• Tidak ada hasil yang ditemukan

6

BAB II

LANDASAN TEORI

II.1. Sistem Informasi

Sistem informasi adalah pengaturan orang, data, proses, dan teknologi informasi yang berinteraksi untuk mengumpulkan, memproses, menyimpan, dan menyediakan sebagai output informasi yang diperlukan untuk mendukung sebuah organisasi (Whitten, 2004).

II.1.1 Sistem Informasi Produksi

Sistem informasi produksi adalah sistem yang memproses data mengenai semua aktivitas yang mencakup produksi yang baik.

Tujuan dari sistem informasi ini :

1. Digunakan dalam merencanakan, memantau dan mengontrol proses produksi yang terjadi sehingga lebih efisien.

2. Menghasilkan efisiensi proses produksi, kontrol kualitas yang ketat serta menghasilkan produk yang lebih bagus.

3. Mengurangi biaya dari penggunaan berbagai inventarisasi dengan mendapatkan kontrol material yang baik.

II.2. Konsep Akuntansi Biaya

Akuntansi biaya adalah salah satu cabang akuntansi yang merupakan alat menejemen dalam memonitoring dan merekam transaksi biaya secara sistematis,

serta menyajikan informasi biaya dalam bentuk laporan biaya (Supriyono, 1983). Konsep dan terminologi yang digunakan dalam akuntansi biaya :

a. Harga perolehan atau harga pokok (cost)

Harga perolehan atau harga pokok dapat diartikan sebagai nilai yang dapat diukur dalam satuan uang dalam rangka memperoleh barang atau jasa. Contohnya adalah kas yang dibayarkan, tambahan modal dan hutang yang timbul.

b. Biaya (expenses)

Biaya merupakan harga perolehan yang dikorbankan atau digunakan dalam rangka memperoleh penghasilan (revenues) dan akan dipakai sebagai pengurang penghasilan.

c. Penghasilan (revenue)

Penghasilan dapat didefinisikan sebagai nilai yang dapat diukur dengan satuan uang dalam rangka penjualan barang dagangan, produk, jasa yang dilakukan perusahaan kepada pihak lain. Contoh penghasilan antara lain : kas yang diterima, pihutang yang timbul, nilai aktiva lainnya yang diterima, nilai jasa yang diterima, pengurangan hutang dan pengurangan modal.

d. Laba dan rugi (profit and loss)

Rugi dan laba merupakan hasil dari proses mempertemukan semua penghasilan dengan semua biaya dalam periode akuntansi yang sama. e. Rugi (losses)

8

Rugi merupakan berkurangnya kekayaan perusahaan yang bukan karena pengambilan modal oleh pemilik, dimana tidak ada manfaat yang diperoleh dari berkurangnya aktiva tersebut.

II.3. Metode Harga Pokok Pesanan

Metode harga pokok pesanan adalah metode pengumpulan harga pokok produk dimana biaya dikumpulkan untuk setiap pesanan atau kontrak atau jasa secara terpisah, dan setiap pesanan atau kontrak dapat dipisahkan identitasnya (Supriyono, 1983). Kegiatan pengolahan produk mulai dilakukan jika pelanggan sudah memesan melalui dokumen pesanan penjualan (sales order). Dokumen ini berisi jenis dan jumlah produksi yang akan dipesan, spesifikasi pesanan, tanggal pesanan diterima dan tanggal pesanan harus diserahkan. Atas dasar pesanan penjualan tersebut akan dibuat perintah produksi untuk melaksanan kegiatan produksi sesuai dengan pesanan. Tujuan produksi adalah untuk melayani pesanan dan sifatnya terputus-putus. Maksudnya setelah pesanan yang satu selesai dikerjakan maka akan dilanjutkan dengan pesanan yang lain.

Penentuan harga pokok pesanan penting untuk menetapkan harga jual dan mengendalikan biaya. Biasanya calon pemesan meminta perkiraan harga untuk dibandingkan dengan perusahaan lain. Maka dari itu sebuah perusahaan harus bisa memperkirakan biaya secara akurat agar dapat bersaing dengan perusahaan lain.

