• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENYAKIT AKIBAT KEBAKARAN

Dalam dokumen Makalah Kebakaran (Halaman 32-41)

Dampak penyakit/gangguan kesehatan akibat kebakaran (Andriyan, 2011), (Universitas Sumatera Utara) :

1) Gangguan pernafasan kronis : iritasi pada hidung dan tenggorokan, flu,  batuk, syaraf pembau terganggu, batuk berdahak, radang saluran  pernafasan, dada terasa sakit/nyeri sementara, pernafasan tersengal – 

sengal.

2) Gangguan pernafasan akut: sesak nafas, batuk parah (menahun), kerusakan permanen syaraf pembau, pendarahan pada saluran  pernafasan, batuk darah, infeksi dan peradangan pada paru-paru.

3) Sakit kepala, pusing, gangguan konsentrasi, gangguan tidur (insomnia) 4) Iritasi pada kulit, gatal-gatal pada kulit.

5) Kelelahan, tegang pada otot dan badan terasa lemah. 6) Iritasi pada mata, sakit pada mata.

7) Gangguan pencernaan : mual, muntah, gangguan metabolisme. 8)  Nafsu makan berkurang, berat badan menurun.

9) Kehilangan kesadaran, pingsan. 10) Gangguan pada jantung.

BAB III PENUTUP

3.1 KESIMPULAN

Kebakaran adalah suatu nyala api, baik kecil atau besar pada tempat yang tidak kita kehendaki, merugikan, pada umumnya sukar dikendalikan. Kebakaran merupakan suatu bencana yang merugikan bagi banyak pihak yang dapat mengakibatkan kerugian materil dan berpotensi terhadap kematian yang cukup besar sehingga memerlukan perhatian akan keselamatan masyarakat. Adanya kasus kebakaran yang terus meningkat menyebabkan pemerintah mengeluarkan undang-undang dan peraturan  pemerintah yang berkaitan dengan kebakaran. Oleh karena itu,  pengetahuan tentang kebakaran dan upaya penanggulangan bahaya kebakaran sejak dini sangat penting agar masyarakat mengetahui adanya  potensi bahaya kebakaran di semua tempat, antara lain, di rumah, tempat kerja, tempat ibadah, tempat-tempat umum dan lain-lain. Sehingga, kasus kebakaran di Indonesia bisa diminimalisir.

3.2 SARAN

Dengan adanya makalah ini diharapkan pembaca dapat memahami materi dan persoalan kebakaran dan menambah wawasan pengetahuan mengenai kebakaran dan bagaimana upaya untuk menanggulangi dan mencegah kebakaran sehingga kasus kebakaran dapat diminimalisir. Selain itu, dengan adanya makalah ini diharapkan dapat dilakukan penelitian dan  penulisan lebih lanjut mengenai pengkajian ini.

DAFTAR PUSTAKA

 ______, 2009. Kebakaran. Jakarta. Universitas Pembangunan Nasional

 ______,2010. Resiko K3 dan Kebakaran . Sumatra. Universitas Sumatra Utara

Hargiyarto, Putut, 2003. Pencegahan dan dan Pemadaman Kebakaran. Yogyakarta. Universitas Negeri Yogyakarta.

Redaksi. 1978. Usaha Mencegah Bahaya Kebakaran. Proyek Pusat Publikasi Pemerintah Departemen Penerangan RI.

PERTANYAAN

MULTIPLE CHOICE

1. Jenis apar apakah yang sesuai untuk kebakaran listrik ? a. Apar air

 b. Apar Halon c. Apar CO2 d. Apar kimia

e. Pilihan b dan c benar

2. Api tidak bisa terbentuk tanpa adanya 3 unsur, yaitu …. a. Panas, bahan bakar, oksigen

 b. Panas, gesekan, oksigen

c. Panas, bahan bakar, karbondioksida d. Gesekan, udara, bahan bakar

e. Arang, minyak, dan helium

3. Kebakaran karena Magnesium termasuk dalam kebakaran kelas… a. Kelas a

 b. Kelas b c. Kelas c d. Kelas d

e. Pilihan a dan b benar

4. Pemberian sanksi administrasi terhadap perusahaan yang tidak melaksanakan syarat teknis bangunan sesuai Kepmen PU Nomor : 441/KPTS/1998, dapat  berupa..

