• Tidak ada hasil yang ditemukan

Penyakit Menular

Dalam dokumen PROFIL KESEHATAN PROVINSI PAPUA TAHUN 2012 (Halaman 35-42)

SITUASI DERAJAT KESEHATAN A. MORTALITAS

1. Penyakit Menular

a. Penyakit Malaria.

Penegakan diagnosa penderita secara cepat dan pengobatan yang cepat dan tepat merupakan salah satu upaya penting dalam rangka pemberantasan penyakit malaria disamping pengendalian vektor potensial. Untuk di wilayah pemberantasan malaria dilakukan dengan model pasif case deteksi atau menunggu pasien datang ke fasilitas pelayanan kesehatan. 66.2 68.7 69.0 69.2 65.2 67.9 68.1 68.2 68.9 63 64 65 66 67 68 69 70 2002 2007 2008 2009 2011 Nasional Papua

Profil Kesehatan Provinsi Papua Tahun 2012 26

Situasi penyakit malaria selama 10 tahun terakhir yakni tahun 2003 –

2012 adalah sebagaimana gambar di bawah ini : Gambar 3.2

Situasi Penyakit Malaria di Provinsi Papua Tahun 2003 – 2012

Sumber : Bidang Bina PPdan HIV Keterangan :

Annual Malaria Incidence (AMI) atau angka klinis malaria per 1.000 penduduk. Annual Parasite Incidence (API) atau angka penderita malaria per 1.000

penduduk.

Jumlah pemeriksaan slide darah malaria yang diperiksa dari tahun ke tahun menunjukan peningkatan hal ini sejalan dengan pedoman kemenkes RI yang mengharuskan konfirmasi laboratorium, jumlah slide darah malaria yang diperiksa adalah seperti gambar di bawah ini.

Gambar 3.3

Jumlah Penderita Klinis Malaria, Slide Darah Malaria Diperiksa, dan Positif Malaria di Provinsi Papua

Tahun 2004 – 2012

Sumber : Bidang Bina PP dan HIV

2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 Klinis 432,45 369,53 277,25 303,72 221,36 271,94 389,06 493,09 720,45 Diperiksa 170,23 205,99 180,91 216,04 212,64 215,17 371,79 437,39 671,62 Positif 97,973 120,66 90,365 124,31 104,74 85,060 141,67 168,53 241,12 -100,000 200,000 300,000 400,000 500,000 600,000 700,000 800,000 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 AMI 247 235 200 133 149 101 169 164 169 214 API 51 71 65 43 61 48 56 64 58 77 0 50 100 150 200 250 300

Profil Kesehatan Provinsi Papua Tahun 2012 27 b. Filaria

Data riset tahun 2008 menggambarkan angka prevalensi filariasis berdasarkan diagnosis gejala maupun diagnosis tenaga kesehatan di Provinsi Papua menunjukkan prevalensi di bawah 1%, namun ditemukan kabupaten dengan prevalensi filariasi lebih tinggi dari rata-rata provinsi yaitu di Kabupaten Boven Digoel 2,5%, kemudian Mappi dan Jayawijaya menunjukkan angka di atas satu persen.

Data penemuan penderita filariasis dengan Survei Darah Jari (SDJ) kasus tanpa gejala pada beberapa kampung yang berbeda di Provinsi Papua, menunjukkan angka Mikrofilaria Rate (angka penduduk yang ditemukan anak cacing filaria dalam darahnya) sebagai berikut di bawah ini :

Tabel 3.4

Penemuan Penderita Filariasis di Provinsi Papua Tahun 2006 – 2010 SURVEI DARAH JARI 2006 2007 2008 2009 2010 Diperiksa (orang) 5.239 1.008 1.375 1.607 401 Positif Mikrofilaria 453 129 48 7 30 Mikrofilaria Rate ( %) 8,6 12,8 3,5 0,4 7,5 TAHUN

Sumber : Bidang Bina PP dan HIV

Dari tabel diatas menunjukkan terdapat angka mikrofilaria dari terendah 0,4 % sampai dengan yang tertinggi 12,8 %. Jika suatu kampung hasil mikrofilaria ratenya menunjukkan angka ≥ 1 %, untuk memutuskan mata rantai penularan filaria di kampung tersebut wajib dilakukan pengobatan massal filaria pada semua penduduk yang berumur 2 tahun ke atas.

c. Demam Berdarah Dengue (DBD).

Rerata prevalensi DBD di Provinsi Papua berdasarkan diagnosis gejala sebesar 1,1%, sementara berdasarkan diagnosa tenaga kesehatan rata-rata Provinsi Papua lebih rendah, yaitu 0,1%. Tertinggi ditemukan di Kab Boven Digoel yaitu 4,3% dan Jayawijaya 3,4%. (Data Riskesdas 2008).

Profil Kesehatan Provinsi Papua Tahun 2012 28 d. Diare

Data riset tahun 2008 menunjukkan bahwa prevalensi diare sebesar 10,8% berdasarkan diagnosis gejala dan 7,8% berdasarkan diagnosis tenaga kesehatan. Prevalensi diare tertinggi di Kabupaten Pegunungan Bintang sebesar 32,5%.

e. Penyakit HIV/AIDS.

Gambar 3.4

Distribusi Estimasi Jumlah ODHA menurut Sub-Populasi dan Provinsi di Indonesia Tahun 2009

Hasil estimasi populasi rawan HIV yang dilakukan Kementerian Kesehatan pada tahun 2009 menunjukkan bahwa Papua diperkirakan memiliki 24.355 orang yang hidup dengan HIV, terdiri dari beberapa sub-populasi diantaranya penjaja seks, pelanggan dan pasangannya, laki-laki suka laki-laki dan masyarakat pada umumnya. Secara kumulatif mulai tahun 1992 hingga Desember 2012, terdapat 13.276 kasus telah dilaporkan terjangkit HIV. Ada kesenjangan sekitar 11. 079 orang yang belum ditemukan, atau 45,6% dari jumlah orang hidup dengan HIV + yang diperkirakan.

