• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III: ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

3.2 Perancangan

Dalam membuat perancangan simulasi dynamic routing menggunakan ant routing ini penulis menggunakan Flowchart. Flowchart digunakan agar dalam melakukan perancangan simulasi dynamic routing menggunakan ant routing

nantinya bisa terarah dengan jelas dari awal hingga akhir dan kalau terdapat suatu kesalahan bisa dicari dengan mudah dimana letak kesalahannya.

Gambar 3.5 Flowchart Ant Routing

Dari gambar 3.2 dapat dijelaskan sebagai berikut: • Start yaitu tahap awal dari suatu flowchart

Ant packet adalah agen dimana suatu packet data dikirim dari node awal dengan memperhitungkan cost terkecil dari rute jaringan yang ada

• Link adalah jalur jaringan yang dibuat untuk pengiriman packet data dari node sumber ke node tujuan

• Node tujuan merupakan node yang menerima packet data dari node sumber • End yaitu tahap akhir dari suatu flowchart

Setiap router dalam sebuah jaringan IP berisi tabel routing. Tabel routing berisi entri untuk setiap tujuan dalam domain router. Setiap entri menentukan router berikutnya (lompatan selanjutnya) untuk dikunjungi di jalur terpendek ke tujuan tertentu.

Ant Routing algoritma menerapkan kecerdasan berkelompok untuk memecahkan masalah jaringan routing. Mekanisme dasar yang digunakan dalam

ant routing adalah:

• Sebagai ganti menggunakan nilai next-hop tunggal, tabel routing memasukkan berbagai masukkan yang sesuai untuk beberapa next-hop pilihan untuk tujuan tertentu. Setiap entri berhubungan dengan probabilitas pemilihan hop ini sebagai hop berikutnya menuju rute ke tujuan.

• nilai next-hop yang awalnya sama dan diperbarui oleh ant packet yang menuju router.

• Setiap node sumber mengirimkan ant packet berdasarkan entri pada tabel routing sendiri. Ant packet mengeksplorasi rute dalam jaringan. Ant packet

dapat mengingat rute outbound.

• Ketika sebuah ant packet mencapai node tujuan, ant packet kembali ke node sumber di sepanjang rute yang sama. Ant packet mengubah tabel routing pada setiap Node di jalan kembali. Aturan untuk memperbarui tabel routing adalah: meningkatkan kemungkinan hop dimana ant packet yang datang dan mengurangi probabilitas dari hop lainnya.

• Karena rute dengan probabilitas yang lebih tinggi selalu disukai, ant packet akan menggunakan rute itu, dan lebih meningkatkan penggunaan

dan pada gilirannya menarik ant packet lebih. Ini umpan balik positif yang memungkinkan jalur terbaik dengan cepat diidentifikasi.

• Jika beban jaringan atau perubahan konfigurasi, ant packet akan mengidentifikasi dan memberlakukan jalur baru yang optimal.

3.2.1 Deskr ipsi Umum Ant Routing

Koloni semut didistribusikan secara sistem biologis, terlepas dari kesederhanaan komponen mereka, mereka menunjukkan organisasi sosial yang sangat terstruktur. Akibatnya, koloni semut dapat menyelesaikan tugas-tugas kompleks yang mengejutkan yang tidak pernah bisa dilakukan oleh serangga tunggal. Prinsip dasar dari sebuah algoritma ant routing adalah semut menyimpanan feromon di tanah, sementara mereka berkeliaran mencari makanan. Semut juga bisa mencium bau feromon dan cenderung mengikuti dengan probabilitas tinggi jalan yang ditandai dengan konsentrasi feromon yang kuat. Jejak feromon memungkinkan semut untuk menemukan jalan mereka ke sumber makanan atau kembali ke sarang. Jejak feromon yang sama dapat digunakan oleh semut lain untuk menemukan lokasi sumber makanan yang ditemukan oleh kelompok mereka. Itu menunjukkan eksperimen bahwa perilaku mengikuti jejak feromon meningkatkan munculnya jalur terpendek.

