1. Analisis Potensi Retribusi Kebersihan Masyarakat Di Kabupaten Karanganyar Tahun 2008
Menurut Sub Dinas Kebersihan (DKP) yang menangani masalah retribusi kebersihan masyarakat, potensi retribusi kebesihan masyarakat di Kabupaten Karanganyar tahun 2008 dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel II.2
Potensi Retribusi Kebersihan Masyarakat Di Kabupaten Karanganyar Tahun 2008
NO URAIAN JMLH BESAR LAMA JUMLAH 1 Rumah Tangga 2.280 x Rp 1.500 x 12 bln = Rp 41.040.000 2 Bengkel 15 x Rp 3.000 x 12 bln = Rp 540.000 3 Pertokoan 46 x Rp 5.000 x 12 bln = Rp 2.760.000 4 Garasi Bus 1 x Rp 25.000 x 12 bln = Rp 300.000 5 Sekolahan 20 x Rp 5.000 x 12 bln = Rp 1.200.000 6 Perguruan Tinggi 2 x Rp 10.000 x 12 bln = Rp 240.000 7 Perbankkan 9 x Rp 25.000 x 12 bln = Rp 2.700.000 8 Perkantoran 46 x Rp 5.000 x 12 bln = Rp 2.760.000 9 Perusahaan 15 x Rp 25.000 x 12 bln = Rp 4.500.000 10 Proyek fisik 42 x Rp 10.000 x 10 bln = Rp 4.200.000 TOTAL Rp 60.240.000 Sumber : Sub Dinas Kebersihan (DKP) Kabupaten Karanganyar
Terdapat 6 kecamatan di Kabupaten Karanganyar yang mendapat pelayanan sampah atau kebersihan, kecamatan tersebut antara lain
Karanganyar, Tawangmangu, Tasikmadu, Jaten, Colomadu, dan Gondangrejo. Pada tahun 2008 jumlah Kepala Keluarga (KK) di 6 Kecamatan tersebut adalah 89.067 KK, dengan pembagian Karanganyar 18.028 KK, Tawangmangu 11.095 KK, Tasikmadu 13.574 KK, Jaten 17.025 KK, Colomadu 13.449 KK, dan Gondangrejo 15.896 KK. Akan tetapi hanya 2.280 KK saja yang menjadi Wajib Retribusi (WR) atau 0,64% dari jumlah KK yang seharusnya mendapat pelayanan kebersihan. Jumlah 2.280 KK ini terdiri dari Karanganyar 965 KK, Tawangmangu 78 KK, Tasikmadu 210 KK, Jaten 354 KK, Colomadu 608 KK, dan Gondangrejo 65 KK. Tarif yang diterapkan adalah sebesar Rp 1.500,00 karena daerah tersebut tergolong daerah kota kecamatan dan ibu kota kabupaten, sedangkan tarif untuk pedesaan tidak diterapkan di Kabupaten Karanganyar karena masyarakat pedesaan cederung mempunyai tempat pembuangan sampah sendiri di halaman rumah sehingga mereka tidak mau membayar retribusi kebersihan. Sebagian besar sektor usaha di Kabupaten Karanganyar berada di Kecamatan Karanganyar, hanya saja untuk jenis perusahaan yang mendapat pelayanan sampah berada di Kecamatan Kebakkramat.
Besar potensi retribusi kebersihan masyarakat tahun 2008 berdasarkan klasifikasi tarif yang berlaku sesuai dengan Peraturan Daerah Kabupaten Karanganyar Nomor 10 Tahun 2002 dapat dilihat pada Tabel II.3.
