• Tidak ada hasil yang ditemukan

Peramalan (Forecasting) .1 Pengertian Peramalan

Dalam dokumen APLIKASI ALGORITMA FORWARD-BACKWARD (Halaman 40-45)

KAJIAN PUSTAKA

2.5 Peramalan (Forecasting) .1 Pengertian Peramalan

(2.29) berdasarkan nilai , maka barisan state yang optimal dapat ditentukan dengan cara:

)

max (

arg

1 i

X tiNt (2.30)

untuk dan .

2.5 Peramalan (Forecasting) 2.5.1 Pengertian Peramalan

Menurut Makridakis, dkk (1999), peramalan adalah kegiatan memperkirakan apa yang akan terjadi pada masa yang akan datang, sedangkan sesuatu (situasi dan kondisi) yang diperkirakan akan terjadi pada masa yang akan datang disebut ramalan. Selain itu peramalan juga merupakan salah satu alat bantu yang penting dalam perencanaan yang efektif dan efisien.

Menurut Santoso (2009), peramalan sendiri sebenarnya beragam, berikut ini beberapa definisi tentang peramalan:

a. Perkiraan munculnya sebuah kejadian di masa depan berdasarkan data yang ada di masa lampau.

b. Proses menganalisis data historis dan data saat ini untuk menentukan trend di masa mendatang.

c. Proses estimasi dalam situasi yang tidak diketahui.

d. Pernyataan yang dibuat tentang masa depan.

e. Penggunaan ilmu dan teknologi untuk memperkirakan situasi di masa depan.

2.5.2 Jenis-jenis Peramalan

Menurut Assauri (1984), peramalan dapat dibedakan dari beberapa segi.

Jika dilihat dari segi jangka waktu ramalan yang disusun maka ramalan dibedakan atas dua macam, yaitu:

1. Peramalan jangka panjang yaitu peramalan yang dilakukan untuk penyusunan hasil ramalan yang jangka waktunya lebih dari satu setengah tahun atau tiga semester.

2. Peramalan jangka pendek yaitu peramalan yang dilakukan untuk penyusunan hasil ramalan dengan jangka waktu yang kurang dari satu setengah tahun atau tiga semester.

Sedangkan menurut Makridakis, dkk (1999), berdasarkan sifatnya peramalan dibedakan atas dua macam yaitu:

1. Peramalan Kualitatif

Peramalan Kualitatif merupakan peramalan yang didasarkan atas data kualitatif pada masa lalu. Hasil peramalan yang dibuat sangat tergantung pada orang yang menyusunnya. Hal ini penting karena hasil peramalan tersebut ditentukan berdasarkan pemikiran yang bersifat intuisi, pendapat, dan pengetahuan serta pengalaman penyusunan.

2. Peramalan Kuantitatif

Peramalan Kuantitatif merupakan peramalan yang didasarkan atas data kuantitatif pada masa lalu. Hasil peramalan yang dibuat sangat tergantung pada metode yang dipergunakan dalam peramalan tersebut. Baik tidaknya metode yang digunakan ditentukan oleh perbedaan antara penyimpangan hasil ramalan dengan kenyataan yang terjadi.

Peramalan kuantitatif hanya dapat digunakan apabila terdapat tiga kondisi sebagai berikut:

a. Adanya informasi masa lalu yang dapat dipergunakan.

b. Informasi tersebut dapat dikuantitatifkan dalam bentuk data.

c. Dapat diasumsikan bahwa pola yang lalu akan berkelanjutan pada masa yang akan datang.

Peramalan yang baik adalah peramalan yang dilakukan dengan mengikuti langkah-langkah atau prosedur penyusunan yang baik. Pada dasarnya ada tiga langkah peramalan yang penting, yaitu:

a. Menganalisis data masa lalu.

b. Menentukan metode yang dipergunakan.

c. Memproyeksi data masa lalu dengan menggunakan metode yang dipergunakan dan dipertimbangkan adanya beberapa faktor perubahan.

