• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III PERTUNJUKAN KESENIAN BUNRAKU

3.3 Perbedaan dan persamaan Seni Bunraku dan Wayang Golek

3.3.3 Penyanyi

Seorang penyanyi dalam pertunjukan seni bunraku maupun dalam wayang golek memiliki sebuah kesamaan yaitu menyanyikan lagu untuk mengiringi pertunjukan yang sedang berlangsung. Namun tetap ada beberapa perbedaan diantara kedua penyanyi dalam kedua seni ini, yaitu ialah dalam seni bunraku memiliki seorang penyanyi bernama tayu. Tayu merupakan istilah untuk orang yang menyanyikan johruri (narasi dengan iringan alat musik shamisen).

Pertunjukan biasanya hanya memakai seorang tayu yang akan membawakan semua dialog para karakter dalam sebuah drama. Ketika pertunjukan berlangsung lama dan melelahkan memungkinkan untuk melakukan pergantian para tayu di tengah berlangsungnya cerita.

Sedangkan dalam wayang golek terdapat pesinden. Pesinden merupakan wanita pelantun lagu klasik jawa yang diiringi dengan gamelan atau karawitan.

Terkadang para sinden juga diiringi dengan waranggana (penyanyi latar pria). Di pertunjukan wayang golek biasanya biasanya membutuhkan 2-5 orang pesinden, dan semua pesinden ataupun waranggana harus memiliki suara yang merdu dan juga kesensitifan pada musik dan karakter dalang. Seorang sinden memiliki tugas menyanyikan lagu untuk pertunjukan yang dimainkan seorang dalang. Seorang sinden bukan hanya sebagai pelantun lagu di pertunjukan dipertunjukan wayang

golek, seorang pesinden juga memiliki tugas sebagai penghias panggung pertunjukan wayang.

BAB IV

KESIMPULAN & SARAN 4.1 Kesimpulan

Bunraku merupakan pertunjukan seni tradisional Jepang yang menggunakan boneka dalam setiap pertunjukannya. Boneka yang digunakan terbuat dari kayu yang dibuat menyerupai wujud manusia pada umumnya. Dalam bunraku terdapat seorang penyanyi yang disebut Tayu dan 3 orang dalang disetiap pertunjukan. Ketiga orang dalang ini bertugas sebagai narator dan penggerak untuk 1 boneka, karena ukuran boneka bunraku yang besar.

Wayang golek adalah pertunjukan seni tradisional yang berasal dari Indonesia. Layaknya bunraku, pertunjukan wayang adalah pertunjukan seni yang menggunakan boneka sebagai pengganti manusia. Didalam pertunjukan wayang terdapat satu orang dalang untuk satu boneka dan beberapa penyanyi yang disebut penyinden.

Dalam segi pemain, bunraku dan wayang golek sama sama menggunakan boneka yang terbuat dari kayu. Hanya saja boneka dalam pertunjukan bunraku membutuhkan tiga orang untuk menggerakan satu boneka sedangkan boneka dalam wayang golek cukup satu orang saja sebagai penggerak, yang digerakkan oleh seorang dalang dalam kedua pentas seni ini. Tetapi bedanya dalang dalam pertunjukan bunraku ketiga orang dalang berperan sebagai narator, dan penggerak boneka. sedangkan dalang dalam pertunjukan wayang golek hanya satu orang dalang saja yang berperan juga sebagai narator, penggerak boneka serta memimpin pertunjukan.

Pertunjukan bunraku dan wayang golek juga memiliki seorang penyanyi.

Dalam bunraku bernama tayu, ialah istilah untuk orang yang menyanyikan narasi cerita dengan iringan alat musik shamisen, sedangkan dalam wayang golek seorang penyanyi disebut pesinden. Pesinden menyanyikan lagu untuk mendukung pertunjukan seorang dalang, Namun selain sebagai penyanyi, pesinden juga menjadi penghias panggung disetiap pertunjukan wayang.

