• Tidak ada hasil yang ditemukan

PROSES DISTILAS

C. PROSES DISTILASI VAKUM.

4. Peralatan Proses

Didalam proses distilasi vakum peralatan-peralatan yang digunakan antara lain: a. Pompa.

Pompa digunakan untuk memindahkan feed maupun produk dari tangki ke tangki maupun dari tangki ke peralatan proses lainnya atau sebaliknya.

Pompa mempunyai bermacam-macam jenisnya misalkan pompa centrifugal, pompa piston dan lain-lainnya.

b. Heat Exchanger.

Heat Exchanger atau alat penukar panas yang berfungsi untuk berlangsungnya proses perpindahan panas antara fluida satu ke fluida lainnya atau dari fluida panas ke fluida yang lebih dingin yang saling mempunyai berkepentingan.

Atau sering juga dikatakan Heat Axchanger adalah perpindahan panas antara umpan dengan produk sebagai media pemanasnya.

c. Furnace / Dapur.

Furnace disini yang dimaksud adalah berfungsi sebagai tempat mentransfer panas yang diperoleh dari hasil pembakaran bahan bakar. Didalam dapur terdapat pipa-pipa yang dipanaskan dengan tersusun sedemikian rupa sehingga proses pemindahan panas dapat berlangsung sebaik mungkin. Minyak yang dialirkan melalui pipa-pipa tersebut akan menerima panas dari hasil pembakaran didalam dapur hingga suhunya yang dikehendaki.

d. Kolom Distilasi.

Kolom distilasi adalah bejana berbentuk silinder yang terbuat dari bahan baja dimana didalamnya dilengkapi dengan alat kontak (tray) yang berfungsi untuk

memisahkan komponen-komponen campuran larutan. Didalam kolom tersebut dilengkapi dengan sambungan-sambungan untuk saluran umpan, hasil samping reflux, reboiler, produk puncak dan produk botom dan steam stripping.

Kolom tersebut dilengkapi perlengkapan yang dipasang didalamnya antara lain : 1). Plate.

Plate berfungsi sebagai alat kontak antara uap dan cairan. 2). Scoupentuter.

Yaitu suatu alat yang berfungsi agar uap dan cairan dari umpan yang masuk ke menara terpisah dengan baik. Alat ini dipasang didaerah flash zone. 3). Demister wire mesh.

Alat ini berfungsi untuk mencegah terikutnya cairan berat ke fraksi yang ringan dan dipasang dibawah draw off.

4). Reflux distributor.

Reflux distributor ini fungsinya untuk penyebaran cairan yang masuk agar lebih merata dan dipasang pada reflux masuk menara.

5). Vortex breaker.

Gunanya untuk mencegah pusingan aliran, agar uap tidak ikut oleh pompa dan alat ini dipasang pada dasar menara.

e. Kolom Stripper.

Kolom Stripper bentuk dan konstruksinya seperti kolom distilasi, hanya pada umumnya ukurannya lebih kecil. Peralatan ini berfungsi untuk menajamkan pemisahan komponen-komponen dengan cara mengusir atau melucuti fraksi- fraksi yang lebih ringan didalam produk yang dikehendaki.

Prosesnya adalah penguapan biasa, yang secara umum untuk membantu penguapan fraksi ringan tersebut dengan dibantu injeksi steam ada juga yang ditambah dengan reboiler.

Hasil puncak kolom yang berupa uap tidak dapat ditampung dalam bentuk demikian rupa, oleh karena perlu untuk diembunkan sehingga bentuknya berubah menjadi cairan/condensat. Untuk mengubah uap menjadi cairan/condensat tersebut dilewatkan condensor agar terjadi pengembunan dengan media pendinginnya biasanya adalah air.

Panas yang diserap didalam condensor sebagaimana panas pengembunannya (untuk merubah fase uap menjadi fase cair) dalam hal ini setara dengan panas latennya. Secara teoritis penyerapan panas didalam condensor tanpa diikuti dengan perubahan suhu.

g. Cooler.

Bentuk dan konstruksi cooler seperti halnya pada condensor, hanya fungsinya yang berbeda. Cooler berfungsi sebagai peralatan untuk mendinginkan produk yang masih panas yang mempunyai suhu tinggi yang tidak diijinkan untuk disimpan didalam tangki. Jika condensor berfungsi sebagai pengubah fase dari uap menjadi bentuk cair, maka cooler lain halnya, yaitu hanya sebagai penurunan suhu hingga mendekati suhu sekitarnya atau suhu yang aman.

Jika didalam condensor yang diserap adalah panas latent, sedangkan untuk cooler yang diserap adalah panas sensible, yaitu panas untuk perubahan suhu tanpa diikuti perubahan fase.

h. Separator.

Sesuai dengan namanya, peralatan ini berfungsi untuk memisahkan dua zat yang saling tidak melarut, misalnya gas dengan cairan, minyak dengan air dan sebagainya. Prinsip pemisahannya adalah berdasarkan pada perbedaan densitas antara kedua fluida yang akan dipisahkan. Semakin besar perbedaan densitas antara dua zat tersebut akan semakin baik/mudah dalam pemisahannya.

