• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV : KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

PENYAJIAN DATA

Setelah pelaksanaan penelitian di lapangan dengan metode penyebaran kuesioner/angket ataupun dengan cara mewawancarai responden dengan membawa kuesioner/angket secara penentuan kluster penduduk namun juga dengan menggunakan hasil sample dari rumus Taro Yamane yakni sebanyak 93 sample, maka diperoleh berbagai data mengenai keadaan responden serta jawaban – jawaban dari beberapa pertanyaan yang diajukan. Dalam Bab ini akan membahas data – data yang diperoleh selama menjalankan penelitian di Lingkungan IV kelurahan Titi Papan Kecamatan Medan Deli,Kota Medan, Provinsi Sumatera Utara.

A. DATA RESPONDEN

TABEL 8

Distribusi Responden Berdasarkan Usia

No. Umur Jumlah Persentase

1. 2. 3. 4. 17 – 24 Tahun 25 – 30 Tahun 31 – 40 Tahun 41 – 60 Tahun keatas 15 11 23 44 16,13 % 11,83 % 24,73 % 47,31 % JUMLAH 93 100 %

Berdasarkan tabel 8 dapat diketahui bahwa jumlah penduduk di Lingkungan IV kelurahan Titi Papan kecamatan Medan Deli di dominasi oleh penduduk berumur 41 – 60 Tahun dibandingkan kelompok usia yang lainnya. Dengan demikian dapat digarisbawahi kelompok umur yang dominan pada kelompok usia 41 – 60 tahun hampir mencakup setengah dari total ketiga kelompok umur lainnya.

TABEL 9

Distribusi Reponden Berdasarkan Agama

No. Agama Jumlah Persentase

1. 2. 3. 4. 5. 6. Islam Protestan Khatolik Budha Hindu Sikh 51 20 2 27 1 1 50,73 % 20,14 % 1,79 % 26,71 % 0,43 % 0,20 % Jumlah 93 100 %

Berdasarkan tabel 9 dapat diketahui bahwa pemilih di Lingkungan IV kelurahan Titi Papan kecamatan Medan Deli yang beragama Islam lebih dominan dalam memberikan suara dalam pemilihan umum kepala daerah Kota Medan tahun

2010, dan disusul oleh penganut yang beragama budha, yakni lebih dari seperempat populasi di kelurahan Titi Papan dimiliki oleh agama ini.

Tabel 10

Distribusi Reponden Berdasarkan Tingkat Pendidikan

No. Tingkat Pendidikan Jumlah Persentase

1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. S1 D3 D1 SMU/Sederajat SLTP/Sederajat SD/Sederajat

Belum Pernah Sekolah

2 2 2 27 33 23 6 2,41% 2,31% 1,80% 29,53% 33,52% 23,53% 6,50% Jumlah 93 100 %

Dari Tabel diatas diketahui bahwa jumlah penduduk di kelurahan Titi Papan lebih banyak pada tingkat pendidikan SLTP sederajat, tidak begitu tertinggal jauh dari jumlah penduduk yang berpendidikan diatasnya seperti SMU/sederajat. Tingkat partisipasi politik tentunya lebih banyak didominasi oleh tingkat pendidikan yang dominan dibanding dengan tingkat pendidikan yang lain.

TABEL 11

Distribusi Reponden Berdasarkan Jenis Kelamin

No. Jenis Kelamin Jumlah Persentase

1. Laki – Laki 49 50,35 %

2. Perempuan 44 49,65 %

Dari Tabel diatas terlihat bahwa tingkat partisipasi politik dalam memberikan suara dalam Pemilihan umum Kepala Daerah di lingkungan IV kelurahan Titi Papan Kecamatan Medan Deli dalam memberikan suara pada Pilkada Kota medan 2010 yang berjenis kelamin laki – laki lebih banyak dengan sampel jumlah data pemilih tetap berjumlah 50,35 %.

B. JAWABAN RESPONDEN

TABEL 12

Jawaban Responden Terhadap Pertanyaan No. 1

Apakah anda menggunakan hak pilih Pilkada Kota Medan 2010 pada putaran kedua ?