II.3.1. Karakteristik Metode Harga Pokok Pesanan

b. Bentuk produk tergantung pada spesifikasi pemesan.

c. Pengumpulan biaya produksi dilakukan pada kartu biaya pesanan yang memuat rincian untuk masing-masing pesanan.

d. Total harga pokok untuk setiap pesanan dihitung ketika pesanan yang bersangkutan selesai dikerjakan.

e. Biaya produksi per item dihitung dengan membagi total biaya produksi dengan total item yang dipesan.

f. Produk yang sudah jadi segera diserahkan kepada pemesan.

II.3.2. Aliran Kegiatan Produksi

Aliran kegiatan dalam produksi barang sesuai pemesanan sebagai berikut : a. Pengadaan

Pengadaan adalah kegiatan untuk memperoleh barang dan jasa yang akan digunakan dalam kegiatan produksi.

b. Produksi

Produksi adalah kegiatan pengolahan bahan baku menjadi bahan jadi. c. Penyimpanan produk jadi

Produk yang telah diproduksi akan dipindahkan ke gudang, menunggu untuk diserahkan kepada pemesan.

d. Penjualan produk jadi

Produk yang sudah laku dijual akan dikeluarkan dari gudang untuk dikirim kepada pemesan.

10

II.3.3. Jenis Biaya pada Metode Harga Pokok Pesanan

Ada beberapa biaya, antara lain : a. Biaya bahan baku.

Biaya yang timbul karena adanya pemakaian bahan baku. Biaya bahan baku merupakan harga pokok bahan baku yang dipakai dalam proses produksi untuk membuat barang.

b. Biaya tenaga kerja.

Biaya tenaga kerja timbul sebagai akibat dari pemakaian tenaga kerja untuk mengolah bahan baku menjadi barang jadi. Biaya tenaga kerja merupakan gaji atau upah yang diberikan kepada tenaga kerja yang terlibat dalam proses produksi.

c. Biaya overhead.

Biaya overhead merupakan biaya yang paling komplek, untuk keadilan dan ketelitian pembebanan harus digunakan tarif biaya overhead yang ditentukan dimuka. Contohnya adalah biaya listrik, pajak, air, tenaga kerja tidak langsung, dan lainnya.

II.4. Java Server Pages

Java Server Pages (JSP) merupakan teknologi yang didasarkan pada bahasa java yang digunakan untuk membentuk halaman-halaman Web yang bersifat dinamis. JSP menggunakan pendekatan pemrosesan di sisi server, kode sumber JSP dijalankan pada Web server dimana memberikan keuntungan untuk membuat aplikasi yang independent terhadap keberadaan sistem java di sisi klient.

Kode JSP pada dasarnya merupakan kode HTML yang dilengkapi dengan tag-tag JSP yang disisipi dengan menggunakan bahasa java (Kadir, 2004). Pada tag-tag inilah program menyisipkan kode dalam bahasa java.

Contoh kode JSP: <HTML> <HEAD> <TITLE>latihan HTML</TITLE> </HEAD> <BODY> <% out.print(“Selamat Belanjar JSP”); %> </BODY> </HTML>

II.5. Desain Sistem II.5.1. Use Case

Use case adalah sebuah diagram yang menggambarkan interaksi antara sistem dengan eksternal sistem dan pengguna. Secara grafik digambarkan dalam bentuk elips dengan nama use case tertera didalamnya (Whitten, 2004). Gambar 2.1 merupakan simbol use case.

Gambar 2.1 Simbol Use Case (Whitten, 2004)

Pengguna/aktor merupakan segala sesuatu yang perlu berinteraksi dengan sistem untuk pertukaran informasi. Dapat berupa orang, organisasi atau sistem informasi yang lain atau juga suatu waktu kejadian (Whitten, 2004). Gambar 2.2 merupakan simbol aktor.

