Bab ini berisi tentang kesimpulan yang dapat diambil untuk menjawab permasalahan yang sudah diajukan dalam BAB I dan saran yang diberikan untuk pengembangan sistem di masa yang akan datang.
6
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 SISTEM, INFORMASI, SISTEM INFORMASI
Menurut Jogiyanto HM (Jogiyanto, 1990) terdapat dua kelompok pendekatan di dalam mendefinisikan sistem, yaitu yang menekankan pada prosedur dan menekankan pada komponen atau elemennya. Pendekatan sistem yang lebih menekankan pada prosedur mendefinisikan sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur – prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama – sama untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk menyelesaikan suatu sasaran yang tertentu. Pendekatan sistem yang merupakan jaringan kerja dari prosedur lebih menekankan urut – urutan operasi di dalam sistem. Pendekatan sistem yang lebih menekankan pada komponen atau elemennya mendefinisikan sistem adalah kumpulan dari elemen – elemen yang berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan tertentu.
Suatu sistem yang akan terus dikembangkan memerlukan informasi, karena dengan adanya informasi maka sistem dapat menghindari proses keberakhiran. Informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi yang menerimanya. Sumber dari informasi adalah data. Data adalah kenyataan yang menggambarkan suatu kejadian – kejadian dan kesatuan yang nyata. Data yang diolah untuk menghasilkan informasi menggunakan suatu model proses tertentu. Data yang diolah melalui suatu model menjadi informasi, dimana penerima kemudian menerima informasi tersebut, membuat suatu keputusan dan melakukan tindakan . Data tersebut akan ditangkap sebagai input, diproses kembali lewat suatu model dan seterusnya akan membentuk suatu siklus. Siklus ini oleh John Burch disebut dengan siklus informasi (information cycle). Siklus ini disebut juga dengan
7
siklus pengolahan data (data processing cycles). Siklus informasi dapat dilihat pada Gambar 2.1.
Gambar. 2.1. Siklus Informasi
Kualitas dari suatu informasi tergantung dari tiga hal, yaitu informasi harus akurat, tepat pada waktunya, dan relevan (Jogiyanto, 1990).
Informasi dapat diperoleh dari sistem informasi. Sistem informasi adalah suatu sistem di dalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian, mendukung operasi, bersifat manajerial dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan – laporan yang diperlukan. John Burch dan Gray Grudnitski mengemukakan bahwa sistem informasi terdiri dari komponen – komponen yang disebut dengan istilah blok bangunan (building block), yaitu blok masukan (input block), blok model (model block), blok keluaran (output block), blok teknologi (technology block), blok basis data (database block) dan blok kendali (controls block). Sebagai suatu sistem, keenam blok tersebut masing – masing saling berinteraksi satu dengan yang lainnya membentuk satu kesatuan untuk mencapai sasarannya (Jogiyanto, 1990).
2.2. J2EE (Java 2 Enterprise Edition)
J2EE merupakan teknologi Java yang menyediakan platform, library, dan kerangka kerja untuk membangun aplikasi enterprise. Dalam aplikasi enterprise tersebut, aplikasi web sering berperan sebagai klien karena memiliki banyak keunggulan dibanding dengan aplikasi desktop. Aplikasi web ini dapat dihasilkan dengan teknologi Servlet maupun Java Server Pages (JSP) (Isak Rickyanto, 2003).
2.2.1. Komponen – Komponen J2EE
Aplikasi J2EE terdiri dari beberapa komponen. Komponen di J2EE adalah sebuah unit program yang dirakit ke aplikasi J2EE sesuai dengan kelas dan filenya yang berkomunikasi dengan komponen lainnya. Spesifikasi J2EE mendefinisikan komponen – komponen J2EE sebagai berikut:
a. Komponen klien yang berjalan di komputer klien yaitu aplikasi klien dan applet.
b. Komponen web yang berjalan di J2EE server yaitu komponen Servlet dan JSP .
c. Komponen bisnis yang berjalan di J2EE server yaitu komponen EJB. Komponen web J2EE dapat dilihat pada gambar 2.2:
9
2.2.1.1. Servlet
Menurut Isak Rickyanto (Rickyanto, 2003), servlet adalah teknologi Java untuk aplikasi web. Teknologi servlet merupakan salah satu teknologi penting dari J2EE karena menjadi dasar dari teknologi JSP (Java Server Pages). Servlet sering digunakan untuk menghasilkan response berupa halaman HTML, XML, file, dan sebagainya sesuai request yang berjalan pada protokol HTTP. Servlet juga dipanggil sebagai HTTP Servlet. Hal ini disebabkan karena servlet biasanya digunakan dengan HTTP, akan tetapi servlet bukanlah salah satu spesifikasi spesifik dari protokol client – server.
