a. Latar Belakang Pendirian
Penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba yang dilarang agama dan undang-undang sudah lama melanda Indonesia, khususnya Sumatera Utara. Jutaan korban penyalahgunaan narkoba berjatuhan diakibatkan kurangnya informasi yang diterima mereka tentang bahaya penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba.
Keadaan ini mendorong Pemerintah Provinsi Sumatera Utara untuk memberikan pelayanan bagi masyarakat dengan cara mensosialisasikan permasalahan penyalahgunaan dan peredaran gelapnya. Maka Pemerintah Provinsi
Sumatera Utara bekerjasama dengan GAN Indonesia mendirikan sebuah lembaga dengan nama
Pusat Informasi Masyarakat Anti Narkoba Sumatera Utara yang disingkatdengan PIMANSU.99
99Profile Pusat Informasi Masyarakat Anti Narkoba Sumatera Utara (PIMANSU) Tahun 2009.
Pusat Informasi Masyarakat Anti Narkoba Sumatera Utara yang disingkat dengan PIMANSU diresmikan tanggal 26 Mei 2000 oleh Gubernur Sumatera Utara H. T. Rizal Nurdin. Selain Gubernur, acara peresmian tersebut juga dihadiri oleh muspida dan kepala daerah tingkat II dan kota se-Sumatera Utara.
Berdirinya lembaga tersebut dilatari oleh suatu pemikiran bahwa narkoba semakin hari menunjukkan peningkatan peredaran dan penyalahgunaannya. Kondisi tersebut tentu sangat berbahaya, karena, dan ini yang terutama,ancamannya langsung ke jantung masyarakat dan bangsa, yaitu generasi muda.Bisa dipastikan, jika tidak ada upaya-upaya pre-emtif, preventif, represif, dan rehabilitasi, sangat mungkin ke masa depan bangsa yang bernama Indonesia hanyalah sebuah kenangan di dalam buku-buku sejarah. Ibarat manusia, ia telah kehilangan jati dirinya.
Fakta lain, masyarakat belum memiliki informasi dan pengetahuan yang memadai tentang masalah tersebut. Orang tua misalnya kerap tidak mengetahui bahwa anaknya sudah terjangkit penyalahgunaan narkoba. Para remaja, kurang mengetahui bahayanya. Di atas semua itu, masyarakat umumnya belum memiliki informasi dan kesadaran betapa dasyatnya bahaya
narkoba.Orang tua pun sering tanpa sadar, malah sebagaimana dalam kesadaran, melestarikan pola hidup berkeluarga yang rentan terhadap pengaruh lingkungan dan penyalahgunaan narkoba. Misalnya, hilangnya budaya makan bersama, tidak mau mengunjungi sanak keluarga secara bersama-sama, dan gersangnya kehidupan beragama.
Kondisi seperti itu memungkinkan kita menarik suatu kesimpulan bahwa masyarakat memerlukan informasi yang benar tentang berbagai hal mengenai narkoba. Sungguh malang nasib yang dialami seseorang ketika ia terlambat mengetahui bahaya penyalahgunaan narkoba. Terhadap kondisi yang demikian, kita tidak ingin terjadi.Demi memenuhi sebagian dari kekurangan informasi masyarakat itulah PIMANSU hadir.
b. VISI
Terwujudnya kesadaran masyarakat untuk tidak menyalahgunakan dan mengedarkan narkoba secara gelap dan PIMANSU menjadi pusat informasi, laboratorium penelitian, lembaga pendidikan dan penerbitan, dan pusat data khususnya bidang permasalahan narkoba yang dapat diakses seluruh masyarakat.
c. MISI
Kami memahami misi sama dengan tugas yang diemban sebagai bagian dari proses kerja keras demi pelayanan terbaik bagi siapa saja yang memerlukan. Karenanya, masuk di dalamnya tujuan PIMANSU. Walaupun mungkin saja tampak sangat ideal, tidak berarti kami tidak menseriusinya. Kami juga ingin mengatakan bahwa semua penting, kendatipun tidak diurutkan di nomor pertama.
1. Membangun dan menyediakan format data base tentang permasalahan narkoba.
2. Menyediakan konsultasi tentang upaya-upaya penanggulangan penyalahgunaan narkoba pre-emtif, preventif, dan rehabilitasi.
