• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II PEMANTAUAN TAHAPAN PENGEMBANGAN SPIP

B. TAHAP PENYELENGGARAAN SPIP

4. PENYELENGGARAAN KEGIATAN PENGENDALIAN

Pemantauan penyelenggaraan kegiatan pengendalian dilakukan terhadap tiga level manajemen, yaitu:

a. Level Strategik

Pemantauan Penyelenggaraan Kegiatan Pengendalian level strategik merupakan prasyarat efektivitas pengendalian dan penanganan risiko pada level strategik.

Ukuran yang diterapkan dalam memantau penyelenggaraan kegiatan pengendalian level strategik adalah prioritas kegiatan sesuai dengan hasil dari penilaian risiko pada level strategik.

b. Level Organisasional

Pemantauan Penyelenggaraan Kegiatan Pengendalian level organisasional merupakan prasyarat efektivitas pengendalian dan penanganan risiko oleh level organisasional. Ukuran yang diterapkan dalam memantau penyelenggaraan kegiatan pengendalian level organisasional adalah prioritas kegiatan sesuai dengan hasil dari penilaian risiko pada level organisasional.

c. Level Operasional

Pemantauan penyelenggaraan kegiatan pengendalian level operasional merupakan prasyarat efektivitas pengendalian dan penanganan risiko oleh level

PEDOMAN PEMANTAUAN PENGEMBANGAN PENYELENGGARAAN SPIP BAB II PEMANTAUAN PARAMETER SPIP

operasional. Ukuran yang diterapkan dalam memantau penyelenggaraan kegiatan pengendalian level operasional adalah prioritas kegiatan sesuai dengan hasil dari penilaian risiko pada level operasional.

5. Penyelenggaraan Informasi dan Komunikasi.

Pemantauan terhadap penyelenggaraan informasi dan komunikasi dilakukan terhadap tiga parameter, yaitu:

a. Analisis Informasi SPIP

Pemantauan terhadap Analisis Informasi SPIP merupakan

parameter efektivitas sistem informasi yang ada untuk

mengetahui apakah sistem yang ada mampu menyediakan informasi yang dibutuhkan. Ukuran yang diterapkan dalam memantau Analisis Informasi SPIP adalah:

1) Analisis Informasi Kinerja SPIP 2) Analisis Kebutuhan Stakeholder

3) Analisis Efektivitas Sistem Informasi yang Ada

b. Pengembangan Sistem Informasi SPIP

Pemantauan Pengembangan Sistem Informasi SPIP merupakan parameter desain sistem informasi yang dikembangkan sehingga mampu menyajikan secara lebih teknis informasi yang dibutuhkan stakeholders sebagaimana tertuang dalam analisis informasi SPIP.

Ukuran yang diterapkan dalam memantau Implementasi

Sistem SPIP adalah:

1) Penyusunan Desain Sistem Informasi SPIP 2) Pengembangan Sistem Informasi SPIP 3) Penyusunan SOP Sistem Informasi SPIP.

PEDOMAN PEMANTAUAN PENGEMBANGAN PENYELENGGARAAN SPIP BAB II PEMANTAUAN PARAMETER SPIP

c. Implementasi Sistem SPIP

Pemantauan Implementasi Sistem SPIP merupakan

parameter pengukuran capaian kinerja dan penggunaan

sumber daya termasuk risiko yang melekat di dalamnya, sebagai bahan untuk mengendalikan kinerja dan risiko tersebut. Ukuran yang diterapkan dalam memantau Implementasi Sistem SPIP adalah:

1) Sarana dan Bentuk Komunikasi 2) Pelaporan Informasi Kinerja SPIP

6. Pemantauan

Pemantauan terhdap unsur Pemantauan SPIP dilakukan sebagai pengujian efektivitas penyelenggaraan SPI sekaligus menjadi indikator efektivitas pencapaian tujuan Unit Mandiri. Pemantauan dilakukan dengan parameter sebagai berikut:

a. Pelaksanaan Control Self Assessment (CSA)

Pelaksanaan Control Self Assessment (CSA) merupakan

parameter evaluasi mandiri terhadap pencapaian

efektivitas pelaksanaan SPIP dilakukan oleh setiap unit risk yang terlibat, melalui pembuatan checklist/daftar simak terhadap pelaksanaan dan pencapaian setiap unsur SPI. Ukuran yang diterapkan dalam pelaksanaan Control Self Assessment (CSA) adalah pembuatan dan pengisian daftar simak menyangkut proses evaluasi mulai dari faktor-faktor yang dievaluasi, indikasi kekuatan pengendalian yang sudah dilaksanakan, indikasi kelemahan pengendalian yang masih memerlukan perbaikan dan pemberian nilai (skor) dan pencapaian masing-masing unsur SPIP.

