• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENYEBAB MASALAH MENGGUNAKAN DIAGRAM FISHBONE Program KIA

Dalam dokumen Contoh Fish Bone (Halaman 30-70)

Machine / alat atau sarana Man / Manuasia Metode / cara Suplai Plano test Gratis Kader belum bekerja - kurangnya penyuluhan

kurang Secara optimal terutama - kurangnya tepatnya jdwl Untuk Kegiatan penyuluhan

- krg pelacakan bumil < 12 mgg

- msh adanya bumil K1 < 12mgg belum pencatatan dan pelaporan belum optimal - tdk tersedianya transport kunjungan Terdeteksi rumah pasca pelayanan posyandu - masih adanya bumil yang terlambat - tidak tersedianya dana untuk pelacak Memeriksakan kehamilannya ibu hamil kurang 12 mgg

- Masih ditemukan bumil K1 Nakes - Tidak tersedianya dana pembelian plano test

Akses

Environment Material Money

Machine / alat atau sarana Man / Manuasia Metode / cara

Suplai Plano test Gratis - kurangnya penyuluhan yang - tidak tepatnya jadwal

Cakupan K1 belum mencapai targetdi 2 ( dua ) desa yaitu : desa Ambulu 42% dan desa Karanganyar 47,3%

Kurangnya penyuluhan oleh nakes

Kurangnya kesadaran dukun untuk merujuk bumil risti ke bidan Kurang berjalannya

kemitraan bikun dan kader

Kurangnya jadwal teat untuk penyuluhan

Kurangnya penyuluhan

kurang terus menerus dari tenaga untuk penyuluhan kesehatan - kurangnya penyuluhan

- kurangnya kemitraan bikun

- msh adanya bumil RT yg belum terdeteksi pencatatan dan pelaporan belum optimal - tidak ada dana untuk transport Terdeteksi penyuluhan

- masih adanya bumil yang terlambat - tidak ada biaya transport pelacakan bumil RT Memeriksakan kehamilannya - tidak ada anggaran utk penyuluhan

Environment Material Money

Machine / alat atau sarana Man / Manuasia Metode / cara

Kurangnya sarana lembar balik utk penyuluhan

Cakupan bumil RT yang ditangani

belum mencapai target di 2 ( dua ) desa yaitu : Desa Tegalsari 4%

dan Desa Karanganyar

Pencatatan dan pelaporan belum optimal

Tidak ada dana untuk transport kunjungan rumah

Tidak ada biaya transport pelacakan bumil RT

Tidak ada penggantian transport rujukan Cakupan komplikasi kebidanan yang tangani belum mencapai target di semua desa (Ambulu,Tegal sari dan karanganyar) Kurangnya penyuluhan tentang pentingnya DDTK oleh petugas ke guru TK dan PAUD

Machine / alat atau sarana Man / Manuasia Metode / cara

Masih ada bumil yg tidak memeriksakan kehamilannya secara dini

Masih adanya bumil RT yang belum terdeteksi Money /uang Material / bahan Environmen /lingkungan Sarana DDTK kurang ( form DDTK kurang )

Kurang koordinasi petugas dan guru TK

Pencatatan dan pelaporan belum optimal

Tidak tersedianya transport kunjungan ke TK atau PAUD

Cakupan APRAS Paripurna belum mencapai target di semua desa Yaitu Ambulu, Tegalsari dan Karanganyar

Kunjungan pasca posyandu oleh kader belum optimal

Machine / alat atau sarana Man / Manuasia Metode / cara

Banyak APRAS masuk PAUD

Banyak APRAS yang tidak dating ke posyandu Money /uang Material / bahan Environmen /lingkungan Sarana DDTK kurang ( form DDTK )

Pencatatan dan pelaporan belum optimal

Tidak tersedia transport

kunjungan rumah untuk balita yang waktunya DDTK tidak hadir Cakupan balita paripurna belum mencapai target di semua desa ( Ambulu, Tegalsari dan Karanganyar ) Kurangnya penyuluhan petugas tentang neonatal resti

