• Tidak ada hasil yang ditemukan

Tabel Analisis Deskriptif Peran serta peserta didik Ekstrakurikuler Futsal di SMA N 1 Ungaran

PARTISIPAN 1

KODE PERTANYAAN

Q4 Bagaimana peran serta peserta didik ekstrakurikuler futsal di SMA Negeri 1 Kecamatan Ungaran Kabupaten Semarang? Q 22, P1 23 Q : Berapa banyak siswa yang berangkat ekstrakurikuler pak ?

P1 : Kurang lebih berjumlah 30 an

Q 24, P1 25 Q : Kalau boleh tau itu cewek atau cowok pak ? P1 : Itu cewek sama cowok jadi satu

Q 31, 32, P1 33,34

Q : Apakah ketika akan mengikuti sebuah turnamen siswa aktif dalam pendaftaran maupun technical meeting atau bapak yang menghandel semuanya ?

P1 : Ketika memang tidak menggangu jadwal pelajaran siswa yang hadir dalam mengikuti technical meeting maupun melakukan pendaftaran

Q 35, 36, P1 37 Q : Berarti siswa yang berperan aktif ya pak dalam kegiatan ekstrakurikuler baik diluar maupun di dalam lapangan ?

P1 : Iya mas, ketika tidak mengganggu jam sekolah mereka berperan aktif

Hasil analisis deskriptif pada peran serta peserta didik ekstrakurikuler olahraga futsal di Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Ungaran diperoleh hasil bahwa siswa dapat berperan aktif dalam kegiatan ekstrakurikuler, maupun mengikuti sebuah turnamen, siswa aktif dalam pendaftaran maupun technical meeting. Jumlah siswa keseluruhan yang mengikuti ekstrakurikuler futsal ialah 30 lebih siswa. Siswa dapat melakukan perannya sebagai siswa aktif dalam ekstrakurikuler olahraga futsal, ketika tidak

Tabel 2.4.2

Tabel Analisis Deskriptif Peran serta peserta didik Ekstrakurikuler Futsal di SMA N 2 Ungaran

PARTISIPAN 2

KODE PERTANYAAN

Q4 Bagaimana peran serta peserta didik ekstrakurikuler futsal di SMA Negeri 2 Kecamatan Ungaran Kabupaten Semarang? Q 27, P2 28, 29 Q : Untuk peran serta didik dalam mengikuti ekstrakurikuler

pak itu seperti apa pak ?

P2 : Alhamdulillah dari tahun ke tahun semakin meningkat mas, untuk tahun ini bisa sampai enam puluh lebih mas

Q 30, P2 31 Q : Itu cowok sama cewek pak ? P2 : Iya mas, cowok sama cewek mas

Hasil analisis deskriptif pada Peran serta peserta didik Ekstrakurikuler Olahraga Futsal di Sekolah Menengah Atas Negeri 2 Ungaran diperoleh hasil bahwa siswa yang berperan aktif dalam ekstrakurikuler futsal berjumlah 60 lebih siswa. Siswa yang berperan aktif dapat mengikuti perannya dengan baik ektrakurikuler futsal disekolah. Data ini merupakan hasil dari wawancara dengan salah satu pengajar dan pelatih ekstrakurikuler olahraga futsal diskolah.

3. Pembahasan

Dari hasil survei penelitian dan pengambilan data dengan metode observasi, wawancara dan dokumentasi, data yang diperoleh menunjukan bahwa pelaksanaan ektrakurikuler futsal di Sekolah Menengah Atas Negeri Kecamatan Ungaran Kabupaten Semarang. Berikut pembahasan hasil penelitian sebagai berikut;

1. Pelaksanaan Ekstrakurikuler Futsal

Dari hasil survei pelaksanaan ekstrakurikuler olahraga futsal di Sekolah Menengah Atas Negeri Kecamatan Ungaran Kabupaten Semarang dapat dikatakan dalam kategori baik, karena berdasarkan hasil data yang diperoleh dari wawancara dan observasi. Salah satu tujuan dalam pelaksanaan kegiatan

ekstrakurikuler olahraga adalah mengembangkan bakat dan minat siswa menuju tercapainya prestasi olahraga.

Kegiatan ekstra kurikuler adalah kegiatan pendidikan diluar mata pelajaran dan di luar pelayanan konseling untuk membantu pengembangan peserta didik sesuai dengan kebutuhan, potensi, bakat, dan minat mereka melalui kegiatan yang secara khusus diselenggarakan oleh pendidik atau tenaga kependidikan yang berkemampuan dan berkewenangan di sekolah/ madrasah (Noor, 2015).