No. Jawaban Jumlah Persentase

1. Ya 52 51,82 %

2. Tidak 41 48,18 %

Pertanyaan no. 1 ini hanya untuk memastikan bahwa kuisioner/angket penelitian ini hanya diisi oleh warga Lingkungan IV Kelurahan Titi Papan Kecamatan Medan Deli yang menggunakan maupun yang tidak menggunakan hak pilihnya dalam pemiihan umum kepala daerah dan wakil kepala daerah Kota Medan 2010 pada putaran kedua.

TABEL 13

Jawaban Responden Terhadap Pertanyaan No. 2

Apa alasan anda memilih dalam Pilkada Kota Medan 2010 pada putaran kedua (khusus yang menggunakan hak pilih) ?

No. Jawaban Jumlah Persentase

1. Warga Negara Yang Memiliki Hak 34 65,38 %

2. Diajak Keluarga atau Teman 6 11,54 %

3. Pengaruh Tokoh atau Kharisma Calon 5 9,62 %

4. Adanya Imbalan atau Pemberian Materi - -

5. Kesamaan Agama atau Suku 7 13,46 %

JUMLAH 52 100 %

Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa alasan warga Lingkungan IV Kelurahan Titi Papan Kecamatan Medan Deli yang memberikan suaranya dalam Pilkada Kota Medan 2010 putaran kedua didominasi oleh jawaban sadar akan haknya sebagai warga negara. Sedangkan kesamaan agama dan kesukuan menempati urutan kedua dan beberapa jawaban yang minoritas dan boleh saja diabaikan.Berdasarkan data

diatas, partisipasi pemilih dilaksanakan dalam bentuk partisipasi aktif yakni pemberian suara dalam pilkada kota Medan 2010 secara langsung memberikan berbagai alasan yang terangkum dalam berbagai alasan, dapat ditarik kesimpulan dari data bahwa mayoritas masyarakat yang menggunakan hak pilih merupakan bentuk kewajiban yang harus dilaksanakan dalam kehidupan berwarganegaraan. Di lain sesi jawaban dapat kita lihat sebagaian kecil menjawab pada opsi – opsi yang berbeda pula namun tidak memaknai apa pemberian suara itu.Sementara pemilih yang mengemukakan pendapat pada jawaban sadar akan hak politik telah memiliki kesadaran aktif akan haknya dalam wujud demokrasi. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor antara lain : tingkat pendidikannya sudah cukup diatas rata – rata, kemudian faktor ekonomi yang baik dan faktor informasi yang mudah didapat dan mungkin saja kehidupan mereka lebih baik dari kelompok yang lainnya.

TABEL 14

Jawaban Responden Terhadap Pertanyaan No. 3

Apakah anda pernah melihat, mendengar atau menonton kampanye pasangan calon Walikota dan Wakil Walikota Pilkada Kota Medan 2010

pada putaran kedua ?

No. Jawaban Jumlah Persentase

1. Ya 92 98,92 %

2. Tidak 1 1,18 %

Dari Tabel diatas dapat kita ketahui bahwa mayoritas warga di lingkungan IV kelurahan Titi Papan Kecamatan Medan Deli telah mendapatkan sarana informasi dari bentuk kampanye dengan berbagai cara yakni dengan melihat, mendengar dan menonton secara langsung bentuk – bentuk dari kampanye dari calon pasangan Walikota Kota Medan 2010. Sebanyak 98,92 % cukup memberikan kejelasan bahwa kampanye dalam bentuk seperti itu secara tidak langsung diterima oleh masyarakat untuk didengar, dan dilihat.

TABEL 15

Jawaban Responden Terhadap Pertanyaan No. 4 Jika pernah, kampanye dalam bentuk apa ?

No. Jawaban Jumlah Persentase

1. Tatap Muka langsung Dengan Calon 54 58,06 %

2. Berita melalui media (TV,Radio,Koran) 15 16,13 %

3. Spanduk, Baliho, Stiker 20 21,51 %

4. Melalui anggota keluarga 1 1,08 %

5. Melalui tokoh masyarakat 2 2,15 %

6. Melalui Partai 1 1,08 %

7. Melalui Teman - -

Dari Tabel 15 memperlihatkan bahwa bentuk kampanye secara langsung dengan bertatap muka dengan calon lebih sering dijumpai oleh warga lingkungan IV Kelurahan Titi Papan Kecamatan Medan Deli yakni sebanyak 58,06 % selain itu bentuk kampanye melalui berbagai sarana dan media menempati urutan kedua dan ketiga, jika dilihat hampir separuh dari sampel mengabaikan bentuk kampanye dari media namun lebih sering berjumpa dengan calon. Bentuk seperti ini dengan cara menjumpai calon atau calon turun langsung ke lapangan lebih efektif dan rasa simpati kepada calon untuk memilih akan lebih besar. Dikarenakan calon pasangan walikota dan wakil walikota Kota Medan 2010 mudah dikenali oleh khalayak ramai ketimbang hanya sekedar brosur atau bentuk baliho serta penyampaian melalui sarana media.

