• Tidak ada hasil yang ditemukan

Dalam bab ini berisi kesimpulan dan saran yang diharapkan dapat mengembangkan proyek akhir ini lebih baik lagi.

Daftar Pustaka

Berisi tentang referensi yang digunakan penulis untuk menyelesaikan proyek akhir ini. Sehingga memudahkan dalam pengerjaannya.

BAB II

TEORI PENUNJANG

2.1 LELANG ONLINE

Pengertian lelang adalah suatu proses dari membeli dan menjual barang dengan menawarnya. Barang akan dijual kepada penawar yang menang. Jauh sebelum penggunaan Internet, lelang telah banyak digunakan di berbagai negara. Selama ada barang dan ada yang berminat, lelang selalu dapat terjadi. Apa saja barang yang dapat dilelang? Disadari atau tidak, hampir semuanya dapat dilelang. Tentu tidak asing dengan pelelangan benda-benda yang sering menjadi incaran kolektor seperti perangko, uang kuno, lukisan, dan lain sebagainya. Tetapi tidak hanya itu, bahkan barang berupa rumah, peternakan, tanah, ataupun service, juga merupakan suatu jenis lelang yang cukup banyak terjadi.

Pada intinya, lelang merupakan suatu model bisnis di mana pelakunya mengumpulkan barang dan mengharapkan permintaan yang tinggi dari peminat barang-barang tersebut. Pada lelang konvensional, dapat dibayangkan proses lelang sebagai berikut, para peminat berkumpul di sebuah gedung (atau gudang, rumah, lapangan, dan lain-lain). Barang disodorkan di depan secara bergantian, para peminat saling berlomba menawar dengan harga yang semakin lama semakin tinggi, hingga akhirnya didapatkan sebuah harga tertinggi. Dengan ketukan palu, maka barang berpindah tangan kepada penawar tertinggi tersebut. Dengan maraknya teknologi Internet, cepat atau lambat maka akan terwujud lelang online, yang menawarkan keuntungan-keuntungan antara lain sebagai berikut:

1. Tidak Terbatas oleh Waktu.

Dengan lelang online, dapat melakukan penawaran kapanpun Anda mau, 24 jam sehari dan 7 hari seminggu.

2. Tidak Terbatas oleh Tempat.

Tidak perlu melihat wajah saingan-saingan yang ikut menawar item favorit, karena bisa jadi mereka berdiri pada benua yang berbeda, tentunya selama tempat tersebut terjangkau Internet.

3. Jumlah Penawar yang Besar.

Jika seluruh penawar pada sebuah website lelang online yang besar (misalnya eBay) dikumpulkan menjadi satu, rasanya tidak akan ada tempat yang nyaman untuk menampung mereka semua. Sementara semakin banyak penawar, maka itulah yang diharapkan oleh pengelola lelang. Lelang online menyediakan ruang yang cukup sekalipun semua manusia di dunia berpartisipasi.

4. Jumlah Penjual yang Besar.

Dengan adanya jumlah penawar yang besar, tentunya juga

memicu penjual untuk memasang barangnya, tentunya ini harus didukung oleh kemudahan-kemudahan yang disediakan pada website yang bersangkutan.

5. Jaringan Ekonomi.

Dengan adanya jumlah penawar yang besar, akan memicu lebih banyak penjual, demikian juga sebaliknya. Hal ini akan menimbulkan siklus ekonomi permintaan dan persediaan, menjadikan sebuah sistem yang berguna bagi pesertanya

2.2 PENGENALAN JSP

Java Server Pages (JSP) adalah bahasa scripting untuk web programming yang bersifat server side seperti halnya PHP dan ASP. JSP dapat berupa gabungan antara baris HTML dan fungsi-fungsi dari JSP yang disisipkan. JSP merupakan suatu teknologi web berbasis bahasa pemrograman Java dan berjalan di platform java, serta merupakan bagian teknologi J2EE (Java 2 Enterprise Edition). JSP sangat tangguh dan sesuai untuk menangani presentasi di web.

Berbeda dengan Servlet yang harus dikompilasi oleh USER menjadi class sebelum dijalankan, JSP tidak perlu dikompilasi oleh USER tapi SERVER yang akan melakukan tugas tersebut. Makanya pada saat user membuat pertama kali atau melakukan modifikasi halaman dan mengeksekusinya pada web browser akan memakan sedikit waktu sebelum ditampilkan.

