Berisi ringkasan singkat dari maksud dan tujuan penyusunan dokumen Renstra SKPD, disertai dengan harapan bahwa dokumen ini mampu menjadi pedoman pembangunan 5 (lima) tahun kedepan oleh SKPD
9
BAB II
GAMBARAN PELAYANAN
2.1 Tugas Pokok, Fungsi, dan Struktur Organisasi 2.1.1 Tugas Pokok
Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Sumenep mempunyai tugas pokok menyelenggarakan kewenangan Otonomi Daerah dibidang Komunikasi dan Informatika serta tugas pembantuan yang diberikan oleh Pemerintah, sebagai komponen Pemerintah Daerah, Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Sumenep mempunyai tugas pokok membantu Bupati dalam penyelenggaraan kewenangan bidang Komunikasi dan Informatika.
2.1.2 FUNGSI
Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Sumenep mempunyai fungsi : 1. Penyusunan dan pengkoordinasian program kerja pelaksanaan tugas komunikasi
dan informatika;
2. Pelaksanaan perumusan kebijaksanaan teknis pengelolaan bidang pelayanan komunikasi;
3. Pelaksanaan perumusan kebijaksanaan teknis pengelolaan bidang pelayanan informasi;
4. Pelaksanaan perumusan kebijaksanaan teknis pengelolaan bidang pelayanan telekomunikasi;
5. Pelaksanaan perumusan kebijaksanaan teknis pengelolaan bidang pelayanan aplikasi telematika;
6. pelaksanaan kebijaksanaan di bidang pelayanan komunikasi dan informasi;
7. Pelaksanaan hubungan kerja sama dengan insan pers, media cetak dan media elektronik dalam memperluas jaringan informasi;
8. Pelaksanaan pengawasan dan pengendalian di bidang pelayanan komunikasi dan informasi;
9. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan tugas dan fungsinya.
10
122.2.3 Struktur Organisasi Dinas Komunikasi dan Informatika
2.2 Sumber Daya
2.2.1 Sumber Daya Manusia
Untuk menunjang pelaksanaan tugas pokok dan fungsinya tersebut sampai saat ini Dinas Komunikasi dan Informatika mempunyai kebijakan umum pembangunan dibidang Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) yang difocuskan untuk mewujudkan masyarakat informasi yang sejahtera.
Hal ini suatu upaya dalam bentuk aktivitas penyelenggaraan pemerintahan dan layanan kepada publik dengan berbasiskan kepada Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) di Kabupaten Sumenep. Untuk mendukung kebijakan tersebut,
SEKRETARIAT
Seksi Pengolahan Data Elektronik Seksi Pos &
Telekomunikasi Seksi Penerangan
Mobile, Film & Media Elektronik Seksi Penerbitan Sub Bagian Keuangan Sub Bagian Program & Perencanaan BIDANG APLIKASI TELEMATIKA BIDANG TELEKOMUNIKASI BIDANG INFORMASI BIDANG KOMUNIKASI Kelompok Jabatan Fungsional Seksi Pendayagunaan Teknologi Inf. &
Telematika Seksi Komunikasi
Sosial, Pameran & Pertunjukan Rakyat
Seksi Media Luar Ruang
Seksi Spektrum Frekuensi Radio &
Orbit Satelit Sub Bagian Umum & Kepegawaian = Garis Komando = Garis Koordinasi UPT RGS KASUBAG TU UPT RGS KEPALA DINAS
11
Dinas Komunikasi dan Informatika diperlukan dukungan sumber daya aparatur yang kuat dan profesional, serta penguasaan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) memadai.
Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Sumenep yang terletak di desa Pabian atau tepatnya di Jl. KH. Mansur No. 71 Sumenep kode pos 694111 telp. (0328) 662935 fax. (0328) 663984. Pada tahun 2016, memiliki 81 karyawan dengan rincian PNS sebanyak 78 orang dan 3 orang PTT terdiri dari Laki – Laki 61 Orang dan Perempuan 20 Orang.