Machine / alat atau sarana Man / Manuasia Metode / cara

Masih adanya balita yang waktunya DDTK tidak datang ke posyandu

Money /uang Material / bahan

Environmen /lingkungan

Penyediaan leaflet / poster tentang neonatal resti kurang

Kemitraan bidan,dukun dan kader kurang

Kurangnya pemahaman masy pentingnya KB

Penjaringan akseptor baru KB

Kurang koord. dengan BPS setempat

Kurangnya koord dengan kader

Kurangnya penyuluhan ada masy Pencatatan dan pelaporan belum

optimal

Tidak tersedia transport kunjungan neonatal resti

Neonatal resti yang ditangani belum mencapai target disemua desa ( Ambulu, Tegalsari dan Karanganyar ) PROGRAM KB

Machine / alat atau sarana Man / Manuasia Metode / cara

Kurangnya ATK Kurangnya ALKON Masih adanya neonatal resti yang belum

terlapor

Kurangnya pengetahuan masyarakat tentang neonatal resti

Money /uang Material / bahan

kurangnya embinaan aksetor MKET akseptor MKET tidak

berkunjung ulang tidak ada follow up bagi

akseptor yang Drop Out

Konseling yg mantap pra KB

Enyuluhan

Kunjungan rumah Pencatatan dan pelaporan belum

optimal

Tidak ada transport petugas untuk pelacakan akseptor baru

(kunj.rumah)

Cakupan akseptor baru belum mencapai

target di semua desa yaitu desa

ambulu, tegalsari dank

kr.anyar

Machine / alat atau sarana Man / Manuasia Metode / cara

Kurangnya ATK Lembar balik penyuluhan Money /uang Material / bahan Environmen /lingkungan

Masih adanya PUS yang belum ber KB Banyaknya akseptor PIL yang beli

ditoko-toko tanpa kontak dengan petugas kesehatan

Pencatatan dan pelaporan belum optimal

Belum adanya dana untuk engayoman pada pasien KB yang mengalami komplikasi Belum ada dana untuk transport

kunjungan rumah Tidak tercapainya kasus komplikasi pada akseptor di semua desa ( ambulu, Tegalsari dan Kr.Anyar ) Kurang informasi akseptor tentang KB Tidak adanya follow up

yang dro out

Kurang engayoman pada akseptor kegagalan Kurang penyuluhan pada

masyarakat

Machine / alat atau sarana Man / Manuasia Metode / cara

Money /uang Material / bahan

Environmen /lingkungan

Kunjungan ulang ada akseptor efektif terpilih kurang maksimal

Pencatatan dan pelaporan belum optimal

Tidak ada dana untuk engayoman KB dengan kegagalan Tdk tercapai nya kasus kegagalan pada akseptor KB Sm di semua desa (ambulu, tegalsari dan kr.anyar)

Kurangnya sarana dan prasarana yang memadai (ALKON,Leaflet, Poster dan lembar balik)

Penyuluhan tentang efek samping

Kurangnya pelatihan untuk petugas KB

Machine / alat atau sarana Man / Manuasia Metode / cara

Money/uang Material / bahan

Environment /lingkungan

Kunjungan ulang pada akseptor efektif terpilih kurang maksimal

Kurangnya pemahaman akseptor KB tentang efek samping

Petugas tidak memberikan pengetahuan tentang efek samping

Pencatatan dan pelaporan belum optimal

Tidak ada transport petugas untuk pelacakan akseptor KB

( kunjungan rumah ) yang mengalami efek samping

Tdk tercapai nya kasus efek samping pada akseptor KB SM di semua desa (ambulu, tegalsari dan kr.anyar) PROGRAM GIZI Money/uang Material / bahan Environment /lingkungan

Masih ada sebagian masyarakat yg malu bertanya pada petugas apabila akseptor tsb mengalami efek samping sehingga lebih memilih bertanya ke tetangga

