• Tidak ada hasil yang ditemukan

Peran Strategis komunitas dalam program HIV/AIDS

Dalam dokumen PROTOKOL PENANGGULANGANHI (Halaman 31-35)

Komunitas harus menjadi pemimpin dalam mengakhiri epidemi HIV/AIDS dan TB. Salah satunya mendorong komunitas sebagai pelaku utama dalam program penanggulangan HIV/AIDS. Dalam mendukung upaya menjadikan komunitas mengambil peran utama, perlu adanya dukungan berupa sistem dan struktur. Hal ini sesuai dengan visi Global Fund yaitu :“a world free of the burden of AIDS, tuberculosis and malaria with better

health for all”. Visi tersebut kemudian diterjemahkan oleh Global Fund ke dalam sebuah

dokumen yang disebut dengan Investing to End Epidemics, the Global Fund’s Strategy for

2017-2022.

Pada strategic objective ke-2 disebutkan bahwa Global Fund akan membangun sistem yang tangguh dan berkelanjutan. Sistem tersebut diharapkan bisa memberikan peningkatan dampak yang maksimal terhadap HIV, TB dan malaria, mempromosikan dan melindungi hak asasi manusia dan kesetaraan gender serta memaksimalkan

24 pemanfaatan sumber daya. Salah satu hal yang penting dilakukan untuk mencapai hal tersebut adalah adanya respons dan sistem berbasis komunitas.

Penguatan sistem komunitas telah dikembangkan oleh Global Fund beberapa dekade sebelumnya. Model kerangka kerja penguatan sistem komunitas saat ini merupakan pengembangan dari pengalaman kerja dan pembelajaran dari periode program sebelumnya. Community Systems Strengthening Framework (CSS) yang dikembangkan pada tahun 2010 dan kemudian dimodifikasi pada tahun 2014 dan hingga saat ini terus berkembang untuk memberikan kerangka konseptual dalam upaya penguatan komunitas. Peran Strategis komunitas khususnya di dalam program HIV, TB dan Malaria secara rinci dijelaskan di dalam dokumen The Crucial Role of Communities: strengthening

responses to HIV, Tuberculosis and Malaria

Gambar 7. Peran Strategis Komunitas dalam Program HIV-AIDS

Respon Komunitas adalah cara komunitas bertindak terhadap tantangan dan kebutuhan yang mereka hadapi. Respon Komunitas bersifat multi-dimensi. Misalnya, mereka dapat menggabungkan pemberian layanan berbasis komunitas dengan peran dalam advokasi, pemantauan, penelitian, tata kelola, dan akuntabilitas.

Respons Komunitas memberikan kontribusi vital terhadap respons nasional terhadap HIV - bekerja bersama sektor lain untuk mengembangkan pendekatan berbasis bukti, menerapkan praktik yang baik, dan menerapkan pedoman normatif. Secara khusus, Global Fund mengilustrasikan peran Komunitas dalam memberikan respon memiliki

Bersifat

sukarela untuk

berkontribusi

bagi yang lain

Bagian yang

melengkapi

ekosistem

kesehatan yang

luas

Responsif dan

relevan

terhadap

permasalahan

di komunitas

dan masyarakat

Dinamis dan

fleksibel

terhadap situasi

lokal

25 banyak nilai tambah sebagaimana gambar berikut (The Global Fund. 2019. Technical Brief:

Community System Strengthening).

Gambar 8. Nilai Tambah Respon Komunitas

Dalam konteks penanggulangan HIV dan AIDS, komunitas merupakan faktor penentu dalam mempercepat pencapaian three zeroes – zero new infection, zero death related

AIDS dan zero stigma and discrimination. Kesadaran inilah yang menjadi latar belakang

lembaga-lembaga dalam inisiatif kesehatan global mengembangkan kegiatan penguatan sektor komunitas, Ada enam komponen yang dianggap penting untuk menghasilkan sistem komunitas yang kuat, yaitu:

1. Pengembangan lingkungan yang mendukung – yaitu pelibatan komunitas dan advokasi yang bertujuan untuk memperbaiki kebijakan,

2. Penguatan koordinasi dan kerjasama dalam jaringan komunitas,

3. Pengembangan kapasitas bagi SDM dalam hal teknis maupun kelembagaan serta peningkatan kapasitas pendanaan (termasuk pendanaan operasional lembaga), 4. Kegiatan komunitas, yaitu perlunya layanan agar tersedia bagi siapa pun yang

membutuhkan dan layanan tersebut dikembangkan berbasis bukti,

5. Organisasi dan kepemimpinan, yaitu penguatan aspek akuntabilitas serta kepemimpinan dari lembaga maupun sistem komunitas, dan