12

Gambar 2.2 Simbol Aktor(Whitten, 2004)

Use case depends on relationship merupakan sebuah relasi use case yang menentukan bahwa use case yang lain harus dibuat sebelum use case yang sekarang. Digambarkan sebagai anak panah yang dimulai dari suatu use case dan menunjuk ke use case yang depend on kepadanya. Setiap relasi depend on diberi label “<<depend on>>”. Gambar 2.3 merupakan simbol depend on.

Gambar 2.3 Simbol Depend On (Whitten, 2004)

II.5.2. Diagram Aktivitas

Diagram aktivitas merupakan sebuah diagram yang dapat digunakan untuk menggambarkan secara grafis aliran proses bisnis, langkah-langkah sebuah use case atau logika bahaviour (metode) objek (Whitten, 2004). Berikut ini adalah simbol-simbol yang digunakan dalam diagram aktivitas:

a. Titik solid menggambarkan awal sebuah proses.

b. Segi empat bersudut tumpul menggambarkan sebuah kegiatan atau tugas yang perlu dilakukan.

c. Panah menggambarkan sasaran yang mengawali kegiatan.

d. Teks di dalam [ ] menggambarkan sebuah sasaran yang merupakan sebuah hasil dari kegiatan keputusan.

e. Belah ketupat menggambarkan sebuah kegiatan keputusan.

f. Titik solid di dalam sebuah lingkaran berlubang menggambarkan akhir dari sebuah proses.

II.5.3. Diagram Sequential

Diagram sequential adalah diagram UML yang memodelkan logika sebuah use case dengan menggambarkan interaksi pesan-pesan diantara objek dalam urutan waktu (Whitten, 2004). Ada 3 simbol objek yang digunakan dalam diagram ini, diantaranya adalah :

a. Objek antarmuka/interface object merupakan objek yang menyediakan peralatan dimana pengguna dapat mengantarmuka dengan sistem tersebut. Contohnya adalah sebuah window, dialogue box, atau screen. Untuk aktor bukan manusia, application program interface (API) adalah objek antarmuka (Whitten, 2004).

Gambar 2.4 Objek Antarmuka(Whitten, 2004)

b. Objek kontrol/control object merupakan objek yang berisi logika aplikasi yang bukan merupakan tanggung jawab objek entiti. Contoh logika tersebut adalah aturan dan perhitungan bisnis yang melibatkan banyak

14

objek. Objek kontrol mengkoordinasi pesan antara objek antarmuka dan objek entiti dan sekuensi dimana pesan terjadi (Whitten, 2004).

Gambar 2.5 Objek Kontrol(Whitten, 2004)

c. Objek entiti/entity object merupakan objek yang berisi informasi yang berhubungan dengan bisnis yang bersifat menetap dan disimpan pada sebuah database (Whitten, 2004).

Gambar 2.6 Objek Entiti (Whitten, 2004)

II.5.4. Diagram Kelas

Diagram kelas menggambarkan struktur objek sistem. Diagram ini menunjukkan kelas objek yang menyusun sistem dan juga hubungan antara kelas objek tersebut.

15

III.1. Gambaran Umum Sistem Lama

Percetakan sablon St. Leter memproduksi barang berdasarkan pesanan konsumen. Konsumen datang ke Percetakan sablon St. Leter untuk memesan satu ataupun beberapa unit barang. Setiap pesanan akan dicatat ke dalam dokumen pesanan. Dokumen pesanan tersebut berisi nama konsumen, spesifikasi pesanan, tanggal pesan, tanggal harus selesai, uang muka. Selanjutnya dilakukan proses produksi berdasarkan dokumen pesanan tersebut. Proses produksi untuk satu unit pesanan akan dikerjakan oleh satu atau beberapa karyawan. Setelah pesanan selesai diproduksi, setiap karyawan akan mencatat dalam buku berapa unit barang yang telah selesai mereka kerjakan. Hal tersebut dilakukan untuk pesanan-pesanan lainnya.

Dalam menentukan harga pokok barang, pemilik tetap memperhitungkan biaya overhead, biaya bahan baku dan biaya tenaga kerja yang dikeluarkan, tetapi perhitungan dilakukan dengan perkiraan yang sewajarnya. Untuk biaya tenaga kerja, perhitungan dilakukan dengan cara mengalikan jumlah barang yang dikerjakan dengan upah satu pekerjaan (sistem borongan).