Kurangnya penyuluhan tentang ASI Ekslusif

Pencatatan dan pelaporan belum optimal

Tidak adanya dana untuk penyuluhan Cakupan ASI Ekslusif di Desa Karanganyar belum mencapai target yaitu 21% dari target jalan 40%

Kurangnya pengetahuan tentang ASI Ekslusif

Machine / alat atau sarana Man / Manuasia Metode / cara

Kurangnya sarana enyuluhan

Masih banyaknya masyarakat member MP ASI dini

Money/uang Material / bahan

Kurangnya penyuluhan tentang pentingnya pemakaian garam

beriodium di masy

Pencatatan dan pelaporan belum optimal

Tidak ada dana untuk penyuluhan

Masih rendahnya penggunaan garam beryodium di masyarakat Kurangnya penyuluhan oleh tenaga nakes Kurangnya pengetahuan

masy ttg pentinganya garam beryodium

Machine / alat atau sarana Man / Manuasia Metode / cara

Kurangnya sarana penyuluhan

Masih banyak masy yang belum mengkonsumsi garam beriodium Garam tidak beriodium lebih murah

Money/uang Material / bahan

Kurangnya sosialisasi pada masyarakat

Pencatatan dan pelaporan belum optimal

Tidak ada dana untuk PMT Penyuluhan Semua sasaran di posy belum menerima PMT Penyuluhan Kurangnya SDM kader dalam merencanakan dan membuat PMT Penyuluhan

Leaflet tentang menu seimbang tida ada

Kurangnya penyuluhan tentang KMS yang baru Kurangnya penyuluhan

tentang pola konsumsi pangan / makan bergizi seimbang Kurangnya pengetahuan kader

Petugas tentang penentuan status N pada KMS yang baru Kurangnya pengetahuan masy

tentang konsumsi pangan / makan bergizi

Machine / alat atau sarana Man / Manuasia Metode / cara

Machine / alat atau sarana Man / Manuasia Metode / cara

Kurangnya sarana ATK (kursi,meja dan lemari) dan prasarana

Kehadiran sasaran di osyandu masih belum mencapai target

Money/uang Material / bahan

Pencatatan dan pelaporan belum optimal

PMT Penyuluhan tidak ada

Tidak ada dana untuk penyuluhan Tidak ada penggantian transport

untuk kunjungan rumah

Cakupan N/D belum mencapai target di 2 desa (Tegalsari dan Karanganyar)

Machine / alat atau sarana Man / Manuasia Metode / cara

Masih banyak di masy balita diberi makan seadanya dan semua balita

Money/uang Material / bahan

Kurangnya penyuluhan tentang pentingnya imunisasi

Kurangnya pengetahuan masy tentang jadwal yang tepat untuk imunisasi TT Kurangnya pengetahuan

WUS tentang

pentingnya imunisasi TT

Kurangnya petugas untuk sweeping

Ibu sering lupa waktu pelaksanaan imunisasi

Koordinasi dengan lintas sectoral

Kunjungan rumah Kurangnya penyuluhan

tentang umur penimbangan balita sampai umur 5 tahun

Pencatatan dan pelaporan belum optimal

PMT Penyuluhan tidak ada

Tidak ada dana untuk penyuluhan Tidak ada penggantian transport

untuk kunjungan rumah

Cakupan D/S belum mencapai target di semua desa (Ambulu, Tegalsari dan Kr. Anyar )

Kader kurang aktif menggerakkan sasaran Ibu balita sibuk bekerja Posy tidak menarik/alat

permainan tidak ada Tempat posy kurang menarik

PROGRAM IMUNISASI

Machine / alat atau sarana Man / Manuasia Metode / cara

Kurangnya efisiensi jumlag WUS dengan vaksin

Masih banyak ibu yang tidak membawa balita ke posy setelah imunisasi selesai

Money/uang Material / bahan

Pencatatan dan pelaporan belum optimal

Tidak ada dana untuk penyuluhan Tidak ada dana untuk sweeping

imunisasi TT Cakupan imunisasi TT belum mencapai target di dua desa ( Ambulu dan Tegalsari ) Kurangnya sosialisasi pd sekolah & kurangnya pembekalan tim etugas kesehatan