Jumlah Karyawan
Eselon Kepangkatan Pendidikan Umur
1 II IV/c S2 50
5 III IV/b S2 47 - 51
11 IV III/d SMA 48 - 56
61 STAF I/b, II/b, III/a,b,c,d SD - SMA 35 - 57
3 PTT - SLB 30 - 45
Dilihat dari latar belakang pendidikannya 1% S3 11% S2, 10% S1, 2% D3, 70% SLTA, 2% SMP/SLTP dan 5% SD.
Dilihat dari kualitas sumber daya aparatur yang ada, dengan latar belakang pendidikan SLTA adalah paling besar yaitu 70 %, kondisi ini menunjukkan kurangnya sumber daya aparatur tenaga ahli berbasis teknologi informasi dan komunikasi dan dari segi kuantitas dengan jumlah pegawai sebanyak 78 orang, dirasa masih kurang memadai dibandingkan dengan volume beban kerja Dinas Komunikasi dan Informatika.
12
2.2.2 Sarana dan Prasarana
Dalam pelaksanaan tugas dan fungsi Dinas Komunikasi dan Informatika didukung dengan sarana dan prasarana, baik berupa gedung kantor, peralatan dan kendaraan dinas serta peralatan/perlengkapan kantor lainnya. Secara keseluruhan sarana dan prasarana yang dimiliki oleh Dinas Komunikasi dan Informatika berupa gedung dan bangunan pendukung serta sarana pendukung untuk operasional. Untuk lebih rincinya dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel II.3
Daftar Kondisi Sarana dan Prasarana Dinas Komunikasi dan Informatika
No. Uraian Jumlah Kondisi Ket.
1. Gedung Kantor 2 unit Baik
2. Mobil Kepala Dinas
Dan Operasional
9 unit Baik
3. Kendaraan Operasional 32 unit Baik
4. Mesin Genset 4 unit Baik
5. Mobil Film M-PLIK 1 unit Baik
NO NAMA BARANG JUMLAH KONDISI
1 Tanah 3 Ada
2 PERALATAN DAN MESIN
A. alat - alat Berat 4 Baik
13
Tabel II.4
Inventaris Dinas Komunikasi dan Informatika
2.3 .1 Kinerja Pelayanan SKPD
Bagian ini menjelaskan tingkat capaian kinerja Dinas Komunikasi Kabupaten Sumenep berdasarkan sasaran / target Renstra SKPD periode sebelumnya, menurut SPM urusan wajib, dan/atau indikator kinerja pelayanan SKPD dan/atau indikator lainnya seperti MDG’s atau indikator yang telah diklarifikasi oleh Pemerintah.
Dengan mempedomani Permendagri Nomor 34 Tahun 2010 dan RPJMD Kabupaten Sumenep tahun 2011 - 2015 telah ditetapkan sejumlah Indikator Kinerja Utama (IKU) yang menjadi acuan kinerja masing-masing SKPD. Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Sumenep, terdapat beberapa Indikator Kinerja Utama yang menjadi acuan dalam pelaksanaan tugas dan fungsi.