Ant Routing dapat dijelaskan secara singkat sebagai berikut

• Dari setiap node jaringan, sejumlah paket (AntOut) dikirim menuju node tujuan yang dipilih. Mereka menyebarkan secara bersamaan dan independen.

• Dalam setiap Node tabel routing terdiri dari tabel stokastik, digunakan untuk memilih hop berikutnya sesuai dengan probabilitas berbobot. Probabilitas ini dihitung atas dasar jalan feromon yang ditinggalkan oleh semut sebelumnya.

• Sementara bergerak, penyimpanan feromon semut pada jalur, yaitu, dalam tabel routing Node mereka mengubah probabilitas untuk memilih hop berikutnya.

• Setelah AntOut sampai ke node tujuan, pertama kali menghasilkan

AntBack dan kemudian mati. Dengan cara ini, paket baru dibuat dan dikirim kembali ke sumber akan merambat melalui jalan yang sama yang dipilih oleh AntOut.

• Dalam perjalanan kembali, simpanan feromon AntBack pada jalur kembali. Oleh karena itu update tabel routing node sepanjang jalan. Setelah itu kembali ke node sumber, AntBack mati.

Dua semut berjalan menuju makanan mengikuti dua jalan yang berbeda. Sambil berjalan, mereka menyimpan feromon di

tanah.

Semut yang mengikuti jalur terpendek adalah yang pertama mencapai

makanan dan berjalan kembali ke sarang.

Semut yang mengikuti jalur terpendek yang pertama kembali ke sarang. Sekarang

jalan ini ditandai dengan jumlah feromon yang lebih

tinggi dan untuk alasan ini lebih mungkin untuk dipilih

oleh semut berikutnya. Gambar 3.6 Prinsip Dasar Ant Routing

3.2.2 Kondisi J ar ingan Gedung Giri Santika

Di gedung Giri Santika ini menggunakan metode Client Server. Metode Client Server adalah jaringan computer yang salah satu (boleh lebih) komputernya difungsikan sebagai server untuk melayani Komputer lain. Komputer yang dilayani server disebut client. Layanan yang diberikan bisa berupa akses Web, e-mail, file, atau yang lain. Client Server banyak dipakai oleh Internet dan Intranet.

Komponen client dijalankan pada sebuah workstation. Pemakai workstation memasukkan data dengan menggunakan teknologi pemrosesan tertentu, kemudian mengirimkannya ke komponen server, umumnya berupa permintaan layanan tertentu yang dimiliki oleh server. Komponen server akan menerima permintaan layanan tersebut dan langsung memprosesnya serta mengembalikan hasil pemrosesan kepada client. Client pun menerima informasi hasil pemrosesan data tadi dan menampilkannya kepada pemakai dengan menggunakan aplikasi yang digunakan oleh pemakai.

Sebuah contoh dari aplikasi client-server sederhana adalah aplikasi web yang didesain dengan menggunakan Active Server Pages (ASP). Skrip ASP akan dijalankan di dalam web server (Apache atau Internet Information Services), sementara skrip yang berjalan di pihak client akan dijalankan oleh web browser pada komputer client (workstation). Client-server merupakan penyelesaian masalah pada software yang menggunakan database sehingga setiap komputer tidak perlu diinstall database. Dengan metode client-server database dapat diinstal pada komputer server dan aplikasinya diinstal pada client.