Belum terbuatnya jadwal pelaksanaan kegiatan yg efektif dan efisien Kurangnya jumlah tenaga

pelaksana yang berkompetensi

PROGRAM USAHA KESEHATAN SEKOLAH ( UKS )

Machine / alat atau sarana Man / Manuasia Metode / cara

Masy lebih memilih memeriksakan diri ke BPS

Money/uang Material / bahan

Environment /lingkungan

Kurangnya sarana serta bahan untuk pemeriksaan

Pencatatan dan pelaporan belum optimal

Tidak adanya transport untuk pelaksanaan penjaringan

Kurang optimalnya penjaringan kesehatan

anak sekolah

Kurangnya sosialisasi pada sekolah-sekolah

Belum ada koord. Yang baik antara petugas dan sector tekait

Fungsi TP UKS belum optimal Kurang komitmen petugas

untuk kunjungan ke sekolah dalam

melakukan pembinaan

Machine / alat atau sarana Man / Manuasia Metode / cara

Kurangnya peran serta guru dalam

pelaksanaan kegiatan (TP UKS)

Money/uang Material / bahan

Environment /lingkungan

Kurangnya sarana dan bahan penyuluhan (leaflet dan lembar penyuluhan)

Pencatatan dan pelaporan belum optimal

Tidak ada dana transport untuk petugas dalam rangka embinaan di sekolah-sekolah dan kesling

Kurangnya koord petugas kesehatan dengan sekolah utk

pembinaan dan pengelolaan kantin

Sekolah dan kesling

Kurangnya sosialisasi pada petugas pelaksana dan sekolah sebagai sarana Penyusunan jadwal perlu

koord. dengan petugas wilayah Kurang komitmen petugas

untuk kunjungan penyuluhan

Machine / alat atau sarana Man / Manuasia Metode / cara

Masih banyaknya enjual jajan dari pihak-pihak luar di sekolah Peran serta pihak sekolah masih

kurang

Money/uang Material / bahan

Environment /lingkungan

Kurangnya sarana dan bahan penyuluhan (leaflet dan lembar penyuluhan)

Pencatatan dan pelaporan belum optimal

Tidak adanya dana transport untuk petugas penyuluhan Kurangnya penyuluhan kesehatan di sekolah-sekolah dengan materi yg sesuai tingkatannya

Kurangnya sosialisasi pada sekolah Belum adanya komitmen

petugas utk

melaksanakan kegiatan Perlu peran serta aktif

pihak sekolah / guru UKS

Machine / alat atau sarana Man / Manuasia Metode / cara

Peran serta pihak sekolah masih rendah

Money/uang Material / bahan

Environment /lingkungan

Perlu tambahan alat dan bahan-bahan penyuluhan

Pencatatan dan pelaporan belum optimal

Tidak adanya dana transport untuk petugas pelaksana kegiatan

kegiatan upaya kesehatan remaja di sekolah belum

maksimal

Kurang koordinasi dan sosilaisasi dengan sekolah dan lintas sector terkait Kurangnya komitmen

petugas kesehatan dan pihak sekolah

Machine / alat atau sarana Man / Manuasia Metode / cara

Peran serta aktif guru sekolah belum optimal

Money/uang Material / bahan

Environment /lingkungan

Kurangnya alat dan sarana dalam pelaksanaan kegiatan

Pencatatan dan pelaporan belum optimal

Tidak adanya dana untuk pelaksanaan kegiatan

Tidak adanya pelatihan guru UKS di sekolah

Kurangnya pembinaan bagi pelatih / petugas kesehatan Jadwal pelatihan kader UKS

belum efektif, masih

menyesuaikan dengan pihak sekolah

Sosialisasi pelatihan kader UKS yang masih kurang Tim Pembina dan pelatih

yang kurang disbanding dengan jumlah sekolah yang ada

Machine / alat atau sarana Man / Manuasia Metode / cara

Peran serta guru UKS dan dukungan lintas sector terkait masih kurang

Money/uang Material / bahan

Environment /lingkungan

Kurangnya sarana dan prasarana dalam kegiatan pelatihan kader UKS (UKS Kit, alat peraga dan poster )

