• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

7. Penyempurnaan Produk Hasil Uji Coba Lapangan Utama

Berdasarkan uji coba lapangan utama, peneliti melakukan pengamatan pada produk yang perlu di perbaiki atau direvisi lagi. Hasil revisi ini kemudian diuji cobakan lagi pada tahap uji coba lapangan operasional.

50 8. Uji coba lapangan operasional

Uji coba lapangan operasional dilakukan kepada 20 siswa kelas IV SD dengan membentuk 5 kelompok untuk melakukan permainan pada media kartu kuartet pembelajaran budaya Indonesia. Peneliti membentuk 5 kelompok karena uji coba lapangan opreasional dilakukan terhadap kelompok besar yang melibatkan subjek coba bersifat masal. Pada tahap ini sama dengan uji coba lapangan awal dan uji coba lapangan utama untuk mendapatkan masukan tahap penyempurnaan akhir.

9. Revisi Produk Akhir

Berdasarkan hasil uji coba lapangan awal, uji coba lapangan utama dan uji coba lapangan operasional maka akan dapat diketahui tingkat kelayaan produk melalui data yang diperoleh. Pada tahap akhir, sudah tidak ada revisi lagi maka produk akhir yang dihasilkan berupa media kartu kuartet pembelajaran budaya Indonesia untuk mata pelajaran IPS kelas IV sekolah dasar di SDN Jolosutro Bantul telah teruji validasinya dan layak digunakan.

C. Validasi dan Subyek Uji Coba

Validasi dan uji coba produk merupakan bagian yang sangat penting dalam penelitian pengembangan. Validasi ahli dilakukan oleh ahli yang berkompeten dibidangnya untuk mendapatkan jaminan bahwa media awal layak untuk diujicobakan kepada siswa. Selain itu untuk mengantisipasi kesalahan dan kekurangan materi. Uji coba dilakukan guna memperoleh informasi mengenai kelayakan media yang dikembangkan untuk pembelajaran.

51

Data hasil validasi dan uji coba digunakan peneliti sebagai dasar untuk memperbaiki produk sehingga layak digunakan dalam pembelajaran. Selain itu, kegiatan validasi dan uji coba dilakukan agar produk yang dikembangkan benar-benar teruji secara empiris dan dapat dipertanggungjawabkan.

1. Validasi

a. Validasi Ahli Materi

Validasi materi dosen PGSD yaitu Sekar Purbarini Kawuryan, S.IP., M.Pd. Ahli materi akan menilai media kartu kuartet pembelajaran budaya indonesia pada aspek materi yang meliputi kompetensi, kejelasan materi, cakupan materi, dan penggunaan media.

b. Validasi Ahli Media

Validasi media dilakukan oleh dosen Teknologi Pendidikan yaitu Sungkono, M.Pd. Ahli materi akan menilai media kartu kuartet pembelajaran budaya indonesia pada aspek media yang meliputi teks, gambar, warna, bentuk, tekstur, dan penggunaan media.

2. Subyek Uji Coba

Kegiatan uji coba dilakukan untuk mengetahui komentar dan saran dari pengguna produk. Melalui uji coba produk akan diketahui kelemahan dan kekurangan produk yang ada. Data uji coba kemudian dijadikan bahan perbaikan dan penyempurnaan produk sehingga dihasilkan media yang layak untuk pembelajaran. Subyek uji coba keseluruhan berjumlah 32 siswa yang dibagi dalam tiga tahapan uji coba, yaitu uji coba lapangan awal, uji coba lapangan utama, dan uji coba lapangan operasional.

52 a. Uji Coba Lapangan Awal

Subyek uji coba lapangan awal dalam penelitian ini adalah sebanyak 4 siswa kelas IV SDN Jolosutro, Bantul.

b. Uji Coba Lapangan Utama

Uji coba kelompok kecil dilakukan dengan melibatkan 8 siswa kelas IV SDN Jolosutro, Bantul.

c. Uji Coba Lapangan Operasional

Uji coba lapangan operasional dilakukan dengan melibatkan siswa kelas IV SDN Jolosutro, Bantul sebanyak 20 siswa. Uji coba ini dilakukan dengan produk media yang telah direvisi pada uji coba kelompok kecil.

