• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III. PElAKSANAAN

3.2. Peralatan

Peralatan konstruksi merupakan alat-alat yang digunakan selama konstruksi, diantaranya adalah peralatan lapangan, peralatan laboratorium, dan peralatan kantor. Tujuan penggunaan alat adalah untuk memudahkandalam pengerjaan sehingga hasil yang diharapkan dapat dicapai dalam waktu yang singkat.

3.2.1. Excavator

Excavator adalah alat berat yang terdiri dari lengan (arm), bahu (boom) serta alat keruk (bucket) dan terletak atas roda rantai (trackshoe) yang digunakan untuk mengerjakan galian tanah maupun memindahkan volume tanah dari satu tempat ke tempat lain. Dalam proyek Hotel Brothers 2 Surakarta menggunakan Excavator dengan kapasitas buchet 0,55m3

Tabel 3.1. Spesifikasi Excavator Komatsu PC-100

Merek Komatsu

Jenis PC-100

Putaran Roda 80,5 HP

Kapasitas Bucket 0,55 m3

Berat Operasi 10750 kg

Kedalaman Maksimum Galian 4760 mm

Kecepatan Ayun 12 rpm

Sumber:Google, 2013

Komatsu sebagai pabrik pembuat alat berat memberikan cara menghitung perkiraan produksi backhoe tersendiri dengan rumus,

Produksi (m3/jam) =

. BC . JM . BF Keterangan,

a. T = cycle time (menit) b. BC = kapasitas bucket (m3)

c. JM = kondisi manajemen dan medan kerja d. BF = faktor pengisian bucket

Tabel 3.2. Faktor Penggalian Bucket Komatsu Tingkat

kesulitan

Kondisi muatan Faktor

Mudah Gali dan muat material dari stock pile,

atau material yang sudah digusur dengan alat lain, sehingga tidak membutuhkan tenaga menggali yang

besar dan bucket dapat penuh.

Contoh : Tanah pasir, tanah gembur.

0,8 – 1,0

Sedang Gali dan muat material dari stock pile

yang memerlukan tekanan cukup,

kapasitas bucket kurang dapat terisi

penuh

Contoh : Pasir kering, tanah lempung lunak, kerikil.

0,6 – 0,8

Agak Sulit Sulit untuk mengisi bucket pada jenis

material yang digali

Contoh : Batu-batuan, lempung keras,

kerikil berpasir, tanah berpasir,

lumpur.

0,5 – 0,6

Sulit Menggali pada batu-batuan yang tidak

beraturan bentuknya yang sulit diambil dengan bucket.

Contoh : Batu pecah dengan gradasi tidak baik.

0,4 – 0,5

T = t1 + (2 t2) + t3

Tabel 3.3. Waktu Untuk Menggali (detik) kedalaman

penggalian

Mudah Sedang agak

sulit sulit < 2 6 9 15 26 2m – 4m 7 11 17 28 >4m 8 13 19 30 Sumber: Laporan PTM, 2013

Tabel 3.4. Waktu Untuk Swing (detik)

swing (°) Waktu

45° - 90° 4-7

>90° 5-8

Sumber: Laporan PTM, 2013

Waktu untuk membuang atau memuatkan :

a. Tempat buang sempit , (misal: truk) = 5-8 detik b. Tempat buang longgar, (misal: stockpile) = 3-6 detik

3.2.2 Dump Truck

Dump truck adalah truk yang di gunakan untuk mengangkut dan memindahkan material dari satu tempat ke tempat lainnya. Dump Truck biasa digunakan untuk mengangkut material alam seperti tanah, pasir, batu split, dan juga material olahan seperti beton kering pada proyek konstruksi. Dump Truck ini memiliki kapasitas angkut 4m3

Gambar 3.60. Dump Truck Sumber: Dokumentasi Kelompok, 2016 3.2.3 Tower Crane

Tower Crane adalah suatu alat bantu yang ada hubungannya dengan akses bahan dan material konstruksi dalam proyek. Di proyek menggunakan tower crane jenis ZXM dengan panjang radius 50 m dan tinggi maksimal 140 m.