Kelebihan Servlet:
a. Efisien dan baik dalam kinerja
Kinerja servlet baik dan efisien karena tidak ada proses pembuatan berulang untuk tiap request dari klien. Setiap request ditangani oleh proses servlet container. Servlet tidak dibuat dan dihancurkan berulang – ulang, tetapi tetap tersimpan pada memori untuk menangani request lain yang datang selanjutnya.
b. Powerfull
Servlet mempunyai kemampuan yang lengkap, antara lain mampu melakukan penanganan request ke request, penanganan cookie dan session, akses database dengan JDBC, caching, serta library yang lengkap untuk pembuatan aplikasi web.
c. Aman
Servlet memiliki fasilitas security yang baik dan merupakan bagian dari teknologi Java yang sudah dari asalnya didesain dengan security yang baik.
d. Portabilitas
Teknologi Java Servlet portable karena dapat dijalankan di berbagai servlet container, aplikasi server, maupun sistem operasi.
e. Proses development yang lebih cepat
Dengan menggunakan servlet, dapat digunakan library Java yang lengkap dan komponen yang sudah ada.
f. Tangguh
Servlet merupakan teknologi Java yang memiliki penanganan memori yang baik dan garbage collection, sehingga menjadi aplikasi web yang tangguh dan stabil.
g. Telah digunakan dan diakui di dunia.
Servlet merupakan teknologi Java yang telah diterima dan digunakan di berbagai belahan dunia. Komponen, solusi, dan dukungan dapat ditemukan secara gratis(open source) maupun komersial.
h. Murah
Dikatakan murah karena JDK Java gratis untuk didownload. Container Servlet dan JSP juga banyak yang gratis, misalnya Tomcat.
Proses kerja servlet dimulai dari servlet diload ke JVM (Java Virtual Machine) oleh servlet container apabila terjadi request pertama kali oleh client. Proses penanganan request dijalankan sebagai thread dari web server atau servlet container. Setelah diload, maka servlet tetap ada di memori untuk menangani request berikutnya. Setiap kali menangani request, servlet container membandingkan timestamp dari servlet dalam memori dengan file class java servlet. Apabila timestamp file java servlet lebih baru, maka secara otomatis servlet container akan meload servlet yang baru dari class servlet (Rickyanto, 2003).
11
2.2.1.2. Java Server Pages (JSP)
JSP adalah teks dokumen yang dapat menghasilkan halaman web yang statis (HTML, XML, Text, dll.) dan dinamis (Kode Java).
Kelebihan JSP:
a. Lebih mudah digunakan untuk menciptakan halaman web yang menarik b. JSP dapat dibuat dengan editor HTML biasa.
c. Modifikasi JSP dideteksi secara otomatis, sehingga mudah untuk dibangun. d. JSP merupakan multi-platform yang tidak terpisahkan dan dapat dijalankan
pada berbagai container servlet yang kompatibel, dengan mengabaikan vendor atau sistem operasinya.
2.3. WEB CONTAINER
Web container ialah sebuah runtime Java yang menyediakan implementasi dari Java Servlet API, dan fasilitas-fasilitas lainnya untuk JSP. Web container bertanggung jawab untuk inisialisasi, invoking, dan mengatur daur hidup Servlet dan JSP.
2.3.1. Web Server
Web server ialah server yang berfungsi menyimpan dokumen web serta database yang akan diakses melalui intranet, ekstranet maupun internet. Web server inilah yang akan diakses oleh browser Internet Explorer, Nescape, Mozilla, Konquer dan lain-lain.
2.3.1.1.Tomcat
Menurut Isak Rickyanto (Rickyanto, 2003), Tomcat atau lebih lengkapnya Apache Tomcat adalah servlet container sekaligus JSP container yang merupakan standar implementasi dari spesifikasi Servlet dan JSP. Tomcat dapat didownload secara gratis serta merupakan servlet container paling banyak digunakan di dunia. Versi Apache Tomcat yang digunakan pada pembuatan sistem informasi perusahaan persewaan ini adalah apache-tomcat-5.5.17.