Perpipaan adalah suatu sistim jaringan pipa yang menghubungkan dari peralatan satu dengan peralatan lainnya. Pipa berfungsi sebagai alat penyaluran/ mengalirkan cairan atau gas. Pipa dibuat dari bermacam-macam jenis bahan misalkan dari baja, karet, PVC dan lain-lain tergantung dari keperluannya.

Untuk proses pengolahan minyak pipa yang digunakan biasanya jenis baja dengan paduan carbon.

j. Instrumentasi

Instrumentasi adalah suatu alat kontrol yang digunakan didalam proses pengolahan minyak agar proses dapat terkendali dan aman sehingga apa yang diharapkan dalam proses pengolahan dapat tercapai.

Contoh yang dikontrol antara lain flow, temperatur, tekanan, level dan lain-lainya.

k. Jet Ejector.

Jet ejector adalah suatu alat untuk membuat kevakuman yang tinggi didalam HVU (Hight Vacum Unit).

Ada 2 macam ejector yang umum dioperasikan : 1. Dengan steam.

2. Dengan air yang disebut proses cair.

Ejector cair dipakai untuk membuat kevakuman yang sedang atau proses pencampuran cairan, sedangakn ejector dengan steam yang penting untuk membuat dan mempertahankan kevakuman suatu system dan dapat dilaksanakan dengan single atau multi ejector. Kadang-kadang dikombinasikan dengan suatu condensor misal Barometric condensor.

Ejector tidak mempunyai bagian yang bergerak dan beroperasi dengan pemasukan aliran udara/steam atau cairan dengan tekanan tinggi.

Hal-hal yang mempengaruhi tekanan vakum didalam Hight Vacum Unit dari suatu kolom adalah :

1. Tekanan steam pada jet ejector.

2. Flow dari cooling atau bahan-bahan ringan didalam feed. 3. Adanya kebuntuan jet orifice.

4. Kandungan air atau bahan-bahan ringan di dalam feed.

Jet ejector, mempunyai beberapa keistimewaan sehingga dipilih untuk menghasilkan kondisi vakum secara kontinyu dan ekonomis.

1. Dapat digunakan campuran uap basah, kering juga korosif.

2. Menghasilkan kevakuman yang layak yang diperlukan dalam operasi industri.

3. Tersedia dalam semua ukuran untuk keperluan semua kapasitas kecil maupun besar.

4. Effisiensi sedang sampai dengan tinggi.

5. Tidak mempunyai bagian-bagian yang bergerak sehingga maintenancenya relatif rendah.

6. Operasi cukup stabil bila korosi bukan faktor masalah. 7. Beroperasi stabil dalam ring perencanaan.

8. Biaya instalasi relatif rendah dibanding dengan pompa vakum. 9. Operasinya sederhana.

Fungsi Jet Ejector.

Dengan steam sebagai daya penggeraknya, disini tenaga potensial dari steam dirubah menjadi tenaga kinetik sehingga terjadi kevakuman didalam ruangan. Jika kevakuman dirasa kurang maka dapat dilaksanakan dengan kombinasi dengan Barometric Condensor.

Fungsi Barometric Condensor.

Mengkondensasikan steam dan uap hydrocarbon yang keluar dari ejector sehingga volume minyak kecil sehingga menimbulkan kevakuman. Air yang digunakan untuk pendingin dan kondensor yang terjadi ditampung pada suatu

bak atau vesel. Tinggi air dalam pipa barometric condensor harus mempunyai tekanan lebih besar dari tekanan 1 atm min 10,34 m

Gambar : 3 - 4 Alat Pembangkit Vakum

Flow Schema Distilasi Vakum D. PROSES DISTILASI BERTEKANAN (LIGHT END).

Yang dimaksud dengan istilah Refinery light end adalah hasil-hasil fraksi ringan antara lain : methan, ethane, propane, propylene, butene, buthylene, pentane, hexane, heptane dan oktan yang dihasilkan dari crude distiller maupun dari cracking dan reforming. Pada masa-masa permulaan pengolahan minyak mentah maka hasil utama yang dipentingkan adalah kerosine kemudian gasoline.

Pada waktu itu light end merupakan bahan buangan yang dibakar begitu saja, dengan perkembangan-perkembangan teknologi minyak bumi maka kemudian dihasilkan cara- cara untuk mengolah light end untuk kemudian dihasilkan bahan minyak yang berguna. Dari light end ini dihasilkan :

1. Refinery gas : untuk bahan bakar dapur kilang.

2. Propane cair : untuk refrigerant dikilang dan untuk mesin las/ potong

3. Butane cair (LPG) : untuk bahan bakar kompor, korek api dan untuk pengelasan potong.

4. Polymer : untuk bahan pencampur motor gasoline.

5. Alkylate : componen bahan bakar kapal terbang (Avigas). 6. Olefine : untuk petro chemical feed stock.

Proses Light End meliputi : 1. Physical separation process.

Pressure distillation dan Absorbtion (light end fractionation). 2. Conversion process.

Polymerization, Alkylation dan Isomerization.

Dokumen terkait