Topologi yang digunakan di Gedung Giri Santika adalah Topologi Star. Topologi star ini dipusatkan pada satu server yang sangat penting peranannya. Dalam jaringan Di Gedung Giri Santika, Komputer utama bergantung pada sebuah server, lalu menggunakan switch untuk mengirim data pada clientnya. Switch ini yang berperan untuk menyebarkan jaringan atau membantu server menyambungkan jaringan. Di Gedung Giri Santika ini terdapat 13 ruang kelas yang masing-masing memiliki satu switch ditiap kelas dan beberapa computer didalamnya. 13 ruang kelas tersebut diantaranya : ruang Lab.Robotika (7), ruang Lab. Jaringan Komputer (13), ruang Lab. Algoritma Pemrograman (14), ruang Lab. BP (15), ruang Lab . lain (15), ruang Lab . lain (15), ruang Kolu(2), ruang ILC & MIO (2), ruang Hima (1), ruang Sifo (1), ruang dikjar (2), ruang KA. Prokdi TF (3), ruang KA. Prokdi SI (3), dan ruang server (7). Jadi total terdapat 100 komputer yang di Gedung TF ini. Kemudian dengan begitu Internet Protokol (IP) yang terdapat di TF juga 100 IP Address berdasarkan jumlah computer yang digunakan.

Client Server pada gedung TF menggunakan Speedy dengan Kecepatan 1Mb. Speedy ini digunakan untuk Jaringan Wifi. Di Gedung TF mempunyai fasilitas Wifi dengan menyediakan dua(2) Alat Wifi yang diletakkan di Lantai 3 dan Lantai 1.

Saat ini ada 4 router yang dipakai di gedung giri santika, sesuai jumlah router yang ada simulasi dibuat dengan menghubungkan ke 4 router satu dengan lainnya seperti gambar 3.7.

Gambar 3.7 Topologi simulasi

Keterangan: = Server = Router = Client

BAB IV IMPLEMENTASI 4.1 Instalasi NS 2.34 di Ubuntu 10.10

Setelah melakukan analisis dan perancangan system simulasi dynamic routing menggunakan ant routing, maka langkah selanjutnya adalah implementasi simulasi dengan menggunakan NS 2.34. Dalam membuat simulasi tersebut, pertama kali yang harus dilakukan adalah instalasi NS2.34 di Ubuntu 10.10

Gambar 4.1 Update Ubuntu 10.10

Sebelum instalasi NS2.34 terlebih dulu, update ubuntu 10.10 untuk memperbaharui sistem. Setelah update selesai, ekstrak terlebih dahulu file NS2.34 yang sudah ada di folder home dengan perintah di terminal:

Gambar 4.2 Proses ekstrak file NS2.34

Pertama install gcc4.3 untuk memperbaharui bahasa pemrograman yang ada. GNU Compiler Collection (GCC) adalah sistem compiler yang dihasilkan oleh proyek GNU dan mendukung berbagai bahasa pemrograman.

Sebelum instalasi NS2.34, edit terlebih dahulu file makefile.in yang lokasinya berada di ns-allinone-2.34/otcl-1.13/Makefile.in dan ikuti perintah berikut:

Cari baris yang berisi: CC = @ CC @ dan mengubahnya ke: CC = gcc-4.3

Seperti pada gambar 4.4

Setelah mengedit makefile.in, masuk dalam direktori dan install NS2.34 dengan cara:

$ cd ns-allinone-2.34 $ sudo su

# ./install

Seperti pada gambar 4.5

Gambar 4.5 Instalasi NS 2.34

Setelah instalasi NS 2.34 selesai tanpa adanya kesalahan, tambahkan informasi path ke dalam ~/.bashrc:

# gedit /home/hendri/.bashrc

Dengan path sebagai berikut:

# LD_LIBRARY_PATH

OTCL_LIB=/home/ hendri /ns-allinone-2.34/otcl-1.13 NS2_LIB=/home/ hendri /ns-allinone-2.34/lib

X11_LIB=/usr/X11R6/lib USR_LOCAL_LIB=/usr/local/lib export LD_LIBRARY_PATH=$LD_LIBRARY_PATH:$OTCL_LIB:$NS2_LIB:$X11_LIB :$USR_LOCAL_LIB # TCL_LIBRARY