Struktur direktori Tomcat dapat dilihat pada gambar 2.3:
Gambar 2.3 Struktur Direktori Tomcat Penjelasan struktur direktori Tomcat adalah sebagai berikut: a. bin
direktori untuk menyimpan skrip startup, shutdown dan file lain. b. classes
direktori untuk menyimpan Class yang tidak diekstrak(masih dipack) untuk aplikasi web global.
c. conf
direktori untuk menyimpan file konfigurasi Tomcat termasuk server.xml(file konfigurasi utama Tomcat) dan web.xml global(file
13
deployment descriptor) serta tomcat-users.xml(file konfigurasi user Tomcat).
d. server
direktori untuk menyimpan file archive Tomcat. e. lib
direktori untuk menyimpan file class umum dalam bentuk “ .jar”. f. logs
direktori untuk menyimpan log Tomcat. g. common
direktori untuk menyimpan file class common untuk Catalina dan aplikasi web.
h. webapps
direktori untuk meyimpan file-file dari aplikasi web/servlet, JSP, dan image serta file-file terkait.
i. work
direktori untuk menyimpan file servlet hasil kompilasi dari file JSP.
2.3.2. Protokol HTTP
Pada pengembangan aplikasi terdistribusi, protokol komunikasi level wire atau aplikasi akan menentukan sifat client dan server. HTTP adalah protokol level aplikasi yang diimplementasikan melalui koneksi TCP/IP. HTTP adalah protokol stateless berbasiskan request dan response.
2.3.2.1.Method HTTP Request
HTTP menentukan tipe-tipe request yang dikirim client ke server. Protokol juga menentukan bagaimana request dan response dijalankan. HTTP/1.0 menentukan 3 tipe method request, yaitu GET, POST, dan HEAD. HTTP/1.1 mempunyai 5 method request tambahan, yaitu OPTION, PUT, TRACE, DELETE, dan CONNECT. Namun, yang umum digunakan adalah method GET dan POST saja.
2.3.2.2.Method Request GET
Method GET adalah method yang termudah dan paling sering digunakan untuk mengakses sumber statis seperti dokumen HTML, gambar, dan lain-lain. Method GET dapat juga digunakan untuk mengambil informasi dinamis, dengan mengggunakan parameter query tambahan pada URL yang diminta.
2.3.2.3.Method Request POST
Method POST digunakan untuk mengakses sumber dinamis. Umumnya, POST digunakan untuk mengirim informasi yang tergantung pada permintaan, dan digunakan ketika harus mengirim informasi kompleks yang besar ke server. Method POST mengizinkan enkapsulasi dari pesan multi bagian ke tubuh request.
2.3.2.4.Response HTTP
Sebagai response dari request HTTP, server merespon dengan status response, dan beberapa meta-informasi yang menjelaskan response tersebut. Pada HTTP, server dan client menggunakan MIME (Multi Purpose Internet Mail Extension) untuk mengindikasikan tipe dari isi request dan response. Contoh dari MIME adalah text/html, image/gift, dan lain-lain.
15
2.3.3. Aplikasi Web
Aplikasi web adalah aplikasi sisi server. Oleh karena itu, dibutuhkan persyaratan :
1. Sebuah model pemrograman dan API untuk pengembangan aplikasi 2. Dukungan runtime sisi server
3. Dukungan deployment, yaitu proses menginstal aplikasi ke server. Aplikasi web mempunyai struktur yang dibagi menjadi 4 bagian, yaitu:
1. direktori umum.
2. file WEB-INF/web.xml 3. direktori WEB-INF/classes 4. direktori WEB-INF/lib
2.4. MVC (Model – View - Controller)
MVC merupakan model arsitektur yang dipakai untuk membangun aplikasi web dengan logika bisnis dan presentasi yang kompleks. Dalam model arsitektur ini logika bisnis dipisahkan dari presentasi. Komponen yang mengatur logika dan data bisnis tidak mengatur presentasi data. Sebaliknya, komponen yang mengatur presentasi data juga tidak mengatur logika dan data bisnis (Wijono, dkk., 2007).
Dalam MVC, logika bisnis dinyatakan oleh model. Presentasi dinyatakan oleh view. Pengontrol aliran request dan data dinyatakan oleh controller.