Diagnose TBC aru belum menggunakan DOTs sepenuhnya

Petugas yang memahami program DOTs masih terbatas

Penjaringan suspek terlalu longgar

Pencatatan dan pelaporan belum optimal

Tidak ada dana untuk pelaksanaan pelatihan kader UKS

Kurangnya pelatihan kader UKS di sekolah

PROGRAM P2M

Tidak adanya sarana Machine / alat atau sarana Man / Manuasia Metode / cara

penyuluhan (postr/leaflet) di pustu dan posyandu tentang TBC

Peran serta dari pihak sekolah yang masih kurang

Money/uang Material / bahan

Pencatatan dan pelaporan belum optimal

Tidak adanya dana transport petugas untuk melakukan kunjungan kontak ke rumah penderita TBC

Tidak adanya dana untuk penyuluhan kelompok masy

Cakupan penderita TBC BTA + masih

kurang

Cara pendekatan untuk menjaring kusta kurang

Desa siaga belum berjalan optimal Penetahuan masy tentang

kusta kurang

Penderita malu berobat ke fasilitas kesehatan

Machine / alat atau sarana Man / Manuasia Metode / cara

Kurangnya engetahuan masy tentang penyakit TBC

Money/uang Material / bahan

Environment /lingkungan

Sarana penyuluhan kurang (leaflet,lembar balik)

Bahan bahan penyuluhan kurang menarik

Tidak ada transport untuk memeriksa survey kontak rumah ( SKI )

Tidak ada transport untuk penyuluhan petugas

Penemuan penderita kusta rendah

Cara diagnose DB kurang lengkap (test RL )

Kemauan untuk PSN / jum’at bersihm kurang Kerjasama linsek kurang

optimal

Machine / alat atau sarana Man / Manuasia Metode / cara

Kemauan memeriksa diri tentang panyakit kusta kurang

Money/uang Material / bahan

Environment /lingkungan

Sarana penyuluhan kurang (leaflet dan lembar balik)

Pelaporan dan pencatatan kurang optimal

Tidak ada transport petugas untuk penyuluhan

Tidak ada transport petugas fogging Tidak ada transport pertugas

epidemiologi

Tidak ada transport petugas siaran keliling setiap hari

Kasus DBD masih tinggi

Prevensi siaran keliling kurang

Kemauan untuk PSN / jum’at bersih kurang Kerjasama linsek kurang

optimal

Machine / alat atau sarana Man / Manuasia Metode / cara

Merupakan daerah endemis Kepadatan penduduk tinggi Terdapat daerah kumuh

Money/uang Material / bahan

Environment /lingkungan

Sarana penyuluhan kurang (leaflet dan lembar balik)

Petugas belum memahami batasan kasus jiwa

Kurangnya penyuluhan tentang kesehatan jiwa pada

masyarakat Kurangnya petugas tenaga

pelaksana sesuai kompetensi

Tidak ada kartu rumah / kartu bebas jentik disetiap rumah

Tidak terdapat anggaran jumantik Tidak ada transport siaran keliling rutin

setiap hari

ABJ rendah 83% dari 90%

PROGRAM KESEHATAN JIWA

Machine / alat atau sarana Man / Manuasia Metode / cara

Tidak ada materi penyuluhan jiwa

Daerah endemis DB

Kepadatan penduduk tinggi Terdapat daerah kumuh

Money/uang Material / bahan

Pencatatan dan pelaporan belum optimal

Tidak ada dana untuk transport petugas untuk penyuluhan KR

Belum terpenuhinya cakupan kunjungan penderita jiwa baru

Tidak adanya pelatihan kader lansia

Kurangnya penyuluhan oleh petugas ke masy

Kegiatan posy kurang bias menarik perhatian lansia Kurangnya petugas pelaksana

pelayanan posy lansia

Kurangnya kesadaran masy akan pentingnya posy lansia Kurangnya koordinasi dengan

lintassektor

PROGRAM KESEHATAN USIA LANJUT ( USILA )

