Kehutanan
Meningkatnya kelas kelompok Tani Hutan (KTH) di dalam KPH dan Hutan Rakyat menjadi kelas madya sebanyak 600 KTH
27,5
Terbentuknya 25 unit koperasi KTH di dalam KPH dan hutan rakyat
1,6
PENYULUHAN DAN PENGEMBANGAN SDM KEHUTANAN
KUP di Kabupaten Pringsewu,Lampung, keberadannya menyumbang keberlanjutan ketersediaan air untuk 25 ha usaha padi, dengan menyediakan pilihan ekonomi masyarakat selain menebang hutan. Foto hasil dokumentasi Pusat Penyuluhan Kehutanan
45 | R e n c a n a K e r j a K e m e n t e r i a n K e h u t a n a n 2 0 1 5
Kegiatan Kinerja Rp. Milyar
Terbentuknya kemitraan KTH yang profitable dengan pelaku
usaha kehutanan, 10 unit di dalam KPH dan Hutan Rakyat
0,9 Penyelenggaraan pendidikan dan latihan SDM KPH dan SDM Kehutanan lainnya
Jumlah SDM KPH dan SDM kehutanan lainnya yang lulus diklat berbasis kompetensi minimal 8.540 orang
187,2
Tersedianya SDM Aparatur Kehutanan yang lulus pendidikan S2 dan S3, 35 orang
9,9
Meningkatnya kapasitas pengelolaan di 1 KHDTK sebagai sarana kediklatan
8,5
Penyelenggaraan Pendidikan Menengah Kejuruan Kehutanan
Tersedianya tenaga teknis menengah kehutanan minimal 280 orang
60,4
Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya Lingkup Badan
Penyuluhan dan Pengembangan SDM Kehutanan
Tata kelola pemerintahan yang baik di lingkungan Lingkup Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Kehutanan sesuai kerangka reformasi birokrasi untuk menjamin kinerja yang optimal: SAKIP dengan nilai minimal 70 Poin
46 | R e n c a n a K e r j a K e m e n t e r i a n K e h u t a n a n 2 0 1 5
Persemaian konservasi genetik Diospyros sp, di Balai Penelitian dan Pengembangan Kehutanan Manado, Sulawesi Utara . Foto oleh Sandi Kusuma.
47 | R e n c a n a K e r j a K e m e n t e r i a n K e h u t a n a n 2 0 1 5
Kegiatan Kinerja Rp. Milyar
Penelitian dan pengembangan
teknologi pengolahan hasil hutan untuk peningkatan daya saing produk kayu dan bukan kayu
Iptek dasar dan terapan bidang teknologi pengolahan hasil hutan untuk mendukung inovasi teknologi, diversifikasi produk, peningkatan kualitas, optimasi proses produksi, dan pemanenan hasil hutan di 7 KPHP dan 3 KPHL sebesar 20 %
17,5
Pilot project litbang di KPH Lakitan sebesar 30% 0,7
Penelitian dan pengembangan konservasi dan rehabilitasi SDH (flora, fauna, mikroba dan kawasan)
Iptek dasar dan terapan bidang teknologi konservasi dan rehabilitasi sumberdaya hutan dalam mendukung peningkatan pemanfaatan flora dan fauna langka, mikroba hutan tropis dan pengelolaan kawasan konservasi serta penurunan laju
sedimentasi DAS prioritas di 22 KPHP, 18 KPHL dan 22 KPHK sebesar 20 %
41,5
Pilot project litbang di KPHP Banjar dan KPHP Kuburaya sebesar 20 % 1,0 Penelitian dan pengembangan peningkatan produktivitas hutan (kayu dan non kayu)
Iptek dasar dan terapan bidang peningkatan produksi kayu dan HHBK di 29 KPHP, 3 KPHL dan 2 KPHK sebesar 20%
40,7
Pilot project litbang di KPHP Biak Numfor, KPHP Bualemo, KPHP Jeneberang sebesar 20%
1,8
Peningkatan kapasitas penyusunan kebijakan
Iptek terapan untuk peningkatan kapasitas penyusunan kebijakan dan penanganan perubahan iklim, yang meliputi :
17,5
48 | R e n c a n a K e r j a K e m e n t e r i a n K e h u t a n a n 2 0 1 5
Kegiatan Kinerja Rp. Milyar
kehutanan dan
penanganan perubahan iklim
(1) kontribusi sektor kehutanan dalam penanganan perubahan iklim; (2) kebijakan lanskap dan jasa hutan; (3) politik dan hukum pemanfaatan hutan; (4) kebijakan tata kelola dan ekonomi kehutanan di 3 KPHP, 2 KPHL sebesar 20%
Pilot project litbang di KPH Yogyakarta sebesar 20% 0,8 Dukungan Manajemen
dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya
Lingkup Badan Penelitian dan
Pengembangan Kemenhut
Tata kelola pemerintahan yang baik di lingkungan Lingkup Badan Penelitian dan Pengembangan Kementerian Kehutanan sesuai kerangka reformasi birokrasi untuk menjamin kinerja yang optimal: SAKIP dengan nilai minimal 70 Poin
208,4
Tanaman Jelutung muda, hasil pembiakan Litbang di kebun masyarakat. Foto oleh Suningsih (Gambar kanan). Gambar kiri adalah sepasang Julang Sulawesi, hasil eksplorasi Litbang untuk mengetahui populasi. Foto oleh Supratman Taba.
49 | R e n c a n a K e r j a K e m e n t e r i a n K e h u t a n a n 2 0 1 5
Kegiatan Kinerja Rp. Milyar
Pengawasan yang profesional guna menjamin mutu kinerja Kementerian Kehutanan pada Wilayah Kerja Inspektorat I
Berkurangnya temuan kerugian negara hasil pemeriksaan BPK-RI
pada wilayah kerja Inspektorat I sebesar 10% dari baseline
rata-rata temuan tahun 2007-2012
3,1
Persentase unit kerja yang mendapat nilai akuntabilitas kinerja kategori A pada wilayah kerja Inspektorat I sebesar 20% 1,5 Pengawasan yang profesional guna menjamin mutu kinerja Kementerian Kehutanan pada Wilayah Kerja Inspektorat II
Berkurangnya temuan kerugian negara hasil pemeriksaan BPK-RI
pada wilayah kerja Inspektorat II sebesar 10% dari baseline
rata-rata temuan tahun 2007-2012
3,1
Persentase unit kerja yang mendapat nilai akuntabilitas kinerja kategori A pada wilayah kerja Inspektorat II sebesar 20%
1,5
Pengawasan yang profesional guna menjamin mutu
Berkurangnya temuan kerugian negara hasil pemeriksaan BPK-RI
pada wilayah kerja Inspektorat III sebesar 10% dari baseline
rata-rata temuan tahun 2007-2012
3,9
PENGAWASAN DAN PENINGKATAN AKUNTABILITAS APARATUR
KEMENTERIAN KEHUTANAN
50 | R e n c a n a K e r j a K e m e n t e r i a n K e h u t a n a n 2 0 1 5
Kegiatan Kinerja Rp. Milyar
kinerja Kementerian Kehutanan pada Wilayah Kerja Inspektorat III
Persentase unit kerja yang mendapat nilai akuntabilitas kinerja kategori A pada wilayah kerja Inspektorat III sebesar 20% 1,5 Pengawasan yang profesional guna menjamin mutu kinerja Kementerian Kehutanan pada Wilayah Kerja Inspektorat IV
Berkurangnya temuan kerugian negara hasil pemeriksaan BPK-RI
pada wilayah kerja Inspektorat IV sebesar 10% dari baseline
rata-rata temuan tahun 2007-2012
3,9
Persentase unit kerja yang mendapat nilai akuntabilitas kinerja kategori A pada wilayah kerja Inspektorat IV sebesar 20%
1,5
Pengawasan terhadap kasus pelanggaran yang berindikasi KKN
Terbentuknya satker berpredikat WBK sebanyak 35 satker 2,6
Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya Lingkup Itjen
Kementerian Kehutanan
Tata kelola pemerintahan yang baik di lingkungan Lingkup Itjen Kementerian Kehutanan sesuai kerangka reformasi birokrasi untuk menjamin kinerja yang optimal: SAKIP dengan nilai minimal 70 Poin
51 | R e n c a n a K e r j a K e m e n t e r i a n K e h u t a n a n 2 0 1 5
Kegiatan Kinerja Rp. Milyar
Penyelenggaraan tata hutan dan organisasi Kemenhut
Tersedianya regulasi dengan prioritas mendorong peningkatan produksi dan nilai ekspor hasil hutan (kayu, HHBK, TSL), HKm, HD, HR, HTR, KPS sebanyak 2 regulasi
3,5
Gugatan perkara yang sudah putus terhadap Kemenhut yang dinyatakan menang oleh pengadilan sebesar 80%
2,0
Dukungan terbentuknya kelembagaan 109 KPH 3,7
DUKUNGAN MANAJEMEN DAN PELAKSANAAN TUGAS TEKNIS LAINNYA
KEMENTERIAN KEHUTANAN
Penandatanganan kinerja pembangunan kehutanan tahun 2014 oeh Menteri Kehutanan, Sekretaris Jenderal, Inspektur Jenderal,Direktur Jenderal, Kepala Badan dan Kepala Dinas. Foto oleh Muhammad Desbi Aditya.