Perusahaan ini mempunyai dua buah buku yang digunakan untuk mencatat pembelian bahan baku dan penjualan produk. Laporan pembelian dibuat setelah melakukan pembelian bahan baku, sedangkan laporan penjualan dibuat pada waktu pesanan selesai dikerjakan. Keduanya dibuat secara manual.

16

III.2. Analisis Kebutuhan Sistem Tabel 3.1 Analisis Kebutuhan Sistem

Analisis Sebab – Akibat Tujuan Perbaikan Sistem Rumusan Masalah Sebab – Akibat Tujuan Batasan Pemesanan barang

dari konsumen dicatat secara manual pada buku.

Dokumen pencatatan bisa hilang. Membuat sistem untuk mencatat pemesanan dari konsumen. Tidak mengurangi isi dokumen pemesanan. Harga barang produksi kurang kompetitif Penentuan harga pokok berdasarkan perhitungan manual. Membuat sistem yang bisa menentukan harga pokok dengan perhitungan yang akurat dan kompetitif. Penentuan harga pokok menggunakan metode harga pokok pesanan berdasarkan biaya bahan baku, overhead dan upah tenaga kerja.

Laporan

pembelian bahan baku dan laporan penjualan dibuat secara manual di buku. 1.Perhitungan akuntansi dalam pembuatan laporan bisa salah. 2. Laporan yang dikemas dalam hard copy bisa saja hilang. Membuat sistem yang menyediakan laporan pembelian bahan baku dan laporan penjualan. Tidak menyediakan fungsi print laporan, tetapi hanya memberikan fungsi mengubah laporan menjadi file pdf yang dapat di print.

III.3. Gambaran Umum Sistem Yang Akan Dibuat

Dalam sistem ini terdapat dua user, yaitu pemilik dan karyawan. Pemilik dapat mengelola user-user yang menggunakan sistem ini dan juga melihat data laporan pembelian dan penjualan. User karyawan dapat melakukan input data bahan baku, overhead, tenaga kerja (pekerjaan), konsumen, supplier, kategori, kamus bahan baku, kamus, overhead, kamus pekerjaan, kamus kategori, pesanan, penjualan, dan data pembelian. Dalam sistem ini tidak menggunakan istilah tenaga kerja karena sistem penggajian karyawan menggunakan sistem borongan dimana banyaknya upah tergantung dari banyaknya pekerjaan yang bisa dilakukan. Sehingga istilah tenaga kerja diganti menjadi pekerjaan.

Sistem mempunyai kemampuan untuk menghitung harga pokok dari suatu produk berdasarkan biaya overhead, biaya bahan baku, dan biaya pekerjaan. Maka dari itu, sistem akan menyimpan biaya overhead, biaya bahan baku, dan biaya pekerjaan dari suatu produk yang diinputkan oleh karyawan. Sistem juga bisa menyimpan data-data transaksi berupa transaksi pembelian bahan baku dan transaksi pesanan serta transaksi penjualan.

Sistem juga bisa menyimpan data transaksi-transaksi bisnis seperti transaksi pesanan, transaksi pembelian, transaksi penjualan. Data transaksi pembelian terdiri data supplier dan bahan baku yang dibeli dari supplier. Sebelum karyawan memasukan data transaksi pembelian ke sistem, karyawan harus memastikan bahwa data supplier dan data bahan baku sudah dimasukkan ke sistem terlebih dahulu. Data transaksi pesanan terdiri dari data konsumen, produk pesanan. Sebelum karyawan memasukkan data transaksi pesanan ke dalam sistem,

18

karyawan harus memastikan bahwa data konsumen, data kategori produk yang berisi semua kebutuhan bahan baku, kebutuhan overhead, dan kebutuhan pekerjaan (kamus kategori), sudah dimasukkan ke sistem terlebih dahulu. Transaksi penjualan berasal dari data pesanan. Transaksi penjualan bisa terjadi jika transaksi pemesanan sudah dilakukan.