Capaian kinerja untuk masing-masing indikator Kinerja Utama dapat dilihat pada tabel berikut :
Indikator Capaian Kinerja Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Sumenep Tahun 2011-2015
No. Uraian Sasaran Indikator
Kinerja Utama
Tahun
2011 2012 2013 2014 2015
1 2 3 4 5 6 7 8
C. Alat - alat Bengkel dan
alat ukur 4
Baik
D. Alat -alat kantor dan
Rumah Tangga 2210
Baik
E. Alat -alat Studio dan
Komunikasi 393
Baik
5 ASET TETAP LAINNYA
14 1. 1. Jumlah jaringan komunikasi 2. Rasio wartel/warnet terhadap penduduk 3. Jumlah surat kabar nasional/lokal 4. Jumlah penyiaran radio/TV lokal Rasio pengawasan dan pengendalian 94 8 54 27 85 8 54 27 86 7 54 27 97 8 85 30 100 8 85 30 Website milik pemerintah daerah Persentase web milik daerah 100 100 100 100 100 2.3.2 Kinerja keuangan
Alokasi dan Realisasi Anggaran untuk Pencapaian Sasaran Strategis Pemerintah Kabupaten Sumenep Tahun 2015 :
NO Program Kegiatan Pagu Anggaran (Rp) Realisasi % (Rp) A BELANJA DAERAH 8.081.500.337 8.081.500.337 100
B BELANJA TIDAK LANGSUNG
5.263.404.855 4.946.038.261 93,97
1 Belanja Pegawai
5.263.404.855 4.949.038.261 94,027
2 Gaji dan Tunjangan
4.907.004.855 4.589.638.261 93,532 3 Tambahan Penghasilan PNS 356.400.000 256.400.000 71,942 A BELANJA LANGSUNG 2.818.095.482 4.946.038.261 93,97 A.1
Program Pelayanan Administrasi
Perkantoran 1 Penyediaan Jasa Surat Menyurat 1.575.000 1.575.000 100
15 2
Penyediaan Jasa Komunikasi, Sumberdaya
Air dan Listrik 179.400.000 171.774.181 95,749
3
Penyediaan Jasa Pemeliharaan dan Perizinan
kendaraan Dinas/ Operasional 82.615.000 76.596.300 92,715 4 Penyediaan Jasa Kebersihan Kantor 20.487.000 20.487.000 100 5 Penyediaan Alat Tulis Kantor 20.347.000 20.347.000 100
6
Penyediaan Barang Cetakan dan
Penggandaan 13.852.000 13.852.000 100
7
Penyediaan Komponen Instalasi
Listrik/Penerangan Bangunan Kantor 12.557.400 12.557.400 100
8
Penyediaan Bahan Bacaan dan Peraturan
Perundang-Undangan 15.282.000 15.282.000 100 9 Penyediaan Makanan dan Minuman 13.100.000 13.100.000 100
10
Rapat-Rapat Koordinasi dan Konsultasi ke
Luar Daerah 38.045.300 38.045.300 100
11
Rapat-Rapat Koordinasi dan Konsultasi ke
Dalam Daerah 24.450.000 24.450.000 100
B
Program Peningkatan Sarana dan
Prasanana Aparatur 1 Pengadaan Komputer 20.813.000 20.811.000 99,99
2 Pemeliharaan Rutin/Berkala Gedung Kantor
130.619.707
130.619.707 100
3 Pemeliharaan Rutin/Berkala Komputer
18.775.700
18.775.700 100
4
Pemeliharaan Rutin/Berkala Alat Studio dan Komunikasi 23.400.000 23.400.000 100 5
Pemeliharaan Rutin Jaringan Air, Listrik dan Telepon
26.800.000
26.750.000 99,813
6 Rehabilitasi Gedung Kantor
191.284.500
191.034.500 99,869
16 1
Pengadaan Pakaian Dinas beserta
Perlengkapannya 50.696.100 50.687.100 99,982
D
Program Peningkatan Pengembangan
Sistem Pelaporan Capaian Kinerja Keuangan
1
Penyusunan Laporan Capaian Kinerja dan
Ikhtiar realisasi kinerja SKPD 39.759.550 39.647.050 99,717
E
Program Pengembangan
Komuniasi,Informasi dan Media Massa
1
Pelaksanaan Kegiatan Pengumpulan Data dan Penyajian Informasi
43.630.800
43.080.800 98,739
2
Peningkatan Komunikasi dan Koordinasi dengan Media 134.955.000 134.955.000 100 3 Pengembangan Telecenter 142.051.700 141.594.200 99,678 4
Peningkatan Kinerja PDE dan Jaringan G-Online
117.191.400
117.191.400 100
5 Penyedian Jasa Komunikasi Internet
327.550.000 327.550.000 100 6 Pengembangan Web 38.850.000 38.850.000 100 7
Pembangunan Sarana Pendukung Informasi kepulauan
50.609.100
50.434.100 99,654
8 Sambung Rasa Bersama Wong Cilik
9 Pengembangan Jaringan G-Online
182.999.700
182.999.700 100
F