PEDOMAN PEMANTAUAN PENGEMBANGAN PENYELENGGARAAN SPIP BAB II PEMANTAUAN PARAMETER SPIP

b. Evaluasi Perkembangan SPIP

Evaluasi Perkembangan SPIP merupakan parameter evaluasi eksternal yang dilakukan oleh suatu Tim Evaluasi SPI dari Pembina SPIP atau BPK RI sesuai dengan masalah evaluasi. Masalah evaluasi biasanya didapatkan dari pelaporan yang dihasilkan oleh Laporan Pemantauan atau hal lain yang diidentifikasi mengganggu tercapainya tujuan. Ukuran yang diterapkan dalam pelaksanaan evaluasi pengembangan SPIP adalah evaluasi terpisah dengan metodologi evaluasi yang ditentukan oleh tim evaluator.

c. Pengukuran Tingkat Maturitas SPIP

Pemantauan terhadap pelaksanaan pengukuran Tingkat Maturitas (Maturity Level) SPIP merupakan parameter pengukuran terhadap keandalan SPIP. Pengukuran Maturity Level dilakukan baik di tingkat Unit Mandiri maupun tingkal K/L atau Pemda. Ukuran yang diterapkan dalam Penngukuran Tingkat Maturitas SPIP adalah Eksistensi Laporan Pengukuran Tingkat Maturitas SPIP.

PEDOMAN PEMANTAUAN PENGEMBANGAN PENYELENGGARAAN SPIP BAB III TATA CARA PENGUKURAN PARAMETER PENGEMBANGAN SPIP

BAB III

TATA CARA PENGUKURAN

PARAMETER PERKEMBANGAN SPIP

Untuk memberikan keseragaman tentang Pengukuran Parameter Perkembangan SPIP, keseluruhan parameter terkait digabungkan dalam suatu Kertas Kerja Pemantauan dengan format sebagaimana disajikan dalam Lampiran 1 sampai Lampiran 6. Bab ini akan menjelaskan mengenai petunjuk pengisian Kertas Kerja Pemantauan Perkembangan Penyelenggaraan SPIP. Kertas Kerja Pemantauan tersebut dibuat untuk penghitungan dua hal yaitu (1) menghitung capaian kemajuan penerapan SPIP di tingkat Unit Mandiri dan (2) menghitung capaian kemajuan penyelenggaraan SPIP di tingkat Kementerian/Lembaga atau Pemerintah Daerah. Capaian kemajuan penerapan di tingkat Unit Mandiri diukur berdasarkan akumulasi capaian tertimbang dalam Kertas Kerja Matriks Pemantauan Perkembangan/Penyelenggaraan SPIP (Form PP-1); sedangkan capaian kemajuan di tingkat K/L atau Pemda (Form PP-4) dihitung berdasarkan akumulasi capaian kemajuan penyelenggaraan SPIP di tingkat Unit Mandiri (Form PP-2).

Untuk menentukan capaian kemajuan penyelenggaraan SPIP baik di tingkat Unit Mandiri maupun di tingkat K/L atau Pemda, setiap komponen rencana tindak diberikan bobot. Besaran bobot sangat ditentukan pada besaran prioritas dan nilai kontribusi setiap tahapan penyelenggaraan SPIP dalam pencapaian keberhasilan pencapaian tujuan organisasi. Diyakini besaran bobot ini dapat berbeda bagi suatu unit mandiri maupun K/L atau Pemda, namun harus ditentukan berdasarkan pertimbangan proporsional dan profesional.