TCL_LIB=/home/ hendri /ns-allinone-2.34/tcl8.4.18/library USR_LIB=/usr/lib

export TCL_LIBRARY=$TCL_LIB:$USR_LIB # PATH

XGRAPH=/home/ hendri /ns-allinone-2.34/bin:/home/ hendri /ns-allinone- 2.34/tcl8.4.18/unix:/home/ hendri /ns-allinone-2.34/tk8.4.18/unix

#the above two lines beginning from xgraph and ending with unix should come on the same line

NS=/home/ hendri /ns-allinone-2.34/ns-2.34/ NAM=/home/ hendri /ns-allinone-2.34/nam-1.14/ PATH=$PATH:$XGRAPH:$NS:$NAM

Agar perubahan yang dilakukan langsung berpengaruh, lakukan perintah:

$ source ~/.bashrc

Setelah semua proses instalasi selesai, lakukan pengujian untuk melihat bahwa instalasi NS 2.34 yang telah dilakukan berhasil dengan perintah:

$ ns

Apabila tanda % yang muncul maka instalasi yang telah dilakukan sukses tapi apabila ada kesalahan maka instalasi yang dilakukan gagal.

Gambar 4.7 Pengujian NS 2.34

4.2 Pembuatan Simulasi

Dalam pembentukan simulasi menggunakan network simulator-2 di mulai dengan:

a) Pembentukkan simulator objek MPLS set ns [new Simulator]

b) Network animation trace file

Digunakan untuk membuka tampilan network animator agar dapat di masukan program simulasi yang akan di jalankan.

set f [open out.tr w] $ns trace-all $f

$ns namtrace-all [open out.nam w] c) Prosedur finish

Prosedur awal yang dimulai dari menutup network animation trace file dan menjalankan network animation file agar simulasi dapat di eksekusi.

proc finish {} { global ns $ns flush-trace exec nam out.nam & exit 0

}

d) Membentuk node

Pada tampilan simulasi terdapat beberapa buah node yang mana tiap node di asumsikan sebagai router.

set n0 [$ns node] set n1 [$ns node] set n2 [$ns node] set n3 [$ns node] set n4 [$ns node]

set n5 [$ns node]

e) Membentuk lintasan untuk satiap node

Lintasan di gunakan untuk membentuk hubungan antar tiap-tiap node dengan kecepatan aliran (Mbps) untuk tiap-tiap node.

$ns duplex-link $n1 $n2 1Mb 10ms DropTail $ns duplex-link $n2 $n3 1Mb 10ms DropTail $ns duplex-link $n3 $n4 1Mb 10ms DropTail $ns duplex-link $n4 $n5 1Mb 10ms DropTail $ns duplex-link $n5 $n6 1Mb 10ms DropTail $ns duplex-link $n5 $n7 1Mb 10ms DropTail

Pada program ini akan menentukan kemana paket harus dikirimkan. f) Menetukan posisi untuk tiap- tiap node

Posisi di gunakan untuk membentuk pola hubungan antar tiap-tiap node. Sehingga terbentuk pola hubungan yang dinamis.

$ns duplex-link-op $n(1) $n(2) orient right $ns duplex-link-op $n(2) $n(3) orient down $ns duplex-link-op $n(3) $n(4) orient right $ns duplex-link-op $n(4) $n(5) orient right h) Menambahkan agent

Transport agent pada NS2 ini digunakan untuk mensimulasikan transport layer pada komunikasi TCP/IP. Transport layer merupakan layer komunikasi yang mengatur komunikasi data yang akan digunakan oleh layer di atasnya yaitu aplikasi.

set udp1 [new Agent/UDP] $ns attach-agent $n(1) $udp1

set null0 [new Agent/Null] $ns attach-agent $n(6) $null0 $ns connect $udp1 $null0 i) Menambahkan trafik/aplication

Pada simulasi pengiriman data, transport agent tidak dapat berdiri sendiri namun membutuhkan lapisan aplikasi di atasnya sebagai trafik generator.

