PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN
9. Peran Kepala sekolah sebagai Innovator
Dalam rangka melakukan peran dan fungsinya sebagai innovator,
kepala sekolah harus memiliki strategi yang tepat untuk menjalin
hubungan yang harmonis dengan lingkungan, mencari gagasan baru,
mengintegrasikan setiap kegiatan, memberikan teladan kepada seluruh
tenaga kependidikan di sekolah, dan mengembangkan model-model
pembelajaran yang inovatif.161
Kepala sekolah SMA 2 Malang selalu memberikan gagasan baru
atau ide-ide yang cemerlang dalam pembangunan-pembangunan.
contohnya dalam pengmbangan PAI sebagai budaya sekolah, kepala
sekolah memberikan ide tentang pembentukan Moving class bagi Mata
pelajaran Agama yang masih dalam tahap penyelesaian.
Dalam melaksanakan kegiatan profesionalnya kepala sekolah slalu
1) Mengadakan Koordinasi, 2) Mengadakan Evaluasi terhadap kegiatan
yang telah dilaksanakan, 3) Rencana dalam RAPBS dan meningkatkan
Kualitas guru melalui Diklat, seminar, dan workshop.
161
Hubungan kepala sekolah dalam pengembangan PAI Sangat baik
sekali, ada semacam kerja sama yang baik. Misalnya beliau terkadang
minta jam Agama untuk masuk ke kelas untuk memberi motivasi
beragama bagi anak-anak. Memang beliau dalam keagamaan
sangat-sangat konsen sekali, tipenya cukup bagus dalam pengembangan PAI.
Dalam hubungan profesionalnya kepala sekolah sangat memberi
masukan diantaranya memberikan gambaran tentang pelaksanaan Do’a
bersama, khataman Al-Qur’an, kadang setiap sabtu apalagi kalau mau
Ujian Nasional. Pengembangan ke arah seperti itu. Beliau rajin untuk
memimpin shalat jamaah di mushalla, di samping guru Agama beliau juga
sering jadi Imam shalat berjamaan di Mushalla.
Kepala sekolah SMA Negeri 2 Malang sangat profesional dalam
Pengembangan PAI sebagai budaya sekolah. Dalam Prestasi Siswa selalu
dilikutkan pada lomba kegiatan Keislaman (1 Muharam) dan tulisan-
tulisan agama dan cermin bersih dan disiplin selalu diadakan.
Dalam kesehariannya beliau juga sering ketika tahu kotor atau ada
sampah beliau ambil, dan bagaimana caranya ini bersih karena kebersihan
sebagian dari iman, dan terus mengadakan peningkatan sarana,
penghijauan, lingkungan ditambah, dan disisipkan oleh kepala sekolah
BAB VI
PENUTUP
A. KesimpulanDari pembahasan serta temuan penelitian yang sudah dilakukan serta rumusan maka dapat diambil kesimpulan :
1. Faktor-faktor yang mempengaruhi Peran Kepala Sekolah Dalam
Pengembangan PAI Sebagai Budaya Sekolah.
a. Faktor Keberagamaan
Tingkat keahlian dan Religiusitas kepala sekolah SMA Negeri 2 Malang
sudah mampu dan cakap dalam pengembangan PAI sebagai budaya Sekolah
di lembaga tersebut. Beliau juga seorang kyai, sehingga menggunakan gaya
kepemimpinan Islami (pesantren), artinya kepala sekolah tidak otoriter.
b. Faktor Pengalaman Pluralisme
Kesadaran Pluralisme di SMA Negeri 2 Malang sudah 90 % sadar dalam
Pengalaman Agamanya. Dengan adanya kesadaran itu sudah terwujud
dengan mengamalkan agama, pembiasaan salam, jabat tangan, dan
membudayakan jilbabisasi.
