• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB V : HASIL DAN PEMBAHASAN

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 5.1 Promosi Pegawai Negeri Sipil (PNS)

5.2 Peranan BKPP dalam Promosi PNS

BKPP Kabupaten Aceh Tengah merupakan salah satu badan penunjang pelaksanaan pelayanan yang dilakukan Pemerintah Kabupaten Aceh Tengah, yang membawahi mengenai Kepegawaian, Pendidikan, dan Pelatihan. Sebagaimana telah dijelaskan pada Bab sebelumnya mengenai tugas pokok dan fungsi BKPP Kabupaten Aceh Tengah, promosi merupakan salah satu kegiatan yang merupakan tanggung jawab dan peranan BKPP. Untuk mengetahui bagaimana proses pelaksanaan promosi PNS di dalam Pemerintah Kabupaten Aceh Tengah, berikut hasil wawancara dengan Kepala Badan BKPP Kab. Aceh Tengah (Irlina Aida, S.H, M.M) sehubungan dengan pelaksanaan promosi:

“Dalam pelaksanaan promosi pegawai, enam bulan sebelum kenaikan pangkat diharuskan menyetor dokumen pendukung untuk atau data kepada dari seluruh pegawai dan ada kegiatan yang dilakukan oleh kepala dinas dan kepala badan yang disebut dengan formasi jabatan dan sebelum tercapai pangkat dasar dari setiap jenjang yang ada, ada aturan yang harus dipatuhi, contohnya seorang yang akan dipromosikan sudah duduk di jabatan itu sudah lima tahun. Jadi empat tahun enam bulan sudah dimintai data untuk kenaikan pangkat dan ada pun data-data yang wajib di setor oleh pegawai antara lain seperti BP3, SK Terakhir,Kartu Pegawai, kemudianpegawai yang memenuhi syarat diajukan untuk dibahas pada Badan Pertimbangan dan Kepangkatan (Baperjakat) untuk ditetapkan salah satunya sebagai bahan pertimbangan kepada Bupati, setelah pertimbangan itu disetujui oleh Bupati maka ditetapkanlah dalam keputusan Bupati untuk selanjutnya diadakan pelantikan. Adapun kriteria-kriteria dalam pelaksanaan promosi adalah masa kerja menjelang empat tahun dan minimal golongan IV C kecuali kalau pegawai tersebut istimewa artinya ada sesuatu yang dia lakukan yang sifatnya penilaian khusus seperti pegawai tersebut berprestasi atau memberikan kontribusi yang besar bagi dinas dimana ia ditempatkan” (hasil wawancara 20 Mei 2015).

Pelaksanaan promosi pegawai negeri sipil dari masing-masing badan dan dinas dilakukan diantara pegawai di lingkup dinas sendiri, yang artinya prosedur yang digunakan adalah promosi dari dalam. Tindakan ini dilakukan karena pegawai yang sudah berada di dalam sudah mengetahui dengan baik mengenai lingkungan kerjanya, dan mereka lebih mudah beradaptasi dengan jabatan yang akan dipromosikan kepada mereka pada suatu hari nanti.

Lebih lanjut Kepala BKPP menjelaskan mengenai jumlah pegawai negeri sipil yang berada di lingkup Pemerintah Daerah Kabupaten Aceh Tengah, sebagaimana yang terlampir pada Tabel 5.1 berikut:

Tabel 5.1 Jumlah PNS di Kab. Aceh Tengah Mei 2015 GOL

/RUANG

ESELON

JML NON-ESELON JML

I II III IV IV FUNGSIONAL STAF IVE IVD 1 1 1 IVC 19 19 11 2 32 IVB 11 52 63 373 7 443 IVA 2 73 14 89 996 17 1102 Jumlah 33 125 14 172 1380 26 1578 IIID 41 239 4 284 387 27 698 IIIC 3 191 1 195 400 64 659 IIIB 79 21 100 558 250 908 IIIA 14 3 17 534 213 764 Jumlah 44 523 29 596 1879 554 3029 IID 292 77 369 IIC 216 95 311 IIB 42 388 430 IIA 18 161 179 Jumlah 568 721 1289 ID 10 10 IC 15 15 IB 3 3 IA 7 7 Jumlah 35 35 TOTAL 33 169 537 29 768 3827 1336 5931

