• Tidak ada hasil yang ditemukan

A Definisi

Pembersihan lahan adalah membersihkan lahan dari limbah panen sebelumnya, gulma dan sisa-sisa tanaman lain.

B. Tujuan

Memudahkan pengolahan tanah sehingga diperoleh lahan yang siap diolah dan terbebas dari gulma atau sisa-sisa tanaman

C. Standar Tentang Pembersihan Lahan

1. Lahan calon lokasi penanaman dibersihkan dari gulma, semak atau sisa-sisa tanaman sebelumnya yang dapat mengganggu pertumbuhan cabai merah sehingga lahan siap diolah

2. Sisa – sisa tanaman dikumpulkan dan dibersihkan dari lahan

3. Lahan lokasi bukan bekas pertanaman yang sefamili, seperti kentang, tomat, terung ataupun tembakau untuk menghindari resiko serangan penyakit.

D. Alat dan Bahan 1. Parang/sabit 2. Cangkul 3. Gatul

4. Alat tulis dan blangko isian Standard

Revisi tgl Disahkan

………..

E. Fungsi Alat dan Bahan

1. Parang/sabit untuk memotong dan membersihkan semak dan sisa tanaman sebelumnya

2. Cangkul untuk membersihkan rumput dan sisa-sisa tanaman yang tertinggal.

3. Gatul untuk membersihkan sisa tanaman dan menggemburkan tanah 4. Alat tulis dan blangko isian untuk mencatat kegiatan.

F. Prosedur Kerja Pembersihan Lahan

1. Membersihkan lahan dari gulma, semak dan sisa tanaman sebelumnya yang dapat mengganggu pengerjaan lahan

2. Sisa-sisa tanaman dikumpulkan dan dibersihkan dari lahan 3. Lakukan pencatatan sebagaimana format yang digunakan G.Validasi Data

1. Kelompok tani Ngudi Makmur, Karangasem, Pulutan, Wonosari, GunungKidul 2. Kelompok tani Bangkit Makmur, Pengkol 2, Jatiayu, Karangmojo,

GunungKidul

3. Kelompok Tani Sapen Kulon, Singkar I, Wareng, Wonosari, GunungKidul 4. Kelompok Tani Amrih Raharjo, Pulutan, Pulutan, Wonosari, GunungKidul 5. Kelompok Tani Gamasari, Bogor 1, Playen, Playen, Gunung Kidul

6. Kelompok Tani Sidomaju Toboyo Barat, Plembutan, Playen, Gunung Kidul

H. Referensi

Buku SOP Cabai Merah (Capsicum annumm L) kabupaten Sleman Provinsi DI Yogyakarta 2007, Buku SOP Cabai Merah (Capsicum annumm L) kabupaten Kulon Progo Provinsi DI Yogyakarta 2009

Sub Kegiatan : Pengolahan Tanah

A. Definisi

Pengolahan tanah adalah melakukan serangkaian kegiatan dalam upaya penggemburan tanah dengan cara membajak atau mencangkul

B. Tujuan

Diperoleh lahan pertanaman yang sesuai untuk pertumbuhan tanaman.

C. Standar Tentang Pengolahan Tanah

1. Lahan calon bedengan diolah dengan cara dibajak atau dicangkul atau menggunakan traktor sedalam + 30 cm sampai gembur.

2. Pengolahan tanah dilakukan 18 – 21 hari sebelum tanam untuk memperbaiki keadaan tata udara dan aerasi tanah serta menghilangkan gas-gas beracun dan panas hasil dekomposisi sisa-sisa tanaman

D. Alat dan Bahan

1. Traktor/bajak sapi 2. Cangkul

3. Alat tulis dan blangko isian E Fungsi Alat dan Bahan

1. Traktor / bajak sapi untuk mengolah tanah.

2. Cangkul untuk membuat parit

3. Alat tulis dan blangko isian untuk mencatat kegiatan F. Prosedur Kerja Pengolahan Tanah

1. Membersihkan lahan garapan dari gulma dan sisa -sisa tumbuhan 2. Membajak dengan traktor atau mengolah dengan cangkul

G.Validasi Data

1. Kelompok tani Ngudi Makmur, Karangasem, Pulutan, Wonosari, GunungKidul 2. Kelompok tani Bangkit Makmur, Pengkol 2, Jatiayu, Karangmojo,