set src1 [new Application/Traffic/CBR] $src1 attach-agent $udp1 $src1 set packetSize_ 500 $src1 set interval_ 0.005 $ns at 0.4 "$src1 start" ns at 4.0 "finish" $ns run

5.1 Uji Coba Simulasi Ant Routing Menggunakan NS 2.34 di Gedung Giri Santika UPN “Veteran” J atim

Setelah berhasil menginstal NS 2.34, untuk uji coba simulasi Ant Routing

dilakukan penulisan script dalam tipe file tcl. Dalam script tcl tersebut merupakan definisi dari skenario simulasi yang telah dibuat. Untuk memanggil file tersebut, lakukan perintah dari terminal dengan menuliskan $ ns (direktori file tcl) seperti:

$ ns ns/ant.tcl

Segala sesuatu yang berhubungan dengan simulasi sangat tergantung pada script tcl yang telah dibuat. Setelah ns dijalankan, akan menghasilkan beberapa jejak file dan salah satunya adalah nam yang memvisualisasikan simulasi dari script tcl.

Untuk menguji simulasi Ant Routing di gedung Giri Santika, yang dilakukan adalah membuat jaringan sesuai dengan keadaan jaringan yang ada di gedung Giri Santika dan mensimulasikannya di Network Simulator versi 2.34. Karena di jaringan Gedung Giri Santika topologi yang digunakan hanya 4 router. Gambar 5.2 adalah simulasi yang dibuat berdasarkan keadaan jaringan yang ada di gedung Giri Santika dengan menambahkan percabangan.

Gambar 5.2 Simulasi Ant Routing di Gedung Giri Santika

Dari gambar 5.2 terlihat keadaan jaringan yang ada di gedung giri santika. Pada gambar 5.3 Antout menyebar ke setiap node yang ada untuk menentukan rute menuju node tujuan. Ketika Antout menemukan jalurnya, Antout

Gambar 5.3 Penyebaran ant packet di Gedung Giri Santika

Setelah antout menemukan rute menuju node tujuan maka pengiriman

packet data dilakukan melalui rute yang telah ditentukan oleh antback yang mengirimkan informasi ke table routing dengan mengirimkan informasi cost dari setiap link yang ada sehingga dapat ditentukan rute pengiriman packet dengan jumlah cost paling kecil dan paket data dikirimke node berikutnya. Dapat dilihat pada gambar 5.4 data packet dikirim melalui node0-node1-node2 secara berkala dengan pengecekan routing table di setiap nodenya.

Gambar 5.4 Pengiriman packet di Gedung Giri Santika

Penyebaran Antout berlangsung secara terus menerus kurang lebih tiap 5 detik untuk mengupdate table routing agar rute yang dilewati dapat mengirimkan paket data tanpa adanya packet data yang loss atau eror. Seperti pada gambar 5.5 yang terhubung antara node adalah antout yang sedang mencari rute.

Pada gambar 5.6 packet data terkirim ke node tujuan yaitu dari node0-node1-node2-node4-node5 dengan jumlah cost paling kecil yaitu 19 dimana cost itu sendiri didapat dari bandwith yang diterima tiap router.

Gambar 5.6 packet data sampai tujuan di Gedung Giri Santika

5.2 Uji Coba Simulasi Ant Routing Menggunakan NS 2.34

Simulasi ant routing yang dibuat terdiri dari 14 node, dimana setiap node saling berhubungan dengan node yang lainnya dengan cost yang berbeda. Pengiriman packet dimulai dari node 0 yang merupakan server menuju node 11 yang merupakan client dengan melihat nilai cost yang paling kecil. Untuk menjalankan simulasi cukup klik symbol play yang ada pada jendela kerja. Dalam simulasi ini ditambahkan 2 router untuk memperbanyak jalur pengiriman data dimana yang ada dalam kotak adalah topologi awal sebelum ditambahkan router. Pada simulasi sebelumnya node yang menjadi tujuan adalah node5 tapi pada simulasi ini node tujuannya menjadi node11 yang sama-sama sebagai client.

