• Tidak ada hasil yang ditemukan

Penyelenggaraan Pengajian Ahad Pagi Peduli Anak Yatim

BAB III GAMBARAN UMUM PENYELENGGARAAN PENGAJIAN

B. Penyelenggaraan Pengajian Ahad Pagi Peduli Anak Yatim

Pengajian Ahad pagi peduli anak yatim adalah pengajian untuk anak-anak yatim yang ada di kelurahan Purwoyoso. Pengajian ini sebagai wadah pembinaan anak-anak yatim non panti di kelurahan Purwoyoso untuk mendorong anak-anak yatim berperilaku baik, mempunyai pengetahuan agama, dan menjadikan mereka sejajar dengan anak-anak yang lain pada umumnya. Pengajian dilaksanakan setiap hari minggu pukul 06.30-08.00 WIB di masjid Al-Fattah Purwoyoso Semarang. Jumlah anak-anak yatim yang ada di kelurahan Purwoyoso ada 72 anak, dengan rata-rata kehadiran kurang lebih 50 anak yang mengikuti pengajian Ahad pagi peduli anak yatim.

Dalam setiap pengajian memiliki unsur-unsur yang ada didalamnya, begitu juga pada pengajian Ahad pagi peduli anak yatim unsur-unsurnya yaitu:

a. Da’i

Da’i adalah orang yang mengajak orang lain untuk melaksanakan agama Islam didalam kehidupannya. Didalam pengajian Ahad pagi peduli anak yatim memiliki Da’i tetap yang merangkap sekaligus sebagai ketua Yayasan yaitu Bapak Ngasikin yang merangkap sebagai seksi agama LPMK kelurahan Purwoyoso sekaligus ketua paguyuban takmir masjid/mushola se-Kelurahan Purwoyoso, selain

bapak Ngasikin dalam mengisi pengajian Ahad pagi peduli anak yatim biasanya beliau dibantu oleh anggota Yayasan baik wakil ketua, sekertaris, maupun bendahara yaitu bapak Daim, Bapak Abdul Halim, dan bapak H. Hadi Widodo (Wawancara, Ngasikin, 14 Juli 2019).

b. Mad’u

Mad’u adalah seseorang yang menerima ajakan dakwah, pada pengajian Ahad pagi peduli anak yatim, mereka adalah anak-anak yatim sekelurahan Purwoyoso, namun ada mad’u yang aktif mengikuti pengajian adapula yang pasif. Jumlah jamaah atau anak-anak yatim yang ada di Kelurahan Purwoyoso 72 anak berdasarkan KK cerai mati. Anak-anak yatim yang mengikuti pengajian mulai usia PAUD/TK (4-6 tahun) , SD (6-12), SMP(12-15 tahun), SMA (15-18 tahun). Jumlah kehadiran anak-anak yatim setiap minggunya sekitar kurang lebih 40-50 anak (Wawancara, Ngasikin, 14 Juli 2019).

c. Maddah (materi)

Pesan dakwah yang disampaikan dalam pengajian tidak lepas dari tiga hal yaitu aqidah, syariat (hukum-hukum) dan akhlak, selain itu materi tetap dalam pengajian berupa :

1) Mujahadah (asmaul husna)

Allah Azza Wajalla memiliki nama-nama yang indah yang lebih dikenal dengan sebutan Asmaul husna ( 99 nama Allah yang indah). Hal ini dijelaskan Allah dalam Qs. Al-isra’ ayat 110 sebagai berikut :

ۚ َٰىَنْسُحْلا ُءاَمْسَ ْلْا ُهَلَف اىُعْذَت اَم اًّّيَأ ۖ َن ََٰمْحهرلا اىُعْدا ِوَأ َ هاللَّ اىُعْدا ِلُق

َلََو َكِت َلََصِب ْرَهْجَت َلََو

ًّلَيِبَس َكِل ََٰر َنْيَب ِغَتْباَو اَهِب ْتِفاَخُت

Artinya : “katakanlah serulah Allah atau serulah Rahman. Mana saja nama Allah yang kamu seru. Dia sungguh mempunyai nama-nama yang baik (asmaul husna).”

Dalam pengajian Ahad pagi peduli anak yatim pertama anak-anak membaca asmaul-husna bersama-sama kemudian diterangkan bagaimana arti dan makna dari setiap asma-asma Allah SWT.

2) Tadarus Iqro’ dan al-Qur’an

Dapat Membaca al-Quran adalah sebuah kewajiban bagi setiap umat Islam. Iqro’ adalah kitab untuk belajar membaca al-Qur’an dan al-Qur’an adalah kitab Allah bagi umat Islam.

Dalam pengajian Ahad pagi peduli anak yatim, anak-anak dibimbing untuk dapat membaca al-Qur’an. Bagi anak-anak yang belum bisa membaca al-Qur’an dibimbing untuk tadarus Iqro’, dan bagi anak-anak yang sudah bisa membaca al-Quran dibimbinga tadarus al-Qur’an.