2.5.3 Metode Winter’s Exponential Smoothing

Metode Winter’s Exponential Smoothing merupakan metode peramalan yang digunakan jika data dipengaruhi pola trend dan juga pola musiman. Metode ini dibagi menjadi dua model, yaitu model aditif dan multiplikatif. Perhitungan dengan model aditif dilakukan jika plot data asli menunjukkan fluktuasi musim yang relatif stabil. Sedangkan model multiplikatif digunakan jika plot data asli menunjukkan fluktuasi musim yang bervariasi (Makridakis, dkk, 1999).

2.6 Saham

Aisyah (2014) menyatakan bahwa saham adalah sertifikat yang menunjukkan bukti kepemilikan suatu perusahaan, dan pemegang saham memiliki hak klaim atas penghasilan perusahaan.

Saham merupakan salah satu instrumen pasar keuangan yang sangat populer untuk diperdagangkan dalam pasar yang dikenal sebagai bursa. Bursa efek menurut J. Bogen adalah suatu sistem yang terorganisasi dengan mekanisme resmi untuk mempertemukan penjual dan pembeli efek secara langsung atau melalui wakil-wakilnya (Ahmad, 2004).

2.6.1 Menentukan Tren Pasar dengan Pivot Point

Pivot point adalah salah satu alat yang digunakan untuk meramalkan pergerakan harga. Apapun artinya dan siapapun yang menyebutkannya, pada intinya tetap pivot point adalah support dan resistence yang dibuat berdasarkan perhitungan matematis. Support adalah titik dimana harga berhenti dari penurunannya dan mulai menunjukkan pergerakkan menarik. Support disebut juga dengan batas bawah. Karena pada titik support ini, harga sudah oversold dan cenderung meningkat. Oversold adalah kondisi dimana harga sudah jenuh jual.

Sedangkan resistence adalah dimana harga berhenti dari kenaikannya dan mulai menunjukkan pergerakan menurun. Resistence dapat juga disebut batas atas, karena pada titik resistence, harga sudah overbought dan cenderung menurun.

Overbought adalah kondisi dimana harga sudah mulai jenuh beli (Dandytra, 2010).

Beberapa metode yang paling umum untuk menghitung pivot point adalah rata-rata harga tinggi , harga rendah , dan harga pembukaan di periode perdagangan sebelumnya, sehingga

(2.31)

Terkadang rata-rata juga mencakup harga penutupan periode sebelumnya, sehingga

(2.32)

dalam kasus lain, ada beberapa trader ingin menekanan harga penutupan, sehingga

(2.33)

atau periode yang menekankan pada harga pembukaan, sehingga

(2.34)

Support level didefinisikan sebagai tingkat dimana pertimbangan beli muncul untuk mencegah harga menurun lebih lanjut. Resistence level didefinisikan sebagai tingkat munculnya pertimbangan jual untuk mencegah lonjakan harga lebih lanjut. Nilai support level pertama dan resistence level pertama ( ) ditunjukkan pada persamaan berikut:

(2.35)

nilai kedua resistence level dan support level ditunjukkan pada persamaan berikut:

(2.36)

umumnya nilai ketiga resistence level dan support level juga diperhitungkan yaitu

(2.37)

perhitungan nilai resistence level dan support level kedua yaitu dan

digunakan ketika harga saham di bursa sudah menembus resistence level dan support level (John, 2010).

2.6.2 Menentukan Perubahan Harga Saham

Menurut (John, 2010) perubahan harga saham dibedakan menjadi tiga, yaitu naik, turun, dan tetap. Definisi untuk perubahan naik jika dengan adalah harga penutupan untuk periode t dan adalah harga penutupan untuk periode . Definisi untuk perubahan turun adalah

. Sedangkan untuk perubahan kategori tetap adalah | | .

Dalam dokumen APLIKASI ALGORITMA FORWARD-BACKWARD (Halaman 40-45)

Dokumen terkait