Gambar 3.1 Blok Proses Produksi

Sistem yang akan dibuat menggunakan bahasa pemrograman JavaServer Pages (JSP) dan database yang digunakan adalah MySQL Server 5.1. Untuk menggunakan sistem informasi produksi ini setiap user diberi username dan password yang berbeda-beda. Password hanya diketahui oleh username yang bersangkutan.

III.4. Diagram Konteks

III.5. Use Case

III.5.1 Diagram Use Case

20

Tabel 3.2 Daftar Use Case

No Nama Use Case Deskripsi Use Case Aktor 1. Login Use case ini mendeskripsikan suatu

kejadian yang dilakukan oleh pemilik dan karyawan. Pemilik dan karyawan melakukan login untuk dapat mengakses sistem ini.

Pemilik, Karyawan

2. Logout Use case ini mendeskripsikan suatu kejadian yang dilakukan oleh pemilik dan karyawan. Pemilik dan karyawan melakukan logout atau keluar dari sistem.

Pemilik, Karyawan

3. Tambah Bahan Baku

Use case ini mendeskripsikan suatu kejadian yang dilakukan oleh karyawan. Karyawan melakukan penambahan data bahan baku untuk pembuatan sebuah produk. Penambahan data bahan baku terjadi ketika perusahaan melakukan pembelian dari supplier.

Karyawan

4. Ubah Bahan Baku

Use case ini mendeskripsikan suatu kejadian yang dilakukan oleh karyawan. Karyawan melakukan pengubahan data bahan baku ke dalam sistem. Perubahan data yang dilakukan bisa disebabkan adanya penambahan ataupun pengurangan pasokan dari supplier, perubahan harga atau disebabkan oleh human error (kesalahan ketik).

Karyawan

5. Cari Bahan Baku

Use case ini mendeskripsikan suatu kejadian yang dilakukan oleh karyawan. Karyawan melakukan pencarian data bahan baku yang tersimpan di sistem. Kegiatan ini dilakukan untuk mengecek kelengkapan data yang diinputkan atau sekedar ingin mengetahui data-data bahan baku yang telah diinputkan sebelumnya.

Karyawan

6. Tambah Pesanan

Use case ini mendeskripsikan suatu kejadian yang dilakukan oleh karyawan. Karyawan melakukan penambahan data pesanan ke dalam sistem.

Karyawan

7. Cari Pesanan Use case ini mendeskripsikan suatu kejadian yang dilakukan oleh karyawan. Karyawan melakukan pencarian data pesanan pada sistem. Kegiatan ini dilakukan untuk mengetahui data pesanan

yang telah diinputkan sebelumnya. 8. Tambah

Penjualan

Use case ini mendeskripsikan suatu kejadian yang dilakukan oleh karyawan pada sistem. Karyawan melakukan penambahan data penjualan. Pesanan yang selesai dikerjakan akan diserahkan (dijual) kepada konsumen. Penambahan data penjualan selalu terjadi setelah suatu pesanan selesai dikerjakan.

Karyawan

9. Tambah Pembelian

Use case ini mendeskripsikan suatu kejadian yang dilakukan oleh karyawan. Karyawan melakukan penambahan data pembelian bahan ke dalam sistem. Penambahan data pembelian bahan terjadi jika ada transaksi pembelian bahan baku dari supplier.

Karyawan

10. Tambah User Use case ini mendeskripsikan suatu kejadian yang dilakukan oleh pemilik. Pemilik melakukan penambahan data user baru pada sistem. Penambahan data bisa terjadi karena adanya karyawan baru yang akan menggunakan sistem ini.

Pemilik

11. Ubah User Use case ini mendeskripsikan suatu kejadian yang dilakukan oleh pemilik. Pemilik melakukan perubahan data user pada sistem. Perubahan data yang dilakukan lebih disebabkan kesalahan yang terjadi karena human error (kesalahan ketik) dan perubahan data user.