Program Fasilitas Peningkatan SDM Bidang
Komunikasi dan Informasi
1 Workshop Pengembangan Iptek
30.000.000
30.000.000 100
2
Lomba Cerdik Cermat KIM (LCCK)
8.234.400
17
G
Program Kerjasama Informasi dan Media
Massa 1 Penerbitan Tabloid 216.049.700 216.592.200 100,25 2
Penyebarluasan Informasi melalui Pameran dan Pertura
- -
3
Penyebarluasan Informasi melalui Media Elektronik 75.213.750 75.204.000 99,987 4
Penyebarluasan Informasi Penyelenggaraan Pemerintah Daerah melalui Siaran Radio
38.614.300
38.614.300 100
5
Penyebarluasan Informasi Pembangunan Daerah melalui Peningkatan Kinerja News Room 76.691.300 76.691.300 100 6
Penyebarluasan Informasi melalui Penyelenggaraan Penerangan Mobile
13.344.800
13.343.400 99,99
7
Penyebarluasan Informasi melalui Peningkatan Kinerja Kehumasan dan Komunikasi Sosial
- -
8
Penyebarluasan Informasi melalui Pariwara dan Adventorial Media Cetak
106.102.975
106.102.750 100
9
Penyebarluasan Informasi melalui Pentas Hiburan dan Informasi
30.020.000
29.570.000 98,501
10
Penyebarluasan Informasi melalui Media Luar Ruang 60.000.000 59.999.900 100 11
Sosialisasi dan Pengawasan Peraturan Perundang-undangan tentang Tower Telekomunikasi Terpadu
6.351.600
6.351.600 100 12 Survey dan Pengawasan Menara (Tower)
Telekomunikasi
25.925.300
259.215.730 999,86 13 Pembinaan dan Pendataan Wartel, Warnet
dan Jasa Pos
19.499.400
18.871.290 96,779 14
Pengelolaan Informasi dan Dokumentasi
15.248.600
15.248.600 100 15
18
Pembangunan 29.000.000 29.000.000
16 Pembinaan dan Pengawasan Lembaga Penyiaran
16.921.400
16.920.920 99,997 17 Peningkatan Kinerja PPID 89.180.100 89.183.100 100
Realisasi kinerja dan PAD tahun 2015
No Belanja Anggaran (Rp.) Realisasi 2015 Rp. % I II III
Pendapatan Asli Daerah Belanja Langsung Belanja Tidak Langsung
40.000.000 2.818.095.482 5.263.404.855 37.313.791 2.801.890.828 4.946.038.261 93,03 99,42 93,97
2.4 Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan SKPD
Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Sumenep sesuai dengan visi dan misi Bupati dan Wakil Bupati Sumenep periode tahun 2016 - 2021 memiliki tantangan untuk membantu Bupati Sumenep dalam menciptakan tata kelola pemerintahan yang baik melalui pemantapan pembangunan Komunikasi dan Informasi Daerah, untuk dapat terciptanya misi tersebut diatas maka peran serta pemerintah dalam mewujudkan Komunikasi dan Informasi Daerah harus kami tingkatkan. Selain itu untuk pengembangan pelayanan Komunikasi dan Informasi Daerah terhadap kebijakan umum pembangunan dibidang Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) yang difocuskan untuk mewujudkan masyarakat informasi yang sejahtera dalam pembangunan masyarakat perdesaan.
19
BAB III
ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI
3.1. Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan SKPD
Isu-isu strategis yang akan dihadapi pada rentang waktu 2016 – 2021 antara lain : 1. Satu data untuk Pembangunan Sumenep.
Untuk mendukung pemerintah daerah dalam melaksanakan fungsinya, maka penentuan arah dan sasaran pembangunan daerah harus dilandasi oleh data dan informasi yang akurat. Untuk itu pengelolaan data dan informasi daerah harus difasilitasi secara terpadu dan terintegrasi dengan berbasiskan Teknologi Informasi Komunikasi (TIK).
2. Layanan Pemerintahan berbasis (TIK) atau layanan Online (G-On Line).
Layanan masyarakat yang termasuk urusan pemerintah Kabupaten Sumenep akan dilayani berbasis TIK. Layanan masyarakat yang semula secara manual (misal, perijinan, pendapatan daerah, pengadaan barang/jasa dll) secara bertahap akan dilayani berbasis TIK.