A. POLA PENGUKURAN PARAMETER PERKEMBANGAN SPIP

Dengan asumsi bahwa perkembangan SPIP paling tidak telah melewati tahapan penyusunan Desain Penyelenggaraan (DP) SPIP Unit Mandiri, seluruh rencana tindak pegembangan SPIP Unit Mandiri telah dapat diidentifikasi dalam Kertas Kerja Pemantauan Pengembangan SPIP dengan format sebagaimana disajikan

PEDOMAN PEMANTAUAN PENGEMBANGAN PENYELENGGARAAN SPIP BAB III TATA CARA PENGUKURAN PARAMETER PENGEMBANGAN SPIP

dalam lampiran 1 (Lihat Form PP-1). Tatacara Pengisian Form dua dimensi (baris dan kolom) tersebut adalah sebagai berikut:

1. Tata cara Pengisian Rencana Tindak dalam Baris Kertas

Kerja

Pada hakekatnya Rencana Tindak dalam baris Kertas Kerja Pemantauan Perkembangan SPIP (KK PP SPIP) sudah tetap kecuali hal-hal yang unik di Unit Mandiri terkait, khususnya tentang rencana kerja penguatan lingkungan pengendalian, penilaian risiko, dan penyelenggaraan kegiatan pengendalian.

Penyusunan Rencana Kerja detil pada tahap penguatan lingkungan pengendalian berdasarkan Area of Improvement (AOI) yang berkaitan dengan lingkungan pengendalian. Penyusunan rencana kerja detil pada tahap penilaian risiko berdasarkan prioritas kegiatan sesuai dengan DP SPIP. Adapun penyusunan rencana kerja penyelenggaraan kegiatan pengendalian berdasarkan prioritas kegiatan sesuai dengan hasil dari Penilaian Risiko.

2. Tatacara Pengisian Kolom Kertas Kerja

Kolom isian dalam KK PP SPIP terdiri dari judul kolom dan isi kolom. Judul kolom [kolom (1) sampai dengan kolom (9)] sudah pasti, tidak dapat ditambah atau dikurangi. Isi kolom bervariasi, ada yang permanen dan tidak dapat diubah, yaitu isi kolom: “Tahapan”, “Capaian (%)”, “Bobot” (kecuali untuk bobot rincian rencana tindak penguatan lingkungan pengendalian, penilaian risiko, dan penyelenggaraan kegiatan pengendalian yang bobotnya dapat berbeda untuk tiap Kementerian/Lembaga/Pemerintah Daerah/Unit Mandiri), dan “Capaian Tertimbang”. Isi kolom yang tidak permanen dan harus diisi sesuai kebutuhan, adalah kolom “Rencana Tindak”(rincian rencana tindak penguatan lingkungan pengendalian, penilaian risiko, dan penyelenggaraan kegiatan pengendalian), “Rencana”, dan “Realisasi”.

PEDOMAN PEMANTAUAN PENGEMBANGAN PENYELENGGARAAN SPIP BAB III TATA CARA PENGUKURAN PARAMETER PENGEMBANGAN SPIP

B. PENGUKURAN KEMAJUAN REALISASI RENCANA TINDAK

Pengukuran kemajuan realisasi rencana tindak dilakukan baik dalam tahap persiapan maupun tahap penyelenggaraan SPIP.

1. Tahap Persiapan

Tahap persiapan meliputi enam tahap mulai dari sosialisasi SPIP, Pembentukan Satgas, penetapan Peraturan Menteri/Pimpinan Lembaga atau Kepala Daerah, Pendidikan dan Pelatihan SPIP, Workshop pedoman hingga Diagnostic Assessment (DA) terhadap Unit Mandiri.

a.  Sosialisasi SPIP 

Dalam tahap ini, parameter kegiatan atau rencana tindaknya adalah para pegawai yang mengikuti sosialiasi penerapan SPIP yang satuan parameternya diukur dengan persentase pegawai yang mengikutinya. Rencana ditetapkan oleh Unit Mandiri sesuai dengan target yang ingin dicapai, misalnya: 30% atau 50% dari pegawai yang ada di level entitas/Unit Mandiri. Rencana tindak sosialisasi SPIP tidak berlaku pada saat pengisian Form PP-1 pada level K/L/Pemerintah Daerah. Pengisian kolom realisasi disesuaikan dengan jumlah pegawai yang mengikuti sosialisasi sampai dengan waktu pelaporan pemantauan penerapan SPIP dibandingkan dengan jumlah pegawai yang ada. Contoh penghitungan sebagai berikut: Jumlah pegawai level Unit Mandiri =100 orang. Rencana pegawai yang mengikuti sosialisasi penerapan SPIP sejumlah 90 orang, berarti rencana sebesar 90%. Jika pada saat pelaporan pemantauan jumlah pegawai yang telah mengikuti sosialisasi 60 orang, maka realisasi dihitung sebagai berikut: Realisasi= 60/90 x100%=67%

Angka realisasi tersebut kemudian diisikan ke kolom “realisasi” di sebelah kanan kolom “rencana”.