52 | R e n c a n a K e r j a K e m e n t e r i a n K e h u t a n a n 2 0 1 5
Kegiatan Kinerja Rp. Milyar
Penyelenggaraan administrasi dan penataan
kepegawaian Kemenhut
Terpenuhinya kebutuhan pegawai di lingkup Kemenhut (pusat dan UPT) serta KPH sekurang-kurangnya 900 orang sesuai dengan hasil analisis jabatan oleh Kemenpan dan RB
5,0
Terpenuhinya standar kompetensi pegawai pada setiap sebanyak 1.500 orang
10,2
Penyelenggaraan administrasi keuangan Kemenhut
Opini laporan keuangan wajar tanpa pengecualian (WTP) 13,8
Peningkatan PNBP sebesar 10% dari PNBP tahun 2013 39,3
Koordinasi perencanaan dan evaluasi Kemenhut
Capaian sasaran strategis Kementerian Kehutanan 95% 225,2
Nilai SAKIP Kementerian Kehutanan sebesar 70 point 2,9
Penyelenggaraan ketatausahaan kerumahtanggan dan pengelolaan perlengkapan Kemenhut
Optimalnya pelayanan kerumahtanggaan di lingkup Sekratriat Jenderal dan Kementerian Kehutanan di dalam mendukung pencapaian SAKIP Kemenhut sebesar 70 point
139,1
Terkelolanya manajemen aset untuk mendukung pencapaian opini WTP di 236 satker 8,4 Penyiaran dan penyebarluasan informasi pembangunan kehutanan
Meningkatnya dukungan pemberitaan pembangunan kehutanan di 10 media massa
10,6
Meningkatnya dukungan pembangunan kehutanan di 5 institusi dan lembaga
7,0
Pengelolaan
keuangan, penyaluran
Terdistribusikannya pendanaan mitra kerja KPH sebesar Rp. 0,4 trilyun
53 | R e n c a n a K e r j a K e m e n t e r i a n K e h u t a n a n 2 0 1 5
Kegiatan Kinerja Rp. Milyar
dan pengembalian dana bergulir pembiayaan pembangunan kehutanan Pembinaan dan koordinasi kerjasama luar negeri
Kerjasama bilateral, regional dan multilateral baru yang mendukung pencapaian sasaran strategis sebanyak 3 kerjasama
11,3
Pengendalian pembangunan
kehutanan regional I
Disahkannya RJP Pengelolaan KPH di regional I sebanyak 29 unit
3,8
Diselesaikannya masalah tenurial di regional I sebanyak 2 kasus 1,0 Pengendalian pembangunan kehutanan regional II
Disahkannya RJP Pengelolaan KPH di regional II sebanyak 10 unit
3,6
Diselesaikannya masalah tenurial di regional II sebanyak 2 kasus 1,1 Pengendalian pembangunan kehutanan regional III
Disahkannya RJP Pengelolaan KPH di regional III sebanyak 40 unit
2,6
Diselesaikannya masalah tenurial di regional III sebanyak 2 kasus
0,6
Pengendalian pembangunan
Disahkannya RJP Pengelolaan KPH di regional IV sebanyak 30 unit
54 | R e n c a n a K e r j a K e m e n t e r i a n K e h u t a n a n 2 0 1 5
Kegiatan Kinerja Rp. Milyar
kehutanan regional IV
Diselesaikannya masalah tenurial di regional IV sebanyak 2 kasus 1,0 Pembinaan standardisasi, pengelolaan lingkungan dan penanganan perubahan iklim kehutanan
Rancangan SNI dan SNI harmonisasi, dan hasil evaluasi penerapan standar sebanyak 25 rancangan
