• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENUTUP

Dalam dokumen RENCANA KERJA ( RENJA ) (Halaman 8-38)

BAB II

ARAH DAN KEBIJAKAN ORGANISASI (DINAS)

A. Struktur Organisasi, Tugas Pokok dan Fungsi

Struktur Organisasi Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Tasikmalaya berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Tasikmalaya Nomor 14 Tahun 2011 tentang Perubahan atas Peraturan Daerah Kabupaten Tasikmalaya Nomor 15 Tahun 2008 tentang Dinas Daerah Kabupaten Tasikmalaya, dilengkapi dengan Bagan Struktur organisasi sebagai berikut :

1. Kepala Dinas

2. Sekretariat, membawahkan : a. Sub Bagian Program; b. Sub Bagian Keuangan;

c. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian. 3. Bidang Kependudukan, membawahkan :

a. Seksi Pendaftaran dan Penerbitan Dokumen Penduduk; b. Seksi Pencatatan Mutasi Penduduk.

4. Bidang Pencatatan Sipil, membawahkan : a. Seksi Pelayanan;

b. Seksi Penyimpanan dan Perubahan Akta.

5. Bidang Informasi Administrasi Kependudukan, membawahkan : a. Seksi Pengolahan dan Perekaman Data Penduduk;

b. Seksi Pengendalian dan Pengawasan Penduduk. 6. Kelompok Jabatan Fungsional.

Berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Tasikmalaya Nomor 14 Tahun 2011 tentang Perubahan atas Peraturan Daerah Kabupaten Tasikmalaya Nomor 15 Tahun 2008 tentang Dinas Daerah Kabupaten Tasikmalaya, Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Tasikmalaya memiliki tugas pokok yaitu melaksanakan kewenangan Pemerintah Daerah mengenai urusan kependudukan dan pencatatan sipil berdasarkan asas otonomi dan tugas pembantuan.

Dalam melaksanakan tugas pokoknya, memiliki fungsi-fungsi sebagai berikut :

1. Perumusan kebijakan teknis di bidang kependudukan dan pencatatan sipil;

2. Penyelenggaraan urusan pemerintahan dan pelayanan umum di bidang kependudukan dan pencatatan sipil;

3. Pembinaan dan pelaksanaan tugas di bidang kependudukan dan pencatatan sipil;

4. Penyelenggaraan urusan tata usaha dinas;

5. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati.

Opersional kerja Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil dilaksanakan berdasarkan kepada Peraturan Bupati Nomor 12 Tahun 2012 tentang Rincian Tugas Unit di Lingkungan Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Tasikmalaya, dengan rincian tugas pokok sebagai berikut :

1. Kepala Dinas, mempunyai tugas memimpin, mengatur, membina, mengendalikan dan mengkoordinasikan penyelenggaraan tugas pokok dinas meliputi urusan Kesekretariatan, kependudukan, pencatatan sipil dan informasi administrasi kependudukan;

2. Sekretariat, mempunyai tugas menyelenggarakan pelayanan administrasi, mengkoordinasikan dan mengendalikan pelaksanaan kegiatan kesekretariatan yang meliputi penyusunan program, pengelolaan keuangan, administrasi umum, rumah tangga dan perlengkapan serta kepegawaian;

a Sub Bagian Program, mempunyai tugas menghimpun dan menyusun rencana kegiatan yang meliputi bidang kependudukan, pencatatan sipil dan informasi administrasi kependudukan sebagai bahan program dinas;

b Sub Bagian Keuangan, mempunyai tugas penyiapan bahan penyusunan anggaran, penatausahaan keuangan dan penyusunan bahan laporan pertanggungjawaban keuangan; c Sub Bagian Umum dan Kepegawaian, mempunyai tugas

melaksanakan pengelolaan ketatausahaan, peralatan, perlengkapan, asset, dan urusan rumah tangga serta pengelolaan administrasi kepegawaian di lingkungan Dinas. 3. Bidang Kependudukan, mempunyai tugas menyiapkan bahan

perumusan kebijakan teknis dan mengkoordinasikan penyelenggaraan kegiatan kependudukan meliputi pendaftaran penduduk dan penerbitan dokumen penduduk, pencatatan mutasi penduduk dan administrasi kependudukan;

a Seksi Pendaftaran dan Penerbitan Dokumen Penduduk, mempunyai tugas melaksanakan penyiapan bahan pengelolaan pendaftaran penduduk, identifikasi, analisis data serta penyusunan bahan rencana bimbingan teknis pendaftaran dan penerbitan dokumen penduduk;

b Seksi Pencatatan Mutasi Penduduk, melaksanakan penyiapan bahan pengelolaan pencatatan mutasi penduduk, identifikasi,

analisis data serta penyusunan bahan rencana kebijakan teknis pencatatan data mutasi penduduk;