3. Manajemen Perkantoran yang paperless.
Manajemen yang dilakukan di perkantoran dengan memanfaatkan TIK sehingga dapat mengurangi penggunaan/ konsumsi kertas dan menjamin peningkatan produktivitas kerja dan efektivitas kerja.
4. Implementasi menara bersama di Kabupaten Sumenep
Implementasi menara eksisting sebagai menara bersama memungkinkan untuk merencanakan, mengendalikan dan menata pertumbuhan menara di Kabupaten Sumenep hingga menjadi 250 zona persebaran (untuk lima tahun kedepan hingga 2021), dengan asumsi minimal 1 menara telekomunikasi digunakan oleh minimal 5 BTS.
5. Tuntutan publik akan Keterbukaan Informasi publik dan transparansi.
Masyarakat yang secara bertahap kian maju dan berkembang dalam berbagai pola pemikirannya akan menuntut tentang berbagai hal termasuk tentang informasi yang dibutuhkan mereka. Masyarakat semakin kritis dan berani untuk menyampaikan pendapat senantiasa berupaya untuk mencari informasi yang relevan dengan perkembangan kehidupannya.
20
6. Tuntutan publik akan keterjangkauan dan akses informasi yang merata.
Akses informasi khususnya yang disampaikan melalui media digital (internet) masih relatif terbatas bila dikaitkan dengan area wilayah dan jumlah penduduk di Kabupaten Sumenep. Seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi khususnya teknologi informasi, tuntutan akan fasilitas akses informasi di berbagai daerah semakin besar.
7. Tumbuh berkembangnya teknologi informasi dan komunikasi yang demikian cepat. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi khususnya teknologi informasi begitu pesat melanda berbagai wilayah dan komunitas masyarakat. Bila tidak diantisipasi secara tepat tentu akan membawa ekses yang kurang baik bagi masyarakat.
8. Tingkat apresiasi publik terhadap pembangunan daerah yang begitu besar.
Tingkat apresiasi dan perhatian masyarakat terhadap pembangunan begitu besar, tuntutan demokratisasi semakin menggema, masyarakat tertentu semakin vokal menyuarakan kepentingan – kepentingannya.
9. Adanya harapan dan kebutuhan yang besar terhadap dukungan Sistem Informasi dan Telematika (SITEL) untuk meningkatkan kinerja manajemen aparatur. Keberadaan SITEL pada lingkup aparatur diharapkan dapat mengefektifkan dan mengefisiensikan fungsi aparatur serta meningkatkan aspek transparansi aparatur sehingga pada gilirannya nanti dapat meningkatkan kualitas pelayanan.
10. Terbatasnya kapasitas, jangkauan, kualitas sarana dan prasarana telematika.
17
3.2 Telaahaan Visi, Misi, dan Program Kepala Daerah dan wakil Kepala Daerah Terpilih
Bupati Sumenep terpilih periode Tahun 2016-2021, mempunyai Visi
“SUPER MANTAP”
Yaitu “Sumenep Makin Sejahtera dengan Pemerintahan yang, Mandiri, Agamis, Nasionalis, Transparan, Adil dan Profesional”
Di dalam visi tersebut terdapat 8 makna kata kunci yaitu : Sumenep Makin Sejahtera, Pemerintahan yang Bersih, Mandiri, Agamis, Nasionalis, Transparan, Adil dan Profesional.