3,5
Meningkatnya tata kelola unit pengelolaan hutan lestari sebesar 20%
2,9
Instrumen dan invetarisasi pencapaian hasil RAN-GRK bidang kehutanan dan lahan gambut sebanyak 1 rancangan
6,0
Penataan sarana dan peralatan kehutanan
Sarana dan peralatan kehutanan tersedia dan berfungsi baik di 354 satker
8,0
Penyediaan norma, standar, pedoman dan kriteria (NSPK) sarana dan prasarana kehutanan sebanyak 2 pedoman
55 | R e n c a n a K e r j a K e m e n t e r i a n K e h u t a n a n 2 0 1 5
56 | R e n c a n a K e r j a K e m e n t e r i a n K e h u t a n a n 2 0 1 5
Umum Transformasi pembangunan kehutanan dari mempertahankan dan
memulihkan kawasan hutan di tahun 2010-2014 menjadi memanfaatkan potensi keanekaragaman hayati menjadi produk aktual di tahun 2015-2019, membutuhkan perubahan paradigma kearah pemangkuan kawasan hutan. Penguasahaan terhadap potensi kawasan hutan (kayu, non kayu, TSL, jasa lingkungan dan hasil hutan lainnya) dalam skala jumlah spesies dan populasi mutlak diperlukan.
Prakondisi Badan Litbang Kehutanan dan Ditjen Planologi Kehutanan
bertugas menyiapkan iptek pemanfaatan dan data potensi, utamanya di tingkat tapak (KPH), sehingga pengembangan KPH dilakukan dengan menggunakan iptek kehutanan dan potensi di tingkat tapak.
Pengurusan NSPK pengelolaan hutan produksi disiapkan oleh Ditjen Bina
Usaha Kehutanan, NSPK pengelolaan hutan lindung oleh Ditjen Bina Pengelolaan DAS dan Perhutanan Sosial, dan NSPK pengelolaan hutan konservasi oleh Ditjen Perlindungan Hutan dan Konservasi Alam.
Pengaturan kawasan hutan
Ditjen Bina Usaha Kehutanan membina KPHP, Ditjen Bina Pengelolaan DAS dan Perhutanan Sosial membina KPHL, dan Ditjen Perlindungan Hutan dan Konservasi Alam membina KPHK dan mengelola Taman Nasional.
57 | R e n c a n a K e r j a K e m e n t e r i a n K e h u t a n a n 2 0 1 5
Regulasi dan kelembagaan
Sekretariat Jenderal dan Inspektorat Jenderal mengatur regulasi pengelolaan di tingkat tapak dan kemungkinan pemanfaatan keanekaragaman hayati. Lembaga KPH disiapkan oleh Ditjen Planologi Kehutanan. SDM KPH diatur dan disiapkan oleh Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Kehutanan. Termasuk dalam pengaturan regulasi dan kelembagaan adalah membangun birokrasi yang efektif dan efisien
Pembiayaan dan evaluasi
Sekretariat Jenderal mengatur mekanisme pembiayaan APBN (UPT dan dekonsentrasi) dan DAK, yang mendorong
pelaksanaan KPH. Inspektorat Jenderal memantau kinerja, sehingga memberikan sumbangan nyata dalam pembangunan nasional, dan Sekretariat Jenderal menyusun hasil evaluasi.
Salinan sesuai dengan aslinya MENTERI KEHUTANAN
KEPALA BIRO HUKUM DAN ORGANISASI, REPUBLIK INDONESIA,
ttd.
58 | R e n c a n a K e r j a K e m e n t e r i a n K e h u t a n a n 2 0 1 5