TABEL 16

Jawaban Responden Terhadap Pertanyaan No. 5

Bentuk kampanye mana yang dibawah ini, anda paling sukai ?

No. Jawaban Jumlah Persentase

1. Tatap Muka langsung Dengan Calon 52 55,91 % 2. Berita melalui media (TV,Radio,Koran) 20 21,51 %

3. Spanduk, Baliho, Stiker 15 16,13 %

4. Melalui anggota keluarga 1 1,08 %

5. Melalui tokoh masyarakat 5 5,38 %

6. Melalui Partai 1 1,08 %

7. Melalui Teman - -

Berdasarkan Tabel 16 diatas dapat dilihat bahwa masyarakat di lingkungan IV Kelurahan Titi Papan Kecamatan Medan Deli lebih memilih kampanye dalam bentuk bertemu langsung dengan calon hal ini dapat dilihat dengan jumlah persentase masyarakat sebesar 55,91 % ini juga seiring dengan Tabel 15 yang mana masyarakat lebih intens dengan kampanye dalam bentuk ini meskipun dapat juga dipengaruhi oleh berbagai bentuk kampanye melalui media namun hal itu tidak begitu signifikan di wilayah ini.

TABEL 17

Jawaban Responden Terhadap Pertanyaan No. 6

Siapakah yang tahun lalu anda pilih ketika melakukan pemilihan umum daerah pada Pilkada Kota Medan putaran kedua tahun 2010 ?

No. Jawaban Jumlah Persentase

1.

Drs. H. Rahudman Harahap, MM dan Drs. Dzulmi Eldin S, M.Si. (pasangan

nomor urut 6)

47 50,54 %

2.

Dr. Sofyan Tan dan Nelly Armayanti, SP, MSP.(pasangan nomor urut 10)

5 5,38 %

3. Tidak Memilih Keduanya namun memilih pada putaran pertama

30 32,26 %

4. Tidak Memilih baik putaran pertama maupun putaran kedua

11 11,83 %

Dapat dilihat dari tabel bahwa warga lingkungan IV kelurahan Titi Papan Kecamatan Medan Deli lebih banyak (dominan) memilih pasangan Drs. H. Rahudman Harahap, MM dan Drs. Dzulmi Eldin S, M.Si. pada putaran kedua Pemilihan Kota Medan tahun 2010 dari 93 responden, 47 responden memilih pasangan ini yakni sebesar 50,54 % sedangkan untuk pasangan Dr. Sofyan Tan dan Nelly Armayanti, SP, MSP. Hanya dipilih oleh 5 responden yakni sebesar 5,38 % selebihnya sebanyak 41 orang tidak memilih dengan pembagian tidak memilih putaran kedua maupun putaran pertama dan kedua tidak memilih, dilihat dari data tabel diatas hampir setengah tidak menggunakan hak pilih. Beberapa faktor yang mempengaruhi beberapa kandidat untuk dapat dipilih antara lain :

1. Orientasi kandidat yaitu pengetahuan terhadap pasangan calon Walikota dan wakli walikota Medan.

2. Orientasi isu yang meliputi informasi yang disampaikan oleh pasangan calon walikota dan wakil walikota.

Untuk membentuk orientasi terhadap kandidat pasangan calon Walikota dan Wakil Walikota Medan tentunya para pemilih harus mengetahui terlebih dahulu pengetahuan terhadap pasangan kandidat, hal ini dikarenakan agar diperoleh pengetahuan yang komperhensif terhadap kandidat maju dalam Pilkada secara langsung. Dengan demikian, pemilih tidak salah pilih dalam memberikan penilaian dan memberikan suaranya. Kondisi ini sesungguhnya baru dirasakan oleh masyarakat sebagai pemberi suara pada pilkada secara langsung tahun 2010, namun demikian pengetahuan terhadap kandidat dirasakan masih kurang, hal ini terlihat adanya responden yang tidak memilih pasangan calon. Seperti yang diungkapkan oleh Milbrath dan Goel beberapa kategori seseorang tidak berpartisipasi dalam politik antara lain : bentuk apatis yakni orang yang menarik diri dari proses politik. Sedangkan yang lain yakni spektator adalah orang – orang yang setidak – tidaknya pernah

ikut dalam proses partisipasi politik23

No.