D. Metode Pengumpulan Data

Dalam pengumpulan data selama proses pembelajaran, media kartu kuartet pembelajaran menggunakan metode wawancara, observasi dan angket.

1. Observasi

Observasi diartikan sebagai pengamatan dan pencatatan secara sistemtik terhadap gejala yang tampak pada objek penelitian (S. Margono, 2005: 158). Observasi dilakukan pada saat melakukan pengumpulan data awal. Pada observasi pengumpulan data awal, peneliti tidak terlibat langsung dalam pembelajaran. Peneliti hanya sebagai pengamat secara langsung tanpa terlibat proses pembelajaran. Hal ini dilakukan agar tidak mengganggu proses pembelajaran yang sedang berlangsung. Sedangkan observasi pada saat uji coba lapangan awal, uji coba lapangan, dan uji coba pelaksanaan lapangan,

53

digunakan untuk mengetahui tingkat kelayakan media saat digunakan oleh anak-anak.

2. Wawancara

Menurut Suharsimi (2002: 132) wawancara merupakan wawancara atau sering juga disebut interview merupakan sebuah dialog yang dilakukan oleh pewawancara untuk memperoleh informasi dari terwawancara. Wawancara dilakukan secara lisan dalam pertemuan tatap muka secara individual. Pada penelitian pengembangan media kartu kuartet pembelajaran ini, wawancara dilakukan pada saat pengumpulan data awal. Wawancara ini mengumpulkan informasi yang berkaitan dengan pembelajaran yang ada di SDN Jolosutro, Bantul.

3. Angket

Angket merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya (Sugiyono, 2011: 142). Menurut Suharsimi (2002: 129) terdapat empat bentuk angket, yaitu angket pilihan ganda, angket isian, check list, dan rating-scale. Pada penelitian ini terdapat dua bentuk angket yang digunakan yaitu angket ahli materi dan ahli media, serta angket siswa. Angket ahli materi dan ahli media berupa angket check list dimana responden tinggal membubuhkan tanda check (v) di tempat yang sudah disediakan. Sedangkan angket siswa menggunakan bentuk pilihan ganda.

54 4. Dokumentasi

Metode dokumentasi digunakan untuk melengkapi informasi-informasi yang dibutuhkan. Dokumentasi diperoleh dari foto-foto selama proses pengembangan dan dokumen berupa silabus.

E. Instrumen Pengumpulan Data

Instrumen yang digunakan untuk mengumpulkan data adalah angket. Angket digunakan untuk mengukur kualitas media yang dikembangkan. Instrument angket pada penelitian pengembangan ini digunakan untuk memperoleh data dari ahli materi, ahli media, dan siswa sebagai bahan mengevaluasi media pembelajaran yang dikembangkan.

Instrumen kelayakan media kartu kuartet pembelajaran budaya Indonesia untuk ahli materi dan ahli media menggunakan skala Likert dengan 4 alternatif jawaban (Sugiyono, 2015: 166): sangat baik, baik, kurang baik, dan sangat kurang baik. Agar diperoleh data kuantitatif, maka setiap alternatif jawaban diberi skor yakni: Sangat baik = 4, baik = 3, kurang baik = 2, dan sangat kurang baik = 1. Sedangkan instrumen untuk siswa menggunakan skala Guttman. Skala ini akan

didapatkan jawaban yang tegas seperti “ya-tidak” (Sugiyono, 2015: 169).

1. Angket untuk ahli materi

Angket untuk ahli materi meliputi kompetensi, kejelasan materi, cakupan materi, dan penggunaan media. Kisi-kisi instrumen ahli materi dapat dilihat pada tabel 1.