Tabel II.3
Ketetapan Potensi Retribusi Kebersihan Masyarakat Di Kabupaten Karanganyar Tahun 2008
NO URAIAN JMLH BESAR LAMA JUMLAH 1 Rumah Tangga
Ibu Kota Kab.,
Kota Kec. 2.280 x Rp 1.500 x 12 bln = Rp 41.040.000 2 Bengkel Besar 1 x Rp 5.000 x 12 bln = Rp 60.000 Menengah 14 x Rp 3.000 x 12 bln = Rp 504.000 3 Pertokoan Besar 7 x Rp 5.000 x 12 bln = Rp 420.000 Menengah 26 x Rp 3.000 x 12 bln = Rp 936.000 Kecil 13 x Rp 1.000 x 12 bln = Rp 156.000 4 Garasi Bus Bus / Truk 1 x Rp 25.000 x 12 bln = Rp 300.000 5 Sekolahan SD 7 x Rp 5.000 x 12 bln = Rp 420.000 SLTP Besar 6 x Rp 15.000 x 12 bln = Rp 1.080.000 SLTA Besar 7 x Rp 15.000 x 12 bln = Rp 1.260.000 6 Perguruan Tinggi Besar 2 x Rp 30.000 x 12 bln = Rp 720.000 7 Perbankkan Bank Umum 9 x Rp 25.000 x 12 bln = Rp 2.700.000 BPR 3 x Rp 10.000 x 12 bln = Rp 360.000 8 Perkantoran 43 x Rp 5.000 x 12 bln = Rp 2.580.000 9 Perusahaan Menengah 15 x Rp 25.000 x 12 bln = Rp 4.500.000 10 Proyek fisik 42 x Rp 10.000 x 10 bln = Rp 4.200.000 TOTAL Rp 61.236.000 Sumber : Data Primer Diolah
Berdasarkan Tabel II.3 dapat dihitung jumlah potensi retribusi kebersihan masyarakat pada tahun 2008, secara keseluruhan jumlah potensinya adalah sebesar Rp 61.236.000,00. Akan tetapi, berdasarkan jumlah potensi yang ditetapkan oleh DKP jumlahnya hanya Rp 60.240.000,00 atau selisih Rp
996.000,00. Dasar pengenaan tarif retribusi kebersihan secara umum juga masih belum sesuai dengan peraturan yang berlaku. Ketidaksesuaian dengan peraturan yang berlaku dapat dilihat pada Tabel II.2 dan Tabel II.3. Berdasarkan tabel potensi dari DKP, potensi yang ada tidak sesuai dengan keadaan yang sebenarnya yaitu tidak menurut klasifikasi besar, menengah atau kecil. Akan tetapi, potensi untuk setiap jenis usaha hanya didasarkan pada 1 klasifikasi saja. Contohnya untuk jenis usaha perbankkan terdapat 2 klasifikasi yaitu Bank Umum dan BPR. Menurut DKP, BPR tidak mau membayar Rp 10.000,00 tetapi hanya mau membayar Rp 5.000,00 dan termasuk di dalam jenis usaha perkantoran, karena BPR merasa penerimaannya tidak sebesar bank umum. Hal ini tentu saja tidak sesuai dengan Peraturan Daerah Kabupaten Karanganyar Nomor 10 Tahun 2002 yang mengatur retribusi kebersihan, sehingga dapat disimpulkan bahwa dasar penetapan potensi retribusi kebersihan masyarakat di Kabupaten Karanganyar tidak sesuai dengan potensi yang sesungguhnya, meskipun penetapan potensi yang dihitung oleh DKP pada tahun 2008 jumlahnya mendekati jumlah potensi retribusi kebersihan masyarakat yang sesungguhnya. Berdasarkan jumlah potensi retribusi kebersihan masyarakat di Kabupaten Karanganyar tahun 2008 yang ditetapkan oleh DKP jumlahnya sebesar Rp 60.240.000,00, sedangkan jumlah potensi retribusi kebersihan masyarakat yang sesungguhnya sebesar Rp 61.236.000,00 atau selisih Rp 996.000,00. Selisih sebesar Rp 996.000,00 menurut DKP tidak signifikan dikarenakan hanya 1,6 % atau selisihnya tidak ada 2 % dari potensi yang sesungguhnya.
2. Analisis Target Retribusi Kebersihan Masyarakat Yang Ditetapkan Sudah Sesuai Atau Belum Dengan Potensi Yang Ditetapkan Oleh DKP.