. Kedua kategori ini cukup menjelaskan pengkategorian warga lingkungan IV kelurahan Titi Papan Kecamatan Medan Deli yang tidak ikut berpartisipasi dalam Pemilihan Langsung Kepala Daerah Kota Medan 2010.

TABEL 18

Jawaban Responden Terhadap Pertanyaan No. 7

Manakah dibawah ini yang menjadi faktor yang mempengaruhi calon untuk dapat dipilih oleh anda?

Jawaban Jumlah Persentase

1. Figur Ketokohan Calon 5 5,38 %

2. Kinerja/ prestasi 63 67.74 %

3. Visi – Misi Calon 8 8.60 %

4. Kesamaan Agama 10 10,75 %

5. Kesamaan Suku 4 4,30 %

6. Rekam Jejak 3 3,23 %

7. Partai Yang Mendukung - -

8. Banyak Memberikan Sumbangan berupa Materi (uang dan barang –

barang)

- -

JUMLAH 93 100 %

Dari tabel 18 menunjukkan faktor yang paling dominan yang mempengaruhi pemilih dalam memiih calon Walikota dan Wakil Walikota Kota Medan 2010 pada warga lingkungan IV kelurahan Titi Papan Kecamatan Medan Deli dipengaruhi oleh kinerja/prestasi dari pasangan calon tersebut dapat dikatakan calon yang incumbent

lebih berpeluang untuk mendapatkan suara dan jika bagi pasangan yang bukan incumbent mereka harus lebih populer dengan berbagai langkah yang dianggap sebuah prestasi semasa hidup khususnya di wilayah ini. Terlihat dengan jumlah responden sebesar 67,74 % menyukai atau memilih kinerja/prestasi calon. Kemudian diikuti oleh beberapa jawaban yang dapat diabaikan pengaruhnya.

TABEL 19

Jawaban Responden Terhadap Pertanyaan No. 8

Apakah anda percaya bahwa pasangan calon yang maju dapat membawa Kota Medan Kearah yang lebih baik, baik itu Ekonomi Sosial

Budaya, Hukum dan Sosial ?

No. Jawaban Jumlah Persentase

1. Percaya 67 72,04 %

2. Tidak Percaya 26 27,96 %

JUMLAH 93 100 %

Dari tabel diatas dapat kita ketahui bahwa sebanyak 72,04 % responden memilih percaya akan adanya perubahan yang ke arah yang lebih baik. Meningkatnya jumlah pemilih yang percaya akan atas pilihannya karena pada putaran pertama mereka telah memilih dan percaya pada putaran kedua, calon yang mereka pilih akan menang. Maka meskipun beberapa responden tidak memilih pada putaran kedua, mereka telah memilih pada putaran pertama pada Pemilihan Kepala Daerah Kota Medan 2010 oleh sebab itu, pada quisioner mereka tidak memilih pada putaran kedua namun mereka percaya adanya perubahan.

TABEL 20

Jawaban Responden Terhadap Pertanyaan No. 9 Apakah anda menerima hasil Pilkada Kota Medan 2010 ?

No. Jawaban Jumlah Persentase

1. Ya 65 69,89 %

2. Tidak 28 30,11 %

JUMLAH 93 100 %

Dari tabel diatas dapat kita lihat mayoritas responden masyarakat lingkungan IV kelurahan Titi Papan Kecamatan Medan Deli menerima hasil Pemilihan Kepala Daerah Kota Medan 2010 yakni sebanyak 69,89 % sedangkan yang tidak menerima sebanyak 30,11 %.

TABEL 21

Jawaban Responden Terhadap Pertanyaan No. 10

Apakah anda percaya bahwa Pilkada Kota Medan dapat memberikan perubahan yang cukup berarti dalam perubahan yang lebih baik pada

Kota Medan ?