“Ada lebih dari 5000 pegawai, lebih tepatnya sebanyak 5931 pegawai negeri sipil yang berada di lingkup Kabupaten Aceh Tengah, sehingga BKPP dijadikan suatu badan yang mengurusi mengenai kepegawaian, termasuk salah satu diantara tugas pokok dan fungsinya adalah mengenai promosi dan mutasi, serta pemberhentian pegawai, termasuk juga pendidikan dan pelatihan pegawai yang berada di Pemerintahan Daerah Kabupaten Aceh Tengah” (hasil wawancara 20 Mei 2015)

Pelaksanaan promosi yang dilakukan oleh Dinas dan Badan dalam lingkungan Pemerintahan Kabupaten Aceh Tengah juga harus mengikuti dan memathui syarat-syarat pelaksanaan promosi terlebih dahulu yang ditetapkan oleh Peraturan Qanun Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam Nomor 5 tahun 2007, sebagaimana yang dijelaskan oleh Kepala Badan BKPP Kab. Aceh Tengah (Irlina Aida, S.H, M.M) mengenai wewenang dan tanggung jawab BKPP:

“BKPP merupakan salah satu badan yang berada di bawah Gubernur Aceh dan Bupati Aceh Tengah, yang menurut Qanun Aceh nomor 5 tahun 2007, pasal 149 mengenai wewenang BKPP, butir (j) yang berupa menetapkan pengangkatan dan pemberhentian CPNS dan PNS, serta butir (k) yang berupa menetapkan kenaikan pangkat Pegawai Negeri Sipil Kabupaten/Kota sesuai dengan kewenangan, jadi BKPP merupakan badan yang benar-benar memiliki peran dan wewenang mengenai promosi, mutasi, dan juga pemberhentian PNS yang berada dalam lingkup Kabupaten Aceh Tengah” (hasil wawancara 20 Mei 2015).

Berdasarkan keterangan dari Kepala BKPP Kab. Aceh Tengah diketahui bahwa secara peraturan perundang-undangan, BKPP adalah badan yang berwenang dalam merencanakan, melaksanakan, dan mengawasi bagaimana pelaksanaan promosi dan juga mutasi Pegawai Negeri Sipil yang berada di dalam lingkup Pemerintah Daerah Kabupaten Aceh Tengah. Kewenangan ini menjelaskan bahwa BKPP memiliki peranan yang sangat penting dalam pelaksanaan promosi Pegawai Negeri Sipil.

BKPP sebagai badan yang memiliki wewenang dan tanggung jawab mengenai promosi PNS juga tidak serta merta menjadi satu-satunya penentu apakah seorang pegawai layak dipromosikan atau dimutasikan. Surat rekomendasi dari atasan pegawai bersangkutan adalah salah satu syarat pendukung untuk seseorang dipromosikan, dikarenakan sang atasan lah yang mengetahui dan memahami bagaimana kinerja dari tiap-tiap pegawai bawahannya. Sebagaimana hasil wawancara terhadap Kepala BKPP Kab. Aceh Tengah (irlina Aida, S.H, M.M) mengenai promosi PNS berikut:

“Memang benar bahwa BKPP adalah badan yang ditunjuk oleh pemerintah dan berdasarkan peraturan perundang-undangan memiliki wewenang dalam promosi dan mutasi pegawai negeri sipil, akan tetapi BKPP mengikuti dan mematuhi norma dan peraturan perundangan-undangan yang berlaku, termasuk salah satunya adalah bagaimana rekomendasi dari atasan yang bersangkutan, apabila atasan tidak menyetujui untuk promosi, padahal secara prasyarat sudah memenuhi, tentu saja BKPP akan meninjau lebih lanjut, bagaimana permasalahan dan kendala yang terjadi, dan akan mengambil tindakan lebih lanjut, apakah promosi pegawai yang bersangkutan akan tetap dilaksanakan, atau ditunda dikemudian hari, atau bahkan dibatalkan” (Hasil wawancara 20 Mei 2015)