Target retribusi kebersihan masyarakat adalah kemampuan maksimum yang ingin dicapai dari penerimaan retribusi kebersihan masyarakat. Penetapan target ditentukan berdasarkan realisasi tahun sebelumnya dengan memperhatikan potensi yang ada pada Retribusi Kebersihan Masyarakat. Target retribusi kebersihan masyarakat di Kabupaten Karanganyar tahun 2008 dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel II.4
Target Retribusi Kebersihan Masyarakat Di Kabupaten Karanganyar Tahun 2008
NO URAIAN JMLH BESAR LAMA JUMLAH
1 Rumah Tangga 2.280 x Rp 1.500 x 12 bln = Rp 41.040.000 2 Bengkel 15 x Rp 3.000 x 12 bln = Rp 540.000 3 Pertokoan 46 x Rp 5.000 x 12 bln = Rp 2.760.000 4 Garasi Bus 1 x Rp 25.000 x 12 bln = Rp 300.000 5 Sekolahan 20 x Rp 5.000 x 12 bln = Rp 1.200.000 6 Perguruan Tinggi 2 x Rp 10.000 x 12 bln = Rp 240.000 7 Perbankkan 9 x Rp 25.000 x 12 bln = Rp 2.700.000 8 Perkantoran 46 x Rp 5.000 x 12 bln = Rp 2.760.000 9 Perusahaan 15 x Rp 25.000 x 12 bln = Rp 4.500.000 10 Proyek fisik 40 x Rp 10.000 x 10 bln = Rp 4.000.000 TOTAL Rp 60.040.000 Sumber : Sub Dinas Kebersihan (DKP) Kabupaten Karanganyar
Berdasarkan Tabel II.2 dan Tabel II.4, penulis dapat menganalisis besar target yang ditetapkan dengan potensi retribusi kebersihan masyarakat pada tahun 2008. Secara keseluruhan besar target yang ditetapkan sudah didasarkan pada potensi yang ada, meskipun tidak sesuai dengan potensi yang
sesungguhnya. Target retribusi kebersihan masyarakat yang ditetapkan sebesar Rp 60.040.000,00, sedangkan potensi yang ada sebesar Rp 60.240.000,00 atau selisih Rp 200.000,00. Selisih sebesar Rp 200.000,00 menurut DKP tidak signifikan karena hanya 0,3 % atau tidak mencapai 2 % dari potensi yang ada. Jumlah maupun tarif dasar pengenaan retribusi kebersihan masyarakat baik untuk sektor rumah tangga dan usaha sudah sesuai dengan potensi yang ada, tetapi untuk jenis usaha proyek fisik targetnya belum sesuai dengan potensi yang ada. Proyek fisik hanya ditargetkan sebanyak 40 dengan lama pengerjaan 4 bulan, karena pihak DKP berjaga-jaga jika pada realisasi penerimaan proyek fisik mendapatkan wajib retribusi yang lama pengerjaannya di bawah 3 bulan.
3. Analisis Realisasi Penerimaan Retribusi Kebersihan Masyarakat Sudah Sesuai Atau Belum Dengan Target Yang Ditetapkan Oleh DKP.
Realisasi penerimaan retribusi kebersihan masyarakat tahun 2008 dapat dilihat pada Tabel II.5.
Tabel II.5
Realisasi Penerimaan Retribusi Kebersihan Masyarakat Di Kabupaten Karanganyar Tahun 2008
NO URAIAN JMLH BESAR LAMA JUMLAH
1 Rumah Tangga 2.280 x Rp 1.500 x 12 bln = Rp 41.040.000 2 Bengkel 15 x Rp 3.000 x 12 bln = Rp 540.000 3 Pertokoan 46 x Rp 5.000 x 12 bln = Rp 2.760.000 4 Garasi Bus 1 x Rp 25.000 x 12 bln = Rp 300.000 5 Sekolahan 20 x Rp 5.000 x 12 bln = Rp 1.200.000 6 Perguruan Tinggi 2 x Rp 10.000 x 12 bln = Rp 240.000 7 Perbankkan 9 x Rp 25.000 x 12 bln = Rp 2.700.000 8 Perkantoran 46 x Rp 5.000 x 12 bln = Rp 2.760.000 9 Perusahaan 15 x Rp 25.000 x 12 bln = Rp 4.500.000 10 Proyek fisik 38 x Rp 10.000 x 10 bln = Rp 3.800.000 3 x Rp 10.000 x 9 bln = Rp 270.000 TOTAL Rp 60.110.000 Sumber : Sub Dinas Kebersihan (DKP) Kabupaten Karanganyar
Berdasarkan Tabel II.4 dan Tabel II.5 dapat diketahui bahwa tingkat penerimaan Retibusi Kebersihan Masyarakat tahun 2008 untuk sektor usaha yang terealisasi Rp 19.070.000,00 dan mengalami peningkatan sebesar Rp 70.000,00 atau 0,37 % dari target sektor usaha sebesar Rp 19.000.000,00. Sedangkan untuk sektor rumah tangga realisasi penerimaannya sesuai dengan target yang ditetapkan yaitu sebesar Rp 41.040.000,00. Jadi dapat disimpulkan tingkat penerimaan Retribusi Kebersihan Masyarakat tahun 2008 mengalami peningkatan yaitu dari target yang ditetapkan sebesar Rp 60.040.00,00 mampu memperoleh realisasi penerimaan Rp 60.110.000,00 atau sebesar 100,37 %.