PEDOMAN PEMANTAUAN PENGEMBANGAN PENYELENGGARAAN SPIP BAB III TATA CARA PENGUKURAN PARAMETER PENGEMBANGAN SPIP

Dokumen pendukung realisasi adalah daftar hadir pegawai yang mengikuti sosialisasi dan diperkuat dengan notulen kegiatan sosialisasi tersebut.

b.  Pembentukan Satuan Tugas SPIP 

Rencana tindak yang akan diukur pada tahap ini adalah adanya Surat Keputusan (SK) dari Pimpinan K/L/Pemerintah Daerah.

Data pendukung realisasi adalah copy SK.

c.  Penetapan Peraturan Menteri/Peraturan Kepala 

tentang Penyelenggaraan  SPIP 

Dalam tahap ini, rencana tindaknya adalah penetapan Peraturan Menteri (Permen)/Peraturan Kepala (Perka) tentang Penyelenggaraan SPIP. Satuan parameternya berupa “Permen/Perka” karena perlu ada ketetapan formal dari pucuk pimpinan organisasi sebagai landasan pengembangan SPIP pada Kementerian/Lembaga/Pemerintah Daerah yang bersangkutan.

Data pendukung realisasi adalah copy Permen/Perka.

d.  Pendidikan dan Pelatihan SPIP 

Parameter pendidikan dan pelatihan SPIP, rencana tindaknya adalah Tim Satgas Pengembangan SPIP mengikuti Pendidikan dan Pelatihan SPIP.

Rencana ditetapkan oleh K/L/Pemda sesuai dengan target yang ingin dicapai, misalnya: 90% atau 100% dari anggota satgas yang ada, baik di level entitas maupun level kegiatan. Pada saat pelaporan pemantauan, kolom realisasi diisi dengan persentase anggota satgas yang mengikuti diklat dibandingkan dengan jumlah anggota satgas yang ada.

PEDOMAN PEMANTAUAN PENGEMBANGAN PENYELENGGARAAN SPIP BAB III TATA CARA PENGUKURAN PARAMETER PENGEMBANGAN SPIP

e.  Workshop Pedoman 

Workshop Pedoman sedikitnya atas lima pedoman, antara lain:

1) Diagnostic assessment;

2) Penyusunan Desain Penyelenggaraan (DP); 3) Penilaian risiko;

4) Kegiatan pengendalian, dan 5) Pemantauan.

Masing-masing rencana tindak satuan parameternya

adalah “pedoman”. Kolom “Rencana” ditetapkan sesuai

dengan kebutuhan level entitas/Unit Mandiri atau level

K/L/Pemda.

Data pendukung realisasi adalah laporan kegiatan

workshop yang dilengkapi dengan daftar hadir peserta.

f.  Diagnostic Assessment (DA) 

Diagnostic Assessment (DA) terdiri dari satu rencana tindak, yaitu DA terhadap Unit Mandiri.

Satuan parameternya adalah “kegiatan”. Data pendukung adalah laporan hasil kegiatan DA

2. Tahap Penyelenggaraan

Dalam tahap ini terdapat beberapa kegiatan berupa:

a.  Penyusunan Desain Penyelenggaraan SPIP 

Rencana tindak pada parameter Penyusunan Desain Penyelenggaraan SPIP adalah penyusunan Desain Penyelenggaraan tersebut, dengan satuan parameter berupa “SK Desain Penyelenggaraan SPIP”. Realisasi dilaporkan jika telah terbit SK mengenai Desain Penyelenggaraan SPIP pada