3) Do’a Penutup.

Doa yang dimaksud ialah doa sekaligus sebagai penutup yang berisi permohonan rizki, manfaatnya ilmu, di jauhkan dari adzab kubur, berkirim do’a kepada semua mukmin yang telah meninggal dan lain-lain (Wawancara, Ngasikin 14 Juli 2019).

d. Wasilah (media)

Media yang digunakan pada penyelenggaraan pengajian Ahad pagi peduli anak yatim diantaranya yaitu :

1) Lisan, yaitu menggunakan suara atau lidah.

Dalam melafadzkan asmaul husna, surah- surah Al-qur‟an dan do’a bersama-sama. Juga adanya ceramah sebagai siraman rohani untuk membentuk karakter dan perilaku anak semua hal itu menggunakan media lisan.

2) Tulisan, yaitu menggunakan kitab Iqro, Al-Qur‟an, sebagai pegangan bagi setiap anak-anak untuk mempermudah tadarus masing-masing.

3) Audio, yaitu penggunaan pengeras suara atau sound sistem supaya semua jamaah dapat menerima dengan jelas segala materi yang disampaikan.

4) Akhlak, yaitu tingkah laku dari Da’i yang mencerminkan akhlak yang baik sebagai panutan para jamaah. Penyampaian materi yang tenang, jelas dan jauh dari kata buru-buru sehingga mudah diterima untuk anak-anak.

e. Thoriqoh (metode)

Metode yang digunakan pada pengajian Ahad pagi peduli anak yatim adalah menggunakan metode ceramah. Ceramah disampaikan oleh ketua yayasan yang berisikan nasehat-nasehat yang baik untuk anak-anak tetang bagaimana berperilaku dengan baik, melakukan perintah-perintah Allah dan menjauhi larangan-larangan Allah. Dalam ceramah beliau selalu memberikan contoh-contoh real dikehidupan anak-anak sehingga mudah dipahami dan diterima (observasi 14/7/2019)

f. Atsar (efek)

Efek yang dirasakan oleh anak-anak memang tidak begitu nyata terlihat tapi begitu nyata saat dirasakan olah para orangtua wali mereka. Karena saat para ibu-ibu ditanya mereka rata-rata memberikan jawaban bahwa ada perubahan yang dirasakan baik dari perilaku dan kebiasaan anak-anak. Pengajian Ahad pagi peduli juga sebagai ajang silaturahmi, sebagai tempat mengenal satu sama lain, juga mereka menjadi lebih tahu tentang ilmu agama dan dapat mempraktekkannya langsung dikehidupan sehari-hari seperti sholat, membaca al-Qu’an, puasa, dan lain-lain (Wawacara.Septi, 24/11/2019)

Pengajian Ahad pagi peduli anak yatim adalah pengajian untuk anak-anak yatim yang ada di kelurahan Purwoyoso. Pengajian ini

sebagai wadah pembinaan anak-anak yatim non panti di kelurahan Purwoyoso untuk mendorong anak-anak yatim berperilaku baik, mempunyai pengetahuan agama, dan menjadikan mereka sejajar dengan anak-anak yang lain pada umumnya. Pengajian dilaksanakan setiap hari minggu pukul 06.30-08.00 WIB di masjid Al-Fattah Purwoyoso Semarang. Jumlah anak-anak yatim yang ada di kelurahan Purwoyoso ada 72 anak, dengan rata-rata kehadiran kurang lebih 50 anak yang mengikuti pengajian Ahad pagi peduli anak yatim. Oleh karena itu, dibutuhkan manajemen dalam pengajian Ahad pagi peduli anak yatim agar semua berjalan dengan efektif dan efisien.

Bagi proses dakwah, penggerakkan itu mempunyai arti dan peranan yang sangat penting. Sebab di antara fungsi manajemen lainnya maka penggerakkan merupakan fungsi yang secara langsung berhubungan dengan manusia (pelaksana).

Penggerakan yang ada didalam pengajian Ahad pagi peduli anak yatim dilakukan oleh ketua yaitu bapak Ngasikin. Penggerakan yang dilaksanakan dalam pengajian Ahad pagi peduli anak yatim sebagai berikut :

a. Pemberian Motivasi

Berdasarkan wawancara langsung dengan ketua yaitu bapak Ngasikin terkait pemberian motivasi, beliau mengatakan:

“Untuk memotivasi anggota pengurus pengajian, saya menekankan kepada mereka bahwa pekerjaan yang dilakukan saat ini adalah perintah Allah SWT maka jangan khawatir nanti akan digaji langsung oleh Allah SWT. Sedangkan untuk memotivasi anak-anak yatim agar semangat dalam mengkuti pengajian saya memberikan uang santunan bagi semua yang datang ke pengajian dan uang tambahan bagi anak-anak yang datang tepat waktu serta doorprize untuk yang beruntung hari itu” (Wawancara dengan bapak Ngasikin 12 November 2019).