Tabel 3.5. Spesifikasi Tower Crane ZXM TC5610

Merk ZXM

Tipe TC5610 / QTZ63

Tinggi Gratis 40 m

Tinggi Maksimum 160 m

Panjang Jib 56 m

Kapasitas Angkat Maksimum 6 t

Tegangan Listrik 380 V

Dimensi Mast Section 1 × 1.8 × 3 m

Gambar 3.61. Tower Crane

Sumber: Dokumentasi Kelompok, 2016

Bagian – bagian pada tower crane :

1. Pondasi

Bagian ini berfungsi untuk meneruskan beban dari tower crane ke tanah keras dan sebagai penahan agar tower crane tidak jatuh.

2. Tiang/standard section

Bagian ini merupakan bagian vertikal dari tower crane yang akan terus naik seiring dengan kebutuhan proyek

3. Unit yang berputar

Bagian ini terdiri dari 3 bagian: a. Horizontal jib

Horizontal jib adalah bagian horizontal dari sebuah tower crane yang panjang dan berfungsi sebagai bagian pengangkat beban.

b. Machinery jib

Pada bagian inilah terdapat motor penggerak tower crane, alat elektronik dan sebuah beton masif yang berfungsi sebagai counter balance. Oleh karena itu sering pula disebut counter balance jib.

Pemasangan Tower Crane :

a. Penanaman fine angle dan base section kedalam lubang pondasi, lalu di-cor.

b. Pemasangan mast section awal menggunakan mobile crane. c. Kemudian pemasangan climbing crane yang digunakan untuk

self assembly”

d. Pemasangan kabin diatas climbing crane. e. Pemasangan boom dan counter jib

f. Pemasangan counter weight (beban penyeimbang) 3.2.4 Pemotong Besi Tulangan (Bar Cutter)

Proyek ini menggunakan bar cutter listrik. Bar cutter listrik digunakan untuk memotong baja tulangan diameter besar. Pemotongan baja tulangan dilakukan dalam jumlah banyak untuk mempersingkat waktu. Kapasitas maksimal alat yang digunakan yaitu besi diameter 52 mm.

Cara kerja bar cutter adalah sebagai berikut :

a. Masukkan baja yang akan dipotong ke dalam gigi bar cutter b. Pedal pengendali dipijak

c. Dalam waktu beberapa detik tulangan akan terpotong

Dibutuhkan ketelitian dan kewaspadaan pekerja dalam mengoperasikan alat ini supaya tidak terjadi kecelakaan kerja.

Gambar 3.62. Bar Cutter Sumber: Dokumentasi Kelompok, 2016

3.2.5 Pembengkok Besi Tulangan (Bar Bender)

Bar Bender (pembengkok tulangan) adalah alat untuk membengkokkan baja tulangan.

Cara kerja bar bender adalah sebagai berikut :

a. Baja dimasukkan diantara poros tekan dan poros pembengkok.

b. Pada pengatur sudut pembengkokan tentukan sudut dan panjang pembengkokan.

c. Ujung tulangan pada poros pembengkok dipegang dengan kunci pembengkok.

d. Pedal ditekan maka roda pembengkok akan berputar sesuai dengan sudut dan pembengkokkan yang diinginkan.

Gambar 3.63. Bar Bender Sumber: Dokumentasi Kelompok, 2016 3.2.6 Concrete Mixer Truck

Concrete mixer truck adalah truk dilengkapi dengan concrete mixer yang berfungsi mengaduk campuran beton ready mix selama perjalanan dari batching plan menuju lokasi proyek. Dalam proyek Hotel brothers 2 truck ready mix memiliki kapasitas angkut 6m3

Cara pengoperasian concrete mixer truck :

a. Mesin truk dinyalakan. Corong diarahkan ke mulut mixer supaya tidak ada material yang tercecer ketika proses pengangkutan. Campuran bahan beton bisa langsung dituangkan ke dalam mixer sesuai komposisi.

b. Mixer diputar dengan memencet tombol pemutar mixer di dalam kabin truk, mixer bergerak berlawanan arah jarum jam dengan kecepatan 16–20 putaran per menit. Ready mix diijinkan berangkat ke lokasi proyek setelah adonan tercampur dengan baik

c. Selama perjalanan mixer terus berputar dengan kecepatan 8-12 putaran per menit berlawanan arah jarum jam upaya beton tidak mengeras.

d. Setelah sampai di lokasi proyek putaran mixer searah jarum jam dan kecepatannya dipercepat supaya adonan beton keluar dari mixer.

