• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II LANDASAN TEORI

B. Kesuksesan

4. Penyebab Kegagalan Manusia Dan Cara Menghindarinya

4) Tujuan yang jelas akan menghemat waktu dan tenaga yang mungkin terbuang saat mempertimbangkan dua kemungkinan tindakan atau lebih.

5) Tujuan yang jelas dapat berfungsi sebagai peta yang akan menunjukkan jalan langsung ke tujuan seseorang.

6) Tujuan yang jelas membentuk kebiasaan pada diri seseorang yang kemudian akan diambil alih oleh pikiran bawah sadarnya dan dipakai sebagai kekuatan motivasi untuk mencapai tujuan.

7) Tujuan yang jelas akan meningkatkan kepercayaan diri dan juga merangsang kepercayaan orang lain.

Rasa takut adalah kemungkinan atau antisipasi akan terjadinya sebuah penderitaan. Satu-satunya cara yang dimiliki rasa takut untuk menguasai kita adalah jika kita melarikan diri, menolak atau berusaha menghindarinya.

Rasa takut bukanlah sesuatu yang harus membuat kita menjadi merasa malu, tidak enak, atau ditakuti. Refleksi negatif akan berupaya membuat korbannya merasa malu karena merasa takut, apalagi mengakui bahwa dirinya takut atau merasa takut. Sebetulnya rasa takut ini reaksi yang wajar, normal dan sehat disaat kita berfikir untuk melakukan sesuatu yang menurut kita akan meningkatkan penderitaan baik bagi diri kita sendiri maupun orang lain. Oleh karena itu sebetulnya rasa takut hanyalah pesan biologis yang ditempatkan oleh alam untuk satu alasan sederhana, yaitu melindungi kita.

Napoleon Hill dalam Antonio mengatakan bahwa ada tujuh macam ketakutan dalam diri manusia:

1) Ketakutan menjadi miskin 2) Ketakutan terhadap kritik

3) Ketakutan akan masalah kesehatan yang buruk 4) Ketakutan kehilangan cinta

5) Ketakutan menjadi tua

6) Ketakutan kehilangan kebebasan

7) Ketakutan akan maut (Antonio, 2007:90).

Kita harus memerangi ketakutan dengan kenyataan. Apabila pikiran dan pesan-pesan kita penuh dengan fakta, kita akan menjadi pribadi yang dinamis dan berpengaruh.

Ada tiga cara sederhana yang bisa mengatasi rasa takut yang tidak semestinya:

1. Saat kita pertama kali merasa takut untuk melakukan sesuatu, maka segara akui. Kebanyakan di titik ini, orang biasanya membiarkan rasa takut justru akan menguasai diri mereka, karena mereka percaya bahwa tidak mengakui rasa takut mereka setidaknya akan menghilangkan rasa takut itu secara ajaib. Oleh karena itu, mengakui rasa takut sangatlah penting begitu rasa takut itu muncul sangatlah penting. Tetapi pengakuan tersebut tidak diharuskan diungkap didepan orang,cukup dalam benak kita saja.

2. Gambaran dan dari bentuk rasa takut kita. Dengan kata lain, bayangkan bagaimana bentuk rasa takut kita tersebut. Setiap rasa takut yang kita miliki bisa ditelusuri dan berakar dari kenyataan, sama seperti emosi yang kita rasakan. Kesulitannya adalah kita cenderung untuk terganjal oleh rasa takut kita. Oleh karena itu, agar rasa takut menjadi lebih nyata, maka kita harus mencari tahu bagaimana bentuk rasa takut itu.

3. Ucapkan terima kasih kepada rasa takut karena sudah bersusah payah melindungi kita. Inilah yang akan membebaskan kita dari rasa takut.

Setelah kita mengakui bahwa kita merasa takut dan tahu bagaimana bentuk dari rasa takut itu, selanjutnya kita berterima kasih kepada rasa takut yang melindungi kita. Karena dengan begitu kita membebaskan rasa takut itu dalam diri kita.

2. Kebodohan

Kata ignorance (kebodohan) berasal dari kata dalam bahasa Latin yang berarti kita tidak tahu. Artinya tidak menyadari atau belum tahu.

Kebodohan dalam hal ini bukan berarti tidak berpendidikan. Kebodohan yang menyebabkan kegagalan adalah jika kita meyakini atau mempercayai sesuatu yang sebenarnya tidak demikian. Dengan kata lain, kebodohan mewakili hal-hal yang kita percayai tentang diri kita sendiri, orang lain, dan alam semesta yang tidak didukung oleh fakta-fakta atau kebenaran.

Jika kita meyakini dasar seseorang berasal dari refleksi negatif tentang apa yang diyakini orang itu tentang dirinya sendiri sama sekali tidak berdasarkan realita atau kebenaran sama sekali. Dengan demikian, kebodohan mereka sendiri serta kesalahpahaman atas hubungan mereka dengan alam semesta telah mengakibatkan setiap orang tersebut untuk sukses. Kebodohan dalam hal ini sama seperti rasa takut. Itu hanya mampu menyebabkan kegagalan jika kita tidak mau mengakuinya. Kita dapat menjadikan kebodohan sebagai salah satu sahabat terbaik kita dengan cara mengakui bahwa kita tidak mengakui segalanya.

3. Entropi

Penyebab ketiga kegagalan manusia adalah entropi. Entropi adalah satu-satunya penyebab yang berkaitan dengan hukum alam yaitu hukum yang muncul di alam juga dalam sifat manusia. Hukum entropi menyatakan bahwa semua hal akan runtuh dan menjadi kacau dengan lewatnya waktu.

Kata entropi berasal dari kata dalam bahasa Yunani yang berarti dalam transformasi. Jika dipahami lebih dalam lagi, hukum ini berarti semua hal selalu berubah. Namun demikian, sifat dari perubahan itu tampaknya selalu bergerak menuju situasi yang lebih kacau atau ketingkat yang tidak terkendali. Salah satu yang menarik dari entropi adalah bahwa manusia adalah satu-satunya makluk yang memiliki kemampuan dalam mengatasi entropi, karena kita sendirilah yang memiliki pendapat tentang diri kita sendiri, ingin menjadi seperti apa kita nanti dan kemana kita akan pergi.

Menyadari kebenaran akan entropi akan tampak tidak masuk akal jika kita memandangnya dalam keterbatasan sempit seperti yang dilakukan oleh sebagian orang. Satu-satunya hal yang tidak berubah dalam hidup ini adalah perubahan. Kebanyakan mengapa orang begitu melawan dan menolak perubahan adalah takut akan perubahan, takut akan hal yang belum pernah diketahui, takut memiliki, melakukan, atau mendapatkan sesuatu yang berbeda.

Itulah sebabnya kita berlatih untuk melakukan sesuatu dengan baik, bernapas dalam-dalam, membaca, menulis, dan mendengarkan pengalaman orang lain. Jika tidak demikian, entropi akan menguasai tubuh kita menjadi tidak berbentuk, pikiran kita menjadi tidak ingin belajar, dan jiwa kita menjadi tidak mengajukan pertanyaan-pertanyaan penting tentang kehidupan. Itulah caranya untuk menjadikan entropi menjadi solusi dengan selalu ingat bahwa pada akhirnya itu akan selalu menang dan mengambil langkah untuk mengalahkannya sedikit saja dengan rutin.

Dokumen terkait