Contoh 5&6: Pembelian atau Penerbitan Opsi Jual Saham
A. Penyelesaian Neto dengan Kas
1 Februari 2002
• Harga per lembar saham ketika kontrak ditandatangani pada 1 Februari 2002 adalah Rp100 • Nilai wajar awal kontrak berjangka pada 1 Februari 2002 adalah 5.000
• Pada tanggal tersebut opsi tidak memiliki nilai intrinsik, hanya nilai waktu karena
exercisenya lebih rendah dari harga pasar.
• Tidak ekonomis jika entitas menggunakan opsinya, posisi opsi tersebut tidak mengutungkan.
Pembelian Penjualan
Dr Aset Opsi Jual
31 Desember 2003
• Pada 31 Desember 2002, harga pasar per lembar saham turun menjadi Rp95. Nilai wajar opsi beli turun menjadi Rp4.000, dimana nilai intrinsiknya menjadi Rp3.000 ([Rp98-Rp95] x 1000) dan Rp1.000 merupakan nilai waktu yang tersisa. Untuk mencatat penurunan dalam nilai wajar opsi beli..
A. Kas untuk Kas (Penyelesaian Neto dengan Kas)
Pembelian Penjualan
Dr Kerugian
31 Januari 2003
• Pada 31 Januari 2003, harga pasar per lembar saham tetap Rp95. Nilai wajar dari opsi beli tersebut turun menjadi Rp3.000, yaitu sebesar nilai intrinsiknya ([Rp98-Rp95] x 1000) karena nilai waktunya telah habis. Untuk mencatat penurunan dalam nilai wajar opsi.
• Pada hari yang sama, Entitas A menggunakan opsi belinya dan kontrak tersebut
diselesaikan secara tunai. Entitas B berkewajiban menyerahkan Rp98.000 kepada Entitas A, dan Entitas A berkewajiban menyerahkan Rp95.000 (Rp95 x 1000) kepada Entitas B, sehingga Entitas B harus membayar selisih sebesar Rp3.000 pada Entitas A.
A. Kas untuk Kas (Penyelesaian Neto dengan Kas)
Pembelian Penjualan
Dr Kerugian
Cr Aset opsi jual Rp 1.000Rp 1.000 Dr Liabilitas opsi jual Cr Keuntungan Rp 1.000Rp 1.000 Dr Kas
Asumsi yang digunakan sama dengan asumsi pada butir (a), dengan pengecualian bahwa penyelesaian akan dilakukan dengan saham. Entitas A membukukan jurnal yang sama seperti jurnal pada butir (a), kecuali:
31 Januari 2003
Entitas A menggunakan opsi belinya dan kontrak tersebut diselesaikan dengan saham. Akibatnya, Entitas A berkewajiban menyerahkan saham Entitas A senilai Rp98.000 kepada Entitas A, dan Entitas A berkewajiban menyerahkan saham miliknya senilai Rp95.000 (Rp95 x 1.000) pada Entitas B, sehingga akhirnya Entitas B harus menyerahkan saham Entitas A senilai Rp2.000 atau sama dengan 31.6 (Rp3.000/Rp95) lembar saham pada Entitas A.
B. Saham untuk Saham (Penyelesaian Neto dengan Saham)
Pembelian Penjualan
Dr Ekuitas
• Asumsi yang digunakan sama dengan asumsi pada butir (a), dengan pengecualian
bahwa penyelesaian akan dilakukan melalui penerimaan kas yang nilainya telah ditetapkan atas penyerahan saham Entitas A yang jumlahnya telah ditetapkan, jika
Entitas A menggunakan opsinya. Seperti pada butir (a) dan (b) di atas, harga exercise per lembar ditetapkan sebesar Rp98.
• Entitas B berkewajiban menyerahkan kas sejumlah Rp98.000 (Rp98 x 1000) pada Entitas A sebagai pengganti 1.000 lembar saham Entitas A yang diterimanya, jika Entitas A
menggunakan opsinya.
• Entitas A berkewajiban membayar Rp98.000 secara tunai sebagai pengganti 1.000 lembar saham beredar Entitas A yang diterimanya jika Entitas B menggunakan opsinya.Dicatat Untuk nilai kini kewajiban penyerahan Rp98.000 dalam satu tahun, yakniRp95.000, sebagai liabilitas.