Lebih lanjut Kepala BKPP Kab. Aceh Tengah menjelaskan mengenai loyalitas dan pengetahuan tentang lingkungan terhadap instansi sebagai berikut:

“Seorang pegawai yang akan dipromosikan haruslah memiliki loyalitas yang tinggi terhadap atasannya dan juga instansinya. Untuk mengisi suatu jabatan, BKPP cenderung memilih pegawai dari dalam lingkup dinas mereka masing-masing dengan pertimbangan bahwa mereka sudah mengenal dengan lingkungan kerja mereka sehingga memudahkan instansi dalam melaksanakan proses promosi” (Hasil wawancara 20 Mei 2015) Selain memperhatikan prosedur pelaksanaan promosi yang dilakukan, dalam rangka melaksanakan program promosi bagi pegawai perlu juga dilakukan penetapan syarat-syarat promosi terlebih dahulu.Seorang pemimpin yang memberi promosi kepada pegawainya tanpa memperhatikan syarat-syarat yang telah

ditetapkan memungkinkan kesalahan yang besar dapat terjadi sehingga akan merugikan bagi instansi maupun pegawai. Syarat-syarat tersebut hendaknya dijadikan standar dalam menetapkan bagi siapa yang dapat atau berhak dipromosikan. Oleh karena itu setiap syarat-syarat yang ditetapkan diharapkan dapat menjamin bahwa pegawai yang dipromosikan mempunyai kemampuan yang lebih tinggi dari jabatan sebelumnya.

Syarat-syarat untuk suatu jabatan tertentu berbeda dengan syaratsyarat jabatan yang lain. Ada persyaratan yang bersifat umum maupun teknis persyaratan secara umum misalnya perstasi kerja, tingkat pendidikan, pengalaman dan lain-lain. Pimpinan harus memberikan kesempatan kepada bawahannya untuk memenuhi syarat-syarat tersebut dan menghindari tindakan-tindakan yang tidak adil agar semua pegawai merasa disamakan hak dan kewajibannya. Pegawai tentu menghendaki promosi yang benar-benar sesuai dengan prosedur dan syarat-syarat yang ada. Mereka tidak menghendaki pelaksanaan promosi yang dipaksakan sehingga persaingan sehat diantara pegawai untuk mengejar prestasi kerja mendapat penghargaan.

Pelaksanaan promosi yang benar-benar didasarkan pada persyaratan yang ada akan mendorong para pegawai bekerja dengan sebaik-baiknya tanpa adanya perasaan bahwa promosi untuk menduduki suatu jabatan atau kenaiakan pangkat yang dilakukan seorang pemimpin terhadap bawahannya bersifat subyektif. Selanjutnya agar pelaksanaan promosi benar-benar dirasakan manfaatnya bagi seorang pegawai maupun organisasi bersangkutan, perlu adanya pola yang jelasyang menggunakan ukuran-ukuran obyektif sampai sejauh mana

karier/kemampuan seorang pegawai dalam menjalankan jabatan yang dipangkunya serta memenuhi persyaratan yang telah ditetapkan.