4. Bidang Pencatatan Sipil, mempunyai tugas menyiapkan bahan perumusan kebijakan teknis dan mengkoordinasikan penyelenggaraan kegiatan pencatatan sipil yang meliputi kegiatan pelayanan, penyimpanan dan perubahan;

a Seksi Pelayanan, mempunyai tugas melaksanakan penyiapan bahan penyusunan perencanaan, pengaturan dan pengawasan serta pelayanan pencatatan sipil;

b Seksi Penyimpanan dan Perubahan Akta, mempunyai tugas melaksanakan penyiapan bahan penyusunan perencanaan, pengaturan, pengawasan, penyimpanan dan perubahan pencatatan sipil;

5. Bidang Informsi Administrasi Kependudukan, mempunyai tugas menyiapkan bahan perumusan kebijakan teknis dan mengkoordinasikan penyelenggaraan pengelolaan informasi administrasi kependudukan meliputi pengolahan dan perekaman data penduduk, serta pengendalian dan pengawasan penduduk;

a. Seksi Pengolahan Data Perekaman Data Penduduk, mempunyai tugas melaksanakan penyiapan bahan penyusunan perencanaan, pengaturan, dan pelaksanaan kegiatan informasi administrasi kependudukan;

b. Seksi Pengendalian dan Pengawasan Penduduk, mempunyai tugas melaksanakan penyiapan bahan penyusunan perencanaan, pembinaan, pengawasan dan pengendalian penduduk;

B. Rencana Strategis

Rencana Strategis Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Tasikmalaya Tahun 2012-2015 merupakan refleksi dari suatu kebijakan pemerintah daerah terkait dengan penjabaran amanat UU Nomor 24 Tahun 2013 tentang Administrasi Kependudukan, guna mewujudkan penataan administrasi kependudukan atas berbagai permasalahan kependudukan Kabupaten Tasikmalaya, terutama kurangnya pemahaman dan partisipasi masyarakat terhadap pentingnya kepemilikan dokumentasi pencatatan sipil.

Terkait dengan pemenuhan hak-hak sipil dalam memperoleh pelayanan administrasi kependudukan masih perlu penanganan serius dari pemerintah daerah, maka Renstra Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil ini diharapkan dapat memberikan arah kebijakan pemerintah daerah selama lima tahun kedepan dalam rangka membangun kualitas adminsitrasi kependudukan yang dapat digunakan sebagai dasar pertimbangan analisis pemetaan pembangunan daerah agara terukur dan terarah pada peningkatan kesejahteraan masyarakat di masa mendatang.

1). Penyataan Vis dan Misi

Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil sebagai salah satu organisasi perangkat daerah yang dibentuk dan berkewenangan untuk dapat “Menciptakan Administrasi Kependudukan yang Akuntabel” berdasarkan pada permasalahan Kependudukan antara lain : aspek penataan administrasi Kependudukan serta lemahnya aspek partisipasi masyarakat terhadap pentingnya dokumentasi kependudukan (Kebijakan Pembangunan RPJMD), yang dalam prinsip penyelenggaraannya berstandar kepada sumber daya aparatur yang unggul, perangkat

yang btyerarah dan terkendali, serta membangun keterpaduan dengan stakeholders secara proporsional. Sehingga wujud Profesionalisme organisasi pelayanan bidang kependudukan bagi masyarakat Kabupaten Tasikmalaya akan terbangun dan dapat diformulasikan dalam rumusan Visi Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Tasikmalaya, sebagai berikut :

VISI :

“ Terwujudnya tertib administrasi kependudukan dan pencatatan sipil di Kabupaten Tasikmalaya Tahun 2015 “. Penjelasan Visi

Peran dan fungsi dokumentasi kependudukan dalam proses pembangunan merupakan standar analisis perenacanaan dan rasionalitas ukuran keberhasilan, oleh katrena itu maka akurasi data mobilisasi dan identifikasi kependudukan harus benar-benar terkendali dan terarah melalui sistem pengolalaan yang professional, terpadu dan berkesinambungan dengan pertimbangan aspek social cultural dan karakteristik daerah lainnya.

