• Tidak ada hasil yang ditemukan

Peran Pendamping Pada Setiap Tahap Proses Pemberian Bantuan

PENDAMPINGAN SOSIAL A. PENDAMPINGAN BANTUAN UEP

4. Peran Pendamping Pada Setiap Tahap Proses Pemberian Bantuan

Tahapan kegiatan yang harus dilakukan oleh pendamping dalam rangka memfasilitasi keberhasilan pemberian bantuan UEP, RS-RTLH dan Sarling kepada sasaran penerima bantuan, yang meliputi:

a. Tahap Persiapan

1) Pendamping melakukan observasi, identifikasi dan verifikasi

a) Observasi ditujukan untuk mengetahui garis besar kondisi fisik lingkungan (calon lokasi) penerima bantuan UEP, RS-RTLH dan Sarling melalui pengamatan langsung yang meliputi: kondisi kehidupan sosial, potensi lingkungan sosial yang akan diperbaiki, dan potensi usaha yang akan dikembangkan.

b) Identifikasi ditujukan untuk mengetahui lebih mendalam berbagai permasalahan sosial, kebutuhannya, jenis usaha yang akan dikembangkan dan sumber/potensi desa yang mungkin dapat mendukung pelaksanaan pengembangan usaha.

c) Verifikasi calon penerima bantuan

Kegiatan yang dilakukan oleh pendamping untuk menentukan calon penerima bantuan yang memiliki kriteria sesuai persyaratan yang ada. Verifikasi didasarkan pada basis Data Terpadu (BDT) di daerah tersebut dan melaporkan hasilnya ke Dinas Sosial Kabupaten.

2) Pendamping melakukan bimbingan motivasi sosial

a) Kegiatan ini dilakukan untuk membangkitkan dan memotivasi penerima bantuan agar memiliki semangat berusaha.

b) Membantu penerima bantuan untuk mengenal, menggali potensi dan kemampuan yang dimiliki serta resiko-resiko yang dihadapi dalam rangka pengembangan usaha.

c) Memberikan gambaran alternatif usaha yang dapat dikembangkan oleh penerima bantuan.

b. Tahap Pelaksanaan

1) Pendamping Melakukan Sosialisasi Program

Kegiatan ini ditujukan untuk memberikan pemahaman mengenai program bantuan UEP, RS-RTLH dan Sarling yang akan dilaksanakan, tahapan kegiatan,jenis dan besar bantuan, serta hak dan kewajiban penerima bantuan. Kegiatan ini dilakukan setelah ada penetapan penerima bantuan UEP, RS-RTLH dan Sarling dari Kementerian Sosial. 2) Pendamping melakukan pembentukan kelompok

a) Tujuan pembentukan kelompok adalah :

(1) Meningkatkan dinamika sosial, baik dalam usaha maupun dengan masyarakat sekitarnya.

(2) Meningkatkan kerjasama, kemampuan berorganisasi dan memecahkan masalah bersama dalam kelompok.

(3) Meningkatkan pendapatan melalui usaha.

(4) Menumbuh kembangkan kesadaran dan tanggung jawab sosial dalam bentuk pengumpulan Iuran Kesejahteraan Sosial (IKS).

b) Proses pembentukan kelompok

Pembentukan kelompok UEP, RS-RTLH dan Sarling didasarkan pada domisili atau kesamaan proses dampingan serta kesamaan tujuan dalam berusaha, artinya bagi penerima bantuan yang berdomisili dalam satu desa dan memiliki kesamaan pendamping membentuk kelompok.

3) Pendamping melakukan kegiatan kelompok

Kelompok melakukan berbagai kegiatan dalam rangka mengembangkan usaha, diantaranya :

a) Diskusi pemilihan/ penentuan masing-masing jenis usaha yang ditujukan untuk menggali harapan dan keinginan anggota, sesuai dengan kebutuhan nyata untuk mengelola satu jenis usaha, sesuai dengan kemampuan dan kemauan, serta dukungan sumber daya alam dan lembaga ekonomi yang ada (pangsa pasar)

b) Pertemuan kelompok dengan pendamping untuk mendapatan bimbingan pengelolaan bantuan serta mengungkapkan permasalahan atau kendala dalam menjalankan bantuan.

c) Melaksanakan pengembangan masing-masing usaha

d) Melaksanakan kegiatan program RS-RTLH dan Sarling secara bergotong royong.

e) Melaksanakan kegiatan arisan dan aktifitas kemasyarakatan lainnya yang meningkatkan keberfungsian sosial penerima bantuan

4) Pendamping melakukan pemilihan dan penetapan kepengurusan kelompok, tugas dan tanggung jawab masing-masing anggota.