55 Tabel 1. Kisi-kisi Instrumen Ahli Materi

Aspek Indikator Jumlah

Butir Kompetensi

Kesesuaian materi dengan standar kompetensi 1 Kesesuaian materi dengan kompetensi dasar 1 Kesesuaian materi dengan Indikator 1 Kejelasan materi Kejelasan materi 1 Kebenaran materi 1 Cakupan materi

Keruntutan penyajian materi 1

Kejelasan bahasa yang digunakan dalam

penyampaian materi 1

Kemudahan memahami materi 1

Kesesuaian materi dengan media yang digunakan 1

Penggunaan Media

Kualitas umpan balik 1

Kemenarikan penyajian materi dengan media 1 Kesesuaian media dengan kemampuan siswa 1 Kemampuan media dalam mengembangkan

motivasi siswa 1

Kebermaknaan media dalam mendukung

pembelajaran budaya Indonesia 1

Kejelasan buku petunjuk penggunaan 1

Jumlah 15

2. Angket untuk ahli media

Angket untuk ahli media meliputi teks, gambar, warna, bentuk, tekstur, dan penggunaan media. Kisi-kisi instrument ahli media dapat dilihat pada tabel 2.

Tabel 2. Kisi-kisi Instrumen Ahli Media

Aspek Indikator Jumlah

Butir Teks

Ketepatan pemilihan Warna Huruf 1

Ketepatan pemilihan jenis huruf 1

Ketepatan pemilihan ukuran huruf 1

Gambar

Kejelasan gambar 1

Ketepatan ukuran gambar 1

Kejelasan warna gambar 1

Kesesuaian gambar dengan materi 1

Warna

Ketepatan pemilihan warna pada background 1 Keserasian warna tulisan dengan background 1 Keserasian warna garis tepi dengan background 1 Kesesuaian warna dengan karakteristik siswa kelas IV 1 Bentuk Ketepatan ukuran kartu kuartet pembelajaran 1

56

Bentuk fisik kemasan 1

Tekstur

Keamanan bentuk permukaan media kartu kuartet

pembelajaran untuk anak-anak 1

Ketepatan jenis kertas yang digunakan 1

Keawetan bahan yang digunakan 1

Penggunaan Media

Kejelasan buku petunjuk penggunaan kartu kuartet

pembelajaran budaya Indonesia 1

Kesesuaian kartu kuartet pembelajaran dengan

karakteristik siswa 1

Kemudahan penggunaan kartu kuartet pembelajaran

dalam pembelajaran 1

Kepraktisan kartu kuartet pembelajaran 1

Jumlah 20

3. Angket untuk siswa

Angket untuk siswa ini meliputi isi, pembelajaran, dan media. Kisi-kisi instrument ahli media dapat dilihat pada tabel 3.

Tabel 3. Kisi-kisi Instrumen Siswa

Aspek Indikator Jumlah

Butir

Isi Materi Kemudahan materi 1

Pembelajaran

Penyampaian materi menarik 1

Kejelasan penggunaan bahasa 1

Kejelasan materi yang disajikan 1

Motivasi belajar 1

Media

Kemudahan media 1

Bentuk dan ukuran media 1

Ketepatan jenis dan ukuran huruf 1

Kejelasan gambar 1

Komposisi warna 1

Jumlah 10

F. Validasi Instrumen

Sesuai dengan jenis penelitian yang digunakan, maka untuk mengetahui validasi instrumen ahli materi, instrument ahli media dan instrument uji coba lapangan menggunakan expert judgement. Teknik memvalidasi instrumen angket

57

ahli materi, instrument angket ahli media, dan instrumen angket untuk siswa dilakukan dengan cara mengkonsultasikannya pada ahli di bidangnya. Pada penelitian ini instrumen di validasi oleh dosen pembimbing.

G. Teknik Analisis Data

Teknik analisis data pada penelitian pengembangan media kartu kuartet pembelajaran budaya Indonesia ini adalah statistik deskriptif. Statistik deskriptif adalah statistik yang berfungsi untuk mendeskripsikan atau memberi gambaran terhadap objek yang diteliti melalui data sampel atau populasi sebagaimana adanya, tanpa melakukan analisis atau memuat kesimpulan yang berlaku untuk umum (Sugiyono, 2015: 262). Analisis statistik deskriptif diperoleh dari angket ahli materi dan angket ahli media. Hasil analisis data digunakan sebagai dasar untuk merevisi produk media yang dikembangkan.