2.4.1. Model
Model merupakan implementasi dari logika bisnis dan data bisnis. Model dapat direalisasi dengan memakai sembarang komponen web (Wijono dkk., 2007). Model dapat berupa salah satu gabungan dari :
Sembarang class Java (class standar, servlet, JavaBeans, atau class lain yang memakai API Java Enterprise Edition).
Halaman JSP
Komponen akses data, baik memakai JDBC atau komponen EJB.
2.4.2. View
View merupakan implementasi dari presentasi, yaitu halaman yang akan dipakai sebagai response untuk dikirimkan kepada client. View akan menampilkan data bisnis yang telah diolah. Dalam hal ini, halaman JSP digunakan sebagai view (Wijono dkk., 2007) .
2.4.3. Controller
Controller merupakan pengontrol aliran request dan data. Tugas controller adalah menerima request yang dikirimkan dari client. Data request akan diolah atau diteruskan(forward) kepada komponen lain yang mengolah data. Pada akhirnya request yang diolah akan diserahkan kepada komponen view. Dalam hal ini, servlet digunakan sebagai controller (Wijono dkk., 2007).
17
2.5. DATABASE SERVER, JDBC, DAN MYSQL
2.5.1. Database Server
Komputer yang bertindak sebagai server umumnya menyediakan database server yang berfungsi sebagai server yang melayani akses terhadap database. Database server yang dipakai oleh penulis adalah MySQL.
2.5.2. JDBC
JDBC adalah API (Application Programming Interface) yang dikembangkan oleh Sun Microsystem untuk menyediakan akses data universal dalam bahasa pemrograman Java. JDBC merupakan bagian dari Java 2 SDK Standard Edition.
Inti dari JDBC adalah package java.sql dan javax.sql. JDBC menyediakan mekanisme untuk koneksi database, sintaks untuk mengirimkan query, dan melakukan transaksi serta struktur data yang mewakili hasil query. JDBC tidak melakukan standarisasi SQL, tetapi dapat mendukung sintaks SQL sesuai database vendor.
JDBC bukan database server, tetapi merupakan penyedia mekanisme untuk berhubungan antara aplikasi Java dengan database server. Dalam JDBC terdapat 7 langkah standar untuk menangani database yaitu:
1. Memanggil atau load driver JDBC
2. Mendefinisikan URL untuk koneksi database 3. Melakukan koneksi database
4. Membuat objek statement 5. Melakukan query atau update 6. Memproses hasil
2.5.3. MYSQL
MySQL adalah multiuser database yang menggunakan bahasa SQL (Structured Query Language) yang mampu menangani data yang cukup besar. SQL(Structured Query Language) adalah bahasa yang telah distandarisasi dan digunakan dalam pengelolaan semua database yang ada. Menurut Ridwan Sanjaya (Sanjaya, 2005), di dalam SQL terdapat 3 sub bahasa, yaitu:
1. DDL (Data Definition Language)
DDL adalah perintah – perintah yang digunakan untuk membangun isi dari database. DDL bertugas untuk membuat objek SQL dan menyimpan definisinya dalam tabel. Perintah – perintah yang digolongkan dalam DDL adalah:
a. Create
Perintah ini digunakan untuk membuat database, tabel, dan objek lain dalam database.
b. Alter
Perintah ini digunakan untuk memodifikasi tabel, seperti mengganti nama tabel, mengubah jenis / tipe field yang digunakan, mengubah nama field, menambah field baru atau mengurangi field tertentu. c. Drop
Perintah ini digunakan untuk menghapus database, tabel, dan objek yang lain dalam database.
2. DML (Data Manipulation Language)
DML digunakan untuk menampilkan, mengubah, menambah dan menghapus baris dalam tabel. Perintah – perintah yang digolongkan dalam DML antara lain:
19
a. Select
Perintah ini digunakan untuk menampilkan isi tabel. b. Insert
Perintah ini digunakan untuk mengisi atau menambah isi tabel. c. Update
Perintah ini digunakan untuk mengubah item – item tertentu dalam 1 tabel.
d. Delete
Perintah ini digunakan untuk menghapus record –record dengan kriteria tertentu.
3. DCL (Data Control Language)
DCL adalah perintah yang akan membantu mengontrol keamanan setiap database atau sebagian isi dari database dengan membuat hak –hak akses tertentu bagi setiap user.
a. Grant
Perintah ini digunakan untuk memberikan hak – hak tertentu kepada seorang user. Grant diberikan oleh user yang mempunyai hak untuk memberikan grant atau administrator(root).
b. Revoke
Perintah ini digunakan untuk mencabut hak – hak dari seorang user terhadap database tertentu atau sebagian isi dari database.