Gambar 3.64. Concrete Mixer Truck Sumber: Dokumentasi Kelompok, 2016

3.2.7 Concrete Bucket

Concrete bucket adalah tempat untuk mengangkut beton ready mix dari truck mixer concrete sampai ke tempat yang akan pengecoran. Tes slump beton harus sudah memenuhi persyaratan sebelum beton dituangkan ke bucket dan dilakukan pengecoran. Penggunaan concrete bucket di proyek biasanya hanya untuk pengecoran dengan volume beton yang relatif sedikit seperti pengecoran kolom, ramp dan shear wall. Concrete bucket yang digunakan pada proyek Hotel Brothers 2 ini memiliki kapasitas 0,8 m3 dan 300 kg.

Gambar 3.65. Concrete Bucket Sumber: Dokumentasi Kelompok, 2016

3.2.8 Pipa Tremie (Tremie Pipe)

Pipa Tremie adalah selang tremie yang lentur berbahan dasar karet untuk membantu pengecoran dengan buchet, yang dihubungkan dengan concrete bucket berdiameter 8 inch dengan panjang 5 m. Pipa Tremie dipasang pada ujung bawah concrete bucket. Fungsi alat ini untuk membantu bucket yang tidak dapat menjangkau area cor karena tinggi jatuh beton pada saat pengecoran tidak boleh lebih dari 1,5 m.

Gambar 3.66. Pipa Tremie Sumber: Dokumentasi Kelompok, 2016 3.2.9 Concrete Vibrator

Concrete vibrator merupakan alat yang untuk menggetarkan beton pada saat pengecoran. Agar beton yang digetarkan akan mengisi penuh seluruh ruangan di dalam bekisting sehingga tidak terdapat rongga-rongga udara maupun gumpalan kerikil diantara beton yang dapat membuat beton keropos. Concrete Vibrator membutuhkan listrik sebesar 380V.

Gambar 3.67. Concrete Vibrator Sumber: Dokumentasi Kelompok, 2016

3.2.10 Compressor

Compressor adalah suatu alat yang digunakan untuk membersihkan kotoran debu maupun kotoran plastik. Dalam kontruksi bangunan kompresor digunakan untuk membersihkan debu dan sampah kecil lainya pada bekisting plat lantai dan bekisting balok sebelum dilakukan pengecoran. Kompresor ini bertekanan 100 PSI (7 BAR), mendapat energi dari listrik. Memiliki selang yang panjang hal ini untuk mendukung proses kerja dari kompresor itu sendiri.

Gambar 3.68. Kompresor Listrik Sumber: Dokumentasi Kelompok, 2016 3.3 Bahan (Material)

Pemilihan jenis material apa yang akan digunakan dalam sebuah konstruksi didasarkan pada beberapa faktor. Faktor pertama dilihat dari segi ekonomis. Keekonomisan merupakan pertimbangan utama dalam konstruksi struktur karena biaya sebuah konstruksi. Yamg kedua adalah kekuatan, karena material yang baik tentu memiliki kekuatan yang lebih baik dalam kostruksi

3.3.1 Agregat

Agregat merupakan bahan untuk material beton. Beton kolom praktis dinding bata ringan menggunakan adukan beton manual sehingga kontraktor menyediakan agregat di lokasi proyek.

Gambar 3.69. Agregat halus (Pasir) Sumber: Dokumentasi Pribadi, 2016

3.3.2 Semen Portland

Semen berfungsi sebagai bahan pengikat untuk merekatkan butir-butir agregat kasar dan halus agar terbentuk suatu massa yang kompak pada adukan beton. Semen adalah senyawa kimia hidraulis bahan bangunan, artinya akan mengikat bahan-bahan lain menjadi satu kesatuan yang dapat mengeras. Semen yang dipakai di proyek adalah Semen Gresik PPC (Portland Pozzolana Cement).