No. Jawaban Jumlah Persentase

1. Percaya 77 82,80 %

2. Tidak Percaya 16 17,20 %

Dari tabel diatas dapat kita ketahui bahwa pemilih di lingkungan IV Kelurahan Titi Papan Kecamatan Medan Deli sebanyak 82,80 % percaya akannya perubahan jika pilkada kota Medan terlaksana.

TABEL 22

(Jawaban Responden terkait pertanyaan dibawah ini sesuai dengan tingkat pendidikan)

Manakah dibawah ini yang menjadi faktor yang mempengaruhi calon untuk dapat dipilih oleh anda?

No. Tingkat

Pendidikan

Jawaban Jum

lah

Persentase

1. Sarjana - Figur Ketokohan Calon - Kinerja Prestasi

- Visi Misi Calon - Kesamaan Agama - Kesamaan Suku - Rekam Jejak

- Partai Yang mendukung - Banyak memberi sumbangan materi (berupa uang dan barang – barang) - 1 1 - - - - - - 1,07 % 1,07 % - - - - -

2. Diploma - Figur Ketokohan Calon - Kinerja Prestasi

- Visi Misi Calon - Kesamaan Agama - 4 - - - 4,30 % - -

- Kesamaan Suku - Rekam Jejak

- Partai Yang mendukung - Banyak memberi sumbangan materi (berupa uang dan barang – barang) - - - - - - - -

3. SMU - Figur Ketokohan Calon - Kinerja Prestasi

- Visi Misi Calon - Kesamaan Agama - Kesamaan Suku - Rekam Jejak

- Partai Yang mendukung - Banyak memberi sumbangan materi (berupa uang dan barang – barang) - 21 6 - - - - - - 22,58 % 6,45 % - - - - -

4. SMP - Figur Ketokohan Calon - Kinerja Prestasi

- Visi Misi Calon - Kesamaan Agama - Kesamaan Suku - Rekam Jejak

- Partai Yang mendukung - Banyak memberi sumbangan materi (berupa uang dan barang –

3 25 1 2 2 - - - 3,22 % 23,25 % 1,07 % 2,14 % 2,14 % - - -

barang)

5. SD - Figur Ketokohan Calon - Kinerja Prestasi

- Visi Misi Calon - Kesamaan Agama - Kesamaan Suku - Rekam Jejak

- Partai Yang mendukung - Banyak memberi sumbangan materi (berupa uang dan barang – barang) 2 11 - 4 3 2 - - 2,14 % 1,07 % - 4,30 % 3,21 % 2,14 % Jumlah 93

Dilihat dari Tabel dapat dilihat bahwa tingkat pendidikan formal rendah yang bertaraf pada tingkat dasar dan pendidikan menengah pertama dalam partisipasi politiknya cukup mendominasi , maka tingkat faktor yang paling dominan dalam faktor yang mempengaruhi calon untuk dapat dipilih yakni kinerja dan prestasi dari calon yang maju dalam Pilkada Kota Medan 2010, kecenderungan pemilih di lingkungan IV kelurahan titi papan kecamatan Medan Deli pada tingkat pendidikan formal rendah mendominasi pada pilihan kinerja dan prestasi. Dengan ini dapat dilihat bahwa dapat diambil kesimpulan tingkat pendidikan yang mempengaruhi pemilih dengan alasan kinerja dan prestasi didominasi oleh tingkat pendidikan formal yang rendah sedangkan untuk pendidikan yang tinggi dapat bervariasi karena sudah bersifat rasionalitas.

BAB IV PENUTUP

Dari Uraian diatas dapat dikatakan saya sebagai peneliti menjumpai berbagai hal yang baru dalam mempraktekkan teori penelitian dan kemudian dapat dikemukakan sebagai hasil dari sebuah penelitian yang berdasarkan analisis deskriptif dari semua ini dapat diambil atau dijadikan petikan ilmu yang dapat berguna bagi ilmu pengetahuan khususnya dibidang keilmuan politik. Oleh sebab itu maka saya sebagai peneliti dari penelitian ini dapat menarik kesimpulan serta juga saran untuk kedepan yang lebih baik.

KESIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian yang saya teliti di lapangan dapat ditarik beberapa kesimpulan atas fakta lapangan yang berupa berbentuk deskriptif bahwa para pemilih dalam Pilkada Kota Medan 2010 pada lingkungan IV Kelurahan Titi Papan Kecamatan Medan Deli memiliki kecenderungan yang berbeda dalam memilih calon Walikota dan Wakil Walikota Medan dengan beberapa faktor – faktor yang mempengaruhi antara lain :

- Figur Ketokohan Calon. - Partai yang Mendukung Calon. - Kinerja/ prestasi Calon. - Calon yang memberi materi. - Visi – misi Calon.

- Kesamaan Agama Calon dan Pemilih. - Kesamaan Suku Calon dan Pemilih. - Rekam Jejak Calon.

Pengetahuan/informasi yang mereka ketahui akan Calon Walikota dan Wakil Walikota dan isu yang diusung oleh para calon juga menjadi pengaruh bagi pemilih yang memiliki tingkat pendidikan yang telah mengeyam pendidikan diatas wajib 9

Tahun contohnya seperti SMU dan pada tingkat diploma serta sarjana. Beberapa faktor lain yang juga menjadi menjadi pengaruh pada tingkat pendidikan seperti diatas yakni pengaruh dari kinerja dan prestasi. Pada sampel diatas bahwa mayoritas pemilih yang memiliki tingkat pendidikan formal yang rendah cenderung memilih berdasarkan faktor yang mempengaruhi yaitu kinerja dan prestasi. Tentunya isu yang dibawa oleh kandidat calon dalam mengkampanyekan kurang diperhatikan, para pemilih pada lingkungan IV kelurahan Titi Papan Kecamatan Medan Deli lebih cenderung untuk melihat hasil kerja sebelumnya. Hal ini sangat berpengaruh pada calon yang mencalonkan dirinya kembali (incumbent) dan apabila kinerja dipandang baik maka tentunya sangat menguntungkan si calon yang pernah menjabat. Pada putaran kedua ini sangat bermanfaat bagaimana konsolidasi team lapangan sebagai pencipta image calon sangat diharapkan bagi calon sendiri karena pemilih akan menemui kejenuhan karena telah melakukan pemilihan pada putaran pertama.

Ketika dilihat dari uraian hasil penelitian diatas hampir setengah dari populasi sampel pemilih tidak menggunakan hak pilihnya pada Pilkada Kota Medan 2010 di Lingkungan IV Kelurahan Titi Papan Kecamatan Medan Deli di putaran kedua. Partisipasi politik masyarakat memiliki perbedaan dalam intensitas dan bentuknya. Hal itu di samping berkaitan dengan sistem politik, juga berhubungan dengan perubahan – perubahan sosial yang terjadi dalam masyarakat. Meluasnya partisipasi politik dipengaruhi oleh Weimer24

24

Sudijono sastroatmodjo, op. cit, Hal 89.

disebutkan paling tidak terdapat lima. Dari kelima hal yang dapat menyebabkan timbulnya gerakan ke arah partisipasi yang lebih luas dalam proses politik itu yang pertama modernisasi. Modernisasi disegal bidang berimplikasi pada komersialisasi pertanian, industrialisasi, meningkatnya arus urbanisasi, peningkatan kemampuan baca tulis, perbaikan pendidikan dan

pengembangan media massa/media komunikasi secara lebih luas. Kemajuan itu berakibat pada partisipasi warga kota baru seperti kaum buruh, kaum pedagang, dan profesional untuk ikut serta mempengaruhi kebijakan dan menuntut keikutsertaannya dalam kekuasaan politik sebagai bentuk kesadarannya bahwa mereka pun dapat mempengaruhi nasibnya sendiri.

Faktor – faktor yang menyebabkan tingkat partisipasi antara lain :

1. Faktor sosial ekonomi, yakni menempatkan variabel status sosial ekonomi sebagai variabel penjelasan perilaku non – voting selalu mengandung makna ganda. Setidaknya ada empat indikator yakni :

2. a. Tingkat pendidikan, b. Tingkat pendapatan, c. Pekerjaan dan d. Pengaruh keluarga.

3. Faktor politik, meliputi :

a. Komunikasi Politik adalah komunikasi yang mempunyai konsekuensi politik secara aktual dan potensial.

b. Kesadaran politik, menyangkut pengetahuan, minat, dan perhatian seseorang terhadap lingkungan masyarakat dan politik.

c. Pengetahuan masyarakat terhadap proses pengambilan keputusan. d. Kontrol masyarakat terhadap kebijakan publik.