5) Pendamping membantu penerima bantuan dalam menentukan jenis bantuan UEP

a) Kegiatan ini dilakukan melalui diskusi antar penerima bantuan UEP dan pendamping untuk menggali jenis usaha yang cocok dengan potensi wilayah, keterampilan dan keinginan penerima bantuan, kebutuhan nyata dan kemampuan penerima bantun UEP.

b) Penentuan jenis UEP dapat dilakukan lebih dari satu jenis UEP dan bisa secara bersama.

6) Pendamping memfasilitasi pelaksananaan bimbingan keterampilan usaha

a) Kegiatan bimbingan keterampilan yang dilakukan untuk meningkatkan pengetahuan, sikap dan keterampilan baik teori maupun praktek dengan tata cara pengelolaan jenis UEP yang dikembangkan baik secara individu dan kelompok.

b) Pelaksanaan bimbingan keterampilan ini dengan melibatkan instansi terkait sesuai jenis usaha yang dipilih dan dikembangkan oleh penerima bantuan.

7) Pendamping membantu penyusunan proposal usaha

a) Setelah melaksanakan bimbingan keterampilan, para penerima bantuan wajib menyusun proposal usaha yang akan dikembangkan sesuai kebutuhan, keterampilan dan kemampuan penerima bantuan dengan mempertimbangkan potensi sumber daya lokal.

b) Proposal yang diajukan berupa proposal pengelolaan usaha secara individu.

c) Penyusunan proposal UEP harus difasilitasi oleh pendamping UEP.

d) Proposal yang disusun sesuai format terlampir, yang berisi: (1) Jenis UEP yang akan dikembangkan.

(2) Rencana Anggaran Biaya (RAB) (3) Perkiraan keuntungan

e) Proposal yang diajukan oleh penerima bantuan harus disetujui oleh pendamping dan diketahui oleh Dinas Sosial Kabupaten. 8) Pendamping melakukan pendampingan dalam pencairan Bantuan

UEP

a) Pemberian bantuan UEP diawali dengan pembukaan rekening atas nama masing masing penerima UEP yang dilakukan secara kolektif oleh Direktorat Penanganan Fakir

Miskin Pesisir, Pulau-pulau Kecil dan Perbatasan Antar Negara (PFM Pesisir, PPK, dan PAN).

b) Penyaluran bantuan UEP dilakukan melalui transfer dana tunai ke rekening masing-masing penerima bantuan.

c) Tugas pendamping adalah mendampingi penerima bantuan pada saat proses pencairan di BANK atau tempat yang ditunjuk oleh pemerintah.

9) Pendamping memantau pemanfaatan bantuan UEP

a) Penerima bantuan dapat mempergunakan bantuan modal usaha sesuai dengan proposal yang diajukan dengan melampirkan bukti-bukti penggunaaan dana yang diketahui oleh pendamping.

b) Pendamping membantu penerima bantuan dalam membuat laporan pertanggung-jawaban pemanfaatan bantuan yang diterima.

c) Pendamping wajib memantau dan melaporkan penerimaan serta pemanfaatan bantuan UEP yang diterima oleh penerima bantuan secara berjenjang sesuai dengan format laporan.

c. Tahap Pengembangan UEP

1) Pendamping melakukan bimbingan kerjasama kelompok

Dalam tahap ini proses pendampingan ditujukan untuk pengembangan kelompok melalui kerjasama anggota UEP sehingga dapat melakukan pertukaran dan kerjasama dalam memecahkan permasalahan

2) Pendamping membantu penerima bantuan untuk mendapatkan bimbingan pemasaran

Memfasilitasi anggota UEP sehingga memiliki keterampilan dalam pemasaran usaha baik lokal maupun lintas wilayah, seperti antar desa, kecamatan, kabupaten, provinsi, nasional dan internasional. Memfasilitasi anggota UEP dalam pemasaran secara online.

3) Pendamping melakukan bimbingan menabung

a) Memfasilitasi para anggota UEP dalam menata adminstrasi secara tertib.

b) Memotivasi para anggota UEP dalam menyisihkan hasil usaha/ keuntungan yang diperoleh untuk ditabung direkening yang telah dibuka masing-masing.

c) Memfasilitasi pengembangan Iuran Kesejahteraan Sosial (IKS) dalam kelompok dalam nuansa kearifan lokal.

4) Pendamping memfasilitasi penerima bantuan untuk mendapatkan bimbingan pengembangan modal

a) Memfasilitasi para anggota UEP untuk menyisihkan hasil keuntungan yang diperoleh untuk pengembangan modal usaha. b) Memfasilitasi para anggota UEP untuk menjadi anggota koperasi

dan membentuk embrio koperasi.

c) Memfasilitasi para anggota UEP untuk mengembangkan kemitraan usaha.

B. PENDAMPINGAN BANTUAN REHABILITASI SOSIAL RUMAH TIDAK

Dokumen terkait