BAB IV PAPARAN DATA DAN TEMUAN PENELITIAN
B. Paparan Data Hasil Penelitian
2. Peran guru IPS dalam melaksanakan pembelajaran
Hasyim Asy‟ari Batu
Guru memegang peranan penting dalam pelaksanaan pembelajaran, selain sebagai seorang pembimbing, guru juga harus mampu memfasilitasi siswa, memberikan motivasi, sebagai sumber informasi yang dipercaya bagi siswa, serta sebagai mediator. Seorang guru harus mempunyai strategi dalam pelaksanaan pembelajaran kepada peserta didiknya. Pelaksanaannya
harus memperhatikan pada kegiatan pendahuluan, kegiatan inti yang terdiri dari 5 M (mengamati, menanya, mencoba, menalar, mengkomunikasikan) dan kegiatan penutup, yang dipilih dan dilaksanakan agar peserta didik mempraktekkan nilai-nilai sikap yang ditargetkan termasuk sikap tanggung jawab. Hal ini sesuai dengan pernyataan Bapak Getar M. Amjad, S.Pd:
“Yang jelas semua perencanaannya sudah tertuang dalam RPP ya, seperti yang sudah kami lakukan namun ketika proses pembelajaran di kelas secara insidentil biasanya muncul hal-hal tak terduga yang harus dilakukan nah kita sebagai guru biasanya langsung beradaptasi dengan kondisi sperti itu”
Berdasarkan pengamatan peneliti, bapak Getar M.Amjad saat melakukan proses KBM disesuaikan dengan langkah-langkah yang sudah tercantum di RPP, namun juga tidak memungkiri jika tidak dapat berjalan sesuai dengan rancangan yang ada di RPP dan muncul hal-hal yang tak terduga yang harus dilakukan karena kondisi kelas yang terkadang kurang kondusif dikarenakan jam pelajaran IPS yang dilakukan di siang hari, dan seorang guru harus mampu langsung beradaptasi dengan kondisi seperti itu. Seperti yang terlihat dalam gambar dibawah ini:
Dalam gambar di atas, dapat dilihat bahwa suasana kelas VII B saat KBM IPS berlangsung disiang hari kurang kondusif, dimana terlihat siswa yang menaruh kepalanya di meja sambil tiduran, siswa yang berbicara sendiri, bahkan terdapat pula siswa yang tidak menghadap ke depan, hal tersebut menjadikan salah satu hambatan dan kurangnya tanggung jawab siswa dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar sehingga terkadang pembelajaran tidak sesuai dengan acuan yang ada.
Pernyataan tersebut juga sama halnya dengan apa yang dinyatakan oleh Bapak Getar M. Amjad, S.Pd:
“kalau sudah ada RPP, sudah ada acuan pembelajarannya, saya biasanya melakukan sesuai apa yang terdapat di RPP. Cuma terkadang ya itu tergantung keadaan yang ada di dalam kelas.”117
Dalam pelaksanaan pembelajaran sebagaimana yang termuat dalam RPP, guru harus menerapkan strategi pembelajaran dengan metode pembelajaran yang efektif dan disesuaikan dengan materi atau tema yang dibahas. Seperti halnya pada materi letak Indonesia, guru IPS juga menyiapkan strategi dan model pembelajaran, model pembelajaran yang digunakan Bapak Getar M. Amjad selaku guru IPS yaitu model diskusi dan
Problem Based Learning.
Guru IPS kelas VII yang ada di MTs Hasyim Asy‟ari Batu sering memakai metode diskusi, tanya jawab, dan metode efektif lainnya, hal ini dimaksudkan agar peserta didik tidak cepat bosan dan dapat menangkap materi dengan lebih cepat serta melatih kerjasama peserta didik di dalam
117 Wawancara dengan Bapak Getar M. Amjad, S.Pd , Guru Mata Pelajaran IPS MTs Hasyim Asy‟ari Batu, tanggal 02 Juni 2018.
kelas. Namun tidak semua metode atau model pembelajaran yang diterapkan itu berhasil memuaskan, karena tingkat pemahaman siswa dan sikap dari mereka juga berbeda-beda. Hal tersebut sebagaimana diungkapkan oleh Bapak Getar M. Amjad, S.Pd:
“saya itu biasanya menggunakan metode diskusi, yang paling sering saya terapkan itu model pembelajaran PBL, yaitu siswa saya kasih permasalahan dan saya tugaskan untuk mencari alternatif solusi dari permasalahan tersebut.”
Berdasarkan hasil pengamatan peneliti, saat Bapak Getar M. Amjad, S.Pd selaku guru IPS sedang melakukan kegiatan belajar mengajar di kelas VII B dengan materi Letak Indonesia yang disesuaikan dengan RPP yang telah dirancang sebelumnya yaitu terdapat kegiatan pendahuluan, inti dan penutup.
Pada kegiatan pendahuluan, Bapak Getar M. Amjad memberi salam kepada peserta didik, dilanjutkan dengan mengabsensi siswa dengan tujuan untuk melihat kehadiran siswa, pemeriksaan kehadiran peserta didik di dalam RPP ditujukan untuk melihat kehadiran siswa di kelas dan tanggung jawab siswa terhadap pembelajaran yang akan dilaksanakan. Jika terdapat siswa yang membolos atau tidak ada pernyataan surat izin dari orang tua maupun dari sekolah yang menandakan bahwa siswa tersebut kurang bertanggung jawab karena sejatinya kewajiban atau tanggung jawab seorang pelajar adalah belajar, hadir di dalam pembelajaran, dan melaksanakan pembelajaran dengan baik.
