• Tidak ada hasil yang ditemukan

Faktor Penyebab terjadinya Kekerasan terhadap Anak dalam Lembaga Pendidikan Sekolah Dasar Negeri di Kabupaten Labuhanbatu Selatan

Seperti yang kita ketahui kekerasan terhadap anak dalam lembaga pendidikan khususnya di lingkungan sekolah bisa saja dilakukan oleh guru maupun sesama siswa, faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya tindak kekerasan tersebut pun berbeda-beda.

Tindak kekerasan yang dilakukan oleh siswa atau yang lebih dikenal dengan istilah bullying di dalam lingkungan sekolah bisa saja dilakukan oleh senior kepada junior maupun sesama teman satu tingkatan. Adapun penyebab siswa melakukan tindak kekerasan dalam lingkungan sekolah adalah sebagai berikut90 :

a. Permusuhan dan rasa kesal

b. Rasa kurang percaya diri dan mencari perhatian, seseorang yang kurang percaya diri seringkali ingin diperhatikan, salah satunya adalah

90

Buku Panduan Melawan Bullying di download dari http://www.sudahdong.com diakses pada tanggal 17 januari 2016 pukul 21.30 WIB

dengan melakukan bullying. Dengan membully orang lain, mereka akan merasa lebih puas, lebih kuat dan dominan.

c. Perasaan dendam, seseorang yang pernah disakiti atau ditindas biasanya menyimpan rasa dendam yang ingin disalurkan kepada orang lain sehingga orang lain merasakan hal yang sama, salah satunya adalah dengan melakukan bullying.

d. Pengaruh negatif dari media, semakin banyaknya gambaran kekerasan baik di media baik televisi, internet dan sebagainya. Menjadi contoh buruk yang menginspirasi seseorang untuk melakukan kekerasan tanpa alasan yang jelas.

Untuk mengetahui lebih rinci mengenai faktor-faktor penyebab anak melakukan kekerasan ataupun bullying yang terjadi dalam lingkungan sekolah khususnya pada tingkat sekolah dasar, maka penulis melakukan penelitian dengan melakukan wawancara kepada kepala sekolah pada tiga sekolah dasar yang berada di tiga kecamatan yang berbeda di kabupaten labuhanbatu selatan yang hasil wawancaranya menyebutkan sebagai berikut :

Pada Sekolah Dasar Negeri 117874 Kecamatan Kotapinang, Guru memberikan hukuman fisik kepada siswa dikarenakan siswa tersebut sudah tidak bisa diperingatkan lagi dan diberi tahu secara baik-baik dan bertujuan untuk member efek jera pada anak tersebut agar tidak mengulangi perbuatannya lagi dan dapat belajar lebih giat lagi.91

91

Hasil wawancara dengan Hj. Netty Ariani,S.Pd Kepala Sekolah SD Negeri No. 117874 Kecamatan Kotapinang.

Dari pengaduan-pengaduan yang disampaikan oleh wali kelas maupun orang tua siswa kepada Kepala Sekolah kekerasan yang dilakukan oleh siswa terhadap siswa lainnya atau yang biasa disebut dengan istilah bullying disebabkan oleh faktor-faktor sebagai berikut :

1. Anak yang menjadi korban kondisinya lebih lemah dibandingkan dengan anak yang menjadi pelaku. Sebagai contoh tindakan pengucilan yang dilakukan kepada seorang siswi kelas 3 yang di lakukan oleh tiga orang teman sekelasnya. Sari adalah anak seorang buruh cuci dan ayahnya bekerja serabutan, jarak dari rumah sari cukup jauh dari sekolah dan harus ia tempuh dengan berjalan kaki. Hal ini mengakibatkan sari menjadi mengantuk saat jam pelajaran di sekolah dan tampilannya yang lebih kumal dibandingkan dengan tiga orang temannya yang lain tadi yang kondisi ekonominya dan dari segi fisik lebih lumayan dibandingkan dengan sari. Oleh sebab itu 3 orang siswi tersebut sering mengejek sari dan mengucilkan sari dan mengajak teman-temannya yang lain untuk tidak mau berteman dengannya.

2. Faktor Lingkungan di sekitar anak. Furqan siswa kelas 6 sering mendapatkan pengaduan dari siswa maupun orang tua siswa yang anaknya sering dijahili oleh furqan. Selain kurang dalam prsestasi akademik furqan juga sering berbuat kasar kepada temannya sesama siswa kelas 6 seperti : menarik-narik rambut anak perempuan, mengejek anak lain, dan menarik rok anak perempuan. Furqan saling ejek dengan teman sekelasnya hingga mengakibatkan perkelahian dan mengakibatkan temannya cedera. Setelah

orang tua furqan dipanggil oleh pihak sekolah ternyata furqan sering bergaul dengan teman yang lebih dewasa darinya di daerah sekotar rumahnya. Selain itu furqan merupakan anak yang paling kecil dan anak laki-laki satu-satunya sehingga kebanyakan permintaan furqan selalu dituruti oleh kedua orang tuanya dan orang tuanya sulit untuk bertindak tegas pada furqan. Selain nakal di sekolah furqan juga suka kebut-kebutan naik sepeda motor dan pernah kabur dari rumahnya.

Pada Sekolah Dasar Negeri No. 112227 Kecamatan Torgamba, pada umumnya guru memberikan hukuman kepada siswa karena siswa tersebut susah diatur dan tidak bisa dinasehati lagi dengan kata-kata. Sementara itu siswa yang sering mengadukan tindakan jahil dari temannya adalah siswi kelas 6. Yang mana siswa kelas 6 sering mengganggu para siswi perempuan dikarenakan pada umumnya siswa kelas 6 berusia 11-12 tahun yang mana pada usia tersebut anak memasuki masa-masa pubertas dan mulai mengganggu lawan jenis.92

Sama seperti dua sekolah yang lain Kepala Sekolah di Sekolah Dasar Negeri 117941 Kecamatan Sungai Kanan memberikan sanksi atau hukuman fisik kepada siswa karena ingin mendisiplinkan siswa agar tidak mengulangi perbuatannya. Sementara itu tindak kekerasan yang dilakukan oleh siswa kepada siswa lain disebabkan oleh :

1. Rasa senioritas. Adit dan Akri memang terkenal sering meminta uang jajan kepada siswa kelas 1 karena mereka merasa mereka lah yang paling kuat di sekolah ini karena telah duduk di bangku kelas 6.

92

Hasil wawancara dengan HJ.Nurliani S.Pd Kepala Sekolah SD Negeri No.112227 Kecamatan Torgamba

2. Faktor Lingkungan Keluarga. Seperti yang diketahui Akri berasal dari keluarga broken home , Ayah dan Ibunya telah bercerai dan sekarang Akri tinggal bersama Ibunya. Akri di sekolah terkenal sebagai anak yang jahil kepada teman-temannya. Hal ini ia lakukan karena ia kurang mendapat perhatian dari keluarganya terutama kedua orang tuanya. Sedangkan Adit Ibunya telah meninggal dunia dan Ayahnya telah menikah lagi.

3. Tontonan anak di Televisi, Akri dan Adit mengatakan mereka menusuk anus adik kelasnya karena sering menonton adegan tersebut di film kartun yang mereka tonton.

4. Faktor ekonomi, Akri dan Adit mengaku sering meminta uang jajan kepada adik kelasnya selain karena merasa senior mereka juga mengatakan kalau uang jajan yang diberikan orang tua mereka kurang.

3. Dampak Kekerasan Terhadap Anak dalam Lembaga Pendidikan pada

Dokumen terkait