Untuk menganalisis data tentang kelayakan media kartu kuartet pembelajaran budaya Indonesia menggunakan rumus mean (rata-rata) dengan langkah-langkah sebagai berikut:

1. Mengubah penilaian kualitatif menjadi kuantitatif dengan ketentuan: Tabel 4. Pedoman Pemberian Skor

Keterangan Skor

Sangat Baik 4

Baik 3

Tidak Baik 2

Sangat Tidak baik 1

2. Menghitung nilai rata-rata skor tiap indikator dengan rumus sebagai mana yang dikemukakan oleh Anas Sudjono (2008: 81) :

58

Xi =

∑� Keterangan : Xi : Skor rata-rata ∑x : Jumlah skor n : Jumlah responden 3. Menjumlah rata-rata skor tiap aspek

4. Mengubah skor rata-rata yang diperoleh ke dalam bentuk kualitatif pada tabel 5.

Kelayakan media kartu kuartet pembelajaran budaya Indonesia ditentukan dengan menghitung rata-rata nilai setiap aspek. Nilai rata-rata kemudian dicocokkan dengan tabel kriteria kelayakan media kartu kuartet pembelajaran budaya Indonesia menurut Eko Putro Widyoko (2012: 108) pada tabel 5 berikut:

Tabel 5. Kriteria Kelayakan Media Kartu Kuartet Pembelajaran Budaya Indonesia

Skor Interval Kategori Konversi

4 3,25 ≤ Xi ≤ 4,00 Sangat Baik Layak

3 2,5 ≤ Xi < 3,25 Baik

2 1,75 ≤ Xi < 2,5 Kurang Baik Tidak Layak

1 1 ≤ Xi < 1,75 Sangat Kurang Baik

Produk yang dikembangkan yaitu berupa media kartu kuartet pembelajaran budaya Indonesia dapat dikatakan layak jika analisis data yang dihasilkan memenuhi konversi kategori “layak” atau mendapat skor rentang 2,5 ≤ X < 3,25

atau 3,25 ≤ X ≤ 4,00 dari ahli materi maupun ahli media maka media kartu kuartet

pembelajaran budaya Indonesia dapat digunakan dan layak untuk dilakukan uji coba lapangan. Apabila nilai yang dihasilkan jika dikonversikan mendapat kategori

59

“tidak layak” atau mendapat skor 1,75 ≤ X < 2,5 atau 1 ≤ X < 1,75 dari ahli materi maupun ahli media maka media kartu kuartet pembelajaran budaya Indonesia harus dilakukan revisi.

Sedangkan angket untuk siswa pada penelitian ini dianalisis ke dalam bentuk kualitatif menggunakan skala Guttman, dengan kriteria penilaian pada tabel 6 menurut Eko Putro Widyoko (2012: 109) yaitu:

Tabel 6. Kriteria Penilaian Produk Uji Coba

Skor Interval Kategori Konversi

1 0,5 < X ≤ 1 Ya Layak

0 0 < X ≤ 0,5 Tidak Tidak Layak

Jika analisis data angket dari siswa yang dihasilkan menunjukkan konversi

kategori “layak” atau memperoleh skor dengan rentang nilai 0,5 < X ≤ 1 maka

media kartu kuartet pembelajaran budaya Indonesia dapat digunakan dan layak untuk digunakan. Apabila analisis data angket dari siswa yang dihasilkan menunjukkan konversi kategori “tidak layak” atau memperoleh skor dengan rentang nilai 0 < X ≤ 0,5 maka media kartu kuartet pembelajaran budaya Indonesia belum layak untuk digunakan dan harus dilakukan revisi.

60 BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

Media kartu kuartet pembelajaran budaya Indonesia untuk mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial kelas IV ini dikembangkan berdasarkan model Borg and Gall. Penjelasan hasil penelitian berdasarkan langkah-langkah pengembangan adalah sebagai berikut.