a. Peringatan tertulis  b. Pembatasan kegiatan

c. Pengehentian sementara kegiatan

d. Pencabutan izin yang telah dikeluarkan e. Benar semua

5. Menurut KepMen PU No.10/KPTS/2000 alat pemancar yang digunakan untuk  pemadam kebakaran adalah...

a. Hydran  b. Sprinkler system c. APAR d. Pipa air e. Selang hydro ESSAY

1. Apa yang di maksud APAR menurut PER.04/MEN/1980 serta jelaskan masing-masing jenis apar ?

2. Apa yang akan kamu lakukan jika terjadi kebakaran dan bagaimanakah cara mencegah kebakaran agar tidak terjadi kebakaran kembali ?

3. Sebut dan jelaskan klasifikasi kebakaran sesuai dengan bahan bakar yang terbakar dan jenis APAR yang sesuai untuk masing-masing jenis kebakaran ?

4. Menurut Perda DKI Jakarta, (2008) apa yang dimaksud bahaya kebakaran ringan ? dan sebutkan hunian yang termasuk bahaya kebakaran ringan !

5. Kebakaran menimbulkan kerugian baik terhadap manusia, aset, maupun  produktivitas ?

JAWABAN: 1. E 2. A 3. D 4. E 5. B

1. Berdasarkan Peratuan Mentri Tenaga Kerja dan Transmigrasi No: PER.04/mMEN/1980, Alat pemadam api ringan (APAR) ialah alat yang ringan serta mudah di layani oleh satu rang memadamkan api pada mulai terjadi kebakaran.

Jenis alat pemdam api ringan tediri :

a) Jenis cairan  b) Jenis busa

c) Jenis tepung kering

d) Jenis gas (hydrcarbon berhalogen dan sebagainya)

2. Tindakan Ketika Kebakaran Terjadi

Jika anda rasa kebakaran masih bisa diatasi karena baru terjadi atau belum menjalar, gunakan alat pemadam kebakaran dan arahkan ke bagian bawah api,  bukan di atasnya karena itulah akarnya. Hal ini akan percuma jika kebakaran

sudah terjadi beberapa lama.

Tutup ruangan yang terjadi kebakaran agar tidak menjalar ke ruang lainnya.

Sebelum memasuki ruang lainnya, sentuh bagian atas pintu karena jika terasa  panas berarti ruang itu sudah terbakar.

Dengan cepat tetapi tanpa membuat keributan, keluarkan seluruh anggota keluarga. Keributan akan membuat panik dan semua orang tidak bisa menyelamatkan diri dengan baik.

Carilah jalan keluar lalu pergilah ke tempat berkumpul dan teleponlah  pemadamkebakaran.

Pencegahan Secara Umum Agar Tidak Terjadi Kebakaran

Alat-alat elektrik adalah penyebab utama kebakaran di rumah tangga.

Belilah alat pemadam kebakaran yang praktis, jika mungkin, dan letakkan dekat kompor atau di dalam dapur serta ajarkanlah semua orang di rumah anda bagaimana menggunakannya sewaktu-waktu dibutuhkan.

Jangan pernah meninggalkan masakan yang belum matang di atas api, jika anda tidak bisa mengawasinya secara langsung karena harus ke ruangan lain. Lebih baik matikan kompor. Hal ini terutama pada makanan yang digoreng, karena minyak goreng cepat menyebabkan kebakaran jika dibiarkan panas. Jika terjadi kebakaran karena minyak goreng terlalu panas, jangan disiram dengan air karena berbahaya dan api malah semakin menjadi-jadi; tetapi tutuplah wajan dengan penutup yang aman untuk mencegah oksigen.