2.6. PEMROGRAMAN BERORIENTASI OBJEK
2.6.1. Pengertian
Pemrograman berorientasi objek adalah mengkombinasikan data dan fungsi untuk mengakses data menjadi sebuah kesatuan unit. Unit ini dikenal dengan nama objek. Objek sebenarnya mencerminkan pola kerja manusia dalam kehidupan sehari – hari. Sebuh objek dapat diibaratkan sebagai departemen – departemen di dalam sebuah perusahaan bisnis. Contoh departemen:
a. Penjualan b. Akunting c. Personalia
Objek sebenarnya adalah anggota dari kelas (class). Dengan kata lain, kelas adalah kumpulan dari beberapa objek yang sama.
2.6.2. Karakteristik Pemrograman Berorientasi Objek
Lima karakteristik dalam pemrograman berorientasi objek adalah sebagai berikut:
1. Abstraksi (abstraction)
Abstraksi adalah kemampuan manusia untuk mengenali keserupaan di antara objek – objek, situasi – situasi, atau proses – proses di duni nyata serta keputusan untuk berkonsenrasi pada keserupaan – keserupaan tersebut dan mengabaikan perbedaan – perbedaan yang kecil.
2. Enkapsulasi (encapsulation)
Enkapsulasi adalah pengemasan atau pembungkusan beberapa item ke dalam suatu unit
21
Modularitas adalah memecah sesuatu yang kompleks atau rumit menjadi bagian – bagian kecil yang dapat dikendalikan atau diatur.
4. Polimorfisme (polymorphism)
Polimorfisme adalah kemampuan untuk memperoleh beberapa bentuk. 5. Pewarisan (inheritance)
Pewarisan adalah urutan atau aturan dari tingkatan abstraksi menjadi seperti struktur pohon.
2.6.3. Keuntungan Pemrograman Berorientasi Objek
Keuntungan dari pemrograman berorientasi objek adalah sebagai berikut: 1. Realistic Modelling
Mengimajinasikan semua bentuk ke dalam bentuk nyata. 2. Reusability
Dapat membuat sebuah objek atau class yang bisa digunakan dalam proses yang lain, sehingga tidak perlu menulis ulang program. Dengan demikian dapat menghemat waktu, tenaga, dan biaya.
3. Fleksible
Sistem yang dibangun dimungkinkan untuk mengalami perubahan jangka waktu tertentu.
2.6.4. Metodologi Pemrograman Berorientasi Objek
2.6.4.1. Object Oriented Analysis
Object oriented analysis merupakan suatu pendekatan yang digunakan untuk mempelajari objek yang ada untuk melihat bahwa objek tersebut dapat digunakan kembali atau diadaptasi untuk kegunaan yang baru dan mendefinisikan objek yang baru atau dimodifikasi yang akan dikombinasikan dengan objek yang ada menjadi
suatu aplikasi bisnis yang lebih berguna (Whitten, 2004). Ada 2 aktivitas utama dalam object oriented analysis yaitu:
1. Memodelkan fungsi dari sistem
Pada saat proses requirement analysis, telah dibangun use case yang mendokumentasikan kebutuhan fungsional dari sistem. Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk mendapatkan dokumentasi yang cepat untuk seluruh bisnis event yang terjadi (use case) untuk mendefinisikan dan memvalidasi kebutuhan. 2. Mengorganisasikan objek dan mengidentifikasi relasinya
Pada tahap ini dibuat class diagram tahap analisis yang menggambarkan struktur objek dari sistem, memperlihatkan class objek dari sistem yang disusun dengan relasi antar class objeknya.
2.6.4.2. Object Oriented Design
Object oriented design merupakan pendekatan yang digunakan untuk menspesifikasikan solusi perangkat lunak dalam bentuk kolaborasi objek, atribut, dan methodnya. Tahap ini merupakan kelanjutan dari proses object oriented anaysis. Dalam tahap ini, terdapat tiga buah jenis objek, yaitu:
1. Entity Object, merupakan sebuah objek yang berisi informasi yang berhubungan dengan bisnis dan secara khusus bersifat persisten dan dismpan dalam database. Simbol :
2. Interface Object, merupakan sebuah objek yang akan disediakan untuk mengganbarkan bagaimana sebuah aktor akan berkomunikasi dengan sistem. Contoh: sebuah window, dialog box. Tanggung jawab dari interface object ada dua, yaitu:
23
a. Menterjemahkan input user ke dalam informasi yang dapat dimengerti oleh sistem dan menggunakannya untuk memproses kejadian bisnis.
b. Membawa data yang berhubungan ke dalam sebuah kejadian bisnis dan menterjemahkan data untuk dipresentasikan tepat kepada user.