1. Penelitian dan pengumpulan informasi

Kegiatan penelitian dan pengumpulan informasi meliputi observasi dan wawancara. Observasi dilakukan di kelas IV SDN Jolosutro Bantul pada tanggal 15 April 2016. Observasi dilakukan untuk melakukan analisis kebutuhan terhadap pembelajaran IPS di kelas IV. Selain observasi, data juga diperoleh melalui wawancara dengan siswa kelas IV dan wali kelas. Dari hasil observasi dan wawancara diperoleh identifikasi masalah sebagai berikut.

a. Penggunaan metode pembelajaran kurang bervariasi dan lebih banyak menggunakan ceramah.

b. Siswa cenderung pasif dan kurang menyukai mata pelajaran IPS yang dianggap sebagai mata pelajaran yang bersifat abstrak yang sulit untuk dihafalan.

c. Media yang digunakan untuk pokok bahasan keanekaragaman budaya Indonesia masih terbatas hanya berupa gambar.

d. Belum tersedianya media kartu kuartet pembelajaran sebagai pengembangan media pada pokok bahasan keragaman budaya Indonesia mata pelajaran IPS.

Setelah melakukan observasi dan wawancara, langkah selanjutnya ialah studi pustaka guna mencari informasi mengenai media pembelajaran, media kartu

61

kuartet, materi keragaman budaya Indonesia serta karakteristik siswa sekolah dasar untuk dijadikan dasar pengembangan media.

2. Perencanaan Pengembangan

Langkah-langkah dalam perencanaan pengembangan ialah menentukan tujuan yang akan dicapai siswa melalui penggunaan media, melakukan tinjauan materi keragaman budaya Indonesia, menentukan peralatan dan membuat rancangan desain kartu kuartet pembelajaran budaya Indonesia. Adapun rincian untuk masing-masing langkah adalah sebagai berikut.

a. Tujuan pembelajaran yang dirumuskan dalam penggunaan media kartu kuartet pembelajaran budaya Indonesia adalah untuk mempermudah pemahaman siswa dalam memahami materi keragaman budaya Indonesia, menambah daya tarik dalam mempelajari materi keragaman budaya Indonesia, dan menyajikan materi keragaman budaya Indonesia melalui permainan yang disukai oleh siswa. Agar materi tidak meluas maka dibatasi dengan menentukan kompetensinya. Kurikulum yang digunakan dalam penelitian ini adalah kurikulum KTSP 2006. Adapun tujuan pembelajaran dan standar kompetensi meliputi :

1) Standar Kompetensi

Memahami sejarah, kenampakan alam dan keragaman suku bangsa dilingkungan kabupaten/kota dan provinsi.

2) Kompetensi Dasar

Menghargai keragaman suku bangsa dan budaya setempat (kabupaten/kota, provinsi).

62 3) Indikator

a) Menyebutkan contoh keragaman budaya yang ada di 20 provinsi di Indonesia.

b) Menghargai dan menghormati keragaman budaya Indonesia. c) Melestarikan keragaman budaya Indonesia.

b. Tinjauan materi dilakukan untuk menentukan materi yang akan dijadikan bahan dalam pembuatan media dan menyiapkan gambar-gambar pendukung yang akan dimasukkan dalam media kartu kuartet pembelajaran budaya Indonesia seperti gambar rumah adat, gambar pakaian adat, gambar alat musik tradisional, gambar senjata tradisional, dan nama dari gambar-gambar tersebut.

c. Peralatan yang digunakan dalam pembuatan media kartu kuartet pembelajaran budaya Indonesia ialah komputer dengan software corel draw X6. Corel draw X6 digunakan untuk mendesain kartu kuartet pembelajaran budaya Indonesia mulai dari memotong gambar-gambar, membuat tulisan, dan menggabungkan komponen seperti gambar, garis, bentuk, tulisan, warna serta desain vector menjadi satu kesatuan yang utuh.

d. Rancangan media kartu kuartet pembelajaran budaya Indonesia yang dikembangkan ini berisi gambar rumah adat, gambar pakaian adat, gambar alat musik tradisional, gambar senjata tradisional. Kartu kuartet ini terdiri dari 3 bagian, yaitu bagian judul kartu yang terletak paling atas yaitu nama provinsi di Indonesia, isi yang berupa gambar sebagai ilustrasi dan pada bagian bawah gambar terdapat tulisan yang ditebalkan sebagai keterangan gambar.