Gambar 3.70. Semen Portland Sumber: Dokumentasi Kelompok, 2016

3.3.3 Baja Tulangan

Menurut SNI 03-2847-2002 Tata Cara Perencanaan Struktur Beton untuk Gedung, elemen tulangan yang dapat digunakan sebagai tulangan beton bertulang hanya baja tulangan dan kawat baja.

Tabel 3.6. Diameter Tulangan dan Penggunaanya

Diameter Simbol Penggunaan

10 mm D10 Tulangan pokok kolom praktis, pelat lantai, precast lantai, precast tangga, precast dinding, sengkang kolom dan balok serta sengkang dinding geser. 13 mm D13 Tulangan pelat lantai

16 mm D16 Tulangan utama kolom, balok.

19 mm D19 Tulangan utama kolom, balok dan tie beam. 22 mm D22 Tulangan utama kolom, balok dan tie beam.

Sumber: google.com, 2016

Tabel 3.7. Tabel Tanda Kelas Baja Tulangan Beton Kelas Baja Warna

BjTP 24 Hitam BjTP 30 BjTS 30 biru BjTS 35 merah BjTS 40 kuning BjTS 50 hijau Sumber: laporan Kp Furqon, 2015

Gambar 3.71. Baja Tulangan Beton Sumber: Dokumentasi Kelompok, 2016

3.3.4 Adukan Beton

Beton ready mix adalah beton siap pakai yang dibuat dan diolah oleh perusahaan ready mix sesuai mutu pesanan untuk keperluan pengecoran. Mutu beton yang digunakan di proyek yaitu K-350 untuk kolom, K-300 untuk balok dan plat lantai, K-300 untuk dinding struktur. Beton ready mix dipesan dari perusahaan yaitu PT. Pionir Beton

Gambar 3.72. Beton Ready Mix Sumber: Dokumentasi Pribadi, 2016 3.3.5 Kawat Bendrat

Kawat bendrat berfungsi sebagai pengikat antar baja saat dilakukan penulangan. Dalam proyek Hotel Brothers 2 Kawat bendrat yang digunakan berdiameter 1 mm dan dalam penggunaanya di lapangan digunakan tiga lapis kawat agar lebih kuat ikatan antar tulangan.

Gambar 3.73. Kawat Bendrat Sumber: Dokumentasi Kelompok, 2016

3.3.6 Wiremesh

Besi wiremesh adalah rangkaian baja tulangan bermutu tinggi (dengan tegangan leleh karakteristik sampai 5.000 kg/cm2) berbentuk seperti jaring-jaring dengan spasi tertentu yang dihubungkan dengan las listrik.

Gambar 3.74. Wiremesh Ms 8-150 dan Ms7-150 Sumber: Dokumentasi Kelompok, 2016

Kelebihan menggunakan wiremesh :

a. Meningkatkan mutu dan ketepatan jarak tulangan beton

b. Memudahkan pelaksanaan pekerjaan pembesian tulangan beton c. Mempercepat waktu pemasangan/pelakasanaan

3.3.7 Mortar Instan

Semen konvensional sudah sangat jarang digunakan karena dari segi biaya, mutu dan waktu pekerjaan lebih efisien menggunakan mortar instan. Mortar adalah (adukan semen) siap pakai terdiri dari campuran semen dan pesir berkualitas tinggi yang diciptakan untuk mempermudah pekerjaan bangunan karena tidak perlu ditambah pasir lagi cukup dicampur air saja. Mortar instan ini memiliki daya rekat tinggi dan plastis saat diaplikasikan dan dapat mengurangi resiko terjadinya retak rambut pada dinding.

Jenis – jenis mortar instan :

a. Mortar Instan MU-101 Plester Trasram

Mortar instan untuk pekerjaan plester yang mempunyai sifat kedap terhadap air (trasram) digunakan untuk area dinding luar, area basah (kamar mandi), area pondasi dan lain-lain. Terdiri dari bahan dasar semen,

pasir, filler dan aditif yang tercampur secara homogen. Produk ini dapat diaplikasikan diatas permukaan pasangan bata merah dan bata ringan, dan di permukaan beton.