Simbol :
3. Control Object, merupakan sebuah objek yang berisi aplikasi logik yang bukan merupakan tanggung jawab entity object. Control Object akan mengkoordinasikan message antara interface object dan entity object dan mengurutkan message yang terjadi.
Simbol:
Ketiga jenis objek tersebut akan menggambarkan fakta bahwa responsibilitas dan behaviour dibutuhkan untuk mendukung fungsi sistem di antara ketiga objek yang akan bekerja sama untuk mendapatkan layanan terbaik. Ketiga jenis objek tersebut juga berhubungan dengan model client/server. Client bertanggung jwab untuk aplikasi logik (control object) dan merepresentasikan method (interface object) dan server bertanggung jawab terhadap repository (entity object).
2.6.5. UML (Unified Modelling Language)
UML(Unified Modelling Language) adalah sistem arsitektur yang bekerja dalam OOA(Object Oriented Analysis) dan OOD(Object Oriented Design) dengan satu bahasa yang telah menjadi standar dalam industri untuk menentukan, memvisualisasikan, mengkonstruksi, dan mendokumentasikan artifak yang terdapat
dalam sistem perangkat lunak. Artifak adalah sepotong informasi yang digunakan atau dihasilkan dala suatu proses rekayasa perangkat lunak.
Untuk membuat suatu model, UML memiliki diagram grafis sebagai berikut : 1. Use-case diagram 2. Class diagram 3. Behavior diagram : a. Statechart diagram b. Activity diagram c. Interaction diagram : i. Sequence diagram ii. Collaboration diagram 4. Implementation diagram
a. Component diagram b. Deployment diagram
2.6.6. Use-Case Diagram
Use case diagram pada gambar 2.4 adalah sebuah diagram yang menggambarkan interaksi antara sistem dan eksternal sistem dan pengguna. Berbasiskan grafik yang menggambarkan siapa yang menggunakan sistem dan dengan cara bagaimana pengguna berinteraksi dengan sistem. Use case merupakan bagian dari keseluruhan sistem. Digambarkan secara grafik dengan elips yang horizontal dengan nama dari use case tertera di atas, di bawah atau di dalam elips.
25
Gambar 2.4. Simbol Use Case
Aktor yang digambarkan pada gambar 2.5 merupakan segala sesuatu yang dibutuhkan untuk berinteraksi dengan sistem untuk mengubah informasi. Aktor ini dapat berupa orang, organisasi atau sistem informasi yang lain atau juga suatu waktu kejadian.
Gambar 2.5. Simbol Aktor
Association yang digambarkan pada gambar 2.6 adalah relasi antara aktor dan sebuah use case dimana terjadi interaksi antar mereka. Association dengan sebuah panah menyentuh use case mengidentifikasikan bahwa use case diinisiasi oleh aktor. Association dengan sebuah panah keluar dari use case menuju aktor berarti aktor menerima use case.
Gambar 2.6. Association
Use case depends on Relationship yang digambarkan pada gambar 2.7 adalah sebuah relasi use case yang menentukan bahwa use case yang lain harus dibuat sebelum use case yang sekarang, dimana digambarkan sebagai anak panah yang dimulai dari satu use case dan menunjuk ke use case yang depend on kepadanya. Setiap relasi depend on diberi label “<<depend on>>”.
Simbol Use Case
Pegawai membuat l aporan nota Pelanggan
Gambar 2.7. Use Case depend on Relationship
Use case extend Relationship yang digambarkan pada gambar 2.8 adalah sebuah relasi untuk menambahkan deskripsi use case pada use case yang sudah ada, memodelkan kondisi tambahan pada urutan aksi suatu use case, digunakan untuk menunjukkan behaviour yang opsional, behaviour yang terjadi pada kondisi khusus, dan beberapa sub-flow yang dijalankan berdasarkan pilihan aktor.
Gambar 2.8. Use Case extend Relationship
2.6.7. Class Diagram
Class diagram digunakan untuk memvisualisasikan struktur kelas-kelas dari