Visi Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Tasikmalaya dirumuskan dengan berorientasi kepada skala prioritas pembangunan Kabupaten Tasikmalaya 2011-2015 yang

berbasis pedesaan sebagaimana tertuang dalam penetapan Visi

Kabupaten Tasikmalaya.

Berdasarkan penetapan Visi dan Misi tersebut di atas, maka Dinas Kependudukan dan Penacatatan Sipil sebagai organisasi teknis operasional yang berkewenangan dalam menyusun kerangka kerja aparatur melalui tahapan kebijakan teknis strategis, berkewajiban merumuskan visi OPD yang mengandung nilai-nilai kinerja aparatur dan indikator capaian

yang dapat diukur dan terkorelasikan dengan upaya pencapaian Visi Misi pemerintah daerah pada kurun waktu yang ditetapkan.

Dengan demikian maka rumusan visi Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil yang ditetapkan merupakan rasionalisasi pandangan lima tahun ke depan (2015) yang dibangun melalui strategi perencanaan berdasarkan struktur kerja organisasi (OPD dan Tufoksi) untuk membantu urusan pemerintahan daerah “bidang Kependudukan dan Pencatatan Sipil” agar dapat dikelola secara sistemik dan terkendali melalui penerapan Sistem Administrasi Kependudukan (SIAK) yang terkoordinasikan dengan berbagai lembaga terkait sampai ke tingkat Desa dalam wujud “Pelayanan Terpadu” dan berkesinambungan, sehingga upaya “Meningkatkan Pelayanan dan Penataan Administrasi Kependudukan” (Misi I Kab. Tasikmalaya poin 25-RPJMD) dapat terealisasikan dan terakumulasikan pada kondisi “Tertib Dokumentasi” kependudukan dan pencatatan sipil pada “Tahun 2015” sebagai target pencapaian Renstra.

Misi

Dengan memperhatikan Visi yang ditetapkan serta mempertimbangkan pula berbagai aspek kajian tentang nilai strategi, kondisi internal-eksternal dan strategi perencanaan, maka untuk mencapai target operasional kinerja organisasi yang terukurdan berorientasi kepada pencapaian hasil optimal, disusunlah 4 Misi Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil sebagai berikut :

1. Mewujudkan Profesionalisme Organisasi dan Sumber Daya Aparatur;

3. Meningkatkan kualitas operasionalisasi dan jaringan Sistem Informasi Administrasi Kependudukan (SIAK);

4. Meningkatkan mobilisasi pelayanan administrasi kependudukan berbasis pedesaan.

Melalui 4 (empat) pengembangan misi tersebut dimaksudkan bahwa prinsip pembangunan bidang kependudukan berorientasi kepada upaya penguatan profesionalisme kelembagaan dan kompetensi aparatur pelayanan yang diintegarasikan dengan pengembangan jaringan informasi, komunikasi dan koordinasi kelembagaan, diharapkan dapat mengoptimalkan sistem pengelolaan adminsitrasi kependudukan dalam mewujudkan mobilisasi pelayanan dokumentasi kependudukan dengan skala prioritas terwujudnya Desa Tertib Administrasi Kependudukan (DETAK).

Upaya pencapaian misi melalui keempat misi yang diterapkan tersebut diatas, merupakan proses pemberdayaan Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil sebagai salah satu Organisasi Perangkat Daerah yang diberi kewenangan dalam mewujudkan data kependudukan yang dinamis dan akurat serta terwujudnya tertib administrasi dan meningkatnya pelayanan dibidang kependudukan pada tatanan pembangunan daerah Kabupaten Tasikmalaya yang berbasis pedesaan.

Berbagai prasyarat melalui pengkajian dan analisis pemikiran terhadap situasi dan kondisi yang berkembang saat ini serta dengan memperhatikan nilai-nilai sosial kemasyarakatan yang terintegrasikan pada peran dan fungsi stakeholders dalam penguatan tuntunan pelayanan adalah merupakan langkah untuk mengidentifikasi faktor-faktor kunci keberhasilan pencapaian visi dan misi Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil kurun waktu

lima tahun ke depan, yang kemudian dijadikan bahan pertimbangan dalam penentuan tujuan dan sasaran organisasi.