4.2 Saran

Sehubungan dengan hasil tugas akhir penulis, saran yang dapat diberikan penulis kepada mahasiswa/i khususnya Prodi D-III Bahasa Jepang untuk dapat mengembangkan minatnya dalam mempelajari seni tradisional di daerahnya atau pun daerah lainnya. Misalnya seperti seni bunraku dan wayang golek sebagai kesenian tradisional yang masih tetap bertahan dizaman modern ini, mengingat banyaknya anak-anak remaja zaman sekarang yang tidak terlalu perduli pada kesenian daerahnya sendiri.

DAFTAR PUSTAKA

Scott pate,Alan,2005. Ningyo The Art Of Japanese Doll. Singapore:Tuttle Publishing.

Rahayu,Henita,2011. Perbandingan Pertunjukan Kesenian Puppet Tradisional Bunraku Dengan Wayang Golek. Tugas Akhir. Tidak Diterbitkan. Fakultas Bahasa dan Seni.

Universitas Negeri Semarang:Semarang https://fididiw.blogspot.com/

https://repositori.kemdikbud.go.id/

https://id.123.dok.com/

https://maryatiningtyas.blogspot.com/

https://melonbullet.blogspot.com/

https://gober1.blogspot.com/

https://festivalwayangindonesia.blogspot.com/

https://id.wikipedia.org/

https://ffidya.blogspot.com/

https://www.andyonline.net/

https://www.infoakurat.com/

https://id.scribd.com/

https://pengetahuan.blogspot.com/

https://repository.usu.ac.id/

https://firlynadia08.wixsite.com/

ABSTRAK

Bunraku adalah sebuah rombongan joururi yang dianggap sebagai boneka hidup dalam teater yang paling canggih didunia. Bunraku merupakan salah satu kebudayaan tradisional yang berasal dari Jepang dengan menggunakan boneka sebagai pemeran utama dalam pertunjukannya. Disetiap pertunjukannya, bunraku akan selalu disertai dengan iringan musik dari shamisen serta tayu (penyanyi).

Bunraku mulai dipopulerkan pada tahun pada zaman edo, pemerintahan raja Shogun Tokugawa periode 1609-1867. Bunraku sangat terkenal saat itu terutama didaerah Osaka. Hal ini membuat bunraku berevolusi menjadi seni teater pada abad ke-17. Bunraku adalah warisan budaya dunia yang dilindungi oleh UNESCO. Nama bunraku sendiri diambil dari nama seseorang yaitu Uemura Bunrakuken I. ia merupakan seorang ahli seni yang berhasil menghidupkan kembali ningyou joruri dengan membangun gedung khusus untuk para pemain ningyou joruri untuk pertunjukannya, gedung tersebut dinamakan Bunrakuken-za yang berada di kozubashi (sekarang Chuo-ku, Osaka).

Indonesia juga memiliki pertunjukan yang mirip bunraku yaitu wayang golek.

Wayang golek merupakan salah satu seni tradisional yang telah menjadi bagian orang sunda.

Wayang golek juga sama seperti bunraku, yaitu memiliki dalang, iringan musik, serta pesinden (penyanyi) untuk melengkapi pertunjukan mereka.

Sejarah wayang golek dimulai dari ide seorang bupati Bandung (Karang Anyar) yang menugaskan ki darman (seorang pakar wayang kulit) untuk membuat golek purwa. Awalnya bentuk wayang golek ini masih terbawa dari bentuk wayang kulit yang gepeng (dwimatra).

Lalu setelah itu terbentuklah bentuk wayang golek yang semakin bulat (trimatra) seperti yang dilihat sekarang. Ada 2 macam wayang golek di Jawa Barat, yaitu wayang golek papak (cepak) dan wayang golek purwa.

Bunraku dan wayang golek memiliki unsur yang sama yaitu penyanyi, dalang, dan boneka. Tetapi diantara unsur-unsur yang sama ini, memiliki perbedaan dibagian dalang.

Dalam pertunjukan bunraku memiliki tiga orang dalang untuk menggerakkan satu boneka, sedangkan dalam pertunjukan wayang golek hanya memiliki seorang dalang untuk menggerakkan satu boneka. Dalam pertunjukan wayang golek dalang berperan sebagai narrator, penulis naskah, penyanyi serta menjadi pemimpin dalam pertunjukan.

Dokumen terkait