Machine / alat atau sarana Man / Manuasia Metode / cara

Belum adanya data riil penderita jiwa (psikosa) yang ada di puskesmas ambulu

Penderita jiwa jarang diperiksakan ke puskesmas karena ditutui oleh pihak keluarga

Money/uang Material / bahan

Environment /lingkungan

Tidak adanya KMS Lansia Tidak adanya ATK

Tidak adanya Laboratorium Sederhana

Pencatatan dan pelaporan belum optimal

Alat peraga tidak ada Poster untuk lansia tidak ada

Tidak ada uang transport kader lansia Tidak ada dana untuk kegiatan

posyandu lansia Kurangnya jumlah usila yang mendapat pelayanan kesehatan di posyandu

PROGRAM PROMOSI KESEHATAN ( PROMKES )

Kurang adanya dukungan dan anggota keluarga akan pentingnya posyandu lansia

Money/uang Material / bahan

Kurangnya sosilaisasi pada masyarakat

Pencatatan dan pelaporan belum

optimal Kurangnya dana untuk penyuluhan

Desa uji coba belum dilakukan

penyuluhan kelompok tentang

PHBS

Kurangnya eran serta lintas sector

Kurangnya tenaga penyuluh

Tidak adanya kunjungan pasca survey PHBS untuk tatanan yang belum ber PHBS Kurangnya tenaga

kesehatan untuk kunjungan intervensi

Machine / alat atau sarana Man / Manuasia Metode / cara

Machine / alat atau sarana Man / Manuasia Metode / cara

Kurangnya lembar / sarana penyuluhan untuk masy

Money/uang Material / bahan Environment /lingkungan Kurangnya sarana penyuluhan/ATK untuk intervensi/kunjungan

Pencatatan dan pelaporan belum

optimal Tidak ada dana pengganti transport petugas ke tatanan

Belum adanya pemantauan/interveni

ng/kunj. Pada semua tatanan yang belum

ber PHBS

Machine / alat atau sarana Man / Manuasia Metode / cara Money/uang

Material / bahan Environment /lingkungan

Penguatan / mengaktifkan FDM,SDM dan MMD

System pelaporan tiap ada kasus belum berjalan

Pencatatan dan pelaporan belum

optimal Kurangnya honor BAGASKurangnya iuran TABULIN/DASOLIN sebagai enggalian dana dari masy

Kurangnya pencapaian desa siaga aktif ( 80 % ) disemua

3 desa : Ambulu :60% Tegalsari : 62 %. Karanganyar : 65 %

Kurangnya SDM tenaga kader sebagai BAGAS Kurangnya nakes

Kurangnya peran serta linsek

Pemetaan wilayah bencana / rawan bumil, bumil resti belum dilakukan

Tdk semua petugas survey menguasai materi penyuluhan PHBS RT

Kurangnya peran linsek dlm sosialisasi PHBS Kurangnya peran aktif

kader dlm sosialisasi PHBS di posy

Machine / alat atau sarana Man / Manuasia Metode / cara

Kurangnya ATK di posy

Money/uang Material / bahan

Sebagian kader belum memahami pentingnya posy Kurangnya pelatihan SDM kader

Kurangnya peran lintas sector Kurang nya komunikasi / kerjasama dlm evaluasi pasca buka posy

Banyaknya kader yang menggunakan diri / seringnya terjadi penggantian kader

Metode sampling yg tidak baku Kurangnya sosialisasi PHBS RT Kurangnya sosialisasi hasil survey

PHBS RT

Kurangnya pemanfaatan poster/leaflet PHBS dalam penyuluhan di posy

Tidak ada dana khusus untuk survey PHBS

Tidak ada transport petugas untuk penyuluhan PHBS di kelompok masy

Jumlah RT sehat kurang 78,10% dari target ( <80% ) di desa Tegalsari Perilaku masy yg mempertahankan kebiasaan yg tidak sehat