2). Pernyataan Tujuan, Sasaran dan Cara Pencapaian

Penetapan tujuan didasarkan pada rumusan faktor-faktor kunci keberhasilan yang dilakukan setelah penetapan visi dan misi, dimana tujuan itu sendiri merupakan langkah penjabaran atau implementasi dari pernyataan misi, berupa rumusan sasaran, kebijakan, program dan kegiatan sebagai suatu proses kerja organisasi dalam rangka pencapaian misi.

a). Tujuan

Tujuan yang akan dicapai oleh Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Tasikmalaya adalah :

1. Terwujudnya profesionalisme lembaga dan aparatur pelayanan bidang kependudukan berdasarkan Standar Pelayanan Minimal (SPM);

2. Terwujudnya jaringan informasi dan koordinasi kelembagaan dalam membangun sistem pelayanan administrasi kependudukan yang terpadu dan berkesinambungan;

3. Terwujudnya tertib administrasi kependudukan dan pencatatan sipil sebagai sistem identifikasi dan pengendalian mobilsasi penduduk;

4. Terwujudnya data kependudukan yang dinamis dan akurat yang dapat dijadikan bahan acuan pelaksanaan pembangunan daerah.

b). Sasaran

Sasaran merupakan penjabaran dari tujuan, yaitu sesuatu yang akan dicapai atau dihasilkan oleh instansi pemerintah dalam jangka waktu tahunan, semesteran,

kuantitatif. Sasaran Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Tasikmalaya adalah dasar dalam penilaian dan pemantauan kinerja, sehingga merupakan alat pemicu agar semua stakeholders sadar akan sesuatu yang akan dicapai. Adapun sasaran dari Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Tasikmalaya adalah :

1. Peningkatan kualitas pelayanan administrasi kependudukan dan pencatatan sipil;

2. Tersedianya SDM yang unggul dan Produktif serta memiliki kualifikasi standar o[perasional pelayanan;

3. Peningkatan partisipasi masyarakat dalam mewujudkan tertib administrasi kependudukan;

4. Tersedianya data base kependudukan yang terintegrasikan dengan pola pembangunan daerah;

5. Terwujudnya Desa Tertib Administrasi Kependudukan (DETAK).

Dengan memperhatikan persyaratan di atas serta pertimbangan analisis lingkungan internal dan eksternal, maka dapat disimpulkan faktor-faktor penentu keberhasilan pencapaian visi dan misi Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Tasikmalaya adalah :

1. Mengoptimalkan komitmen pemerintah dalam meningkatkan kualitas dan produktivitas Sumber Daya Aparatur dan Lembaga Pelayanan;

2. Efesiensi dan efektifitas pelayanan publik berbasis good governance dan clean government.

BAB III

EVALUASI PENCAPAIAN SASARAN SERTA PELAKSANAAN PROGRAM DAN KEGIATAN TAHUN 2014

A. Target dan Realisasi Pencapaian Indikator Kinerja Tahun 2014

Tolok ukur Pencapaian Indikator Kinerja Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Tasikmalaya yang berorientasi pada rencana strategis untuk lima tahun kedepan, adalah 1) Meningkatnya Kepemilikan KK; 2) Meningkatnya Kepemilikan KTP; 3) Kepemilikan Akta Kelahiran per – 1000 penduduk; 4) Penerapan KTP Nasional Berbasis NIK (E-KTP); 5) Jumlah Kecamatan SIAK Online dalam wilayah Kabupaten Tasikmalaya; 6) Data Penduduk yang terkendali oleh Sistem Administrasi Kependudukan dalam wilayah administrasi antar wilayah di Kabupaten Tasikmalaya.

Adapun Target dan Realisasi Pencapaian Indikator Kinerja Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Tasikmalaya tahun 2013 adalah seperti pada table berikut ini :

Tabel 3.1

Target dan Realisasi Pencapaian Indikator Kinerja Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kab. Tasikmalaya Tahun 2014

No Indikator Satuan Target Realisasi

1 Meningkatnya Kepemilikan KK % 82 90 2 Meningkatnya Kepemilikan KTP % 100 97 3 Kepemilikan Akta Kelahiran per

1000 penduduk % 46.27 42,24 4 Penerapan KTP Nasional Berbasis

NIK (e-KTP) % 100 93

5 Jumlah Kecamatan SIAK ON LINE dalam wilayah administrasi Kabupaten

No Indikator Satuan Target Realisasi

6 Data penduduk yang terkendali oleh sistem administrasi kependudukan dalam wilayah administrasi antar wilayah di Kab.Tasikmalaya

orang 1.731.181 1.641.787

1. Kepemilikan KK

Tingkat kepemilikan Kartu Keluarga (KK) di Kabupaten Tasikmalaya pada tahun 2014 baru sebesar 90 % atau mencapai 109,75 % dari target yang telah ditetapkan yaitu sebesar 82 %. Kondisi ini disebabkan oleh beberapa faktor, diantaranya:

- Meningkatnya kesadaran masyarakat akan pentingnya dokumen kependudukan (Kartu Keluarga) akibat gencarnya sosialisasi kebijakan kependudukan.