Gambar 5.7 Simulasi Ant Routing

Kemudian setelah simulasi berjalan, yang dikerjakan pertama kali adalah penyebaran antout untuk memeriksa rute menuju node tujuan dengan jumlah cost

yang paling kecil. Dari gambar 5.8 terlihat penyebaran yang dilakukan antout

merata di setiap rute yang menghubungkan antar node.

Setelah antout menemukan rute menuju node tujuan maka pengiriman

packet data dilakukan melalui rute yang telah ditentukan oleh antout dan pengiriman packet dilakukan secara berkala melalui setiap node yang dilewati pada gambar 5.9 terlihat paket data yang dikirim dari node0-node1-node4.

Gambar 5.9 Pengiriman packet

Dalam simulasi ini antout terus berjalan secara terus-menerus kurang lebih setiap 5 detik sampai packet data yang dikirim sampai ke node tujuan,

antout terus berjalan untuk memperbaharui table routing yang dilakukan antback. Pada gambar 5.5 terlihat pengiriman packet data dari sumber masih terhenti di node 4 karena pada rute dari node 0 ke node 4 disitu terlihat penumpukan ant packet dengan packet data yang dikirim.

Gambar 5.10 pengalokasian waktu ant packet

Setelah antout berjalan secara terus-menerus dengan proses pengiriman

packet yang terorganisir dari satu node ke node lainnya dengan memperhitungkan jumlah cost terkecil untuk menentukan rute pengiriman packet data, maka ditentukan rute dari node sumber ke node tujuan yaitu melalui node0 > node1 > node4 > node9 > node11 dengan jumlah cost 26 yang merupakan jumlah terkecil dari rute yang ada seperti pada gambar 5.11.

5.3 Uji Coba Simulasi Ant Routing Menggunakan NS 2.34 Dengan J alur Ter putus

Dalam tahap ini dibuat simulasi dengan keadaan jalur yang terputus ketika pengiriman paket data berlangsung. Simulasi dilakukan dengan kondisi jaringan yang sama seperti sebelumnya hanya nilai cost yang membedakannya. Dari simulasi sebelumnya, pengiriman paket data dilakukan tanpa hambatan.

Gambar 5.12 Simulasi Ant Routing

Dalam pembuatan simulasi ant routing dengan jalur yang terputus, prinsipnya sama dengan simulasi sebelumnya yaitu penyebaran antout dilakukan dengan mencari rute dengan jumlah nilai cost terkecil.

Gambar 5.13 Penyebaran Ant Packet

Antout berpencar untuk menentukan rute. Setelah menemukan jalurnya, paket data akan dikirim dari node satu ke node lainnya secara berkala seperti pada gambar 5.14 yang mengirimkan data dari node0-node1-node6-node10.

Karena antout terus berjalan ketika pengiriman paket dilakukan, sehingga routing table terus diperbaharui oleh antback yang bertugas untuk mencari rute. Ketika salah satu jalur dari pengiriman packet terputus seperti pada gambar 5.15 jalur yang menghubungkan node6 dan node10 terputus sehingga

antout tidak bisa melewati jalur yang terputus dan melewati jalur tersebut, antout

akan mencari jalur alternative agar paket data tetap sampai ke node tujuan.

Gambar 5.15 Jalur Terputus

Disini terlihat tugas yang dilakukan antback dalam memperbaharui routing table. Ketika ada jalur yang terputus antback memperbaharui routing table untuk mencari jalur alternative agar paket data tetap dapat terkirim ke node tujuan. Setelah menemukan jalur alternative untuk pengiriman paket data, proses pengiriman paket data terus dilakukan. Dalam simulasi ditemukan jalur alternative lain yaitu melalui node0-node1-node4 yang jalurnya tidak terputus seperti pada gambar 5.16.