63 3. Pengembangan Produk Awal

a. Desain Awal produk

Produk media kartu kuartet pembelajaran budaya Indonesia yang dikembangkan merupakan media cetak dua dimensi. Media kartu kuartet pembelajaran budaya Indonesia memiliki bentuk persegi panjang dengan ukuran 6 x 9 cm dengan asusmsi mudah dipegang oleh siswa kelas IV Sekolah Dasar. Desain media kartu kuartet pembelajaran budaya Indonesia ini dibuat menggunakan software corel draw X6. Huruf yang digunakan ialah Arial Rounded MT Bold dan Andalus dengan ukuran 12 sampai 80.

Kartu kuartet pembelajaran budaya Indonesia menggunakan warna-warna yang melambangkan Indonesia seperti warna merah dan putih yang berarti bendera Indonesia dan warna biru yang berarti laut Indonesia. Media kartu kuartet pembelajaran budaya Indonesia juga dilengkapi dengan wadah/tempat kartu yang tebal dan kuat serta panduan penggunaan untuk menuntun siswa bermain secara mandiri.

Adapun tampilan visual dari media kartu kuartet pembelajaran budaya Indonesia yang dikembangkan sebelum divalidasi oleh ahli dan revisi adalah sebagai berikut.

64 1) Wadah atau Tempat Kartu

Gambar 3. Tampilan Tempat Kartu Media Kartu Kuartet Pembelajaran Budaya Indonesia

Desain tempat kartu media kartu kuartet pembelajaran budaya Indonesia menggunakan background yang didominasi warna merah dan putih yang melambangkan bendera Indonesia dan juga terdapat warna biru sebagai lambang dari warna laut Indonesia. Pada bagian depan tempat kartu terdapat contoh gambar kartu kuartet pembelajaran budaya Indonesia yang dikelilingi bintang yang melambangkan keceriaan karena kartu kuartet pembelajaran budaya Indonesia merupakan kartu permainan. Selain itu terdapat gambar gunungan yang melambangkan unsur budaya. Pada bagian belakang tempat kartu terdapat gambar sekumpulan orang yang diibaratkan sedang bermain.

65 2) Tampilan Kartu

Gambar 4. Tampilan Media kartu Kuartet Pembelajaran Budaya Indonesia Tampak Depan dan Belakang

Tampilan bagian depan kartu kuartet pembelajaran budaya Indonesia terdiri dari bagian judul yaitu nama povinsi, isi berupa gambar yang menunjukkan budaya sesuai dengan provinsinya dan keterangan nama. Setiap kartu memiliki gambar budaya yang berbeda, yaitu gambar rumah adat, pakaian adat, alat musik tradisional dan senjata tradisional. Teks dengan format bold dan berwarna merah merupakan keterangan nama gambar. Pada bagian belakang kartu terdapat gambar garuda yang merupakan lambang negara Indonesia. Warna yang digunakan pada kartu didominasi dengan warna merah putih dan biru.

66 3) Panduan penggunaan

Gambar 5. Tampilan Panduan Penggunaan Sampul Depan dan Belakang Tampilan buku panduan didominasi dengan warna merah, putih dan biru. Pada tampilan buku panduan terdapat gambar gunungan di tengah yang melambangkan unsur budaya. Selain itu terdapat gambar bagian kartu kuartet pembelajaran budaya Indonesia untuk menunjukkan bahwa buku tersebut adalah panduan penggunaan kartu kuartet pembelajaran budaya Indonesia.