Berdasarkan jenjang pendidikan formal, Sekolah Menengah Atas (SMA) atau yang sederajat merupakan sekolah yang berpeluang paling besar menciptakan atlet-atlet atau olahragawan, karena pada banyak teori dan kenyataan di lapangan usia spesialisasi kecabangan olahraga dan usia emas seorang olahragawan terjadi pada rentang usia 15-19 tahun dan usia-usia tersebut adalah usia-usia pada masa SMA (Nurcahyo, 2013). Di Sekolah Menengah Atas Negeri Kecamatan Ungaran Kabupaten Semarang siswa dikatakan sangat berantusias, dikarenakan tetap terlaksananya program ekstrakurikuler meskipun terbentur dengan waktu pelaksanaan dengan sistem pendidikan fullday school, adapun masalah lapangan yang terbentur dengan kegiatan ekstrakurikuler lain. Dengan begitu banyaknya siswa yang mengikuti ektrakurikuler futsal, maka pembagian waktu sesuai dengan banyaknya jumlah siswa yang hadir dalam kegiatan ektrakurikuler, dengan waktu yang diberikan 2 atau 3 kali dalam seminggu.

Hasil penelitian ini didukung dengan hasil wawancara dengan beberapa guru atau pengajar yang telah membina dan mengajarkan ekstrakurikuler futsal di Sekolah Menengah Atas Negeri Kecamatan Ungaran Kabupaten Semarang.

2. Pengorganisasian ektrakurikuler futsal

Mengemukakan pengorganisasian yaitu pengaturan pekerjaan dan pengalokasian pekerjaan di antara angota organisasi sehingga tujuan organisasi dapat dicapai secara efisien (Sabardi, 2014). Sependapat dengan itu (Hadari, 2005) menjelaskan bahwa pengorganisasian adalah sistem kerjasama sekelompok orang, yang dilakukan dengan pembidangan dan pembagian seluruh pekerjaan/tugas dengan membentuk sejumlah satuan atau unit kerja, yang menghimpun pekerjaan sejenis dalam satu satuan atau unit kerja.

hasil penelitian, pengorganisasian ektrakurikuler futsal di Sekolah Menengah Atas Negeri Kecamatan Ungaran Kabupaten Semarang, bahwa siswa terlibat dalam pengorganisasian ekstrakurikuler futsal. Guru yang membimbing dan mengajarkan olahraga fusal di sekolah memilih salah satu siswa menjadi kapten untuk mengkoordinasi teman - temannya, seperti kebutuhan dalam kegiatan ekstrakulikuler, pengumpulan uang untuk kas, pendaftaran turnamen, serta tecnical meeting, selama itu tidak mengganggu kegiatan proses belajar mengajar pengorganisasian dapat dilakukan. Dengan adanya pengorganisasian ektrakurikuler futsal di sekolah siswa dapat bekerjasama dengan siswa yang lainnya untuk mencapai tujuan bersama.

3. Fasilitas ekstrakurikuler futsal

Dari hasil penelitian diperoleh dari keseluruhan sarana prasarana kegiatan ekstrakurikuler olahraga pada Sekolah Menengah Atas Negeri Kecamatan Ungaran Kabupaten Semarang termasuk kategori baik, yaitu sarana prasarana olahraga yang digunakan untuk latihan cukup memadai dalam pelaksanaan ekstrakurikuler olahraga. Sebagian untuk kegiatan sudah terpenuhi seperti cones / corong bola yang digunakan ada 10 bola dan masih ada lagi sisa corong bola, rompi yang digunakan siswa ada 10 pcs, dan memiliki gawang. Dilihat dari sekolah lain untuk sarana prasarana menyediakan 5 rompi, rompi yang harus digunakan lebih dari 10 rompi dilihat dari banyaknya siswa yang bermain olahraga futsal, sekolah memiliki cones 20 dan 8 bola kaki.

Dari hasil observasi lapangan sarana prasarana yang ada disekolah dikategorikan cukup baik, hal ini dilihat dari hasil wawancara dan observasi, yaitu lapangan di sekolah tidak dapat digunakan untuk latihan, karena berdekatan dengan jalan raya, dan sering berbenturan dengan program ekstrakurikuler lain,. Tetapi hal ini tidak menghalangi kegiatan ekstrakurikuler olahraga futsal di Sekolah Menengah Atas Negeri Kecamatan Ungaran Kabupaten Semarang.

Proses belajar mengajar disekolah akan berjalan dengan lancar jika ditunjang dengan sarana yang memadai, dengan kelengkapan alat penunjang untuk olahraga futsal dan lapangan yang digunakan. Proses pelaksanaan program ekstrakurikuler disekolah akan berjalan dengan lancar jika ditunjang dengan sarana prasarana yang memadai serta dana yang mencukupi. Keterbatasan sekolah dalam mengadakan dan menyediakan dana merupakan penyebab utama dalam

pengadaan sarana dan prasarana yang memenuhi sehingga pelaksanaan program ekstrakurikuler yang tidak berjalan dengan maksimal (Nurcahyo, 2013).

