubah data j emaat

Data j emaat Memproses hapus data j emaat

b. Activity Diagram untuk Use Case Maintenance Baptis

Activity diagram dari use case maintenance baptis dapat digambarkan

seperti pada Gambar 4.3.

Gambar 4.3 Activity Diagram untuk use case maintenance baptis

Penjelasan activity diagram pada gambar di atas adalah sebagai berikut :

1. Activity dimulai dari majelis memilih menu maintenance baptis.

2. Sistem akan menampilkan data baptis yang tersimpan.

3. Jika majelis memilih untuk menambah data baptis, maka sistem akan memproses tambah data baptis.

act Activ ity Maintenance Data Baptis

Ubah ? Hapus ? T ambah ? End Majeli s Si stem Ya T idak Ya T idak Ya Menginputkan data Mengubah data Menghapus data Start

Pilih maintenance baptis

Menampilkan data baptis

Data baptis

Data baptis Memproses tambah data baptis

Data baptis Memproses ubah data baptis

Data baptis Memproses hapus data baptis

4. Jika majelis memilih untuk mengubah data baptis, maka sistem akan memproses ubah data baptis

5. Jika majelis memilih untuk menghapus data baptis, maka sistem akan memproses hapus data baptis.

c. Activity Diagram untuk Use Case Maintenance Atestasi Masuk

Activity diagram dari use case maintenance atestasi masuk dapat

digambarkan seperti pada Gambar 4.4.

Gambar 4.4 Activity Diagram untuk use case maintenance atestasi masuk

act Activ ity Maintenance Data Atestasi Masuk

Ubah ? Hapus ? T ambah ? End Majeli s Si stem Ya T idak Ya T idak Ya Menginputkan data Mengubah data Menghapus data Start

Pilih maintenance data atestasi masuk Menampilkan data atestasi masuk Data atestasi masuk Data atestasi

masuk Memproses tambah data atestasi masuk

Data atestasi

masuk Memproses ubah data atestasi masuk

Dokumen terkait