• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENUTUPAN BUKU BESAR

Dalam dokumen BAGIAN 1 SIKLUS AKUNTANSI PERUSAHAAN JASA (Halaman 39-43)

SIKLUS AKUNTANSI PERUSAHAAN JASA

PERKIRAAN BEBAN GAJI NOMER PERKIRAAN 501 SALDO

4.9 PENUTUPAN BUKU BESAR

Setelah laporan keuangan selesai disusun, tahap selanjutnya adalah menutup perkiraan-perkiraan pendapatan dan beban dalam buku besar.

4.9.1 MENUTUP PERKIRAAN PENDAPATAN DAN BEBAN Tiga jenis perkiraan hak pemilik yang digunakan:

1. perkiraan modal untuk mencatat investasi pemilik

2. perkiraan pendapatan untuk mencatat pendapatan yang diperoleh dari penjualan

3. perkiraan beban untuk mencatat beban-beban yang dikeluarkan dalam operasi perusahaan Perkiraan-perkiraan Laporan Laba Rugi, yaitu perkiraan pendapatan dan beban, dikenal sebagai “perkiraan-perkiraan sementara” (temporary accounts), karena perkiraan-perkiraan ini hanya mengumpulkan data untuk satu periode akuntansi saja. Di lain pihak, perkiraan–perkiraan neraca memberikan suatu catatan yang kontinyu atau berkesinambungan mengenai aktiva, kewajiban, dan investasi pemilik. Perkiraan-perkiraan ini adalah perkiraan–perkiraan permanen (permanent accounts) karena memberikan data dari satu periode akuntansi ke periode lainnya.

Laporan Laba Rugi melaporkan pendapatan dan beban hanya untuk satu periode akuntansi. Oleh karena itu, perkiraan-perkiraan ini tiap periode akuntansi harus dimulai dengan saldo nihil. Untuk itu saldo-saldo perkiraan sementara dipindahkan ke suatu perkiraan “Ikhtisar Laba Rugi”. Proses mengurangi saldo-saldo perkiraan menjadi nihil dengan memindahkannya ke perkiraan “Ikhtisar Laba Rugi” ini dikenal sebagai

penutupan perkiraan-perkiraan. Proses Pemindahan

Pada dasarnya saldo–saldo perkiraan-perkiraan pendapatan dan beban dapat dipindahkan secara langsung ke perkiraan modal. Akan tetapi, prosedur ini akan menyulitkan untuk melihat perubahan dalam unsur modal. Oleh karena itu digunakan perkiraan Ikthtisar Laba Rugi.

Marilah kita perhatikan ayat jurnal penutup yang dibuat Bengkel Mobil Ihsan pada akhir bulan Januari 2002.

Perkiraan penjualan hanya memuat pendapatan untuk bulan Januari. Ayat jurnal yang diperlukan untuk memindahkan saldo kredit sebesat Rp3 Jt ini dari perkiraan penjualan ke perkiraan Ikhtisar Laba Rugi adalah sebagai berikut:

Penjualan 3.000.000,00

Ikhtisar Laba Rugi 3.000.000,00

Setelah ayat jurnal ini dipindahbukukan, maka perkiraan penjualan akan mempunyai saldo nihil. Total pendapatan sebesar Rp3 jt telah dipindahbukukan ke perkiraan Ikhtisar Laba Rugi. Tiga perkiraan beban dari bengkel Mobil mempunyai saldo debet. Suatu ayat jurnal gabungan diperlukan untuk memindahkan saldo-saldo perkiraan beban ini ke perkiraan Ikhtisar Laba Rugi sebagai berikut:

Ikhtisar Laba Rugi 2.200.000,00

Beban Reparasi Beban Gaji Beban Perlengkapan 500.000,00 1.500.000,00 200.000,00

Setelah ayat–ayat jurnal penutup dibukukan ke dalam perkiraan yang bersangkutan maka tampak sebagai berikut:

Penjualan Ikhtisar Laba Rugi 3.000.000,00 3.000.000,00 2.200.000,00 3.000.000,00 Beban Reparasi 500.000,00 500.000,00 Beban Gaji 1.500.000,00 1.500.000,00 Beban Perlengkapan 200.000,00 200.000,00

Ayat jurnal tadi telah mengurangi saldo perkiraan beban menjadi nihil dan total beban sejumlah Rp2.200.000,00 telah dipindahkan ke perkiraan Ikhtisar Laba Rugi.

Akibat jurnal-jurnal ini, perkiraan pendapatan dan beban dari Bengkel Ihsan sekarang bersaldo nihil dan siap untuk digunakan mencatat data pendapatan dan beban periode akuntansi berikutnya.

4.9.2 MENUTUP PERKIRAAN IKHTISAR LABA RUGI

Dengan kredit sebesar Rp3.000.000,00 dan debet sebesar Rp2.200.000,00 maka perkiraan Ikhtisar Laba Rugi sekarang mempunyai saldo kredit sebesar Rp800.000,00. Jumlah ini merupakan laba bersih yang diperoleh Bengkel Mobil Ihsan selama periode akuntansi yang berakhir tanggal 31 Januari 2002.