Pemilik

12. Hapus User Use case ini mendeskripsikan suatu kejadian yang dilakukan oleh pemilik. Pemilik menghapus data user pada sistem. Kegiatan ini dilakukan ketika seorang user tidak bekerja lagi pada perusahaan.

Pemilik

13. Cari User Use case ini mendeskripsikan suatu kejadian yang dilakukan oleh pemilik. Pemilik melakukan pencarian data user pada sistem. Kegiatan ini dilakukan untuk mengecek kelengkapan data yang diinputkan atau sekedar ingin mengetahui data user yang telah diinputkan sebelumnya.

Pemilik

14. Lihat Laporan Pembelian

Use case ini mendeskripsikan suatu kejadian yang dilakukan oleh pemilik

22

pada sistem. Pemilik melihat laporan pembelian bahan baku pada waktu tertentu. Laporan dapat dilihat dengan berbagai segi, bisa dilihat dari faktur pembelian, tanggal pembelian, bahan baku yang dibeli dan juga dari segi supplier. Laporan tersebut juga dapat dicetak.

15. Lihat Laporan Penjualan

Use case ini mendeskripsikan suatu kejadian yang dilakukan oleh pemilik pada sistem. Pemilik melihat laporan penjualan produk pada waktu tertentu. Laporan dapat dilihat dengan berbagai segi, bisa dilihat dari faktur penjualan, tanggal penjualan, produk yang dijual dan juga dari segi konsumen. Laporan tersebut juga dapat dicetak.

Pemilik

III.5.2. Narasi Use Case

Setiap use case pada tabel akan dirinci dalam sebuah narasi yang merupakan deskripsi tekstual. Untuk lebih jelas dapat dilihat pada lampiran 1.

III.6. Diagram Aktivitas

Diagram aktivitas merupakan diagram yang menjelaskan aktivitas user dengan program. Untuk lebih jelas dapat dilihat pada lampiran 2.

III.7. Diagram Sequential

Diagram sequential merupakan diagram yang memodelkan logika sebuah use case dengan cara menggambarkan interaksi pesan di antara objek-objek dalam rangkaian waktu. Untuk lebih jelas dapat dilihat pada lampiran 3.

III.8. Diagram Kelas Dan Desain Basis Data

Tahap selanjutnya adalah pembuatan diagram kelas beserta atributnya. Diagram kelas dibuat secara keseluruhan. Dari diagram kelas yang sudah dibuat, maka dilanjutkan dengan mendesain basis data untuk implementasi sistem. Untuk lebih jelas dapat dilihat pada lampiran 4.

III.9. Desain Interface Sistem

Bagian ini menjelaskan mengenai desain user interface yang akan diimplementasikan ke sistem. Desain user interface dapat dilihat pada lampiran 5.

24

BAB IV

IMPLEMENTASI SISTEM

IV.1. Perangkat Implementasi Sistem

Spesifikasi software yang digunakan dalam implementasi sistem ini adalah : ƒ Sistem Operasi : Microsoft Windows XP Professional

ƒ Bahasa pemrograman : JavaServer Pages menggunakan NetBeans IDE 6.5 ƒ Basis data : MySQL Server 5.1

Spesifikasi hardware yang digunakan dalam implementasi sistem ini adalah : ƒ Processor : AMD Athlon™ 64 X2 3600+ 1.9 GHz

ƒ Memory : 3 GB DDR2 ƒ Harddisk : 80 GB

ƒ VGA : NVIDIA GeForce 9400 GT

IV.2. Koneksi Database

Untuk melakukan koneksi antara Java dengan MySQL, maka harus digunakan suatu driver / interface JDBC (Java Database Connectifity) yang berisi kelas-kelas untuk mengakses database server. Driver yang digunakan pada sistem ini adalah mysql-connector-java-5.1.5-bin.jar. Berikut ini adalah langkah-langkah serta method untuk koneksi dari java ke database :

private String jdbcURL = "jdbc:mysql://localhost:3306/stleter2"; private String user = "root";

private String password = "";

private Connection connection = null; private Statement statement = null; private ResultSet resultset = null;

public Koneksi() { try {

Class.forName("com.mysql.jdbc.Driver");

connection = DriverManager.getConnection(jdbcURL, user, password); System.out.println("koneksi berhasil");

} catch (Exception ex) {

System.out.println("message: " + ex.getMessage()); }

}

Listing di atas berisi konstruktor dari class Koneksi yang digunakan untuk membangun koneksi (connection) dengan url, user dan password yang sudah diinisialisasi terlebih dahulu.