Dan pola perilaku pemilih Indonesia pada dasarnya dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu :

1. Orientasi Agama yakni agama pemilih memiliki korelasi nyata dengan perilaku pemilih.

2. Faktor kelas sosial dan kelompok sosial lainnya yakni kelas sosial, tingkat pendidikan, kekayaan dan pekerjaan.

4. Faktor identifikasi yakni keluarga memberikan pengaruh.25

Faktor yang kedua adalah terjadinya perubahan – perubahan struktur kelas sosial. Perubahan struktur kelas baru itu sebagai akibat dari terbentuknya kelas menengah dan pekerja baru yang maik meluas dalam era industrialisasi dan modernisasi. Dari hal itu muncul persoalan yaitu siapa yang berhak ikut serta dalam pembuatan keputusan – keputusan politik yang akhirnya membawa perubahan – perubahan dalam pola partisipasi politik. Kelas menengah baru itu secara kritis menyuarakan kepentingan – kepentingan masyarakat yang terkesan secara demokratis.

Faktor Ketiga yakni Pengaruh kaum intelektual dan meningkatnya komunikasi massa merupakan faktor meluasnya partisipasi masyarakat. Ide – ide baru seperti nasionalisme, liberalisme, dan egaliterisme membangkitkan tuntutan - tuntutan untuk berpartisipasi dalam pengambilan keputusan. Komunikasi yang meluas mempermudah penyebaran ide – ide politik tersebut secara cepat. Hal itu berimplikasi pada tuntutan – tuntutan rakyat dalam ikut serta menentukan dan mempengaruhi kebijakan pemerintah.

Faktor keempat adalah adanya konflik diantara pemimpin – pemimpin politik. Pemimpin politik yang bersaing memperebutkan kekuasaan seringkali mencapai kemenangan dilakukan dengan cara mencari dukungan massa. Dalam konteks ini mereka beranggapan adalah sah apabila yang mereka lakukan demi kepentingan rakyat dan dalam upaya memperjuangkan ide – ide partisipasi masyarakat. Implikasinya adalah munculnya tuntutan terhadap hak – hak rakyat, baik hak asasi manusia, keterbukaan, demokratisasi, maupun isu – isu kebebasan pers. Dengan

25

Nursal, Adnan, political Marketing: Strategi Memenangkan Pemilu, Jakarta PT.Gramedia Pustaka Utama 2004, Hal 83.

demikian pertentangan dan perjuangan kelas menengah terhadap kaum bangsawan yang memegang kekuasaan mengakibatkan perluasan hak pilih rakyat.

Faktor kelima, menurut weimer adalah adanya keterlibatan pemerintah yang semakin meluas dalam urusan sosial, ekonomi dan kebudayaan. Meluasnya ruang lingkup aktivitas pemerintah ini seringkali merangsang tumbuhnya tuntutan – tuntutan yang terorganisasi untuk ikut serta dalam mempengaruhi pembuatan keputusan politik. Hal tersebut merupakan konsekuensi dari perbuatan pemerintah dalam segala bidang kehidupan.

Ada dua variabel penting yang mempengaruhi tinggi rendahnya tingkat partisipasi politik seseorang 26 yakni kesadaran politik seseorang dan kepercayaan politik terhadap pemerintah. Aspek kesadaran politik seseorang meliputi kesadaran terhadap hak dan kewajibannya sebagai warga negara baik hak – hak politik, hak ekonomi maupun hak – hak mendapat jaminan sosial dan hukum. Selain itu kesadaran wara negara terhadap kewajibannya dalam sistem politik, kehidupan sosial dan kewajiban lain ikut memberikan pengaruh terhadap tinggi rendahnya seseorang dalam politik. Faktor pertama menyangkut seberapa banyak pengetahuan yang dimiliki seseorang akan lingkungan masyarakat dan politik di sekitarnya, dan menyangkut minat dan perhatiannya terhadap lingkungannya. Faktor kedua menyangkut penilaian dan apresiasinya terhadap pemerintah, baik terhadap kebijakan – kebijakan maupun terhadap pelaksanaan pemerintahnya. Penilaian itu merupakan rangkaian dari kepercayaannya, baik yang menyangkut apakah pemerintah itu dapat

Dokumen terkait