JSP dan Servlet bekerja dalam suatu lingkungan web container yang menyediakan koneksi dan service: sedangkan dan Servlet

mengontrol presentasi data yang dihasilkan dari suatu proses untuk dikirimkan ke client.

2.2.1 Arsitektur JSP

JSP merupakan bagian dari J2EE dan khususnya merupakan komponen web dari aplikasi J2EE secara keseluruhan. JSP juga memerlukan JVM (Java Virtua Machine) supaya dapat berjalan, yang berarti juga mengisyaratkan keharusan menginstal JVM di server, dimana JSP akan dijalankan. Selain JVM, JSP memerlukan web server yang disebut Web Container.

Gambar 2.1 Arsitektur JSP

Tujuan dari adanya spesifikasi JSP dalam J2EE API adalah untuk menyederhanakan pembuatan halaman web yang bersifat dinamis, dengan cara memisahkan content dan presentasi dari halaman web tersebut. Pada saat JSP dipanggil oleh client melalui web browser, JSP tersebut akan di compile terlebih dahulu menjadi sebuah Servlet, kemudian hasilnya dikembalikan kepada client.

2.2.2 Web Container

Web container adalah service yang dijalankan oleh suatu Java Application Server khususnya untuk service yang kompatibel dengan dengan Servlet dan JSP. Selain menjadi service oleh Java Application Server, Web Container dapat berdiri sendiri. Contoh Web Container adalah Tomcat, ServletExec, Resin, Jrun, Blazix. Web Container juga dapat bekerja sama dengan web server, misalnya Tomcat dengan Apache, JRUN dengan IIS.

2.2.3 Java Virtual Machine (JVM)

Sebelum menginstal Web Container sebagai prasyarat untuk menjalankan JSP, maka kita terlebih dahulu harus menginstal Java Virtual Machine. Java Virtual Machine adalah software yang berfungsi untuk menterjemahkan program Java supaya dapat dimengerti oleh Komputer. Untuk menginstal JVM kita memerlukan JDK (Java Development Kit) karena kita memerlukan class-class API untuk development.

2.2.4 Mengenal Tag Scriplet

Tanda <%%> menyatakan salah satu tag JSP yang dikenal dengan sebutan tag scriplet. Tag tersebut mengisyaratkan bahwa kode yang ada didalamnya adalah kode JSP. Di dalam tag tersebut sebenarnya anda bisa menuliskan pernyataan-pernyataan Java. Dalam hal ini setiap pernyataan diakhiri dengan titik koma (;). Pernyataan adalah satu instruksi lengkap yang akan diproses oleh Java. Kode berikut:

Out.print (“Selamat Belajar JSP”); Merupakan contoh sebuah pernyataan, yaitu untuk mengirimkan string yang menjadi argumen print() ke halaman web.

Di dalam bahasa Java, pernyataan untuk menampilkan tulisan Selamat Belajar JSP yaitu System.Out.print (“Selamat Belajar JSP”);

Namun pada penulisan kode JSP, kata system perlu dibuang. Dalam hal ini out merupakan suatu objek yang telah terdefinisi (disediakan oleh JSP).

Selain menggunakan print(), kadangkala pemrogram JSP memakai println(). Perbedaan kedua metode ini :

ƒ Print() tidak menambah baris baru (newline) pada keluaran, sedangkan.

ƒ Println() menambahkan baris baru.

Perbedaan kedua metode ini terletak pada kode HTML yang dibangkitkan dan bukan pada tampilan browser.

2.2.5 Mengenal Ekspresi JSP

Hasil suatu ekspresi JSP dapat dijadikan sebagai keluaran pada halaman web dengan menggunakan bentuk tag yang bersifat khusus, yakni seperti berikut :

ƒ <%= ekspresi Java%>

Tanda <%= %> biasanya dinamakan tag ekspresi. Dalam hal ini semua ekspresi dikonversikan ke string (deretan karakter) dan disisipkan ke halaman web. Sebagai contoh :

Waktu Sekarang : <%= new java.util.Data() %>

Akan menambahkan string hasil : new java.util.Date()

Di belakang string Waktu Sekarang. Perlu diketahui, new

java.util.Date() merupakan ekspresi yang biasa digunakan pada

pemrograman Java untuk mendapatkan waktu sekarang.