21
Sumenep Makin Sejahtera di sini memiliki dua makna :
Pertama, Sumenep sebagai sebuah wilayah mempunyai potensi sumber daya (resources) alam yang melimpah dan kaya khazanah Kebudayaan. Apabila SDA yang melimpah seperti migas, pertanian, kelautan, perkebunan dan sektor industri (home industri) lainnya dapat dikelola dengan baik dan dimaksimalkan niscaya akan berdampak pada peningkatan kesejahteraan (daya beli) Masyarakat Sumenep. Kesejahteraan ditandai dengan semakin meningkatnya kualitas hidup yang layak, tercukupinya kebutuhan dasar pokok Manusia yang meliputi pangan, papan, sandang, kesehatan, pendidikan dan lapangan kerja, yang didukung oleh infrastruktur sosial budaya ekonomi yang memadai. Bagi Masyarakat Kabupaten Sumenep, persoalan kesejahteraan ini sangat penting, karena jumlah penduduk miskin berkurang, tetapi trend terjadinya proses pendalaman dan tekanan kemiskinan cenderung meningkat. Untuk itu, dengan didukung kekayaan sumber daya alam yang terkelola dengan baik, dan ditambah lagi dengan dukungan infrastruktur yang memadai, itu semua niscaya akan dapat dijadikan modal untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia dan daya saing ekonomi, baik di tingkat regional, nasional maupun di tingkat global seiring diberlakukannya kebijakan perdagangan bebas: MEA dan AFTA.
Kedua, Sumenep sebagai sebuah entitas kultural memiliki kekayaan dan keragaman budaya/tradisi yang memiliki muatan nilai-nilai teologis (ke-Tuhanan), kemanusiaan dan sejuta makna (meaning) lainnya yang langsung maupun tidak langsung akan berimplikasi positif dalam membangun peradaban manusia Madura khususnya masyarakat Kabupaten Sumenep, seperti nilai toleransi, gotong royong, kuatnya ikatan persaudaraan di tengah hantaman glamourisme dan pengaruh global. Intinya, keragaman budaya Madura dapat dijadikan modal penguatan ikatan dan kohesi sosial masyarakat Madura dalam menghadapi intervensi Budaya maupun perkembangan perubahan Masyarakat yang makin kontraktual, konsumtif dan permisif.
Pemerintahan Bersih adalah sebuah ikhtiar untuk mewujudkan sikap dan perilaku aparatur pemerintahan yang tidak terkontaminasi praktik-praktik korupsi, yang bisa menganggu kelancaran dan kualitas pelayanan publik yang dikembangkan Pemerintah Daerah dengan Pemerintahan yang Mantap terarah.
22
1. Mandiri adalah konsep yang berangkat dari suatu keyakinan bahwa Masyarakat Sumenep yang didukung stakeholders pada dasarnya mempunyai kemampuan dan potensi swakarsa untuk mengatur dan mengurus proses pembangunan Daerah di Kabupaten Sumenep. Kemandirian di sini bukan berarti tidak menjalin kerjasama dengan pihak lain, namun pengertian kemandirian di sini difokuskan kepada proses
pembangunan berdasar prakarsa/usul/inovasi Masyarakat Sumenep dan
direalisasikan oleh Masyarakat dan Pemerintah Daerah Sumenep sendiri. Mandiri adalah kondisi yang tidak tergantung pada pihak lain, tidak tersubordinasi, dan berkembang atas potensi swakarsa untuk menolong dirinya sendiri (self-help).
2. Agamis di sini dalam pengertian bahwa semua proses dan output pembangunan di Kabupaten Sumenep tidak semata-mata dikembangkan untuk tujuan meraih kesejahteraan ekonomi, namun harus diimbangi dengan pendekatan spiritual (Agama) untuk membentuk Masyarakat Sumenep ber-akhlaqul karimah. Dengan kata lain apabila konsep Agama dijadikan modal/spirit dalam berkehidupan Masyarakat dan pengelolaan pemerintahan, maka di Kabupaten Sumenep akan tercipta Masyarakat yang memiliki nilai-moral yang kuat, dan tata pemerintahan yang bersih dan berwibawa
3. Nasionalis adalah kesadaran dan sikap politik yang tidak mengedepankan ego kewilayahan dan jati diri Masyarakat yang sempit, melainkan sebuah sikap politik yang menyadari sepenuhnya bahwa masyarakat dan Pemerintah Daerah Kabupaten Sumenep adalah bagian dari wilayah Provinsi Jawa Timur, dan merupakan bagian dari Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
4. Transparan atau keterbukaan untuk umum sebagai salah satu unsur penting dalam mewujudkan pemerintahan yang bersih (good government). Good Governance di sini dimaknai sebagai pengejawantahan nilai-nilai luhur dalam mengarahkan Warga Negara (citizen) kepada Masyarakat dan pemerintahan yang berkeadaban melalui wujud pemerintahan yang bersih dan berwibawa. Upaya pemerintahan yang bersih adalah sikap di mana para pemegang kekuasaan dan Masyarakat diatur oleh suatu sistem kehidupan politik dan hukum yang demokratis, transparan, dan akuntabel. Dalam praktiknya pemerintahan yang bersih (clean government) adalah model
23
pemerintahan yang efektif, efisien, jujur, transparan dan bertanggungjawab (accountable), yang selalu mampu memberikan pelayanan prima kepada Masyarakat. Transparansi mutlak diwujudkan sejak proses pembangunan, pelaksanaan, monitoring, evaluasi dan refleksi, sehingga dengan transparansi tersebut semua proses pembangunan hingga output yang dihasilkan dapat dipertanggungjawabkan oleh semua pihak.