- Dampak dari kebijakan pemerintah pusat berkaitan dengan keanggotaan BPJS dimana setiap penduduk yang masuk kedalam kepesertaan BPJS harus melampirkan Kartu Keluarga. - Kartu Keluarga dijadikan persyaratan khususnya dalam

perekaman KTP-el sehingga masyarakat mau tidak mau apabila yang belum direkam KTP–el dan belum masuk dalam database kependudukan harus membuat KK terlebih dahulu

Sedangkan sisanya sebesar 10 % terdiri dari :

- Kepala Keluarga yang masih gabung dengan orangtuanya, Kepala keluarga yang lanjut usia yang belum pernah sama sekali mengurus dokumen kependudukan karena disamping jangkauannya jauh dengan kantor kecamatan mereka pun beranggapan bahwa mereka tidak terlalu membutuhkan Kartu Keluarga atau dengan kata lain adanya stigma dari masyarakat bahwa mengurus dokumen kependudukan itu disaat butuh dan mendesak.

- Masyarakat yang belum memperbaharui Kartu Keluarga lama menjadi Kartu Keluarga baru yang sesuai dengan program SIAK

2. Kepemilikan KTP

Berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 112 Tahun 2013 tentang Perubahan Keempat Atas Peraturan Presiden Nomor 26 Tahun 2009 tentang Penerapan Kartu Tanpa Penduduk Berbasis Nomor Induk Kependudukan Secara Nasional bahwa KTP non elektronik berlaku sampai dengan 31 Desember 2014. Adapun cakupan atau tingkat kepemilikan KTP non elektronik di Kabupaten Tasikmalaya pada tahun 2014 telah mencapai 97 (sembilan puluh tujuh )% karena setiap penduduk yang telah memiliki KTP elektronik dipastikan pada awalnya telah memiliki KTP non elektrik

sebab setiap KTP elektronik yang akan diberikan kepada penduduk maka KTP lamanya harus ditarik terlebih dahulu sehingga penduduk tidak mungkin memiliki 2 (dua) KTP baik elektrik maupun non elektrik.

Adapun penduduk yang memiliki atau membuat KTP non elektrik adalah :

 Penduduk yang telah melaksanakan perekaman biometric tetapi KTP elektroniknya belum jadi karena proses pencetakannya masih dilaksanakan di pusat sehingga memerlukan waktu yang sangat lama

 Penduduk yang baru berusia 17 tahun (pemula)

 Penduduk pendatang baru dari daerah lain atau penduduk yang mengalami proses perubahan status biodatanya baik sebelum maupun sesudah perekaman e-KTP

Sedangkan sebanyak 3 % penduduk yang tidak memiliki KTP non elektrik diantaranya adalah penduduk yang mengalami

gangguan disabilitas baik fisik maupun mental, sakit dan penduduk lanjut usia/jompo.

3. Kepemilikan Akta Kelahiran per 1000 penduduk

Tingkat kepemilikan Akta Kelahiran per 1000 penduduk di Kabupaten Tasikmalaya pada tahun 2014 baru mencapai 692.955 orang sebesar 42,2 % atau mencapai 91,29 % dari target yang telah ditetapkan yaitu 46,27 %. Pencapaian ini disebabkan oleh beberapa factor diantaranya :

- Keluarnya keputusan Mahkamah Konstitusi yang tidak mengharuskan pembuatan akte kelahiran melalui pengadilan bagi penduduk yang melampaui batas 1 tahun

- Gencarnya sosialisasi kebijakan kependudukan yang dilaksanakan oleh Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil secara hirarki/estapet baik ditingkat Kabupaten, Kecamatan maupun Desa.

- Proses penerbitan akta catatan sipil yang semula dilaksanakan di tempat terjadinya Peristiwa Penting, diubah menjadi penerbitannya di tempat domisili penduduk

- Pengurusan dan Penerbitan Dokumen Kependudukan Tidak Dipungut Biaya (Gratis) kecuali denda keterlambatan pelaporan.