4. Peran serta peserta didik ektrakurikuler futsal

Berdasarkan hasil penelitian dapat diperoleh hasil bahwa peran serta peserta kegiatanekstrakurikuler olahraga di Sekolah Menengah Atas Negeri Kecamatan Ungaran Kabupaten Semarang termasuk dalam kategori baik, yaitu siswa diberi kebebasan untuk memilih cabang ekstrakurikuler olahraga sesuai dengan minat dan bakat yang dimiliki siswa disekolah. Jumlah peserta yang mengikuti kegiatan ekstrakurikuler olahraga futsal terus meningkat dari tahun ke tahun. Hal ini seperti yang diungkapkan oleh bapak Aldila Anjas selaku guru dan pelatih futsal di Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Ungaran “bahwa jumlah siswa keseluruhan yang mengikuti ekstrakurikuler olahraga futsal sekitar 30 lebih siswa (putra – putri)”. Demikian pula yang diungkapkan oleh bapak Aditia Sandi selaku guru dan pelatih futsal di Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Ungaran “bahwa siswa yang berperan aktif dalam ekstrakurikuler futsal berjumlah 60 (putra – putri) lebih siswa”.

Hasil observasi lapangan diperoleh gambaran tentang perserta dalam kegian ekstrakurikuler disekolah, dimana pada pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler yang diadakan oleh skolah memperoleh partisipasi yang baik dari para peserta, peserta sangat antusias mengikuti petunjuk – petunjuk yng diberikan oleh pembina, dengan semangat yang baik tersebut menjadikan kegiatan ekstrakurikuler dapat berjalan dengan baik dan lancar.

Berdasarkan hasil penelitian menyatakan bahwa peserta eksrakurikuler olahraga futsal termasuk kategori baik berdasarkan keaktifan siswa dalam mengikuti sebuah turnamen, maupun dalam technical meeting. Siswa dapat melakukan perannya sebagai siswa aktif dalam ekstrakurikuler olahraga futsal, ketika tidak mengganggu proses kegiatan belajar mengajar. Hal ini terlihat dari observasi dan wawancara yang menyatakan siswa aktif dalam kegiatan.

KESIMPULAN

Kesimpulan dari hasil penelitian ini bahwa pelaksanaa ektrakurikuler olahraga futsal di Sekolah Menengah Atas Negeri Kecamatan Ungaran Kabupaten Semarang termasuk kategori baik. Hal ini terlihat bahwa sebagian besar pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler yang dilakukan di sekolah dapat berjalan dengan baik sesuai dengan peraturan – peraturan yang telah ditetapkan di sekolah dalam pelaksanaan ekstrakurikuler olahraga, dilihat dari fasilitas yang cukup lengkap dan antusias siswa sebagai siswa yang aktif dalam mengikuti kegiatan ekstrakurikuler olahraga futsal disekolah.

DAFTAR PUSTAKA

1. Agni, R. (2012). Partisipasi Ekstrakurikuler Siswa Sekolah Menengah Atas: Studi pada Program Kelas Internasional dan Program RSBI (Rintisan Sekolah Berstandar Internasional) SMAN X Jakarta.

2. Dewi, K. (2012). Pembinaan program ekstrakurikuler futsal, 1–99.

3. Dini, R. (2013). Sikap Siswa Kelas Atas Terhadap Pembelajaran Pendidikan Jasmani Di Sd Negeri 3 Pengasih, 1–6.

4. Hadari, N. (2005). Metode Penelitian Bidang Sosial. Yogyakarta: Gadjah Mada university.

5. Hendy, P. (2013). Survei Pelaksanaan Kegiatan Ekstrakurikuler Olahraga Pada Sekolah Dasar Negeri Di Kecamatan Ngargoyoso Kabupaten Karanganyar Tahun 2013.

6. Mahmud. (2011). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Pustaka Ceria. 7. Noor, J. (2015). Pelaksanaan Layanan Bimbingan Kelompok Dalam Pemilihan

Kegiatan Ekstrakurikuler Di Smp Negeri 1 Rantau, 34–43.

8. Nurcahyo, F. (2013). Pengelolaan Dan Pengembangan Kegiatan Ekstrakurikuler Olahraga Di Sma/Man/Sederajat Se-Kabupaten Sleman, 9(November).

9. Sabardi, A. (2014). Penerapan Manajemen Sumber Daya Manusia Dalam

Meningkatkan Kinerja Pegawai Perpustakaan Stit Al Yaqin Muuaro Sijunjung, 0–42. 10.Soernadi. (2011). Kegiatan ekstrakulikuler olahraga dalam peningkatan gerak dasar (,

55–66.

11.Sugiyono. (2010). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Dokumen terkait