PEDOMAN PEMANTAUAN PENGEMBANGAN PENYELENGGARAAN SPIP BAB III TATA CARA PENGUKURAN PARAMETER PENGEMBANGAN SPIP

Kementerian/Lembaga/Pemerintah Daerah yang bersangkutan.

b.  Penguatan Lingkungan Pengendalian 

Parameter Penguatan Lingkungan Pengendalian adalah berupa dilaksanakannya rencana tindak penguatan Area of Improvement (AOI) yang berkaitan dengan Lingkungan Pengendalian. AOI tersebut diuraikan dalam kolom rencana tindak. Kolom “satuan” diisi sesuai dengan rencana tindaknya seperti “kegiatan”, “laporan”, dan sebagainya. Jumlah kegiatan yang direncanakan sesuai dengan kebutuhan dan kewenangan dari K/L/Pemerintah Daerah atau entitas/Unit Mandiri masing-masing.

c.  Penilaian Risiko (Identifikasi dan Analisis Risiko) 

Parameter Pemantauan Penilaian Risiko diterapkan terhadap tiga level manajemen ditambah satu kegiatan ad hoc, yaitu:

1) Level Strategik

Dalam kolom rencana tindak, diuraikan prioritas kegiatan sesuai dengan Desain Penyelenggaraan SPIP level strategik. Satuan parameter masing-masing adalah “kegiatan”, dan kolom “rencana” diisi sesuai dengan rencana tindak di unit mandiri. Umumnya, penilaian risiko pada level strategik berada pada tingkat K/L/Pemerintah Daerah meskipun pada kondisi tertentu juga dapat berada pada tingkat unit mandiri.

2) Level Organisasional

Dalam kolom rencana tindak, diuraikan prioritas kegiatan sesuai dengan Desain Penyelenggaraan SPIP level organisasional. Satuan parameter masing-masing adalah “kegiatan”, dan kolom “rencana” diisi sesuai

PEDOMAN PEMANTAUAN PENGEMBANGAN PENYELENGGARAAN SPIP BAB III TATA CARA PENGUKURAN PARAMETER PENGEMBANGAN SPIP

dengan rencana tindak di tingkat K/L/Pemerintah Daerah/entitas/unit mandiri.

3) Level Operasional

Dalam kolom rencana tindak, diuraikan prioritas kegiatan sesuai dengan Desain Penyelenggaraan SPIP level operasional. Satuan parameter masing-masing adalah “kegiatan”, dan kolom “rencana” diisi sesuai dengan rencana tindak di unit mandiri.

4) Kegiatan Ad Hoc

Dalam kolom rencana tindak, diuraikan prioritas kegiatan sesuai dengan Desain Penyelenggaraan SPIP kegiatan ad hoc. Satuan parameter masing-masing adalah “kegiatan”, dan kolom “rencana” diisi sesuai dengan rencana tindak di unit mandiri.

Kegiatan ad hoc adalah kegiatan yang dilaksanakan di luar peran dari K/L/Pemerintah Daerah/entitas/unit mandiri namun menggunakan sumber daya yang cukup signifikan, contohnya: pengadaan barang/jasa.

d.  Penyelenggaraan Kegiatan Pengendalian 

Parameter Penyelenggaraan Kegiatan Pengendalian diterapkan terhadap tiga level manajemen ditambah satu kegiatan ad hoc mengikuti prioritas kegiatan yang telah diisikan ke dalam kolom penilaian risiko, yaitu:

1) Level Strategik

Dalam kolom rencana tindak, diuraikan prioritas kegiatan sesuai dengan hasil dari Penilaian Risiko pada level strategik. Satuan parameter masing-masing adalah “kegiatan”, dan kolom “rencana” diisi sesuai dengan rencana tindak di unit mandiri. Umumnya, penilaian risiko pada level strategik berada pada tingkat K/L/Pemerintah Daerah meskipun pada kondisi

PEDOMAN PEMANTAUAN PENGEMBANGAN PENYELENGGARAAN SPIP BAB III TATA CARA PENGUKURAN PARAMETER PENGEMBANGAN SPIP

tertentu juga dapat berada pada tingkat entitas/unit mandiri.

2) Level Organisasional

Dalam kolom rencana tindak, diuraikan prioritas kegiatan sesuai dengan hasil dari Penilaian Risiko pada level organisasional. Satuan parameter masing-masing adalah “kegiatan”, dan kolom “rencana” diisi sesuai dengan rencana tindak di unit mandiri.