IV.3. Antar Muka Pemilik IV.3.1. Halaman Login

Gambar 4.1 Halaman Login

String username = request.getParameter("username"); String password = request.getParameter("password"); User user = new User();

user.setUsername(username); user.setPassword(password);

kontrolUser kUser = new kontrolUser();

boolean isUsernamePasswordValid = kUser.cekUsernamePassword(user); if (isUsernamePasswordValid) {

String jabatan = kUser.cariJabatan(user); if (jabatan.equalsIgnoreCase("karyawan")) { session.setAttribute("username", username); session.setAttribute("password", password); RequestDispatcher rd = sc.getRequestDispatcher("/h_karyawan/homeKaryawan.jsp"); rd.forward(request, response); } else if (jabatan.equalsIgnoreCase("pemilik")) { session.setAttribute("username", username); session.setAttribute("password", password); RequestDispatcher rd = sc.getRequestDispatcher("/h_pemilik/homePemilik.jsp"); rd.forward(request, response); } } else { RequestDispatcher rd =

26

sc.getRequestDispatcher("/index.jsp?wrongUserPass=yes"); rd.forward(request, response);

}

public boolean cekUsernamePassword(User user) { Koneksi koneksi = new Koneksi();

boolean status = false;

String query = "SELECT * FROM user " +

"WHERE username LIKE '" + user.getUsername() + "' AND " + "password like md5('" + user.getPassword() + "');"; try {

ResultSet hasilPencarian = koneksi.lihatData(query); hasilPencarian.beforeFirst(); if (hasilPencarian.next()) { status = true; } else { status = false; }

} catch (SQLException ex) {

Logger.getLogger(kontrolUser.class.getName()).log(Level.SEVERE,null,ex); }

return status; }

public String cariJabatan(User user) { Koneksi koneksi = new Koneksi(); String statusJabatan = "";

String query = "SELECT jabatan FROM user " +

"WHERE username LIKE '" + user.getUsername() + "' AND " + "password like md5('" + user.getPassword() + "');"; try {

ResultSet hasilPencarian = koneksi.lihatData(query); if (hasilPencarian.next()) {

statusJabatan = String.valueOf(hasilPencarian.getString(1)); }

} catch (SQLException ex) {

Logger.getLogger(kontrolUser.class.getName()).log(Level.SEVERE,null,ex); }

return statusJabatan; }

Halaman login merupakan halaman pertama yang harus diakses oleh pemilik agar bisa masuk ke dalam sistem. Pada halaman ini, pemilik mengisikan username dan password pada field yang telah disediakan, kemudian klik tombol Login untuk masuk ke dalam halaman utama pemilik.

Jika pemilik berhasil login maka akan tampil halaman utama pemilik seperti pada gambar 4.3. Namun jika login gagal maka akan muncul pesan login gagal seperti gambar 4.2.

Gambar 4.2 Jendela Konfirmasi Gagal Login

IV.3.2. Halaman Utama Pemilik

Gambar 4.3 Halaman Utama Pemilik

Pada halaman utama pemilik, ada beberapa menu yang dapat diakses yaitu Beranda, Manual, Tentang Kami, Logout, Kelola User | Tambah, Kelola User | Cari, Laporan | Penjualan, dan Laporan | Pembelian.

IV.3.3. Halaman Manual

Jika ada menu yang susah untuk dipahami, pemilik dapat membaca manual yang sudah disediakan pada sistem ini. Pemilik dapat membuka manual dengan mengakses menu Manual seperti pada gambar 4.4, kemudian memilih bagian yang ingin dipelajari.

Dokumen terkait