Gambar 5.16 Jalur Alternatif

Dengan jalur alternative yang sudah ditentukan oleh antback, pengiriman paket data dilanjutkan melalui rute baru sehingga paket data tetap dapat terkirim dengan jalur yang tidak terputus meskipun bukan merupakan rute dengan cost terkecil.

Dari beberapa percobaan dengan menggunakan ant routing didapatkan data seperti tabel 1, dimana rute pengiriman paket diambil sesuai dengan jumlah cost yang paling kecil.

Tabel 1 Percobaan dengan perbedaan nilai cost

NO Link Cost Rute Jumlah cost

1. 0-1 1-2 1-4 1-6 2-4 4-6 4-9 6-10 9-10 9-11 5 5 7 10 4 6 6 5 7 8 0-1-2-4-9-11 0-1-4-9-11 * 0-1-6-4-9-11 0-1-6-10-9-11 28 26 35 35 2. 0-1 1-2 1-4 1-6 2-4 4-6 4-9 6-10 9-10 9-11 5 5 8 4 4 6 10 5 7 8 0-1-2-4-9-11 0-1-4-9-11 0-1-6-4-9-11 0-1-6-10-9-11 * 32 31 34 29 3. 0-1 1-2 1-4 1-6 2-4 4-6 4-9 6-10 9-10 9-11 5 5 10 10 4 6 6 5 7 8 0-1-2-4-9-11 * 0-1-4-9-11 0-1-6-4-9-11 0-1-6-10-9-11 28 29 35 35 4. 0-1 1-2 5 5 0-1-2-4-9-11 32

1-4 1-6 2-4 4-6 4-9 6-10 9-10 9-11 8 4 4 6 6 10 7 8 0-1-4-9-11 0-1-6-4-9-11 * 0-1-6-10-9-11 31 30 34 Keterangan tabel:

link = jalur yang menghubungkan antar node

cost = biaya dari link yang ada

rute = jalur yang dilalui untuk pengiriman paket data dengan jumlah cost terkecil

jumlah cost = hasil dari jumlah cost yang dilalui setiap jalur yang ada dari node source ke node destination

tanda * = jalur yang dipilih untuk setiap percobaan yang dilakukan

Dari hasil percobaan yang telah dibuat dapat dilihat bahwa ant routing

bekerja berdasarkan jumlah cost yang ada dalam mencari rute pengiriman paket data dari node sumber ke node tujuan. Antout berpencar dalam mencari rute dengan jumlah cost paling kecil dan mengirim informasi dengan antback yang bertugas untuk memberikan informasi cost yang ada dan ant packet dikirim setelah rute pengiriman ditentukan. Dalam percobaan pertama dapat dilihat rute melalui node0-node1-node4-node9-node11 sebagai jalur dengan jumlah cost paling kecil.

6.1 Kesimpulan

Setelah menyelesaikan pengerjaan tugas akhir ini, maka dapat disimpulkan beberapa hal sebagai berikut:

1. Untuk merancang dan mensimulasikan ant routing membutuhkan NS 2.34 sebagai perangkat lunak

2. Implementasi dynamic routing menggunakan ant routing tidak dilakukan secara nyata tetapi dilakukan dengan membuat simulasi

3. Dalam melakukan uji coba simulasi ant routing setiap ant packet berperan dalam pencarian rute dengan cost paling kecil

4. Dalam pengiriman packet ke node tujuan, ant packet secara acak mencari rute dan meninggalkan jejak feromon ke node tujuan dengan rute yang berbeda.

6.2 Saran

Untuk kepentingan penelitian tugas akhir ini, ada beberapa saran yang bisa dimanfaatkan untuk penelitian lebih lanjut, yaitu:

1. Diharapkan untuk kedepannya bisa dibuat beberapa simulasi dengan beberapa

Dokumen terkait