3) Level Operasional

Dalam kolom rencana tindak, diuraikan prioritas kegiatan sesuai dengan hasil dari Penilaian Risiko pada level operasional. Satuan parameter masing-masing adalah “kegiatan”, dan kolom “rencana” diisi sesuai dengan rencana tindak di unit mandiri.

4) Kegiatan Ad Hoc

Dalam kolom rencana tindak, diuraikan prioritas kegiatan sesuai dengan Desain Penyelenggaraan SPIP kegiatan ad hoc. Satuan parameter masing-masing adalah “kegiatan”, dan kolom “rencana” diisi sesuai dengan rencana tindak di unit mandiri.

e.  Informasi dan Komunikasi 

Pemantauan Informasi dan Komunikasi dilakukan terhadap tiga parameter, yaitu:

a. Analisis Informasi SPIP

Ukuran yang diterapkan dalam memantau Analisis

Informasi SPIP adalah:

1) Sosialisasi arti penting informasi Risk, Kinerja, dan Kendali dalam Sistem Informasi SPIP

PEDOMAN PEMANTAUAN PENGEMBANGAN PENYELENGGARAAN SPIP BAB III TATA CARA PENGUKURAN PARAMETER PENGEMBANGAN SPIP

3) Analisis Efektivitas Sistem Informasi yang ada Satuan parameter masing-masing adalah “kegiatan”, dan kolom “rencana” diisi “1”. Kolom “realisasi” diisi “1” apabila analisis butir 1) sampai dengan 3) di atas telah dilaksanakan, dan “0” jika belum.

b. Pengembangan Sistem Informasi SPIP

Ukuran yang diterapkan dalam memantau Implementasi Sistem SPIP adalah:

1) Penyusunan Desain Sistem Informasi SPIP 2) Pengembangan Sistem Informasi SPIP 3) Penyusunan SOP Sistem Informasi SPIP

Satuan parameter masing-masing adalah “kegiatan”, dan kolom “rencana” diisi “1”. Kolom “realisasi” diisi “1” apabila kegiatan butir 1) sampai dengan 3) di atas telah dilaksanakan, dan “0” jika belum.

c. Implementasi Informasi dan Komunikasi

Ukuran yang diterapkan dalam memantau Implementasi Sistem SPIP adalah:

1) Komunikasi on line Risiko, Kontrol, dan Kinerja 2) Pelaporan Informasi Kinerja SPIP

Satuan parameter masing-masing adalah “Kegiatan”, dan kolom “rencana” disesuaikan dengan rencana di unit mandiri.

f.  Pemantauan 

Pemantauan dilakukan dengan parameter sebagai berikut: 1) Pelaksanaan Control Self Assessment (CSA) SPIP

PEDOMAN PEMANTAUAN PENGEMBANGAN PENYELENGGARAAN SPIP BAB III TATA CARA PENGUKURAN PARAMETER PENGEMBANGAN SPIP

Ukuran yang diterapkan adalah dilakukannya Control Self

Assessment (CSA) SPIP terhadap pelaksanaan kegiatan utama.

Parameternya adalah pelaksanaan CSA SPIP dengan satuan “Kegiatan”. Kolom “rencana” diisi sesuai dengan rencana CSA SPIP dari unit mandiri.

2) Evaluasi Terpisah Penyelenggaraan SPIP

Ukuran yang diterapkan adalah dilakukannya evaluasi

SPIP oleh Inspektorat, BPKP, atau BPK, terhadap pelaksanaan kegiatan utama. Evaluasi terpisah penyelenggaraan SPIP adalah evaluasi dengan metodologi evaluasi yang ditentukan oleh tim evaluator

.

Parameternya adalah adanya evaluasi SPIP dengan satuan “Laporan”. Kolom “rencana” diisi sesuai dengan rencana evaluasi SPIP.

3) Pengukuran Tingkat Maturitas SPIP

Ukuran yang diterapkan adalah dilakukannya pengukuran tingkat maturitas SPIP.

Parameternya adalah adanya kegiatan pengukuran tingkat maturitas SPIP dengan satuan “Laporan”. Kolom rencana diisi sesuai dengan rencana pengukuran tingkat maturitas SPIP.