Keunggulan Mortar Instan MU-101 adalah :

1. Efektif digunakan untuk daerah lembab (trasam) atau dinding yang terkena resapan air

2. Berwarna merah sehingga memudahkan pengawasan aplikasi 3. Dapat digunakan untuk pemasangan pondasi batu kali

b. Mortar Instan MU-301 Pasangan Bata dan Plester

Mortar instan untuk pemasangan dinding bata merah, bata ringan dan plesteran. Semen ini diaplikasikan untuk permukaan pasangan bata merah atau bata ringan, dan permukaan beton.

Keunggulan Semen Instan MU-301 adalah:

1. Berfungsi ganda dapat untuk pekerjaan pasangan bata dan pekerjaan plesteran.

2. Saat diaplikasikan adukan tidak cepat kering terserap oleh porositas permukaan bata.

3. Mencegah terjadinya retak rambut pada dinding akibat penyusutan

c. Mortar Instan MU-200 Acian Plesteran dan Beton

Semen instan sebagai perekat untuk pekerjaan acian pada permukaan dinding plesteran dan beton yang dapat digunakan untuk internal dan eksternal. Semen ini diaplikasikan diatas permukaan plesteran dan permukaan beton dan precast.

Keunggulan Semen Instan MU-200 adalah :

1. Dapat diaplikasikan pada bidang plesteran dan beton. 2. Dapat diaplikasi pada internal dan eksternal gedung. 3. Hasil acian lebih halus dan berwarna abu-abu muda. 4. Dapat langsung dicat setelah berumur 7 hari.

3.3.8 Bata Ringan

Bata ringan adalah material yang menyerupai beton dan memiliki sifat kuat, tahan air dan api, awet (durable). Bata ini cukup ringan, halus, dan memiliki tingkat kerataan yang baik. Bata ringan ini diciptakan agar dapat memperingan beban struktur dari sebuah bangunan konstruksi, mempercepat pelaksanaan, serta meminimalisasi sisa material yang terjadi pada saat proses pemasangan dinding berlangsung. Pada pembangunan Hotel Brothers 2 bata ringan yang dipakai adalah jenis AAC dengan dimensi 10 x 20 x 60.

Kelebihan bata ringan secara umum :

1. Tidak memerlukan siar yang tebal sehingga menghemat 2. penggunaan perekat.

3. Lebih ringan dari pada bata biasa sehingga memperkecil beban struktur.

4. Pengangkutannya lebih mudah dilakukan.

5. Pelaksanaannya lebih cepat daripada pemakaian bata biasa. 6. Tidak diperlukan plesteran yang tebal, umumnya ditentukan

hanya 2,5 cm saja.

7. Kedap air, sehingga kecil kemungkinan terjadinya rembesan air.

8. Mempunyai kekedapan suara yang baik. 9. Kuat tekan yang tinggi.

10.Mempunyai ketahanan yang baik terhadap gempa bumi.

Kekurangan bata ringan secara umum :

1. Perekatnya khusus, umumnya adalah semen instan, yang saat ini sudah tersedia di lapangan.

2. Jika terkena air, maka untuk menjadi benar-benar kering dibutuhkan waktu yang lebih lama dari bata biasa.

3. Harga relatif lebih mahal daripada bata merah.

4. Agak susah mendapatkannya, hanya toko material besar yang menjual bata ringan.

5. Penjualannya pun dalam volume (m3) yang besar.

Gambar 3.75. Bata Ringan Sumber: Dokumentasi Kelompok, 2016 3.3.9 FosRoc

FosRoc adalah bahan tambah yang digunakan dalam campuran beton yang berfungsi sebagai waterproofing untuk shearwall,STP,GWT, dan kolam renang. FosRoc itu sendiri dicampurkan dalam beton dengan perbandingan 2 : 1 yaitu setiam 1m³ beton dicampurkan dengan 2 liter FosRoc.

Gambar 3.76. FosRoc Sumber: Dokumentasi Kelompok, 2016

3.3.10 Kawat Ram

Kawat Ram digunakan untuk pembatas cor antara kolom, kepala kolom dan balok. Selain itu kawat ram digunakan sebagai pembatas atau stop cor untuk plat lantai.

Gambar 3.77. Kawat Ram Sumber: Dokumentasi Kelompok, 2016

Dokumen terkait