Sedangkan sisanya yang belum memiliki akte kelahiran sebesar 58,76% hal ini disebabkan oleh :

- Masih adanya pemahaman masyarakat yang beranggapan bahwa akte kelahiran itu tidak begitu penting serta proses pembuatannya memerlukan waktu yang lama dan biaya yang sangat tinggi.

- Adanya stigma dari masyarakat bahwa dalam mengurus dokumen kependudukan itu dikala butuh dan mendesak

sehingga tidak adanya kesadaran untuk secepatnya mengurus dokumen kependudukannya khususnya akte kelahiran

4. Penerapan KTP Nasional Berbasis NIK (e-KTP)

Penerapan KTP Nasional berbasis NIK (e-KTP) di Kabupaten Tasikmalaya sampai dengan akhir tahun 2014 baru mencapai 1.219.476 jiwa dari 1.311.327 wajib KTP atau baru sekitar 93 (sembilan puluh tiga) %. Hal ini merupakan dampak dari sosialisasi yang gencar dilaksanakan berkaitan dengan adanya perubahan kebijakan kependudukan yakni dengan terbitnya Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2013 tentang Perubahan Undang-Undang Nomor 23 tahun 2006 tentang Administrasi Kependudukan, khususnya adanya perubahan masa berlaku KTP elektronik dari masa berlakunya 5 (lima) tahun menjadi seumur hidup dan kepengurusan dokumen kependudukan seperti KTP el tidak dipunggut biaya/gratis dan sisanya sebesar 7 (tujuh) % adalah penduduk yang belum melaksanakan perekaman ktp elektronik yang terdiri dari :

1. Penduduk yang baru berusia 17 tahun.

2. Penduduk yang ada dalam database tetapi yang bersangkutan lagi merantau/bekerja diluar kota, penduduk yang sudah lanjut usia atau sakit tetapi belum terjangkau oleh pelayanan secara mobile.

3. Sebagian Penduduk yang mempunyai kesadaran akan pentingnya kepemilikan KTP elektronik masih rendah misalnya adanya masyarakat yang mempunyai prinsip bahwa mereka tidak pernah pergi kemana-kemana/berangkat keluar kota sehingga mereka tidak mau untuk melakukan perekaman KTP-el meskipun sudah diberikan pemahaman atau sosialiasi oleh aparat desa atau kecamatan akan pentingnya KTP –elektronik.

5. Jumlah Kecamatan SIAK ON LINE dalam Wilayah Administrasi Kabupaten

Jumlah kecamatan SIAK On-line sudah mencapai 39 kecamatan atau seluruh kecamatan diwilayah kabupaten telah tersedia SIAK online.

SIAK merupakan suatu sistem informasi berbasis web yang disusun berdasarkan prosedur-prosedur dan memakai standarisasi khusus yang bertujuan menata sistem administrasi dibidang kependudukan sehingga tercapai tertib administrasi dan juga membantu bagi petugas dijajaran Pemerintah Daerah khususnya Dinas Kependudukan didalam menyelenggarakan layanan kependudukan. SIAK bisa menjadi solusi dari masalah kependudukan yang ada. Dengan adanya pengelolaan data secara online maka kelemahan-kelemahan pengolahan data secara konvensional dapat ditekan. SIAK sendiri memberikan banyak manfaat antara lain, hasil perhitungan dan pengelolaan data statistik tersebut dapat digunakan sebagai bahan perumusan dan penyempurnaan kebijakan, strategi dan program bagi penyelenggaraan dan pelaksanaan pembangunan di bidang kualitas, kuantitas, dan mobilitas penduduk, serta kepentingan pembangunan lainnya.

6. Jumlah Penduduk yang terkendali oleh Sistem Administrasi Kependudukan dalam wilayah administrasi antar wilayah di Kab. Tasikmalaya.

Dalam Penentuan jumlah Data Agregat Kependudukan, Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Tasikmalaya mengacu pada Surat Edaran Mendagri Nomor : 470/735/SJ tanggal 13 Februari 2013 tentang Penyajian Data Kependudukan dan dalam penjelasan pasal 5 (lima) huruf e Undang Undang Nomor 24 tahun 2013 dinyatakan bahwa Data Kependudukan diterbitkan secara berkala per semester, yaitu untuk semester pertama yang diterbitkan tanggal 30 Juni dan semester kedua yang diterbitkan tanggal 31 Desember yang diolah oleh Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia.