Kolom “realisasi” diisi “1” apabila laporan atas kegiatan butir 1) sampai dengan 3) di atas telah diterbitkan, dan “0” jika belum.

PEDOMAN PEMANTAUAN PENGEMBANGAN PENYELENGGARAAN SPIP BAB III TATA CARA PENGUKURAN PARAMETER PENGEMBANGAN SPIP

C. TATA CARA PENGUKURAN KEMAJUAN PERKEMBANGAN SPIP UNIT

MANDIRI

Capaian kemajuan penyelenggaraan SPIP di tingkat unit mandiri dihitung berdasarkan akumulasi capaian tertimbang dalam Kertas Kerja Matriks Pemantauan Pengembangan/Penyelenggaraan SPIP (Lampiran 1/Form PP-1) sebagaimana diuraikan pada butir A dan B. Kemajuan perkembangan penyelenggaraan SPIP secara ringkas dapat dilihat di Lampiran 2/Form PP-2.

D. TATA CARA PENGUKURAN KEMAJUAN PERKEMBANGAN SPIP

TINGKAT K/L DAN PEMDA

Capaian kemajuan di tingkat K/L atau Pemda (Lampiran 4/Form PP-4) dihitung berdasarkan akumulasi Capaian Kemajuan Penyelenggaraan SPIP di tingkat Unit Mandiri sebagaimana diuraikan pada butir C.

PEDOMAN PPEMANTAUAN PENGEMBANGAN PENYELENGGARAAN SPIP BAB PELAPORAN PEMANTAUAN PENGEMBANGAN SPIP

BAB IV

PELAPORAN PEMANTAUAN

PERKEMBANGAN SPIP

Sebagai wujud akuntabilitas dari kegiatan pemantauan perkembangan SPIP, unit mandiri wajib menyampaikan Laporan Triwulanan (Form PP-3) kepada Penanggung Jawab Penyelenggaran SPIP K/L atau Pemda. Laporan Triwulanan pemantauan perkembangan SPIP wajib disertai dengan Form PP-2 sebagai lampiran dari laporan. Namun pengiriman Form PP-1 sifatnya diserahkan kebijakannya kepada K/L.

Penanggung Jawab Penyelenggaran SPIP K/L atau Pemda juga wajib melaporkan perkembangan SPIP K/L atau Pemda secara triwulanan (Form PP-5) kepada Pimpinan K/L atau Pemda dan secara tahunan (Form PP-6). Laporan Tahunan wajib disertai dengan Form PP-4 disampaikan kepada Pimpinan K/L/Pemerintah Daerah dengan tembusan kepada BPKP.

A. MATERI LAPORAN

Materi yang dilaporkan adalah seluruh pelaksanaan langkah-langkah dalam penyelenggaraan SPIP mulai dari persiapan, penyelenggaraan, sampai dengan pemantauan. Laporan tersebut memuat informasi antara lain:

1. Pelaksanaan kegiatan

Dalam hal ini dijelaskan semua tahapan penyelenggaraan SPIP, mulai dari tahap persiapan dan penyelenggaraan.

2. Hambatan Kegiatan

Di sini dijelaskan hambatan pelaksanaan kegiatan bila ditemukan hambatan yang menyebabkan tidak tercapainya target kegiatan penyelenggaraan SPIP. 3. Rencana Tindak

PEDOMAN PPEMANTAUAN PENGEMBANGAN PENYELENGGARAAN SPIP BAB PELAPORAN PEMANTAUAN PENGEMBANGAN SPIP

Pemberian saran diberikan dalam kaitan adanya ditemukan hambatan pelaksanaan kegiatan yang sekaligus merupakan pemecahan masalah agar tidak terulang kembali kejadian yang serupa.

B. SISTEMATIKA PELAPORAN

1) Laporan Triwulanan

Laporan Triwulanan dibuat dalam bentuk surat, disini dilaporkan kemajuan pelaksanaan SPIP selama satu triwulan (Form PP-3 untuk entitas/unit mandiri dan Form PP-5 untuk K/L/Pemerintah Daerah), yaitu hal-hal yang memuat:

- Dasar Hukum dan Tujuan Pelaporan

- Narasi Rencana tindak yang telah dilaksanakan dan yang belum dilaksanakan, hambatan serta saran pemecahannya.