5. Adil adalah ikhtiar politik pembangunan di Sumenep untuk meminimalisir „ketimpangan‟ distribusi pembangunan antara daratan dan Kepulauan. Keadilan di sini tidaklah bersifat kuantitatif fifty-fifty, namun pola distribusi hasil-hasil pembangunan dikembangkan secara proporsional berdasar kebutuhan (need assesment)Masyarakat, sehingga dengan pola keseimbangan dan keadilan pembangunan, maka antara masyarakat daratan dan kepulauan akan sama-sama dapat merasakan „manis‟nya pembangunan untuk kesejahteraan Masyarakat Sumenep.
6. Profesional bahwa semua proses dan pelaksanaan pembangunan Sumenep dilakukan secara profesional yang mengarah kepada kemampuan skill dan sesuai dengan keahlian masing-masing pihak. Penegasan ini penting agar pelaksanaan pembangunan lebih terarah, fokus dan tepat sasaran sesuai dengan perencanaan. Profesional di sini tidaklah berarti mendatangkan „orang luar‟ (baca; asing) sebagai aktor pembangunan, namun dalam proses pelaksanaannya harus dimaksimalkan peran aktif atau partisipasi Masyarakat Sumenep sendiri yang memang mempunyai kapasitas dan pengalaman dalam pengelolaan pembangunan secara swakarsa dan swadaya.
Berdasarkan Undang-undang No. 25 tahun 2004, misi adalah upaya yang akan dilaksanakan untuk mewujudkan visi. Untuk mewujudkan Visi Pembangunan SUPER
MANTAP seperti dimaksud di atas telah dirumuskan Misi Prioritas Pembangunan yang
akan dilaksanakan dalam kurun waktu lima tahun ke depan agar tujuan pembangunan dapat tercapai. Secara garis besar Misi Prioritas Pembangunan Kabupaten Sumenep Tahun 2016-2021 adalah sebagai berikut:
24
Misi Pertama, Meningkatkan Kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) Melalui
Pendidikan, Kesehatan dan Pengentasan Kemiskinan.
Sumber Daya Manusia merupakan subjek utama dalam pembangunan sehingga Sumber Daya Manusia yang cerdas, sehat dan produktif menjadi penentu keberhasilan pembangunan. Dengan SDM yang berkualitas, Kabupaten Sumenep akan melahirkan generasi unggul yang mampu meningkatkan kesejahteraan dan kemakmuran serta mampu bersaing di tingkat regional, nasional bahkan di Internasional. Peningkatan kualitas SDM tersebut dilakukan melalui upaya pemerataan dan perluasan akses pendidikan, peningkatan derajat kesehatan masyarakat serta peningkatan kualitas dan produktivitas tenaga kerja dalam rangka meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Keberhasilan Pendidikan dapat dilihat dari peningkatan angka Rata-Rata Lama Sekolah, Angka Melek Huruf dan peningkatan angka IPM. Sedangkan peningkatan kualitas kesehatan ditunjukkan dengan peningkatan Angka Harapan Hidup masyarakat dan kepuasan masyarakat terhadap pelayanan kesehatan. Upaya pengentasan kemiskinan juga menjadi langkah strategis dalam rangka meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia melalui pemberdayaan masyarakat. Peningkatan kesehteraan tersebut dapat dilihat dari peningkatan daya beli masyarakat dan penurunan angka kemiskinan.