Guru IPS juga menyapa siswa dan tak lupa juga untuk menanyakan kabar siswa, hal itu dilakukan untuk menjaga komunikiasi yang baik dengan
siswa sebelum pembelajaran dimulai. Guru IPS juga mengulang materi yang telah dibahas sebelumnya, menanyakan apakah terdapat kesulitan saat mengerjakan tugas yang telah diberikan oleh guru sebelumnya, dan meminta siswa untuk mengumpulkan tugas yang diberi di pertemuan sebelumnya serta menyampaikan tujuan pembelajaran, seta menyampaikan kegiatan yang akan dilakukan juga teknik penilaian yang akan dilakukan pada kegiatan saat itu.
Pada kegiatan inti, awalnya guru menunjukkan gambar tentang lokasi Indonesia dan siswa mengamati gambar tersebut. Lalu mengondisikan agar peserta didik siap melaksanakan proses pembelajaran dengan menyampaikan kegiatan yang akan dilakukan. Dan peserta didik dibagi dalam beberapa kelompok. Disini peserta didik didorong untuk mengidentifikasi masalah terkait gambar yang diamati. Peserta didik juga mencari informasi dan data untuk menjawab masalah yang sudah ditentukan dengan membaca buku sumber, mencari dari internet atau mengunjungi perpustakaan. Setelah itu siswa berdiskusi untuk menilai dan mengkaji jawaban masalah yang diajukan oleh setiap anggota. Setiap kelompok membuat laporan hasil diskusi dan dipresentasikan di depan kelas. Kelompok lain memberikan tanggapan, tambahan atau melengkapi lalu mengambil kesimpulan atas masalah yang dibahas.
Guru IPS juga menyampaikan pesan moral tentang pentingnya bekerja kelompok itu bukan hanya pada ketua regunya saja tapi semua dalam kelompok harus bertanggung jawab dalam menyelesaikan masalah tersebut
dan tidak boleh menggantungkan satu sama lain. Guru IPS juga memberikan nasehat-nasehat ketika ada siswa yang melakukan kesalahan tidak tertib saat di kelas. Misalnya yaitu berbicara dengan teman, bergurau saat KBM berlangsung, tidak bisa diam ditempat duduknya.
Gambar 4.2 Siswa yang tidak tertib saat di kelas
Jika terdapat siswa yang tidak tertib di kelas seperti halnya gambar di atas maka guru langsung menegurnya dan mengingatkan kalau yang dilakukannya itu salah dan memberikan nasehat agar tidak mengulanginya lagi. Hal itu dilakukan agar siswa lebih bertanggung jawab saat dikelas dan lebih menghargai guru saat menerangkan pelajaran. Dari hal tersebut menunjukkan bahwa peran guru sebagai motivator.
Kemudian guru melanjutkan pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran Problem Based Learning, guru membagi siswa ke dalam beberapa kelompok, lalu memberi siswa sebuah gambar tentang lokasi indonesia dan diberi masalah untuk didiskusikan, pada saat sudah
selesai siswa kembali ke tempat duduk masing-masing, siswa juga diberi kesempatan untuk mempresentasikan hasil diskusinya di depan kelas dan bertanya di sesi tanya jawab.
Presentasi tersebut dilakukan untuk melihat seberapa jauh kemampuan siswa dalam menyerap materi yang sudah dibahas. Selain itu, dapat membentuk sikap tanggung jawab siswa dikarenakan mereka harus mendengarkan apa yang telah dipresentasikan oleh temannya di depan kelas karena setelah presentasi dilaksanakan sesi tanya jawab.
Dalam presentasi tersebut hanya sebagian kecil saja siswa yang ramai dan bicara sendiri, rata-rata siswa mendengarkan dikarena terdapat sesi tanya jawab oleh siswa yang presentasi kepada audience di kelas. Hal itu menimbulkan siswa mendengarkan dengan baik apa yang telah dipresentasikan. Jika terdapat siswa yang ramai dan bicara sendiri guru menegur dan memberikan nasehat agar tidak mengulanginya lagi.
Guru tidak lupa memberikan umpan balik dan penugasan di akhir pembelajaran, seperti mengerjakan 5 soal uraian yang diambil dari buku paket, hal itu dilakukan agar siswa melakukan pembiasaan sikap tanggung jawab dan tetap belajar saat di rumah serta mempunyai bekal ketika akan melaksanakan proses pembelajaran pada pertemuan selanjutnya.
Peneliti mengamati, guru IPS ini saat di kelas sangat kreatif dan menggunakan model pembelajaran yang bervariasi tiap pertemuannya guna mengantisipasi rasa bosan siswa saat mengikuti pelajaran. Disela-sela
pembelajaran, guru sering memberikan motivasi melalui cerita ataupun nasehat guna penanaman moral yang baik pada diri masing-masing siswa.
3. Peran guru IPS dalam mengevaluasi pembelajaran IPS yang dapat