Hal tersebut juga diungkapkan oleh bapak Daim selaku wakil ketua yayasan, beliau mengatakan :

“bapak Ngasikin selalu bilang pada saya dan pengurus lainnya bahwa ini adalah tugas dari Allah jadi tenang semua akan diberi

jalan oleh Allah, sehingga semua bekerja dengan sunguh-sungguh” (Wawancara dengan bapak Daim 12 November 2019).

Dari hasil wawancara maka dapat diketuhui bahwa pemberian dalam pengajian Ahad pagi peduli anak yatim yaitu dengan memberikan nasehat dan menekankan kepada pengurus bahwa lelah mereka akan digaji langsung oleh Allah sehingga meraka berkerja dengan ikhlas dan sungguh-sungguh. Sedangkan untuk memotivasi anak-anak yatim yaitu dengan adanya pemberian santunan dan bonus sehingga mereka semangat mengikuti pengajian Ahadpagi peduli anak yatim.

b. Melakukan Bimbingan

Bimbingan disini adalah ditujukan untuk memberikan arahan kepada jamaah yatiu anak-anak untuk tujuan awal mereka mengikuti pengajian ini. Berdasarkan wawancara dengan ketua yaitu bapak Ngasikin terkait bimbingan dalam pengajian Ahad pagi peduli anak yatim, beliau mengatakan:

“saya dan pengurus pengajian disini selalu berusaha membimbing anak- anak agar menjadi anak yang sholeh dan berpendidikan dan berperilaku baik dimanapun mereka berada. Dalam membimbing anak-anak biasanya saya mempraktekan langsung misalnya untuk menyium tangan ketika datang ke pengajian sehingga anak-anak akan terbiasa mencium tangan dengan orang tua mereka sebelum berangkat dan ketika pulang pengajian”.(Wawancara dengan bapak Ngasikin 12 November 2019).

Hal tersebut juga disampaikan oleh jamaah pengajian , berdasarkan wawancara dengan salah satu jamaah yaitu Leno dan Syifa mengatakan :

“kami disini dibimbing untuk belajar mengaji, berdoa, menghormati orang tua dan diberi nasehat, setiap pagi sebelum masuk masjid kami selalu mencium tangan bapak pengasuh“ (Wawancara dengan Leno dan Syifa tangal 24 November 2019).

Sedangkan bimbingan untuk pengurus yayasan sekaligus pengurus pengajian adalah dibimbing dalam melaksanakan tugasnya, misalnya dalam pembuatan bulletin bulanan, ketua membimbing sekertaris dan bendahara dalam membuat bulletin

bulanan. Hal tersebut disampaikan oleh sekertaris dan bendahara yaitu bapak Halim dan bapak H. Hadi mengatakan :

“dalam pembuatan bulletin kita bertiga biasanya berkumpul dikantor untuk membahas hal-hal yang akan dicantumkan dalam bulletin bulanan, ” (Wawancara, bapak Halim dan bapak H. Hadi, 25 November 2019).

Bimbingan yang dilakukan dalam pengajian Ahad pagi peduli anak yatim melalui ceramah dan mempraktekan langsung sehingga anak-anak terbiasa mempunyai perilaku baik dimanapun mereka berada.

c. Menjalin Hubungan

Dengan Adanya penjalinan hubungan serta suasana yang menyenangkan antara ketua, wakil ketua, sekertaris, bendahara, dan jamaah, maka akan timbul kerjasama yang baik dalam melaksanakan tugasnya. Bukan hanya penjalinan hubungan dengan para anggota pengajian saja, tetapi juga kepada non anggota, dalam hal ini pengajian Ahad pagi peduli anak yatim menjalin kerjasama dengan berbagai organisasi seperti dengan paguyuban takmir masjid dan mushola se-kelurahan Purwoyoso, percetakan Gustaf dan lain-lain. Hal ini bertujuan untuk membantu kelancaran terlaksananya pengajian.

d. Penyelenggaraan Komunikasi

Komunikasi yang ada di pengajian Ahad pagi peduli anak yatim meliputi komunikasi antar sesama para pengurus, serta pengurus terhadap anak-anak yatim. Ini terbukti dari adanya grup whatsapp pengurus panti asuhan yang digunakan untuk saling berkoordinasi secara intens. Selain itu juga apabila dirasa perlu dibahas secara langsung maka diadakan rapat.

Sedangkan komunikasi yang dilakukan dengan anak-anak yaitu ketua dan pengurus yang lainnya mencoba menghafal nama setiap anak-anak yang mengikuti pengajian serta memperhatikan anak-anak misal seperti ada yang datang terlambat, Da’i yang pada

hari itu mengisi langsung menanyakan saat pengajian selesai dengan hal tersebut membuat anak-anak merasa diperdulikan.

Dokumen terkait