6. Monitoring dan evaluasi – termasuk pentingnya perencanaan, sistem M&E, asesmen, dan penelitian.

26 Kerangka ini meyakini bahwa saat semua komponen ini dikuatkan dan berfungsi dengan baik, sistem komunitas akan mampu meningkatkan efektifitas intervensi-intervensi kesehatan, pendidikan, dukungan sosial, dan intervensi lainnya (The Global Fund. 2014.

Community Systems Strengthening Framework).

Gambar 9. Logika Perubahan terkait Peran Komunitas dalam Program HIV-AIDS

Penyedia layanan memiliki peran untuk memfasilitasi pemenuhan kebutuhan komunitas dalam mencegah penularan HIV, memperoleh perawatan, pengobatan dan dukungan serta mengurangi dampak sosial ekonomi yang diakibatkan oleh AIDS. Pendidikan Komunitas dilakukan untuk membangun kesadaran kritis masyarakat atas pemenuhan kebutuhan komunitas dalam penanggulangan HIV dan AIDS, termasuk dalam memberikan informasi teknis. Advokasi kebijakan yaitu aksi strategis dan sistematik yang dilakukan untuk mendorong tersusunnya kebijakan yang mampu memenuhi hak-hak warga negara dalam bidang kesehatan.

Peran sektor komunitas yang dilaksanakan secara efektif bisa dilihat dari kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan dalam upaya penanggulangan AIDS dan hasil-hasil yang telah dicapai. Sebagai bagian dari sebuah program yang lebih besar, maka kinerja dari Komunitas bisa dilihat dari beberapa tingkat yaitu:

1. KInerja Pada Tingkat Keluaran (output)

• Akses, yaitu ketersediaan layanan kesehatan yang dibutuhkan oleh populasi tertentu, baik yang disediakan oleh pemerintah dan non-pemerintah.

• Cakupan, yaitu jumlah kelompok sasaran program yang telah memanfaatkan layanan yang tersedia untuk memenuhi kebutuhan yang dimilikinya.

• Kualitas, yaitu standar pelayanan yang ditentukan untuk memastikan efektifitas layanan, keamanan pasien dan kesesuaiannya dengan kebutuhan pemanfaat program baik dari sisi biaya maupun waktu.

2. Kinerja Pada Tingkat Outcome (hasil)

Outcome merupakan efek jangka pendek dan menengah yang dihasilkan dari keluaran suatu intervensi. Secara umum, outcome ditengarai dengan perubahan dalam pengetahuan, perilaku, keyakinan dan sikap. Peran sektor komunitas pada

Peran sektor Komunitas 1. Penyedia layanan 2. Advokasi Kebijakan 3. Pendidikan Komunitas 1. Meningkatnya Akses/ cakupan 2. Meningkatnya Pengetahuan komprehensif 1. Menurunnya prilaku beresiko 2. Meningkatnya jumlah ODHA on Treatment

27 tingkat outcome bisa diukur dari kemampuannya untuk menghasilkan capaian sebagai berikut:

• Penurunan perilaku beresiko. Sebagai contoh adalah pemakaian kondom secara konsisten di setiap kali berhubungan seks beresiko dan penggunaan alat suntik steril setiap kali menggunakan napza.

• Peningkatan pengetahuan komprehensif, yaitu mengetahui bahwa penggunaan kondom secara konsisten dan hanya memiliki satu pasangan setia dapat mengurangi kemungkinan penularan HIV, mengetahui bahwa orang yang terlihat sehat dapat memiliki HIV, dan menolak pemahaman yang umum terjadi di masyarakat tentang HIV di Indonesia; bahwa HIV dapat di tularkan melalui gigitan nyamuk dan HIV juga dapat ditularkan juga melalui berbagi makanan dengan orang yang terkena HIV.

• Peningkatan jumlah ODHA on treatment, yaitu jumlah ODHA yang masih menerima ARV dari total ODHA yang memenuhi syarat untuk menerima ARV.

D. Permasalahan yang dialami Komunitas dalam Penanggulangan

Dalam dokumen PROTOKOL PENANGGULANGANHI (Halaman 31-35)

Dokumen terkait