Adapun Capaian jumlah penduduk yang terkendali dalam SIAK per 31 Desember 2014 sebesar 1.641.787 jiwa dari target yang ditetapkan sebesar 1.731.181 jiwa yaitu sebesar 94.83 %.

B. Pelaksanaan Kegiatan Tahun 2014

Program dan Kegiatan yang telah dilaksanakan untuk menopang pencapaian indiaktor Kinerja Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil hanya bersumber dari dana APBD Kabupaten, adapun program dan kegiatan yang telah dilaksanakan oleh Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil di tahun 2014 ini adalah seperti tercantum pada tabel berikut ini :

1. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran, dengan

anggaran sebesar Rp.2.124.235.000,- dan telah terserap sebesar Rp. 2.043.182.073,- (96,18 %) terdiri dari 8 (delapan) kegiatan, yaitu :

a). Penyediaan Jasa Komunikasi, sumber daya Air dan Listrik, dengan anggaran sebesar Rp. 282.400.000,- dan telah terserap sebesar Rp. 265.062.473,- (93,86 %). Output kegiatan tersebut adalah meningkatnya pelayanan kepada aparatur dan masyarakat dan menghasilkan outcomenya yaitu terwujudnya kebutuhan jasa komunikasi, sumber daya air dan listrik dalam member pelayanan kepada aparatur dan masyarakat secara optimal.

b). Penyediaan Alat Tulis Kantor, dengan anggaran sebesar

Rp. 676.810.000,- dan telah terserap sebesar Rp. 624.225.000,- (92,23 %). Output kegiatan tersebut adalah

tersedianya alat tulis kantor sebagai sarana kerja aparatur dan menghasilkan outcomenya yaitu terpenuhinya kebutuhan administrasi perkantoran di semua bidang dan dalam pencetakan KTP el.

c). Penyediaan Barang Percetakan dan Penggandaan, dengan anggaran sebesar Rp.973.800.000,- dan telah terserap sebesar Rp. 966.915.300,- (99,29 %). Output kegiatan tersebut adalah terpenuhinya kebutuhan masyarakat dalam administrasi kependudukan serta terukurnya jumlah rata-rata blanko yang gagal dan menghasilkan outcomenya yaitu terpenuhinya pelayanan administrasi perkantoran dan pelayanan kepada masyarakat secara maksimal.

d). Penyediaan Peralatan dan Perlengkapan Kantor dengan jumlah anggaran sebesar Rp. 27.035.000,- dan telah terserap sebesar Rp. 25.787.200,- (95,38 %). Output kegiatan tersebut adalah terlaksananya penyediaan kebutuhan peralatan dan perlengkapan kantor kebersihan dan menghasilkan

outcomenya yaitu terpenuhinya pelayanan kepada masyarakat dan aparatur dengan nyaman.

e). Penyediaan Bahan Bacaan dan Peraturan Perundang-undangan, dengan jumlah anggaran sebesar Rp. 11.850.000,- dan telah terserap sebesar Rp. 11.370.000,- (95,95 %). Output kegiatan adalah tersedianya media informasi bagi aparatur dan menghasilkan outcomenya yaitu meningkatnya wawasan aparatur.

f). Penyediaan makan dan minum dengan jumlah anggaran sebesar Rp. 25.650.000,- dan telah terserap sebesar Rp. 23.395.000,- (91,21 %). Output kegiatan adalah terlaksananya penyediaan makan dan minum tamu dinas dan menghasilkan outcomenya yaitu terlaksananya jamuan makan dan minum tamu dinas.

g). Penyediaan jasa pengamanan kantor, dengan jumlah anggaran sebesar Rp. 24.000.000,- dan telah terserap sebesar Rp. 24.000.000,- (100 %). Output dari kegiatan tersebut adalah terlaksananya peningkatan keamanan di lingkungan kantor dan menghasilkan outcomenya yaitu terciptanya suasana kerja yang aman.

h). Rapat-rapat koordinasi dan konsultasi, dengan jumlah anggaran sebesar Rp. 102.690.000,- dan telah terserap sebesar Rp. 102.427.100,- (97,74 %). Output dari kegiatan

Dalam dokumen RENCANA KERJA ( RENJA ) (Halaman 8-38)

Dokumen terkait