Pelaksanaan promosi Pegawai Negeri Sipil menurut BKPP Kab. Aceh Tengah dan berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku, memiliki syarat-syarat yang harus dipenuhi dalam rangka pelaksanaan promosi tersebut, dan bagaimana syarat-syarat tersebut apakah dapat dilaksanakan dengan baik atau dalam arti dijadikan sebagai bahan acuan dalam memberikan promosi kepada pegawai, agar tidak menyimpang dari tujuan semula. Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan terhadap Kepala Bidang Mutasi dan Pengembangan Karir BKPP Kab. Aceh Tengah (Maryani, S.Ag) mengenai syarat-syarat promosi yang dipertimbangkan dalam pelaksanaan promosi pegawai adalah meliputi: 1. Pengalaman

Tingkat senioritas pegawai dalam banyak hal ini seringkali dipergunakan sebagai salah satu syarat untuk melaksanakan promosi, dengan pertimbangan bahwa dengan senioritas/masa kerja yang lama maka pengalaman yang dimilki lebih banyak dibandingkan dengan mereka yang baru diangkat jadi Pegawai Negeri Sipil. Senioritas diartikan sebagai lamanya masa kerja seseorang yang diakui organisasi, baik pada jabatan yang bersangkutan maupun dalam organisasi secara keseluruhan.Dalam senioritas tercermin pula pengertian usia. Selain itu pegawai yang akan dipromosikan disesuaikan dengan kualifikasi dan pengalamannya. Senioritas pada dasarnya merupakan salah satu bentuk penghargaan organisasi kepada tenaga kerja atas kesetiaan dan dedikasi kepada organisasi. Karena itu sistem ini akan mendorong tenaga kerja untuk bersikap

lebih loyal dan setia kepada instansinya. Hasil wawancara penulis dengan Kepala Bidang Mutasi dan Pengembangan Karier BKPP Kab. Aceh Tengah (Maryani, S.Ag) berikut:

“Dalam menempatkan seorang pegawai dalam suatu jabatan perlu juga diperhatikan tingkat senioritas atau pengalaman kerja pegawai yang bersangkutan karena pengalaman akan mempermudah mereka dalam pelaksanaan pekerjaan, dikarenakan mereka telah memiliki kemampuan dan waktu yang lebih lama dalam melaksanakan pekerjaan” (Hasil wawancara 20 Mei 2015)

Dalam pelaksanaan promosi, pengalaman menjadi pertimbangan karena anggapan bahwa pegawai senior memiliki pengalaman yang lebih banyak dibandingkan pegawai baru / bawahan / junior. Dari tingkat pengalaman yang dimiliki, secara tidak langsung mereka memiliki banyak ilmu yang diperoleh dari pekerjaan dan pengalaman sebelumnya yang akan mempermudah mereka dalam menyelesaikan suatu masalah.

Hasil wawancara dengan Kepala Badan BKPP Kab. Aceh Tengah (Irlina Aida, S.H, M.M) menjelaskan:

“Salah satu indikator seorang pegawai negeri sipil dipromosikan atau dimutasikan adalah dengan meninjau pengalaman kerja pegawai tersebut, apakah ia memiliki pengalaman yang cukup dan mumpuni untuk menduduki jabatan yang kosong, yang mana pengalaman ini dapat diukur dari prestasi, hasil kerja, kinerja, dan lama mengabdi” (Hasil wawancara 20 Mei 2015)

Sejalan dengan penjelasan sebelumnya, bahwa pengalaman seorang pegawai mempengaruhi proses promosi. Dengan bertambahnya pengalaman dalam dunia kerja, maka akan bertambah pula pengetahuan, keterampilan, kecakapan dalam pekerjaannya di sebuah instansi atau badan. Dengan demikian

pengalaman kerja merupakan salah satu syarat penentu terjadinya proses promosi di kalangan pegawai negeri sipil.