2.2.6 Mengenal Direktif JSP

Directive adalah media yang digunakan JSP untuk mengirimkan “pesan” ke JSP container. Directive berguna untuk melakukan setting nilai global seperti deklarasi class atau method. Setting yang dilakukan oleh directive berlaku pada seluruh halaman (hanya halaman itu saja). ƒ Sintaks Directive

Secara umum sintaks directive adalah sebagai berikut :

<%@ nama_directive atribut1=”nilai1” atribut2=”nilai2” . . . %>

ƒ Jenis Directive

Directive pada JSP terdiri atas tiga jenis tentu saja dengan fungsi yang berbeda-beda.

- Page : digunakan untuk mendefinisikan atribut-atribut yang terdapat pada halaman JSP

- Include : digunakan untuk menyisipkan suatu berkas atau mengimpor suatu kelas.

- Taglib : digunakan untuk mendefinisikan tag-tag buatan pemrogram.

ƒ page directive

Directive ini berfungsi untuk mendefinisikan atribut-atribut yang akan berlaku pada halaman tersebut. Sebagai contoh dengan menggunakan directive ini suatu halaman bisa diberikan informasi mengenai apa, meng-import package-package yang akan digunakan, menyatakan halaman tersebut terlibat dalam HTTP session, mendefinisikan URL yang akan ditampilkan apabila terjadi error pada halaman JSP tersebut dan lain-lain. Pada sebuah halaman JSP dapat berisi atas banyak page directive.

Tanda yang digunakan untuk directive ini adalah : <%@ page atribut1 atribut2 . . . %>

Atribut untuk tipe directive ini dapat dilihat pada contoh berikut :

- Atribut language

Atribut ini mendefinisikan bahasa pemrograman apa yang digunakan pada halaman tersebut. Atribut ini ada dikarenakan apabila dimasa yang akan datang JSP engine dapat men-support bahasa pemrograman lain. Berikut adalah contoh penggunaannya :

<%@ page language=”java” %>

- Atribut info

Atribut ini hanya mendefinisikan informasi dari halaman. Dengan menggunakan atribut ini suatu aplikasi servlet dapat mengambil informasi tersebut dengan method Servlet.getServletInfo(). Berikut adalah contohnya :

<%@ page info=”Ini adalah halaman JSP-nya Chocolove” %>

- Atribut errorPage

Atribut ini mendefinisikan URL yang akan ditampilkan apabila terjadi error pada halaman JSP tersebut.

- Atribut contentType

Nilai default dari atribut ini adalah “text/html”.

- Atribut session

Menyatakan halaman tersebut terlibat dalam HTTP session. Apabila halaman JSP menggunakan directive page dengan atribut ini artinya halaman tersebut nantinya akan digunakan untuk mengakses atau memberikan nilai pada variabel yang disimpan pada session.

<%@ page session=”true” %> isErrorPage dan isThreadSafe.

Untuk penggunaan atribut tentu saja tidak harus dituliskan satu-satu seperti contoh di atas, tapi dapat disatukan sekaligus, seperti contoh berikut :

<%@ page language=”java” import=”java.sql.*, java.io.*, java.util.*” session=”true” buffer=”24kb” autoFlush=”true” info=”Contoh penggunaan Directive” errorPage=”error.jsp” isErrorPage=”false” isTreadSafe=”false” %>

- include directive

Directive ini berfungsi untuk menyisipkan isi dari suatu file dengan tipe teks pada suatu halaman JSP. Sintaks yang digunakan oleh directive ini adalah :

<%@ include file="/namafile_yang_akan_disisipkan" %>

Bisa dilihat pada directive ini mempunyai satu atribut yaitu file. URL dari file yang akan disisipkan harus diawali dengan tanda "/". Apabila yang akan disisipkan adalah file header.html maka penulisannya adalah :

<%@ include file="/header.html" %>

Sedangkan apabila file header.html berada dalam direktori "html-file" maka penulisannya menjadi sebagai berikut :

<%@ include file="/html-file/header.html" %>

- taglib directive

Directive ini berfungsi untuk penggunaan tag-tag yang dibuat sendiri oleh user pada halaman JSP. Tag-tag tersebut biasanya disimpan dalam “tag library” dalam bentuk file yang dikompres (ZIP atau JAR). Dalam file yang dikompres tersebut terdapat class-class dalam suatu paket. Dan

untuk memanggil atau mengoperasikan method atau properti dalam class tersebut digunakan directive ini.