67

Bagian dalam buku panduan didominasi warna kuning. Isi panduan penggunaan terdiri dari kompetensi, sasaran penggunaan dan cara penggunaan kartu kuartet.

b. Validasi Ahli Materi dan Ahli Media

Media yang sudah selesai dibuat kemudian divalidasi untuk mendapatkan data mengenai tanggapan dari ahli materi maupun ahli media tentang produk media kartu kuartet pembelajaran budaya Indonesia untuk mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial kelas IV Sekolah Dasar. Validasi dilakukan agar mendapatkan kelayakan awal media untuk digunakan dalam kegiatan uji coba. Selain melakukan penilaian media, ahli materi dan ahli media juga memberikan masukan dan saran guna perbaikan media kartu kuartet pembelajaran budaya Indonesia. Hasil penilaian serta saran ahli digunakan sebagai dasar dalam merevisi produk awal sebelum diujicobakan di lapangan.

Ahli materi memberikan evaluasi yang berakaitan dengan subtansi materi diantaranya pada aspek kompetensi, kejelasan materi, cakupan materi, dan penggunaan media. Sementara itu, ahli media memberikan evaluasi yang berkaitan dengan aspek yang terdapat pada media, seperti aspek teks, gambar, warna, bentuk, tekstur dan penggunaan media.

Deskripsi masing-masing data tersebut dijelaskan dalam uraian sebagai berikut.

1) Deskripsi Data Validasi Ahli Materi

Ahli materi yang menjadi validator dalam produk pengembangan media kartu kuartet pembelajaran budaya Indonesia ini ialah Ibu Sekar Purbarini Kawuryan, S.IP., M.Pd. yang merupakan dosen dari program

68

studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Yogyakarta. Adapun hasil validasi ahli materi sebagai berikut.

a) Validasi Pertama

Validasi materi yang pertama dilaksanakan pada tanggal 15 Agustus 2016, dengan hasil penilaian sebagai berikut.

Tabel 7. Hasil Validasi Ahli Materi Tahap I

No. Aspek Butir Nilai Rata-rata Kategori 1. Kompetensi 3 9 3 Sangat baik

2. Kejelasan Materi 2 7 3,5 Sangat

baik

3. Cakupan Materi 4 14 3,5 Sangat

baik 4. Penggunaan Media 6 22 3,6 Sangat baik Jumlah 15 52 13,6 Sangat baik Rata-rata keseluruhan 3,4

Dari hasil data pada tabel di atas, maka hasil validasi tahap pertama termasuk dalam kategori “sangat baik” dengan rata-rata penilaian terhadap media yaitu 3,4. Meskipun mendapat kategori sangat baik, namun ahli materi memberikan masukan dan saran terhadap media. Adapun masukan dan saran yang diberikan oleh ahli materi adalah sebagai berikut.

(1) Mengurangi jumlah provinsi pada media kartu kuartet pembelajaran budaya Indonesia dengan menyesuaikan jumlah provinsi yang dipelajari siswa kelas IV. Jumlah awal kartu kuartet

69

pembelajaran adalah 136 buah yang terdiri dari 34 provinsi. Setelah diberi masukan dan saran kemudian jumlah kartu disesuaikan dengan melihat pada buku pelajaran yang digunakan oleh siswa kelas IV menjadi 80 buah yang terdiri dari 20 provinsi. (2) Menambah jumlah indikator pada panduan penggunaan. Hanya terdapat satu indikator pada buku panduan. Setelah diberi saran kemudian indikator ditambah menjadi 3 indikator.

b) Validasi Kedua

Setelah media selesai direvisi berdasarkan masukan yang diberikan ahli materi kemudian dilakukan validasi tahap kedua. Validasi kedua dilaksanakan pada tanggal 29 Agustus 2016. Hasil validasi tahap kedua ini mendapat penilaian sebagai berikut

Tabel 8. Hasil Validasi Ahli Materi Tahap II

No. Aspek Butir Nilai Rata-rata Kategori 1. Kompetensi 3 10 3,3 Sangat baik

2. Kejelasan Materi 2 8 4 Sangat

baik

Dokumen terkait