Laba bersih menambah hak pemilik, karena itu dipindahkan ke perkiraan modal dengan ayat jurnal sebagai berikut:

Ikhtisar Laba Rugi 800.000,00

Modal Tuan Ihsan 800.000,00

Modal Tuan Ihsan Ikhtisar Laba Rugi

62.000.000,00 2.200.000,00 3.000.000,00

800.000,00 800.000,00

3.000.000,00 3.000.000,00 Terdapat dua hal sebagai akibat dari jurnal ini.

1. perkiraan Ikhtisar Laba Rugi bersaldo nihil.

2. perkiraan modal Tuan Ihsan bertambah dengan laba bersih untuk bulan Januari 2002.

Bila Bengkel Ihsan menderita rugi, maka perkiraan Ikhtisar Laba Rugi akan menunjukkkan saldo debet pada akhir periode akuntansi. Untuk memindahkannya kita harus mengkredit perkiraan ini dan mendebet perkiraan modal. Pendebetan ini akan mengurangi hak pemilik sebesar jumlah rugi bersih yang diderita.

Perkiraan ikhtisar Laba Rugi sendiri merupakan suatu perkiraan sementara. Perkiraan ini hanya digunakan pada akhir periode akuntansi pada waktu penutupan buku.

Sebagaimana dapat dilihat, perkiraan ini mempunyai dua tujuan: 1. Memudahkan penutupan perkiraan pendapatan dan beban.

4.9.3 PENJURNALAN DAN PEMINDAHBUKUAN AYAT–AYAT PENUTUP

Ilustrasi berikut akan memperlihatkan bagaimana ayat-ayat penutup untuk Bengkel Mobil Ihsan di Jurnal dan dipindahbukuan pada tanggal 31 Januari 2002. Perkiraan Modal Tuan Ihsan sekarang mempunyai saldo Rp62.800.000,00 (Rp62.000.000,00 + Rp800.000,00). Saldo baru dalam perkiraan modal adalah indentik dengan jumlah Hak Pemilik dalam Neraca per 31 Januari 2002. Ini adalah hasil penutupan perkiraan-perkiraan sementara dan pemindahan laba bersih ke dalam perkiraan modal.

JURNAL Halaman 1 TGL PERKIRAAN No PB DEBET KREDIT 2002 Jan 31 Penjualan 401 3.000.000,00

Ikhtisar Laba Rugi 399 3.000.000,00

Menutup perkiraan pendapatan

31 Ikhtisar Laba Rugi 399 2.200.000,00

Beban Reparasi 501 500.000,00

Beban Gaji 502 1.500.000,00

Beban Perlengkapan 503 200.000,00

Menutup perkiraan beban

31 Ikhtisar Laba Rugi 399 800.000,00

Modal, Tuan Ihsan 301 800.000,00

Menutup Perkiraan Ikhtisar Laba Rugi

Seperti halnya jurnal yang lain, jurnal penutup tersebut juga harus diposting (dipindahbukukan) ke Buku Besar. Karena pada pembuatan jurnal penutup digunakan perkiraan sementara dengan nama “Ikhtisar Laba Rugi” maka di Buku Besar juga harus disediakan perkiraan tersebut.

Setelah semua Jurnal Penutup dibuat dan dipindahbukukan ke Buku Besar maka:

• Semua perkiraan Pendapatan akan bersaldo 0

• Semua perkiraan Beban akan bersaldo 0

• Perkiraan sementara “Ikhtisar Laba Rugi” akan bersaldo 0

• Saldo perkiraan Modal Pemilik akan menunjukkan saldo akhir periode.

4.10 NERACA SALDO SETELAH PENUTUPAN

Setelah Jurnal Penutup dibuat, maka disusun kembali Neraca Saldo. Cara penyiapan Neraca Saldo Setelah Penutupan sama dengan penyiapan neraca saldo yang telah dikenal sebelumnya. Neraca Saldo setelah penutupan yang disiapkan Bengkel Mobil Ihsan diperlihatkan di bawah ini.

BENGKEL MOBIL IHSAN NERACA SALDO SETELAH PENUTUPAN

PER 31 JANUARI 2002

(dalam rupiah)

Nama Perkiraan No Perk Debet Kredit

BENGKEL MOBIL IHSAN NERACA SALDO SETELAH PENUTUPAN

PER 31 JANUARI 2002

(dalam rupiah)

Nama Perkiraan No Perk Debet Kredit

Peralatan Bengkel 112 32,000,000,00

Hutang PT. Modern 201 5,800,000,00

Hutang PT. Agus 202 500,000,00

Modal, Tuan Ali 301 62,800,000,00

69,100,000,00 69,100,000,00

Perhatikan bahwa perkiraan-perkiraan dan saldo-saldo yang disusun dalam neraca saldo setelah penutupan sekarang benar-benar cocok dengan pos-pos yang terdapat dalam Neraca per 31 Januari 2002. Akibat dari ayat-ayat penyesuaian, saldo perkiraan modal, Tuan Ihsan, sekarang sama dengan jumlah hak pemilik yang disajikan dalam neraca.

Dalam dokumen BAGIAN 1 SIKLUS AKUNTANSI PERUSAHAAN JASA (Halaman 39-43)

Dokumen terkait