Misi Kedua, Mempercepat Pembangunan Infrastruktur Wilayah
Kepulauan dan Daratan yang Didukung Pengelolaan SDA serta Lingkungan.
Ketersediaan dan kemajuan infrastruktur merupakan penunjang utama dalam pembangunan di Kabupaten Sumenep. Adanya peningkatan infrastruktur dapat mendukung kemajuan di bidang lainnya seperti pendidikan, kesehatan, ekonomi dan seluruh aksesibilitas kebutuhan masyarakat. Pemerataan pembangunan di Kabupaten Sumenep yang memiliki wilayah daratan dan kepulauan sangat dipengaruhi oleh ketersediaan infrastruktur yang memadai sehingga dengan adanya percepatan pembangunan di bidang infrastruktur dapat mengurangi kesenjangan diantara keduanya yang diikuti oleh pemerataan pembangunan di seluruh sektor. Peningkatan infrastruktur tersebut juga harus berwawasan lingkungan dengan didukung oleh pengelolaan Sumber Daya Alam secara tepat.
25
Misi Ketiga, Meningkatkan Kemandirian Perekonomian Pedesaan dan Perkotaan
dengan Memperhatikan Potensi Ekonomi Lokal yang Unggul Berdaya Saing Tinggi.
Kemandirian ekonomi merupakan kemampuan nyata pemerintah dan masyarakat untuk mengatur dan mengelola sumber daya daerahnya sendiri melalui prakarsa, inovasi, dan aspirasi masyarakat serta direalisasikan sendiri oleh masyarakat Sumenep dalam rangka meningkatkan kemakmuran. Kemandirian tersebut tentunya dengan tidak meninggalkan kerja sama antar daerah yang saling menguntungkan. Beragamnya potensi ekonomi Kabupaten Sumenep yang memiliki nilai jual dan berdaya saing tinggi menjadi modal dasar dalam mewujudkan perekonomian Kabupaten Sumenep yang mandiri. Peningkatan kemandirian perekonomian tersebut dapat dilakukan melalui berbagai upaya penguatan ekonomi kerakyatan, peningkatan kapasitas dan perluasan sektor usaha bagi pelaku usaha mikro, kecil dan menegah (UMKM), berbagai pelatihan bagi wirausahamuda, peningkatan daya tarik investasi, dan pemanfaatan teknologi dalam rangka meningkatkan kualitas dan kuantitas hasil produksi di sektor pertanian, industri dan perdagangan.
Misi Keempat, Meningkatkan Kultur dan Tata Kelola Pemerintahan yang Profesional
dan Accountable.
Tata Pemerintahan yang baik (good governance) adalah tata pemerintahan yang bersih, tertib dan akuntabel serta menerapkan prinsip keterbukaan, akuntabilitas, efektif, efisien, menjunjung tinggi supremasi hukum, demokratisasi, profesionalisme dan membuka partisipasi masyarakat. Pelaksanaan prinsip-prinsip ini ditujukan untuk menjamin kelancaran, keserasian, dan keterpaduan tugas serta fungsi penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan. Untuk mewujudkan Pemerintahan yang baik memerlukan proses dan komitmen serta sinergi dari seluruh stakeholder baik dari aparatur pemerintah, sektor swasta dan masyarakat secara proporsional dan bertanggungjawab. Setiap aparatur pemerintah harus dapat melaksanakan peran dan fungsinya sesuai dengan kapasitas yang dimiliki disertai kesempatan yang luas untuk meningkatkan kualitas dan kompetensinya. Di samping itu, Pemenuhan hak masyarakat terhadap informasi publik menjadi bagian dari upaya transparansi dan peningkatan pelayanan publik melalui pengembangan sistem informasi dan komunikasi secara terpadu sehingga pelaksanaan roda pemerintahan dapat berjalan secara profesional, bersih dan akuntabel.