Usulan Program dan Kegiatan Pengembangan SPAM6.3.5.
DIKELOLA OLEH SWASTA
D. Peran serta Masyarakat dan swasta
Teknis Operasional PS:
1 Aspek Perencanaan (Master Plan, FS, DED) 2 A. Saluran
Primer Sekunder Tersier B. Turap
C. Bangunan pelengkap (gorong- gorong, pintu air, pompa, talang, dst)
D. Waduk,kolam retensi, sumur resapan
Tantangan Pengembangan Drainase ii.
Ogan Komering ilir wajib menguraikan tantangan sesuai karakteristik Ogan Komering ilir terkait pembangunan sektor drainase. Tantangan yang dihadapi secara umum di Ogan
terbangun, peningkatan dan pengembangan sistem yang ada, pembangunan baru secara efektif dan efisien yang menjangkau masyarakat berpenghasilan rendah dan menunjang terwujudnya lingkungan perumahan dan permukiman yang bersih dan sehat serta meningkatkan ekonomi masyarakat berpenghasilan rendah.
Tantangan lainnya adalah adanya Peraturan Menteri PU Nomor 14/PRT/M/2010 Tentang Standar Pelayanan Minimum menekankan tentang ta rget pelayanan dasar bidang PU yang menjadi tanggungjawab pemerintah Ogan Komering ilir . Target pelayanan dasar yang ditetapkan dalam Permen ini yaitu pada Pasal 5 ayat 2, dapat dilihat sebagai bagian dari beban dan tanggungjawab kelembagaan yang menangani bidang ke PU an, khususnya untuk sub bidang Cipta Karya yang dituangkan didalam dokumen RPIJM yang merupakan tantangan tersendiri bagi pelayanan pengelolaan Drainase. Target pelayanan dasar bidang Drainase sesuai dengan Peraturan Menteri PU Nomor 14/PRT/M /2010 Tentang Standar Pelayanan Minimum dapat dilihat melalui tabel 6.44 dibawah ini
Tabel 6.44
Standar Pelayanan Minimal Bidang Cipta Karya berdasarkan Permen PU No.14/PRT/M/2010
No Jenis Pelayanan Dasar
Standar Pelayanan Minimal Batas Waktu
Pencapaian Ket
No Jenis Pelayanan Dasar
Indikator Nilai Batas Waktu Pencapaian Ket Penyehatan Lingkungan Permukiman (Sanitasi Lingkungan dan Persampahan)
Drainase Tersedianya sistem jaringan drainase skala kawasan dan skala kota sehingga tidak terjadi genangan (lebih dari 30 cm, selama 2 jam) dan tidak lebih dari 2 kali setahun
50% 2014 Dinas yg
membidangi PU
Sumber : Dirjen Cipta Karya, 2013
Analisis Kebutuhan Drainase 6.4.3.3
Analisis Kebutuhan A.
Faktor-faktor yang mempengaruhi sistem drainase kota adalah topografi Ogan Komering ilir yang merupakan dataran rendah . Melakukan analisis atas dasar besarnya kebutuhan penanganan drainase, baik itu untuk pemenuhan kebu tuhan masyarakat (basic need)
mencakup kelembagaan, pembiayaan, peraturan dan peran serta masyarakat dan swasta. Analisis kebutuhan dituangkan dalam tabel 6.45 berikut ini :
Tabel 6.45 Analisis Kebutuhan dan Target Pencapaian Daerah
No Uraian Kondisi Kebutuhan
Eksisting Tahun I Tahun II Tahun III Tahun IV Tahun V
-1 -2 -3 -4 -5 -6 -7 -8
A Peraturan terkait sektor drainase
- Ketersediaan Peraturan drainase (Perda, Pergub,
Perwali dst)
B Kelembagaan
- Bentuk Organisasi
- Ketersediaan tata
laksana (Tupoksi, SOP, dll)
- Kualitas dan kuantitas SDM
C Pembiayaan
- Sumber pembiayaan (APBD Prov/ Kab/ kota/
swasta/ masya- rakat/ dll)
D Peran swasta dan Masyarakat (Sudah ada/belum ada/bentuk
kontribusi, dll)
Teknis Operasional PS
1 Aspek Perencanaan (Master Plan, FS, DED) 2 A. Saluran Primer Sekunder Tersier B. Turap C. Bangunan pelengkap (gorong-gorong, pintu air, pompa, talang, dst) D. Waduk, kolam retensi, sumur resapan
Program dan Kriteria Pesiapan Pengembangan Sistem Drainase 6.4.3.4
Pembangunan Prasarana Drainase A.
Kriteria Lokasi :
Kota-kota yang sudah memiliki Master Plan Drainase Perkotaan dan DED untuk
tahun pertama;
Kawasan-kawasan permukiman dan strategis di perkotaan (Metropolitan/Kota
Besar) yang rawan genangan.