2. Pendidikan

Pendidikan dalam sebuah promosi merupakan sebuah hal yang sangat penting, prinsip “the right man on the right place” sangat penting diterapkan dalam suatu instansi. Sebab pegawai yang ditempatkan dalam suatu jabatan atau pekerjaan disesuaikan dengan kualifikasi pendidikannya dan hal ini adalah mutlak supaya kinerja yang dilakukan oleh pegawai tersebut sesuai dengan kualifikasi pendidikan yang dimilikinya, seandainya kualifikasi yang dimiliki tidak sesuai dengan bidang pekerjaannya akan memunculkan masalah dikemudian hari dan juga supaya dapat memberikan pengembangan dalam sebuah instansi secara tepat. Pendidikan adalah faktor yang sangat berpengaruh pada potensi kerja pegawai, pendidikan yang dimaksud adalah pendidikan formal, yaitu pendidikan umum yang diikuti oleh pegawai sehingga dapat dijadikan suatu alat untuk meningkatkan kualitasnya. Sering diasumsikan bahwa semakin tinggi tingkat pendidikan seseorang, maka diharapkan mempunyai pemikiran yang lebih baik. Salah satu faktor yang dapat berpengaruh adalah tinggi rendahnya latar belakang pendidikan formalnya.

Dalam pendidikan terdapat proses yang terus menerus berjalan danbukan sesaat saja. Namun pendidikan juga bisa disebut sebagai usahauntuk meningkatkan pengetahuan umum seseorang termasuk didalamnya penguasaan teori untuk memutuskan persoalan-persoalan yangmenyangkut kegiatan pencapaian dalam program sebuah instansi.Dengan kata lain pegawai yang

menempuh tingkat pendidikan tertentumenyebabkan seorang seorang pegawai memiliki pengetahuan tertentu.Orang dengan kemampuan dasar apabila mendapatkan kesempatan-kesempatan pelatihan dan motivasi yang tepat, akan lebih mampu dancakap untuk melaksanakan tugas-tugasnya dengan baik, dengandemikian jelas bahwa pendidikan akan mempengaruhi kinerja karyawan.

Pola pendidikan memberikan kemampuan kepada karyawan untukmenyesuaikan dan menyederhanakan situasi yang kompleks,Oleh karena itu, dalam pelaksanaan promosi pegawai harus disesuaikan dengan latar belakang pendidikannya, untuk mempermudah dalam menyeesaikan pekerjaannya. Hasil wawancara dengan Kepala Bidang Pendidikan dan Pelatihan BKPP Kab. Aceh Tengah (Saichudiin, S.Pd, M.Si) menjelaskan:

“Tingkat pendidikan pegawai sangat menentukan dalam proses pelaksanaan promosi karena adanya pendidikan yang dimilkinya maka dalam mengambil kebijakan atau setiap keputusan dapat dipertanggungjawabkan dengan baik” (hasil wawancara 20 Mei 2015) Pendidikan adalah salah satu faktor penentu untuk seorang pegawai layak atau tidak untuk dipromosikan, karena semakin tinggi jabatan seseorang, tentu semakin banyak tuntutan pekerjaan, tanggung jawab, dan wewenang yang diembannya. Semakin tinggi pendidikan seseorang tentu akan sangat membantu mereka dalam melaksanakan pekerjaan tersebut. Senada dengan penjelasan sebelumnya, Kepala BKPP Kab. Aceh tengah (Irlina Aida, S.H, M.M) mengungkapkan:

“Latar belakang pendidikan menjadi dasar dalam mempromosikan pegawai agar yang dipromosikan ini nantinya dapat dijadikan sebagai tulang punggung dalam menjalankan tugas karena mempunyai pendidikan yang menunjang” (Hasil wawancara 20 Mei 2015)

Dapat dipahami bahwa pendidikan adalah salah satu faktor penentu diadakannya promosi jabatan, sebagaimana juga pengalaman kerja yang telah dijelaskan pada poin sebelumnya. Pendidikan memberikan dasar pengetahuan bagi seseorang dalam melaksanakan pekerjaannya, baik itu pendidikan formal yang ia miliki sebelum dan selama mengabdi, dan juga pendidikan dan pelatihan yang diadakan oleh dinas atau instansi tempat ia bernaung, sebagaimana pendidikan dan pelatihan juga salah satu program penting yang dimiliki oleh Badan Kepegawaian, Pendidikan, dan Pelatihan Kab. Aceh Tengah.

Dokumen terkait