3. Melaksanakan kegiatan-kegiatan pencegahan baik yang berbasis sekolah, masyarakat, media dan tempat kerja.
4. Melakukan kontrol dan pengawasan terhadap proses peradilan kriminal narkoba
5. Membangun jaringan dengan lembaga-lembaga yang bergerak dibidang penanggulangan permasalahan narkoba baik ditingkat lokal, nasional dan internasional.
6. Membangun kerjasama dengan lembaga-lembaga pemerintah dan swasta baik ditingkat lokal, nasional dan internasional.
d. PROGRAM KEGIATAN
Program PIMANSU anatara lain adalah :100
1. Melaksanakan tindakan-tindakan pencegahan bagi yang belum terkontaminasi penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba. Program pencegahan ini meliputi:
A. Pencegahan penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba berbasis sekolah.
1) Melaksanakan pendidikan dan pelatihan pencegahan penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba bagi guru-guru bimbingan dan konseling.
2) Melaksanakan pendidikan dan pelatihan peer consellor bidang penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba bagi siswa sekolah.
3) Melaksanakan penyuluhan secara klasikal bagi siswa sekolah tentang penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba.
4) Melaksanakan outdoor education tentang penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba.
5) Melaksanakan penyuluhan anti penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba bagi orang tua siswa.
6) Melaksanakan pendidikan dan pelatihan penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba bagi guru-guru bidang studi tertentu.
B. Pencegahan penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba berbasis masyarakat.
1) Melaksanakan pendidikan dan pelatihan Parenting Skill On Drugs Abuse Prevention bagi orangtua khususnya ibu rumah tangga.
2) Melaksanakan pendidikan dan pelatihan peer educator bagi pemuda dan remaja bidang penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba.
3) Melaksanakan pendidikan dan pelatihan sosial worker bidang penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba.
4) Melaksanakan pelatihan motivator bagi pengurus organisasi bidang penanggulangan penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba.
5) Melaksanakan penyuluhan bahaya penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba bagi kelompok-kelompok masyarakat.
C. Pencegahan penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba berbasis media.
1) Menerbitkan brosur-brosur, leaflet, poster, sticker, buletin, modul pelatihan, dan buku.
2) Melakukan kampanye anti penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba melalui media cetak dan elektronik.
3) Melaksanakan pendidikan dan pelatihan bagi wartawan khusus kriminal narkoba. 4) Membuat press release tentang isu-isu penting seputar penyalahgunaan dan
5) Melaksanakan press conference menyikapi masalah-masalah urgen tentang penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba.
D. Pencegahan penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba berbasis tempat kerja. 1) Melaksanakan kampanye anti penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba bagi
karyawan perusahaan.
2) Melaksanakan pendidikan dan pelatihan bagi pengurus K3 perusahaan bidang penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba.
3) Memotivasi pelaku perusahaan baik milik pemerintah maupun swasta supaya terlibat baik langsung maupun tidak langsung dalam mengkampanyekan anti penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba.
4) Membangun kerjasama dengan perusahaan dalam melaksanakan kegiatan pencegahan.
2. Menyediakan Informasi Tentang Hal-hal Yang Berkaitan Dengan Narkoba
Untuk merealisasikan program ini, PIMANSU menyediakan data base mengenai kasus-kasus yang berkaitan dengan permasalahan narkoba yang sedang bekembang dan informasi mengenai keberadaan organisasi maupun LSM lain yang begerak dibidang penanggulangan permasalahan narkoba dan rehabilitasi baik yang ada di Sumatera Utara khususnya dan Indonesia umumnya. PIMANSU juga melaksanakan konseling gratis bagi masyarakat dalam rangka menyelamatkan keluarga dari bahaya penyalahgunaan narkoba.
3. Drugs Judicial Watch.
a. Menyurati pihak-pihak terkait kalau PIMANSU memperoleh informasi adanya proses peradilan yang tidak sesuai dengan aturan yang berlaku.
b. Menyurati pihak-pihak terkait kalau PIMANSU memperoleh informasi dari masyarakat tentang peredaran gelap narkoba.
c. Menyurati pihak-pihak terkait kalau PIMANSU memperoleh informasi tentang adanya aparat penegak hukum dan pelaksana pemerintah yang terlibat penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba.
d. Melakukan advokasi terhadap korban penyalahguna narkoba beserta keluarganya. e. Melakukan kerja sama dengan aparat penegak hukum yang meliputi: kepolisian,
kejaksaan, pengadilan, lembaga pemasyarakatan dan pengacara.
f. Melakukan kerjasama dengan media dan wartawannya untuk selalu melakukan kontrol terhadap kasus-kasus narkoba mulai dari tingkat penyidikan sampai kepada penjatuhan vonis dan menjalani hukuman di lembaga pemasyarakatan.