ESTIMASI ODHA PAPUA TAHUN 2009

Profil Kesehatan Provinsi Papua Tahun 2012 29 Menurut laporan Kementerian Kesehatan per 31 Desember 2010, Provinsi Papua merupakan provinsi dengan rata-rata kumulatif kasus AIDS tertinggi di Indonesia (16,6 kali angka nasional), disusul Provinsi Bali (4,7 kali angka nasional), DKI Jakarta (4,3 kali angka nasional), Kepulauan Riau (2,4 kali angka nasional), Kalimantan Barat (2,3 kali angka nasional), DI Yogyakarta (1,5 kali angka nasional), Maluku (1,4 kali angka nasional), Bangka Belitung (1,1 kali angka nasional).

Perkembangan penemuan penderita HIV dan AIDS dari tahun 2003 - 2012 sebagai berikut :

Gambar 3.5

Jumlah Penderita HIV dan AIDS di Provinsi Papua Tahun 2003 -2012

Sumber : Bidang Bina PP dan HIV f. ISPA

Data riset tahun 2008 menunjukkan bahwa prevalensi ISPA tertinggi berdasarkan diagnosis gejala ditemukan di Kabupaten Puncak Jaya sebesar 54,7%, Pegunungan Bintang sebesar 59,3% dan terendah di kabupaten Jayapura sebesar 12,5%, sementara berdasarkan diagnosis tenaga kesehatan prevalensi ISPA tertinggi di Kabupaten Jayawijaya sebesar 36,5% dan terendah di Kabupaten Kepulauan Yapen sebesar 5,5%.

2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 HIV 225 342 317 285 340 276 179 236 1,122 925 AIDS 117 127 276 323 480 488 209 494 2,565 1,603 -500 1,000 1,500 2,000 2,500 3,000

Profil Kesehatan Provinsi Papua Tahun 2012 30 g. Pneumonia

Data riset tahun 2008 menunjukkan prevalensi pnemonia berdasarkan diagnosis gejala tertinggi ditemukan di Kabupaten Pegunungan Bintang sebesar 17,3% dan terendah di Kabupaten Jayapura sebesar 0,9%. Prevalensi pnemonia berdasarkan diagnosis tenaga kesehatan tertinggi ditemukan di kabupaten Jayawijaya sebesar 11,1% dan terendah di Kabupaten Paniai sebesar 0,4%.

Tabel 3.5

Prevalensi ISPA, Pnemonia, TBC dan Campak Kabupaten/Kota di Provinsi Papua

Sumber : Riskesdas, Depkes 2008 h. Penyakit TB Paru

Pada tahun 2011, prevalensi di tingkat nasional yang diperoleh dari modeling estimasi jumlah orang dengan TB adalah

sebesar 214 per 100.000 penduduk dengan interval 181 – 252 per

100.000 penduduk. Sedangkan WHO sebesar 281 per 100.000

penduduk dengan interval 130 – 489 per 100.000 penduduk.

Indikator CDR per provinsi tidak dapat ditampilkan lagi sebagai indikator penemuan kasus TB, sesuai dengan WHO (global), sejak tahun 2011, indikator yang digunakan saat ini adalah Case

Profil Kesehatan Provinsi Papua Tahun 2012 31 Notification Rate (CNR). CDR tidak lagi digunakan sebagai indikator karena indikator ini memasukan insidens dalam rumus perhitungan. Insidens ini hanya berlaku di tingkat pusat/nasional

dan tidak dapat didisagregasi di tingkat provinsi dan

kabupaten/kota. (Sumber : Direktorat PPML). Angka kesembuhan BTA Positif di Provinsi tahun 2012 adalah 70,6%, meningkat 0,6% bila dibandingkan tahun 2011 (70,0%). Target MDGs 2015 diharapkan angka kesembuhannya menjadi 85%.

i. Penyakit Campak.

Prevalensi penyakit campak menurut data riset tahun 2008, berdasarkan gejala klinis di beberapa kabupaten masih cukup tinggi, Kabupaten Boven Digoel sebesar 6,4%, Pegunungan Bintang sebesar 4,3%, Jayawijaya sebesar 4,0% dan Mappi sebesar 3,9%. Sedangkan menurut diagnosa tenaga kesehatan tertinggi ditemukan di Kota Jayapura sebesar 12%, kemudian Kabupaten Boven Digoel sebesar 5,7% dan Jayawijaya sebesar 2,8%. Kabupaten Boven Digoel memiliki prevalensi penyakit campak cukup tinggi baik menurut gejala kilinis maupun diagnosis tenaga kesehatan disamping Kota Jayapura.

j. Penyakit Kusta.

Tabel 3.6

Angka Penemuan Kasus Baru (NCDR) Kusta per 100.000 penduduk di Provinsi Papua dan Nasional

Sumber : Direktorat PPML. Tahun 2010 2011 2012 NCDR Kusta per 100.000 Penduduk di Provinsi Papua 40,10 50,00 42,50 NCDR Kusta per 100.000 Penduduk di Nasional 7,22 8,30 7,76

Profil Kesehatan Provinsi Papua Tahun 2012 32 Tabel 3.7

Angka Cacat Tingkat 2 Kusta per 100.000 Penduduk di Provinsi Papua dan Nasional

Sumber : Direktorat PPML.

Dalam dokumen PROFIL KESEHATAN PROVINSI PAPUA TAHUN 2012 (Halaman 35-42)

Dokumen terkait