C. Kas untuk Saham (Penyelesaian Fisik Bruto)
Pembelian Penjualan
Dr Ekuitas
Cr Kas Rp 5.000Rp 5.000 Dr Kas Cr Ekuitas Rp 5.000Rp 5.000 Dr Ekuitas
31 Desember 2002
Tidak ada jurnal yang harus dibukukan pada 31 Desember 2002 karena serah terima kas tidak terjadi dan karena kontrak memberi hak untuk menerima saham milik Entitas A dalam jumlah yang telah ditetapkan dengan menyerahkan kas yang nilainya telah ditetapkan, maka kontrak tersebut memenuhi definisi instrumen ekuitas.
Entitas A mengakui beban bunga yang dihitung menggunakan metode bunga efektif pada liabilitas sebesar nilai penebusan saham.
C. Kas untuk Saham (Penyelesaian Fisik Bruto)
Pembelian Penjualan
Tidak ada jurnal Dr Beban bunga
31 Januari 2003
Mengakui beban bunga yang dihitung menggunakan metode bunga efektif pada liabilitas sebesar nilai penebusan saham.
Entitas A menggunakan opsi jualnya dan kontrak tersebut diselesaikan secara bruto. Entitas B berkewajiban menyerahkan Rp98.000 secara tunai untuk 1.000 lembar saham Entitas A yang diterimanya.
Pada hari yang sama, Entitas B menggunakan opsi jualnya, dan kontrak tersebut
diselesaikan secara bruto. Entitas A berkewajiban menyerahkan Rp98.000 secara tunai kepada Entitas B sebagai pengganti
Pembelian Penjualan
Dr Beban bunga
Cr Ekuitas Rp 250 Rp 250
Dr Kas
Cr Ekuitas Rp 98.000Rp 98.000 Dr. Liabilitas Cr Kas Rp 98.000Rp 98.000
Adanya pilihan penyelesaian (seperti neto secara tunai, neto dengan saham, atau dengan mempertukarkan kas dan saham) menjadikan opsi jual sebagai liabilitas keuangan.
Jika alternatif yang digunakan adalah mempertukarkan kas dengan saham (butir (c) di atas), Entitas A membukukan liabilitasya untuk menyerahkan kas
sebagaimana ilustrasi pada butir (c) di atas. Jika tidak, Entitas A akan membukukan opsi jual tersebut sebagai liabilitas derivatif.
Adanya pilihan penyelesaian (seperti neto secara tunai, neto dengan saham, atau dengan mempertukarkan kas dan saham) menjadikan opsi jual sebagai liabilitas keuangan.
Jika alternatif yang digunakan adalah mempertukarkan kas dengan saham (butir (c) di atas), Entitas A membukukan liabilitasya untuk menyerahkan kas
sebagaimana ilustrasi pada butir (c) di atas. Jika tidak, Entitas A akan membukukan opsi jual tersebut sebagai liabilitas derivatif.
D. Pilihan Penyelesaian
• Adanya pilihan penyelesaian (seperti neto secara tunai, neto dengan saham, atau dengan mempertukarkan kas dan saham) menjadikan opsi jual tersebut sebagai aset keuangan.
• Opsi tersebut tidak memenuhi kriteria instrumen ekuitas karena tidak dapat
diselesaikan selain dengan cara Entitas A menerbitkan saham dalam jumlah yang telah ditetapkan sebagai pengganti kas atau aset keuangan lainnya yang
diterimanya.
• Entitas A mengakui aset derivatifnya sesuai dengan ilustrasi pada butir (a) dan (b) di atas. Jurnal yang dibukukan pada saat penyelesaian tergantung pada bagaimana penyelesaian tersebut dilakukan.
• Adanya pilihan penyelesaian (seperti neto secara tunai, neto dengan saham,
atau dengan mempertukarkan kas dan saham) menjadikan opsi jual tersebut sebagai aset keuangan.
• Opsi tersebut tidak memenuhi kriteria instrumen ekuitas karena tidak dapat
diselesaikan selain dengan cara Entitas A menerbitkan saham dalam jumlah yang telah ditetapkan sebagai pengganti kas atau aset keuangan lainnya yang
diterimanya.
• Entitas A mengakui aset derivatifnya sesuai dengan ilustrasi pada butir (a) dan (b) di atas. Jurnal yang dibukukan pada saat penyelesaian tergantung pada bagaimana penyelesaian tersebut dilakukan.