GunungKidul

3. Kelompok Tani Sapen Kulon, Singkar I, Wareng, Wonosari, GunungKidul

5. Kelompok Tani Gamasari, Bogor 1, Playen, Playen, Gunung Kidul

6. Kelompok Tani Sidomaju Toboyo Barat, Plembutan, Playen, Gunung Kidul

H. Referensi

Buku SOP Cabai Merah (Capsicum annumm L) kabupaten Sleman Provinsi DI Yogyakarta 2007, Buku SOP Cabai Merah (Capsicum annumm L) kabupaten Kulon Progo Provinsi DI Yogyakarta 2009

Sub Kegiatan : Pembuatan Bedengan dengan Sistem (MPHP) dan Pemberian Pupuk Dasar

A. Definisi

Pembuatan bedengan dengan sistem mulsa merupakan suatu cara membuat bedengan tempat pertanaman dengan menutupi permukaan tanahnya dengan lembaran plastik yang disebut mulsa plastik hitam perak (MPHP)

B. Tujuan

Mempertahankan struktur tanah tetap gembur, memelihara kelembaban dan suhu tanah, mengurangi kehilangan unsur hara serta menekan pertumbuhan gulma.

C. Standar Tentang Pembuatan Bedengan dengan Sistem (MPHP) dan Pemberian Pupuk Dasar

1. Mulsa plastik hitam perak yang digunakan, lebarnya 100-125 cm

2. Bagian plastik berwarna perak menghadap ke atas dan yang berwarna hitam menghadap ke tanah/bawah.

3. Bedengan ukuran lebar ± 1 – 1,1 m, panjang menyesuaikan lahan (sebaiknya tidak lebih dari 12 meter) dan tinggi bedengan pada MK : 20 - 30 cm pada MH 40 – 60 cm

4. Pemasangan MPHP dilakukan bersamaan dengan pemupukan dasar

5. Pemasangan MPHP dilakukan minimal oleh 2 orang pada saat terik matahari agar memudahkan plastik mengembang dan mudah ditarik.

6. Jarak tanam pada MH : 65 x 50 cm ; MK : 50 x 50 cm , jarak antar bedeng 50 - 60 cm.

7. Tanah diberi dolomit agar keasaman terjaga (karena tanahnya merupakan tanah liat).

8. Pupuk dasar terdiri dari pupuk organik sebanyak 1 – 1,5 ton/1000 m2. 9. Pupuk an organik terdiri dari NPK:1 batang 30 gram, SP : 1 batang 10 gram.

10. Pemberian pupuk an organik ditebar merata.

11. Bedengan dirapikan dengan bilah bambu, disiram kemudian ditutup dengan mulsa.

12. Setelah 1 minggu di buat lubang tanam sesuai jarak tanam yang diinginkan 13. Lakukan pencatatan sebagaimana format yang digunakan

D. Alat dan Bahan 1. Cangkul 2. Bilah bambu

3. Mulsa plastik hitam perak 4. Alat tulis dan blangko isian

E. Fungsi Alat dan Bahan

1. Cangkul untuk membuat bedengan

2. Bilah bambu untuk meratakan permukaan bedengan 3. Mulsa PHP untuk menutup bedengan

4. Alat tulis dan blangko isian untuk mencatat kegiatan

F. Prosedur Kerja Pembuatan Bedengan dengan Mulsa dan Pemberian Pupuk Dasar 1. Membuat bedengan ukuran lebar ± 1 – 1,1 m dan panjang menyesuaikan

lahan (sebaiknya tidak lebih dari 12 meter).

2. Jarak antar bedengan 50 – 60 cm

3. Tanah diberi dolomit agar keasaman terjaga (karena tanahnya merupakan tanah liat)

4. Memberikan pupuk dasar berupa pupuk organik sebanyak 1 – 1,5 ton/1000 m2

5. Lakukan pencatatan sebagaimana format yang digunakan

G. Validasi Data

1. Kelompok tani Ngudi Makmur, Karangasem, Pulutan, Wonosari, GunungKidul

2. Kelompok tani Bangkit Makmur, Pengkol 2, Jatiayu, Karangmojo, GunungKidul

3. Kelompok Tani Sapen Kulon, Singkar I, Wareng, Wonosari, GunungKidul 4. Kelompok Tani Amrih Raharjo, Pulutan, Pulutan, Wonosari, GunungKidul 5. Kelompok Tani Gamasari, Bogor 1, Playen, Playen, Gunung Kidul

6. Kelompok Tani Sidomaju Toboyo Barat, Plembutan, Playen, Gunung Kidul

H. Referensi

Buku SOP Cabai Merah (Capsicum annumm L) kabupaten Sleman Provinsi DI Yogyakarta 2007, Buku SOP Cabai Merah (Capsicum annumm L) kabupaten Kulon Progo Provinsi DI Yogyakarta 2009

Standard

"Penanaman" Revisi tgl Disahkan

………..

Dokumen terkait