• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II TINJAUAN UMUM SEJARAH TEH DAN UPACARA MINUM

2.5. Peralatan Chanoyu di Jepang

Setiap kali ingin menikmati secangkir teh, diperlukan peralatan yang khusus. Sekalipun minum teh untuk santai, misalnya, biasanya dibutuhkan teapot atau teacup set atau yang lebih sering dikenal dengan sebutan perangkat minum teh. Perangkat minum teh ini biasanya terdiri atas sebuah teko dan dua sampai empat cangkir.

Minum teh di Jepang menggunakan banyak peralatan khusus. Jenis peralatan yang digunakan, tergantung kepada jenis upacara minum tehnya. Untuk upacara minum teh yang formal, peralatan yang digunakan adalah peralatan yang

sangat halus. Misalnya, menggunakan mangkuk yang dibentuk dengan sempurna yang dinamakan tenmoku, mengekspresikan pengertian dari tamu atau peristiwa pada saat upacara minum teh. Untuk upacara minum teh yang semiformal, menggunakan mangkuk yang simetris, atau mangkuk dengan Korean-style. Untuk upacara minum teh yang tidak formal, menggunakan peralatan yang lebih sederhana dari segi penampilan, tetapi tetap memperlihatkan keindahannya. ( Soshitsu Sen, 1979 : 34 )

Peralatan minum teh di Jepang terdiri atas :

1. Chawan atau Mangkuk

Dalam upacara minum teh di Jepang, mangkuk digunakan untuk minum

matcha, yaitu jenis teh hijau yang digunakan dalam upacara minum teh. Teh yang

dibuat disajikan dalam mangkuk tanpa pegangan. Oleh karena itu, mangkuk teh ini tidak pernah diisi sampai penuh. Hal ini menjadikan baik bagian atas maupun bagian bawah dari mangkuk tidak terlalu panas, sehingga membuat mangkuk lebih mudah untuk dipegang.

2. Natsume atauTempat Teh

Ada dua jenis tempat teh untuk menaruh bubuk teh hijau, yaitu natsume

dan chaire. Chaire adalah tempat teh untuk menyimpan teh kental seperti koicha.

Chaire biasanya terbuat dari keramik dengan tutup dari gading dan ditempatkan di

shifuku, sebuah tas dari kain sutra dan dilengkapi dengan tali. Natsume adalah

tempat untuk menyimpan teh yang encer. Natsume biasanya terbuat dari kayu yang dihaluskan.

3. Chashaku atau Sendok Teh

Sendok teh digunakan untuk menyendok bubuk teh dari natsume ke mangkuk. Chashaku untuk upacara minum teh yang semiformal terbuat dari bambu atau kayu, dan untuk upacara minum teh yang formal, terbuat dari gading.

4. Chasen atau Pengaduk Teh

Berfungsi untuk mengaduk teh hingga berbuih. Chasen terbuat dari batang bambu dengan panjang kira-kira lima inci dan berdiameter kurang dari satu inci. Dua inci pada bagian bawah menjadi pegangan, dan bagian atas dibelah menjadi banyak helai. Chasen yang digunakan untuk mengaduk teh encer, usucha, mempunyai kira-kira 80 – 200 helai belahan. Sedangkan chasen yang digunakan untuk mengaduk teh kental mempunyai lebih sedikit belahan.

5. Hishaku atau Pencedok Air

Hishaku digunakan untuk mencedok air dari ceret ke mangkuk. Hishaku

biasanya dibuat dari bambu dan dibuat dengan ukuran yang berbeda untuk musim yang berbeda. Hishaku untuk musim dingin sedikit lebih besar dan lebih kuat dari pada hishaku untuk musim panas.

6. Kobukusa atau Tatakan

Kobukusa adalah kain tatakan yang terbuat dari sutra yang diletakkan di

bawah mangkuk atau peralatan lainnya. Kobukusa dibuat dengan bermacam- macam warna dan corak. Warna yang terang digunakan oleh wanita dan warna yang tidak terlalu terang digunakan oleh pria.

Jika upacara minum teh dilaksanakan di ruangan yang besar, seorang pelayan akan memberikan magkuk dari tuan rumah kepada tamu. Dalam hal ini, mangkuknya diletakkan di atas kobukusa yang berfungsi sebagai nampan. Dalam

ruang upacara minum teh yang kecil, tamu biasanya maju untuk menerima mangkuknya. Kobukusa juga berfungsi untuk melindungi tangan dari mangkuk yang panas, pada saat mangkuk diedarkan.

7. Fukusa

Fukusa adalah selembar kain kecil dari sutra yang digunakan untuk

membersihkan peralatan. Biasanya, fukusa yang berwarna jingga atau merah digunakan oleh wanita, dan yang berwarna ungu digunakan oleh pria. Namun

fukusa dibuat dengan banyak warna. Beberapa dibuat dengan corak. Orang yang

mengikuti upacara minum teh, akan memilih fukusa sesuai dengan musim atau juga sesuai dengan warna pakaian yang mereka gunakan.

8. Chakin

Chakin adalah kain linen kecil yang digunakan untuk mengelap mangkuk.

Pinggirannya dilipat dan dikelim dengan jahitan. 9. Kama atau Ceret

Kama atau ceret digunakan untuk memanaskan air. Kalau di dapur

biasanya digunakan ceret yang sederhana di atas kompor, tetapi di ruang minum teh Jepang, kama diletakkan di atas kompor arang yang disebut furo, dalam tungku yang terletak di atas lantai. Ada dua jenis kama, yaitu untuk musim panas dan musim dingin. Ada banyak bentuk dan tekstur yang berbeda pada kama, tetapi yang paling penting adalah kualitas dari suara yang ditimbulkan pada saat air mulai mendidih.

10. Teko

Teko digunakan pada upacara minum teh yang khusus, misalnya pada saat kama tidak digunakan. Seperti kama, teko juga memiliki bermacam-macam bentuk.

11. Vas Bunga

Pemandangan sederhana dari bunga sangat penting untuk membangun suasana menarik dalam ruangan minum teh. Bunga dan vasnya dipilih sesuai dengan musim. Untuk musim panas biasanya dipilih vas bunga dari bambu, untuk musim dingin vas bunga dari keramik yang sering digunakan.

12. Mizusashi atau Tempat Air

Mizusashi atau tempat air adalah peralatan yang penting di ruang minum

teh. Pada musim panas, mizusashi yang digunakan adalah yang besar dan dangkal sehingga menciptakan rasa sejuk di ruang minum teh. Mizusashi ini terbuat dari keramik atau kayu. Pada musim dingin, mizusashi yang kecil yang digunakan.

Mizusashi ini juga terbuat dari keramik.

13. Kensui atau Tempat Pembuangan Air

Kensui adalah tempat untuk membuang air, termasuk air yang digunakan

untuk menghangatkan mangkuk.

14. Futa Oki

Futa oki digunakan dalam upacara minum teh ketika kama dan hishaku

juga digunakan. Futa oki adalah tempat untuk menempatkan tutup ceret pada saat ceret dibuka. Futa oki terbuat dari bermacam-macam bahan, seperti perak, perunggu, keramik, dan bambu, juga dengan bermacam-macam bentuk.

15. Nampan

Nampan pada upacara minum teh biasanya terbuat dari kayu. Nampan digunakan untuk meletakkan makanan kecil yang akan ditawarkan kepada tamu, juga untuk meletakkan peralatan yang digunakan dalam upacara minum teh. ( Sato, 2005 : 14 - 20 )

Dokumen terkait