target yang ditetapkan tidak luput dari upaya-upaya yang dilakukan Pemerintah Kabupaten Karanganyar dalam mengoptimalkan penerimaan retribusi kebersihan masyarakat. Upaya-upaya yang telah dilakukan antara lain:
1. Mengadakan sosialisasi antara petugas pemungut retribusi kebersihan dengan ibu-ibu PKK, yaitu dengan cara berinteraksi langsung dengan wajib retribusi dan KK. Bertujuan untuk mendengarkan keluhan-keluhan atas pelayanan yang telah ada.
2. Meningkatkan pelayanan pengangkutan sampah dengan menambah armada serta penjadwalan ulang tehadap trip pengangkutan sampah dari TPS ke TPA.
3. Intensifikasi pendataan objek dan atau subjek retribusi guna meningkatkan aktualisasi data yang dimiliki.
4. Menjalin koordinasi kooperatif antar unit kerja guna membentuk suatu sinergi yang solid dalam pelaksanaan tugas.
5. Tersediannya sarana dan prasarana yang cukup guna menjamin kelancaran tugas.
BAB III TEMUAN
A. KELEBIHAN
1. Dalam menentukan target retribusi kebersihan masyarakat di Kabupaten Karanganyar sudah didasarkan pada penentuan potensi yang dihitung oleh DKP pada tahun 2008.
2. Jumlah realisasi penerimaan retribusi kebersihan masyarakat tahun 2008 mampu melebihi target yang ditetapkan yaitu dengan target sebesar Rp 60.040.000,00, mampu memperoleh realisasi penerimaan Rp60.110.000,00 atau melebihi target sebesar Rp 0,37 %.
3. Pemerintah Kabupaten Karanganyar berusaha menyadarkan wajib retribusi khususnya wajib retribusi kebersihan atas kewajibannya dalam pembayaran retribusi yaitu melalui sosialisasi dan penyuluhan terhadap masyarakat serta melakukan intensifikasi pendataan potensi.
B. KELEMAHAN
1. Hanya 6 (enam) kecamatan yang ada di Kabupaten Karanganyar yang mendapatkan pelayanan kebersihan dari Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP), padahal di Kabupaten Karanganyar terdapat 17 Kecamatan. Hal ini dikarenakan sebagian besar masyarakat di Kabupaten Karanganyar masih tinggal dipedesaan.
2. Terdapat 6 kecamatan di Kabupaten Karanganyar yang mendapat pelayanan 44
sampah, untuk tahun 2008 di 6 kecamatan tersebut tercatat ada 89.067 KK. Akan tetapi, yang menjadi dasar penentuan potensi retribusi kebersihan masyarakat di Kabupaten Karanganyar hanya sebesar 2.280 KK.
3. Jumlah realisasi penerimaan retribusi kebersihan masyarakat di Kabupaten Karanganyar tahun 2008 tidak sesuai dengan potensi yang ada, yaitu dengan potensi yang ada sebesar Rp 60.240.000,00 per tahun hanya memperoleh realisasi penerimaan sebesar Rp 60.110.000,00 per tahun, meskipun jumlahnya tidak sesuai tapi selisih sebesar Rp 130.000,00 menurut DKP tidak signifikan karena hanya 0,2 % atau selisihnya tidak mencapai 2 % dari potensi yang ada.