Machine / alat atau sarana Man / Manuasia Metode / cara

Kurangnya brosur / leaflet tentang PHBS di posy Tdk adanya contoh iklan PHBS yg menarik masy Money/uang Material / bahan Environment /lingkungan

Kurangnya penyuluhan ke masy ttg pentingnya posy

Kurang efektifnya pembinaan kader posy

Kurang tertibnya pengisian SIP dan administrasi di posy Kurang maksimalnya

pemanfaatan secara penyuluhan di posy (TV/VCD dan Poster)

Tidak ada transport untuk petugas ke posy

Tida ada transport kunjungan rumah untuk petugas kesehatan

Tidak mendapat bantuan dalam anggaran pemerintah desa

BELUM OPTIMALNYA

PELAYANAN DI POSYANDU

Posy bertempat dirumah penduduk yg tdk khusus utk posy

Kurangnya dukungan masy dalam mensosialisasikan pentingnya posy

PROGRAM KESEHATAN LINGKUNGAN ( KESLING )

Kurangnya ATK di posy

Money/uang Material / bahan

MAN / MANUSIA Puskesmas Ambulu memiliki

tenaga sanitasi satu orang, dengan beban kerja yang tidak seimbang.

MECHINE/ALAT/SARANA Sepeda motor untuk keliling

milik pribadi yang sering kali masih dipakai oleh pihak lain.

METODE/CARA Pembinaan ponpes berjalan

tidak terpadu, sering hanya dilakukan oleh petugas sanitasi 2 X setahun

Hanya dilakukan kegiatan inspeksi sanitasi saja, tidak ada tindak lanjut berupa penyuluhan kelompok/rapat kelompok

MONEY/UANG Kegiatan Inspeksi sanitasi di

tahun lalu ( + 3 tahun lalu) dikatakan tidak ada dananya (transport petugas mandiri/pribadi) MATERIAL/BAHAN ENVIRONMENT/SOSIAL BUDAYA/FAKTOR EKSTERNAL Pemahaman pengurus Ponpes tentang ponpes Sehat masih dangkal, atau kemandirian pengurus ponpes belum ada, masih ada sifat menunggu bantuan Ponpes masih berorientasi hanya pada pendidikan agama.

6 Ponpes di Puskesmas Ambulu belum memenuhi syarat sanitasi 6 Ponpes di Puskesmas Ambulu

belum memenuhi syarat sanitasi

METODE/CARA Pendataan yang dilakukan

oleh puskesmas bersumber pada data sekunder milik Desa,

Pendataan rutin bersifat sporadic, sampling dan bersamaan dengan kegiatan inspeksi sanitasi rumah dengan kemampuan 100 rumah per tahun yang tidak mampu mengimbangi perkembangan data riil MAN / MANUSIA

Puskesmas Ambulu memiliki tenaga sanitasi satu orang, dengan beban kerja yang tidak seimbang.

Kader Posyandu yang ada sudah tersedot

kegiatannya pada kegiatan KIA-KB-Imunisasi yang bersifat rutinitas. MECHINE/ALAT/SARANA

1. Alat sistim informasi statistic lingkungan belum ada baik di desa maupun di puskesmas, lebih-lebih yang bersifat otomatis dan on-line (computerize)

Sepeda motor untuk keliling milik pribadi yang sering kali masih dipakai oleh pihak lain

MONEY/UANG Sejak tahun 1997 s.d.

sekarang tidak ada dana untuk pendataan total, cepat, valid untuk pendataan sanitasi dasar dan kualitas lingkungan Kegiatan sanitasi rumah

sebanyak 100 rumah per tahun pun dapat dikatakan tidak ada dananya (transport petugas mandiri/pribadi) MATERIAL/BAHAN ENVIRONMENT/SOSIAL BUDAYA/FAKTOR EKSTERNAL

Data Sanitasi Dasar pemukiman belum menjadi bahan penting oleh pihak pemerintahan

Dalam dokumen Contoh Fish Bone (Halaman 30-70)

Dokumen terkait