Sintaks dari directive ini adalah :

<%@ taglib uri=”tag_library_URI” prefix=”tag_prefix” %>

Atribut uri (Uniform Resource Identifier) berfungsi sebagai “tag library descriptor”. Dan atribut prefix berfungsi sebagai ID yang akan mempermudah “JSP Compiler” menentukan tag-tag dari “external library”. Tag-tag yang telah dikenali oleh “JSP Compiler” adalah jsp, jspx, java, javax, servlet dan sunw.

Berikut adalah contoh tag dari “external library” :

<%@ taglib uri="http://jakarta.apache.org/taglibs/application-1.0" prefix="app" %>

<app:attribute name="test1"/>

<app:setAttribute name="test1">Isi Atribut</app:setAttribute> Pada contoh di atas, secara default tidak dapat dijalankan dan akan menampilkan pesan error. Karena “tag library” ini belum diinstall pada sistem.

2.2.7 Mengenal Tag Deklaratif

Semua bahasa pemrograman menyediakan variable yang berfungsi untuk menyimpan suati nilai dan nilai yang ada di dalamnya dapat diubah sewaktu-waktu. Begitu halnya JSP, JSP menyediakan tag yang secara khususu ditujukan untuk melakukan pendeklarasian variable yang berlevel halaman. Variabel seperti ini akan dikenali di sepanjang halaman. Tag yang dimaksud dinamakan tag deklaratif. Tag ini berbentuk sebagai berikut :

<%!...%>

Contoh mendeklarasikan variabel bernama buku yang bertipe string, dan variabel bernama harga bertipe int.

<%! String buku;

Int harga = 60000; %>

2.2.8 Standard Action

Dengan JSP, anda bisa mengirimkan suatu nilai yang ditangani sebuah form kemudian nilai tersebut dikirim ke dokumen JSP.

Standard Action adalah tag yang berfungsi untuk menjalankan suatu operasi yang spesifik, seperti :

ƒ Memforward dari suatu halaman JSP ke halaman JSP yang lain.

ƒ Menyisipkan suatu halaman / operasi pada halaman JSP dari halaman JSP yang lain.

ƒ Penanganan Applet atau Java Bean pada suatu halaman JSP Standar action cara penulisannya mirip dengan aturan penulisan pada XML. Sintak dari Standard Action ini adalah :

<jsp:nama_aksi atribut1 atribut2 .... />

<jsp:nama_aksi atribut1 atribut2 .... /> /*

pada bagian ini bisa diisi dengan JSP Action yang lain */

</jsp:nama_aksi>

Berikut adalah Standard Action yang terdapat dan dikenali oleh JSP: - param action (jsp:param)

- forward action (jsp:forward) - include action (jsp:include) - plugin action (jsp:plugin) - use bean action (jsp:useBean) - set property action (jsp:setProperty) - get property action (jsp:getProperty) ƒ jsp:param

Standar Action ini berfungsi untuk mendefinisikan suatu variabel dan nilainya. Sintak yang digunakan adalah :

<jsp:param name="nama_parameter" value="nilai_parameter" />

ƒ jsp:forward

Fungsi dari Standar Action ini adalah untuk mengirimkan (mem-forward) suatu permintaan dari suatu halaman JSP ke halaman JSP yang lain, halaman HTML atau Servlet yang masih berada pada konteks aplikasi web tersebut. Misalnya pada server.xml dikonfigurasi suatu konteks aplikasi web sebagai berikut :

<context path="/jsp" docBase="C:\JSP\" debug="0" reloadable="true"/>

Maka halaman JSP pengirim dan HTML, JSP atau servlet penerima harus berada pada satu direktori yaitu C:\JSP.

Sintaknya :

<jsp:forward page="url_tujuan" />

Atau :

Atau :

<jsp:foward page="url_tujuan">

<jsp:param name="nama_parameter1" value="nilai_parameter" />

<jsp:param name="nama_parameter2" value="<%= nilai_parameter %>" />

</jsp:forward>

2.2.9 Daftar Objek Implisit

JSP menyediakan sejumlah objek yang dikenal dengan sebutan objek implicit (implicit object) atau terkadang disebut variable terdefinisi (predefined variable).