4. Strategi Pencapaian Program
Strategi yang dibangun PIMANSU untuk mencapai tujuan-tujuannya adalah:
a. Pengembangan Jaringan Kerja (Networking). Hal ini dilakukan sebagai upaya peningkatkan pembentukan jaringan kerja yang melibatkan seluruh unsur masyarakat yang bermuara pada pencegahan penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba.
b. Pemberdayaan lembaga dan kelompok masyarakat yang sudah ada. c. Proaktif dalam melaksanakan aktivitas yang sudah diprogram.
d. Menerapkan open management tanpa mengesampingkan adanya kode etik lembaga. e. Menerapkan two ways communication dalam melakukan komunikasi dengan
2. Peranan PIMANSUdalam Penanggulangan Tindak Pidana Narkotika A. Strategi Kebijakan
PIMANSU yang didirikan tanggal 26 Mei 2000 pada mulanya memfokuskan kegiatan pada upaya-upaya preventif dalam bentuk penyuluhan. PIMANSU datang menjemput bola. Secara rutin, PIMANSU menyurati berbagai lembaga dalam rangka memperkenalkan PIMANSU sekaligus memohon waktu dan kesempatan untuk memberikan ceramah bahaya narkoba.
Tahun kedua (2001), PIMANSU tetap melakukan agenda tahun 2000. Selain itu, PIMANSU juga melakukan publikasi lewat media cetak, elektronik dan penerbitan. Intinya, PIMANSU ingin membuka wawasan bersama di tengah-tengah masyarakat tentang bahaya penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba, termasuk agenda aksi.
Tahun 2002, berdasarkan evaluasi tahun 2001, PIMANSU menilai bahwa tahap sosialisasi sudah cukup memadai sambil terus ditingkatkan. Oleh karena itu, tahun 2002, PIMANSU memfokuskan kegiatan pada program 2001 ditambah dengan upaya pelibatan partisipasi masyarakat secara langsung. Karena itu, tahun 2002, PIMANSU banyak bekerjasama dengan pihak-pihak lain peduli tentang narkoba. Sebagian diantaranya tawaran kerjasama yang diajukan ke PIMANSU.
Pada tahun 2003 peranan PIMANSU semakin nyata bahkan keterlibatannya di dunia internasional sudah tampak. Partisipasi masyarakat pun sudah sangat baik. Tinggal memelihara dan meningkatkannya terus sehingga tercapai hasil yang maksimal.
Pada tahun 2004 dan 2005 partisipasi itu juga semakin meluas dan menguat. Demikian juga yang terjadi pada tahun 2008 selanjutnya setiap tahun terus terjadi peningkatan hingga tahun 2009 sampai tahun 2012 ini. PIMANSU menjadi Pusat Pendidikan dan Penelitian tentang Pencegahan Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkoba ( P4GN ). 101
Partispasi masyarakat juga semakin kuat dan sudah memiliki kesadaran sendiri untuk membebaskan wilayahnya dari kejahatan narkoba. Namun itu belum lah cukup, masih perlu upaya yang lebih terorganisir.
Sebagai upaya nyata pemberdayaan elemen-elemen masyarakat, maka PIMANSU juga melakukan pelatihan, khususnya kepada para tenaga pendidik dan remaja. Hasilnya cukup baik untuk menumbuhkan minat yang tinggi dari masyarakat untuk ambil bagian menanggulangi permasalahan narkoba, secara garis besar, kegiatan PIMANSU difokuskan pada:102
NO
Tabel 1. Data Kegiatan PIMANSU Tahun 2012
KEGIATAN
1. Sosialisasi informasi bahaya narkoba kepada seluruh lapisan masyarakat
2. Lembaga informasi dan kosultasi
3. Rujukan peneilitian tentang narkoba bagi para peneliti dan akademisi
4. Mitra kerjasama lembaga-lembaga peduli narkoba Sumber: Laporan Aktivitas PIMANSU Tahun 2012
Tabel 1 menunjukkan peran serta yang dilakukan PIMANSU dalam rangka penanggulangan tindak Pidana Narkotika di Indonesia khususnya Sumatera Utara melalui berbagai kegiatan. Semua kegiatan tersebut sudah dilakukan semenjak berdirinya PIMANSU tahun 2000 hingga sekarang tahun 2012.