Lingkup Kegiatan :
Pembangunan saluran drainase primer (macro drain) , pembangunan kolam
retensi, dan bangunan pelengkap utama lainnya (pompa, saringan sampah, dsb); Pembangunan saluran drainase sekunder dan tersier (micro drain) oleh
pemerintah kab.kota;
Sosialisasi/diseminasi/ kampanye NSPM pengelolaan saluran drainase termasuk
kegiatan pembersihan sampah di sekitar saluran drainase; Produk materi penyuluhan/promosi kepada masyarakat;
Penyediaan media komunikasi (brosur, pamflet, baliho, iklan layanan masyarakat,
pedoman dan lain sebagainya
Kriteria Kesiapan :
Sudah memiliki RPIJM dan SSK/Memorandum Program atau sudah mengirim
surat minat untuk mengikuti PPSP;
Dilaksanakan dalam rangka pengurangan lokasi genangan di perkotaan;
Terintegrasi antara makro drain dan mikro drain, serta dengan system
pengendali banjir;
Terdapat institusi yang menerima dan mengelola prasarana yang dibangun;
Tidak ada permasalahan lahan (lahan sudah dibebaskan, milik Pemkot/kab);
Pemerintah kab./kota bersedia menyediakan alokasi dana untuk biaya operasi
dan pemeliharaan;
Pemerintah Ogan Komering ilir akan melaksanakan penyuluhan kepada
Masyarakat
Skema Kebijakan Pendanaan Sistem Drainase Perkotaan
Skema Kebijakan Pendanaan Sistem Drainase Perkotaan dipaparkan pada gambar 6.7 berikut :
Sumber: Direktorat Pengembangan PLP
Gambar 6.7 Sistem Drainase Perkotaan
Dalam pembangunan sistem drainase perkotaan, pemerintah pusat mempun yai peran dengan mengembangkan sistem yang terintegrasi dengan sistem makro, serta
memfasilitasi pilot drainase mandiri. Sedangkan, pemerintah kabupaten kota berperan dalam penyediaan lahan, penyediaan biaya operasi dan pemeliharaan, dan
pemberdayaan masyarakat pasca konstruksi.
Usulan Program Dan Kegiatan 6.4.4
Usulan Program dan Kegiatan Pengembangan Sanitasi 6.4.4.1.
Usulan dan prioritas program komponen Pengembangan Sanitasi disusun berdasarkan paket-paket fungsional dan sesuai kebijakan prioritas program seperti pada RPJM. Penyusunan usulan program tersebut memperhatikan kebutuhan RPP berkaitan dengan pengembangan atau pembangunan sektor dan kawasan unggulan. Dengan demikian usulan sudah mencakup pemenuhan kebutuhan dasar dan kebutuhan pembangunan ekonomi. Usulan program yang diajukan sesuai dengan hasil analisis dan identifikasi yang telah dilakukan. Selain itu, perlu juga diperhatikan keterpaduan dengan sektor-sektor
pendanaannya.
Penjabaran program-program tersebut disesuaikan dengan struktur tatanan program RPJMN yang diwujudkan dalam paket-paket proyek/program. Program yang dicakup dalam Pengelolaan Air Limbah meliputi kegiatan-kegiatan berikut ini :
Pembangunan pengelolaan air limbah setempat dan pembangunan Instalasi 1.
Pengolah Lumpur Tinja (IPLT);
Pembangunan sistem perpipaan air limbah sederhana komunitas berbasis 2.
masyarakat (khusus bagi kawasan kumuh dan padat);
Pembangunan pengelolaan air limbah sistem terpusat (IPAL); 3.
Operasi dan pemeliharaan; 4.
Pengembangan dan pemantapan kelembagaan pengelolaan air limbah; 5.
Penyuluhan meningkatkan pemahaman pentingnya sanitasi dan pemeliharaan 6.
sarana yang telah dibangun.
Piranti lunak: MP/outline plan, FS atau DED 7.
Program yang dicakup dalam Pengelolaan Persampahan meliputi kegiatan berikut ini : Pembangunan prasarana dan sarana TPA sampah;
1.
Pembangunan prasarana dan sarana TPST 3R; 2.
Operasi dan pemeliharaan; 3.
Pengembangan dan pemantapan kelembagaan pengelolaan persampahan; 4.
Penyuluhan meningkatkan pemahaman pentingnya sanitasi dan 3R; 5.
Piranti lunak: MP/outline plan, FS atau DED 6.
Program yang dicakup dalam pengelolaan sistem drainase perkotaan meliputi kegiatan- kegiatan berikut ini :
Pelaksanaan rehabilitasi saluran yang ada; 1.
Pembangunan saluran yang baru; 2.
Operasi dan pemeliharaan; 3.
Pengembangan dan pemantapan kelembagaan pengelolaan drainase; 4.
Penyuluhan dan pengelolaan dan pemeliharaan bangunan drainase bagi 5.
Pemerintahan Ogan Komering ilir dan masyarakat; Piranti lunak: MP/outline plan, FS atau DED 6.
Usulan Pembiayaan Proyek Pengembangan Sanitasi 6.4.4.2.
pengelolaan sanitasi (air limbah, persampahan dan drainase) yang melibatkan swasta perlu dilakukan kajian lebih mendalam untuk menentukan kelayakannya. Untuk program yang memerlukan analisis kelayakan keuan gan, hasil analisis harus dilampirkan dan merupakan bagian dari kajian pembiayaan dan keuangan.
Pembiayaan kegiatan pengelolaan sanitasi sebagaimana diusulkan dapat berasal dari dana Pemerintahan Ogan Komering ilir , masyarakat, swasta, dan bantuan Pemerin tah Pusat. Bantuan Pemerintah Pusat dapat berbentuk proyek biasa (pemerataan dalam pemenuhan prasarana sarana dasar), bantuan stimulan, bantuan proyek khusus (menurut pengembangan kawasan). Macam bantuan disesuaikan dengan tingkat Kebutuhannya.
Format pem biayaan kegiatan drainase disesuaikan dengan arahan bidang keuangan, secara garis besar terdiri dari tabel program belanja ( expenditures programme), table
INDIKATOR