Tabel 2.2 Daftar obyek implicit (variable terdevinisi) pada JSP

Objek Keterangan

Request Variabel ini berhubungan dengan objek permintaan HTTP

(HTTPServletRequest). Variabel ini memungkinkan pengaksessan seperti parameter-parameter permintaan, tipe permintaan (GET atau POST), dan judul HTTP

Response Variabel ini berhubungan dengan objek tanggapan terhadap klien

(HTTPServletResponse). Antara lain dapat digunakan untuk menciptakan cookie.

Out Variabel ini digunakan untuk mengirim keluaran ke klien. Bisa digunakan dalam bentuk out.println() atau out.print()

Session Variabel ini digunakan untuk menangani sesi

Application ServletContext

Config Merupakn variable yang merujuk ke objek ServletConfig untuk halaman sekarang.

pageContext Menyimpan informasi tentang objek halaman sekarang.

Page Merupakan sinonim dari this. Menyatakan halaman JSP.

2.2.10 Variabel Request

Beberapa metode yang terdapat pada variabel request dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 2.3

Variable request pada JSP

Metode Keterangan

getParameter(String nama)

Memperoleh nilai parameter nama dengan hasil bertipe String. Kalau parameter nama tidak tersedia, maka hasilnya berupa null.

getParameterNames() Menghasilkan suatu Enumeration yang berisi nama-nama parameter yang terdapat pada permintaan.

getProtocol() Menghasilkan suatu string yang menyatakan nama dan versi protokol yang digunakan untuk melakukan permintaan.

getRemoteAddr() Menghasilkan suatu string yang menyatakan alamat IP klien yang mengirimkan permintaan

getRemoteHost() Menghasilkan suatu string yang menyatakan nama host milik klien yang mengirimkan permintaan.

getScheme() Menghasilkan suatu string yang menyatakan skema yang digunakan untuk melakukan permintaan (misalnya http,https,atau ftp)

getServerName() Menghasilkan nama server yang melakukan permintaan.

getServerPort() Menghasilkan bilangan bertipe int yang menyatakan nomor port yang menerima permintaan.

2.2.11 Variabel Response

Fungsi metode variabel response sangat bervariasi, antara lain digunakan untuk cookie, menambah judul tanggapan, mengubah judul tanggapan, mengirim suatu kode tanggapan kesalahan atau mengalihkan ke suatu URL yang lain.

2.2.12 Form dan pembacaan parameter

ƒ Form

Form sangat penting untuk mendapatkan informasi penting dari user sebuah website. Pada contoh berikut ini kita membuat form sederhana untuk survey warna kesukaan user dan mengambalikan nilainya ke user. Langkah pertama, buat entry form html . form html tersebut akan mengirimkan ke form.jsp untuk diproses.

ƒ Membaca parameter dari HTML form.

Parameter dari HTML Form dapat dibaca melalui interaksi dengan obyek HttpServletRequest, yaitu dengan menggunakan method getParameter(). Sebagai contoh :

String name = request.getParameter("NAME"); String sex = request.getParameter("SEX"); String email = request.getParameter("EMAIL");

2.3 JDBC

JDBC adalah suatu nama trademark, bukan sebuah singkatan. Walaupun demikian, JDBC sering dikira singkatan dari “Java Database Connectivity”. JDBC API terdiri atas sejumlah class dan standart sebagai alat bantu bagi pembuat program (developer) dan memberikan kemungkinan untuk menulis aplikasi database dengan menggunakan semua JAVA API.

JDBC API memudahkan untuk mengirim statement SQL ke sistem database relasional dan mendukung bermacam macam dialek SQL. JDBC 2.0 lebih dari sekedar SQL, ia memiliki kemampuan untuk berinteraksi dengan sumber data yang lain, seperti file yang berisi data tabular.

Keuntungan menggunakan teknologi JDBC diantaranya adalah sebagai berikut :

ƒ Mempertahankan data enterprise yang telah ada

Dengan teknologi JDBC, aplikasi tidak terpaku pada arsitektur tertentu, dapat terus mrnggunakan database yang telah terpasang dan dapat mengakses informasi dengan mudah.

ƒ Menyederhanakan development enterprise

Kombinasi Java API dan JDBC API menjadikan pembuatan aplikasi lebih mudah dan ekonomis. JDBC menyembunyikan kompleksitas tugas-tugas akses data sehingga programmer tidak perlu mengetahui apa yang terjadi di belakang layar. JDBC API mudah untuk dipelajari, dan tidak mahal dalam pemeliharaan.