- Lampiran berupa tabel pelaksanaan SPIP selama triwulan pelaporan. 2. Laporan Tahunan

Laporan Tahunan dibuat dalam bentuk surat (Form PP-6), berisi

uraian kemajuan pelaksanaan penyelenggaraan SPIP pada tahun

bersangkutan, yaitu memuat (a) Pendahuluan berupa

Dasar Hukum,

Tujuan Pelaporan, dan Ruang Lingkup, (b) Uraian tentang Penyelenggaraan SPIP yang memuat rencana tindak yang telah dan belum dapat dilaksanakan, hambatan penyelenggaraan SPIP dan saran pemecahannya, dan (c) Rencana Aksi Tahun berikutnya dan usulan kepada pimpinan unit kerja.

d. LAMPIRAN

Pada bagian ini dilampirkan data-data detil yang biasanya tidak tepat dituangkan dalam badan laporan.

Lampiran 1 FORM : PP-1 Tahun ………. Unit Kerja : ... Periode : ... Triwulan ke : .... Rencana Realisasi 1 2 3 4 5 6 7 = 6/5x100 8 9 = 7x8 A PERSIAPAN (Bobot 20%)

1 Sosialisasi Penerapan SPIP Mengikuti sosialisasi Penerapan SPIP % Pegawai 2 2 Pembentukan Satuan Tugas SPIP Pembentukan Satuan Tugas (Satgas) Penerapan SPIP SK Satgas 2 3 Penetapan Permen/Perka tentang Penerapan SPIP Menetapkan Peraturan Menteri atau Peraturan Kepala tentang Penerapan SPIP Permen/Perka 2 4 Pendidikan dan Pelatihan SPIP Tim Satgas Pengembangan SPIP mengikuti Pendidikan dan Pelatihan SPIP % Satgas 2 5 Workshop Pedoman Tim Satgas mengikuti Workshop Pedoman SPIP Kegiatan 2 6 Diagnostic Assessment (DA) Diagnostic Assessment (DA) terhadap Unit Mandiri Kegiatan 10

B PENYELENGGARAAN SPIP (Bobot 80%)

1 Penyusunan Desain Penyelenggaraan SPIP Penyusunan Desain Penyelenggaraan (DP) SPIP SK DP SPIP 10 2 Penguatan Lingkungan Pengendalian Uraikan Area of Improvement (AOI) yang berkaitan dengan Lingkungan Pengendalian

a. Uraian AOI Kegiatan b. Uraian AOI, dst... Kegiatan

Penguatan Lingkungan Pengendalian 20

3 Penilaian Risiko (Identifikasi dan Analisis Risiko) Uraikan Prioritas Kegiatan sesuai dengan DP SPIP a Level Strategik

1) Uraikan Prioritas Kegiatan sesuai dengan DP SPIP Kegiatan 2) dst... Kegiatan b Level Organisasional

1) Uraikan Prioritas Kegiatan sesuai dengan DP SPIP Kegiatan 2) dst... Kegiatan c Level Operasional

1) Uraikan Prioritas Kegiatan sesuai dengan DP SPIP Kegiatan 2) dst... Kegiatan

Penilaian Risiko 20

4 Penyelenggaraan Kegiatan Pengendalian Uraikan prioritas kegiatan sesuai dengan hasil dari Penilaian Risiko a Level Strategik

1) Uraikan prioritas kegiatan sesuai dengan hasil dari Penilaian Risiko Kegiatan 2) dst... Kegiatan b Level Organisasional

1) Uraikan prioritas kegiatan sesuai dengan hasil dari Penilaian Risiko Kegiatan 2) dst... Kegiatan

Capaian Tertimbang Volume

MATRIK PEMANTAUAN PENGEMBANGAN SISTEM PENGENDALIAN INTERN PEMERINTAH

Rencana Realisasi

1 2 3 4 5 6 7 = 6/5x100 8 9 = 7x8 c Level Operasional

1) Uraikan prioritas kegiatan sesuai dengan hasil dari Penilaian Risiko Kegiatan 2) dst... Kegiatan

Penyelenggaraan Kegiatan Pengendalian 20

Dokumen terkait