c. Faktor Pengetahuan di Bidang Agama
Kepala sekolah SMA Negeri 2 Malang dalam pengetahuan di bidang
agamanya sangatlah luar biasa, dan terus-menerus untuk menanamkan
d. Faktor Strategi Pengembangan PAI
Strategi Pengembangan PAI kepala sekolah yang ditempuh a) Menyusun
rencana aksi/action plan, b) Membudayakan jilbab, c) Membudayakan
shalat berjamaah, d) Membudayakan salam, e) PHBI, f) BDI (Badan
Dakwah Islam), yang mana Badan Dakwah Islam sebagai Patner untuk
mengembangkan Islam, tanpa mengabaikan hak non muslim, dan
Bimbingan Membaca Al-qur’an.
2. Profil Kepala Sekolah SMA Negeri 2 Malang
Bapak Musoddaqul Umam mempunyai latar belakang dari keluarga yang
Agamis dan seorang kyai yang kharismatik. Beliau mengenyam pendidikan
formal dan non formal. Sehingga Beliau sangat perhatian dan peduli
terhadap kegiatan keislaman dalam pengembangan PAI sebagai budaya
sekolah tidak diragukan lagi.
3. Peran Kepala Sekolah Dalam Pengembangan Pendidikan Agama Islam
Sebagai Budaya Sekolah SMA Negeri 2 Malang
Antara Lain : Pertama, Peran sebagai educator, menggunakan model
pembelajaran Ta’limul Muta’alim, senantiasa meningkatkan kreatifitas Guru
Agama, menciptakan iklim dan budaya sekolah, mempengaruhi dan
memotivasi kepada guru Agama. Kedua, Peran sebagai Manajer,
melaksanakan tugas-tugas kepemimpinannya dengan baik, serta mampu
menggerakan warga sekolah. Ketiga, Peran sebagai Supervisor,
melaksanakan pengawasan untuk meningkatkan kinerja guru dalam
mengambil keputusan sangat arif dan bijaksana, memberi motivasi kepada
guru Agama yang melaksanakan tugasnya dengan baik dengan cara
memberikan pedoman dan pengalaman agama, Kelima, Peran sebagai Innovator, senantiasa memberikan gagasan baru, menjalin hubungan yang
baik dengan warga sekolah, guru, siswa, dan lingkungan di SMA Negeri 2
Malang.
B. Saran-saran
Berdasarkan hasil penelitian tentang Peran Kepala Kepala Sekolah
dalam Pengembangan Pendidikan Agama Islam sebagai Budaya Sekolah..
Maka, peneliti menyampaikan beberapa saran sebagai berikut:
1. Bagi Kepala Sekolah
Kepala sekolah hendaknya secara terus- menerus mengadakan pembinaan
Agama bagi Guru, karyawan dan siswa, memenuhi fasilitas sarsan dan
prasarana Pendidikan Agama Islam, serta meningkatkan program
pengembangan PAI kepada siswa.
2. Bagi Guru Agama
Guru agama merupakan salah satu komponen terpenting dalam
pengembangan PAI sebagai budaya sekolah. Oleh karena itu, penting
sekali adanya kompetensi dan dituntut kesadarannya untuk selalu kreatif
dan inovatif dalam rangka peningkatan kualitas pembelajaran dan
3. Bagi Masyarakat
Di samping itu juga perlu adanya sebuah upaya penyadaran kepada
seluruh warga sekolah, termasuk orang tua siswa dan masyarakat, bahwa
keberhasilan pengembangan PAI sebagai budaya sekolah adalah tanggung
jawab bersama, sehingga mereka juga harus memberikan kontribusi yang
nyata terhadap berbagai program yang dilakukan oleh sekolah.
4. Bagi peneliti
Bahwasannya penelitian yang akan datang direkomendasikan meneliti
peran kepala sekolah dalam Pengembangan Pendidikan Agama Islam
sebagai budaya sekolah di SMA Negeri 2 Malang studi perbandingan
dengan lembaga pendidikan lain.