ƒ Tidak perlu konfigurasi pada jaringan komputer Dengan JDBC API, tidak ada konfigurasi yang diperlukan pada sisi klien. Dengan driver yang ditulis dalam bahasa pemrograman Java, semua informasi yang diperlukan untuk membuat koneksi didefinisikan oleh JDBC URL atau oleh sebuah objek DataSource yang diregistrasi dengan JDNI (Java Naming and Directory Interface). ƒ Akses penuh ke metadata

Dengan JDBC API menyediakan akses metadata sehingga aplikasi yang memerlukan fasilitas dan kapibilitas dari koneksi database tertentu dapat dibangun dangan lebih baik.

Teknologi JDBC memakai keunggulan standart internet yaitu URL (Uniform Resource Locator) untuk mengidentifikasikan koneksi database.

2.4 Database Oracle

Database oracle adalah database server dengan model RDBMS (relational database management system). Sebagai server, oracle bertugas melayani permintaan client atau proses untuk mengunakan sumber daya database seperti data dan memori dan proses server. Database ini dapat dipandang sebagai container yang berisi berbagai objek.

2.4.1 Sejarah Database Oracle

Database oracle adalah produksi dari Oracle Corporation, sebuah perusahaan computer raksasa yang saat ini bermarkas di Redwood, California. Database Oracle dimulai pada tahun 1977 ketika Larry Ellison melihat peluang bagus yang belum dimanfaatkan oleh perusahaan-perusahaan saat itu, bersama dua temannya Bob Miner dan Ed Qates, mendirikan sebuah perusahaan bernama Relational Software Incorporated dan mulai membuat prototype sebuah relational database menggunakan bahasa C.

Tahun 1979 versi pertama keluar dengan menyertakan interface SQL untuk berinteraksi dengan database. Tahun 1983 nama perusahaan berubah menjadi Oracle Corporation, dengan mengeluarkan oracle versi ketiga. Tahun 1984 diluncurkan database versi ke empat, yang telah mendukung beberapa system operasi saat itu. Selanjutnya perkembangan terus dilakukan sesuai dengan kemajuan teknologi computer. Pada versi yang ke delapan yang dipasarkan sejak tahun 1998, Oracle mulai mengadopsi konsep orientasi objek (object oriented). Konsep orientasi objek pada database sedikit berbeda dengan konsep yang dikenal pada pemprograman. Pada perkembangan selajutnya pada versi ke delapan ini, Oracle memperkenalkan fitur-fitur baru yang dikenal dilingkungan internet sehingga mereka membubuhkan huruf ”i” yang merupakan huruf awal ”internet”. Dan sampai sekarang Oracle telah mengeluarkan versi ke 10gi.

2.4.2 Arsitektur Oracle 10g

Gambar 2.2 Arsiteltur Oracle 10g

Secara umum komponen DBMS Oracle terdiri atas memory, proses, dan file-file. Lebih jauh lagi, komponen-komponen tersebut dikelompokkan sebagai berikut:

1.

Instance

- System Global Area (SGA): Merupakan penyangga/buffer memori dan terdiri dari beberapa komponen utama :

Shared Pool

– Berisi perintah SQL yang sering digunakan oleh user. Database Buffer Cache

– Berisi data yang sering diakses oleh user. Redo Log Buffer

– Menyimpan informasi transaksi yang dibutuhkan pada saat recovery (pemulihan) database.

Java Pool

- Menampung object java dan kode aplikasi ketika Oracle Java Virtual Machine digunakan.

- Menampung data untuk kegiatan besar seperti RMAN (Recovery Manager) backup n’ restore.

Streams Pool

- Menampung sekumpulan data yang berhubungan dengan antrian melakukan aksi ke database.

- Proses-proses yang berjalan di Oracle 10g :PMON, SMON, DBWR, LGWR, CKPT, dan lain-lain

2. Database - Datafile - Control file - Redo log file 3. Komponen lain

- process: Server Process, user process - memory: Program Global Area (PGA)

- File: Archived log, parameter, dan password file

2.5 Structured Query Language (SQL)

SQL merupakan singkatan dari Structured Query Language.

Dokumen terkait