Tidak melakukan aktifitas lain pada saat memasak.

Saat ini sudah banyak orang memasang detektor asap ( smoke detector ) di rumahnya , terutama di setiap ruangan tertutup dan di setiap lantai. Cek setiap  bulan, ganti battery-nya minimal sekali pertahun dan gantilah detektor setiap 5

tahun sekali.

Simpan benda-benda yang mudah terbakar seperti spray pengharum ruangan, cat dan lainnya jauh dari sumber api. Jangan sampai lupa: Gas, Bensin dan Propane harus disimpan di luar ruangan, jangan di dalam rumah.

Buatlah rencana evakuasi jika sewaktu-waktu terjadi kebakaran dan latihlah semua anggota keluarga.

Buatlah tempat berkumpul yang diketahui semua keluarga jika sewaktu-waktu terjadi kebakaran dan semua orang harus keluar rumah. Misalnya di rumah tetangga anda.

Buatlah daftar barang berharga anda, dengan foto dan video jika mungkin dan taruh di luar rumah di tempat yang aman (misalnya jika anda mampu

menyewa safety box di bank, taruhlah bersama benda dan kertas berharga lainnya). Ini akan membantu jika anda akan mengklaim asuransinya.

3. Klasifikasi Kebakaran: Kelas A

Yang termasuk dalam kelas ini adalah kebakaran pada bahan yang mudah terbakar biasa, misalnya: kertas, kayu, maupun plastik. Cara mengatasinya yaitu bisa dengan menggunakan air untuk menurunkan suhunya sampai di bawah titik penyulutan, serbuk kering untuk mematikan  proses pembakaran atau menggunakan halogen untuk memutuskan reaksi  berantai kebakaran.

Kelas B

Kebakaran pada kelas ini adalah yang melibatkan bahan seperti cairan combustible dengan cairan  flammable, seperi bensin, minyak tanah, dan  bahan serupa lainnya. Cara mengatasi dengan bahan foam.

Kelas C

Kebakaran yag di sebabkan ole listrik yang bertegangan untuk mengatasinya yaitu dengan menggunakan bahan pemadam kebakaran non kodusif agar terhindar dari sengatan listrik.

Kelas D

Kebakaran pada bahan logam yang mudah terbakar seperti titanium, alumumium, magnesium, dan kalium. Cara mengatasinya yaitu  powder  khusus kelas ini.

4. Ancaman bahaya kebakaran yang mempunyai nilai dan kemudahan terbakar rendah, apabila kebakaran melepaskan panas rendah, sehingga penjalaran api lambat. Yang dimaksud bahaya kebakaran ringan ialah hunian:

Perkantoran

Pendidikan

Ruang makan

Ruang rawat inap

Penginapan

Hotel

Museum

Penjara

Perumahan

5. Kerugian yang diakibatkan adalah:

Kerugian Materi

Dampak kebakaran juga menimbulkan kerugian materi yang sangat  besar. Angka kerugian ini adalah kerugian langsung yaitu nilai aset atau bangunan yang terbakar. Disamping itu, kerugian tidak langsung  justru jauh lebih tinggi, misalnya gangguan produksi, biaya pemulihan

kebakaran, biaya sosial dan lainnya.

Kerugian Jiwa

Kebakaran dapat menimbulkan korban jiwa baik yang terbakar secara langsung maupun sebagai dampak suatu kebakaran.

Menurunnya Produktivitas

Kebakaran juga mempengaruhu produktivitas baik di skala nasional atau keluarga. Jika kebakaran terjadi, proses produksi akan terganggu  bahkan dapat terhebti secara total. Nilai kerugiannya akan sangat besar

dengan perkiraan adalah 5-50 kali kerugian langsung.

Gangguan Bisnis

Akibat dari menurunnya produktivitas dan kerusakan beberapa aset akan menggangu jalannya sebuah bisnis.

Dalam dokumen Makalah Kebakaran (Halaman 32-41)

Dokumen terkait