4. Tata cara pemungutan retribusi yang dilakukan oleh DKP sudah sesuai dengan Peraturan Daerah yang telah ditetapkan namun pada pelaksanaannya pada poin sanksi administrasi dan pidana belum diterapkan dengan tegas karena masih banyak masyarakat yang tidak mau membayar ataupun tidak membayar sesuai dengan tarif yang ditetapkan dengan memberikan banyak alasan kepada pihak pemungut.
BAB IV PENUTUP
Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan data yang telah penulis lakukan maka dapat diambil simpulan dan saran yang mungkin berguna bagi pihak-pihak terkait berkenaan dengan Retribusi Kebersihan pada DPU dan LLAJ Kabupaten Karanganyar.
A. Simpulan
1. Dalam menentukan potensi retribusi kebersihan masyarakat di Kabupaten Karanganyar masih belum tepat karena tidak sesuai dengan potensi yang sesungguhnya, yaitu hanya sebesar Rp 60.240.000,00, padahal jumlah potensi yang sesungguhnya sebesar Rp 61.236.000,00. Dasar penetapan potensi retribusi kebersihan masyarakat masih tidak sesuai dengan potensi yang sesungguhnya dikarenakan banyak wajib retribusi yang membayar tidak berdasarkan klasifikasi yang ditentukan.
2. Besar target retribusi kebersihan masyarakat di Kabupaten Karanganyar yang ditetapkan sudah didasarkan pada penentuan potensi yang dihitung oleh DKP pada tahun 2008, meskipun tidak sesuai dengan potensi yang sesungguhnya. 3. Realisasi penerimaan retribusi kebersihan masyarakat tahun 2008 mengalami
peningkatan yaitu dari target yang ditetapkan sebesar Rp 60.040.00,00 mampu memperoleh realisasi penerimaan Rp 60.110.000,00 atau mampu melebihi target sebesar 0,37 %.
B. Saran
1. Mengadakan sosialisasi tidak hanya di daerah perumahan saja tetapi juga pedesaan, yang dilakukan secara rutin dengan penjadwalan setiap kelurahan untuk menggugah kesadaran masyarakat mengenai pentingnya kebersihan dan pentingnya membayar retribusi kebersihan.
2. Perlu adanya perbaikan pembaharuan Undang-Undang dan peraturan mengenai dasar tarif dan subyek retribusi, sehingga penerimaan retribusi kebersihan bisa lebih meningkat.
3. Perlu adanya pemberlakuan sanksi yang tegas kepada wajib retribusi yang tidak memenuhi kewajibannya dalam membayar retribusi dengan memberikan sanksi administrasi berupa denda, dan DKP benar-benar memberlakukan sanksi tersebut.
DAFTAR PUSTAKA
Darmanto, Dwi Prastowo dan Rifka Juliaty. 2005. Analisis Laporan Keuangan. Edisi Kedua. Yogyakarta: UPP AMP YKPN.
Kabupaten Karanganyar. 2002. Peraturan Daerah Kabupaten Karanganyar Nomor 10 Tahun 2002 tentang Retribusi Kebersihan. Karanganyar.
Mardiasmo.2006. Perpajakan. Edisi Revisi. Yogyakarta: Andi. Munawir.1981. Pokok-Pokok Perpajakan. Yogyakarta: Liberty.
Prakosa, Kesit Bambang. 2003. Pajak dan Retribusi Daerah. Yogyakarta: Andi. Republik Indonesia. 2000. Undang-Undang Nomor 18 tahun 1997 tentang Pajak
Daerah dan Retribusi Daerah sebagaimana telah diubah terakhir dengan Undang-Undang nomor 34 Tahun 2000. Jakarta.
Suandy, Erly. 2002. Hukum Pajak. Edisi Revisi. Jakarta: Salemba Empat. Suparmoko. 1992. Pengantar Ekonomi Mikro. Yogyakarta: BPFE.
Waluyo dan Wirawan B. Ilyas. 2002. Perpajakan Indonesia. Jakarta: Salemba Empat.