• Tidak ada hasil yang ditemukan

III. BAHAN DAN METODE

3.3. Metode Penelitian

3.3.2. Perancangan Desain Sistem

Perancangan desain sistem terdiri dari perancangan fungsional, batasan sistem, perancangan antar muka, perancangan proses dan perancangan basis data. Perancangan desain sistem bertujuan untuk mendapatkan gambaran awal bentuk sistem yang akan dibangun sehingga memudahkan saat implementasi pembuatan sistem. Perancangan desain sistem dapat menjadi pertimbangan perangkat lunak pemilihan perangkat lunak dalam pengembangan sistem.

3.3.2.1. Perancangan Fungsional Sistem

Perancangan fungsional sistem digambarkan dalam use case diagram

dapat dilihat pada Gambar 4. Use case merepresentasikan sebuah interaksi antara manusia dengan sistem dan menggambarkan fungsionalitas yang diharapkan dari sebuah sistem. Sistem terdiri dari dua jenis pengguna yaitu Web Administrator

dan pengguna umum. Administrator memegang hak akses penuh dari sistem dimana pengguna ini mempunyai tugas utama memanajemen data spasial dari sistem. Hanya administrator yang dapat melakukan upload data spasial dan melakukan analisis prediksi laju erosi untuk mencegah sistem menerima upload

data spasial sembarang. Sementara, pengguna umum tidak dapat meng-upload

data spasial kecuali telah terdaftar sebagai administrator. Pengguna umum dapat melihat peta, menambah dan menghapus layer, mengaktifkan dan menonaktifkan

layer, mengatur skala peta, mengidentifikasi atribut layer, menampilkan legenda, dan mencetak layout peta dalam bentuk pdf area yang diinginkan.

Gambar 4. Use case diagram sistem informasi prediksi laju erosi berbasis web

3.3.2.2. Batasan Sistem

Perancangan sistem dibatasi pada hal-hal berikut :

1. Pengembangan Sistem Informasi Prediksi Laju Erosi menggunakan bahasa pemrograman PHP (PHP Hypertext Preprocessor), HTML (HyperText

Markup Language), JavaScript. Bahasa-bahasa pemrograman tersebut umum

digunakan dalam pembuatan web.

2. Data input spasial dalam bentuk shapefile (*.shp), memiliki sistem proyeksi geografis WGS 1984.

3.3.2.3. Perancangan Desain Antarmuka

Sistem ini menyajikan peta secara dinamis di halaman web dengan kerangka layout seperti Gambar 5.

Gambar 5. Sketsa layout halaman web

Keterangan :

1. Header, bagian yang biasanya berisi judul halaman

2. Toolbars, bagian ini terdiri dari fitur Zoom to extent, Zoom In, Zoom Out, Pan, Zoom to Previous Extent, Zoom to Next Extent, Identify, Legenda,

Membuat poligon AOI, dan Hapus AOI. Uraian lebih jelasnya dapat dilihat pada Tabel 2.

3. Menu, terdiri dari pengaturan layer, analisis pendugaan erosi dan AIOReport. a) Menu pengaturan layer, berfungsi untuk memilih daftar layer yang aktif

untuk disajikan pada peta. Selain itu pengguna juga dapat menambah atau menghapus layer pada peta. Data Spasial pada basis data PostgreSQL/PostGIS merupakan sumber data dari layer. Pengguna juga dapat melakukan penambahan data spasial ke basis data dengan cara meng-upload terlebih dahulu data vektor dengan format shapefile.

Kemudian mengkonversinya ke bentuk format PostgreSQL.

Header

Menu

Toolbars

Peta

b) Menu kedua yaitu program Analisis Pendugaan Erosi, metode perhitungan pendugaan erosi yang digunakan dalam pengembangan aplikasi ini adalah USLE. Syarat input data masukan yaitu peta R (Erosivitas Hujan), peta K (Erodibilitas), peta LS (Faktor Lereng), peta C (Faktor Tanaman), dan peta P (Faktor Pengelolaan) yang semua sudah terdapat dalam basis data.

c) Menu AIO Report, berfungsi memilih area yang menjadi daerah kajian. Area yang dipilih dapat diproses menjadi layout peta dalam bentuk pdf. 4. Peta, berisikan tampilan data layer yang aktif

5. Indeks Peta, berisikan peta dalam ukuran lebih kecil

6. Keterangan, misalnya deskripsi tentang spesifikasi sistem yang mendukung kinerja aplikasi yang optimal.

Tabel 2. Toolbars

Fungsi Gambar Kegunaan

Zoom to extent Mengatur skala peta ke skala awal

Zoom In Memperbesar skala

Zoom Out Memperkecil skala

Pan Menggeser peta

Zoom to Previous Extent

Kembali ke skala sebelumnya

Zoom to Next Extent Kembali ke skala sesudahnya

Identify

Memunculkan informasi salah satu atribut layer

Legenda Memunculkan legenda layer

Membuat poligon AIO

Membatasi areal yang ingin dikaji

Hapus AIO Menghapus poligon AOI

Login - Logout

Melakukan login dan out sebagai Administrator

3.3.2.4. Perancangan proses Upload Data

Penambahan data spasial data memerlukan upload data spasial berupa file

berformat shp. Selain menginput file dengan ekstensi shp, juga perlu input 3 file lainnya yaitu file dengan ekstensi dbf, dan shx. Tahap upload data untuk perhitungan pendugaan erosi dapat dilihat pada Gambar 6.

Prediksi Laju Erosi

Program perhitungan prediksi laju erosi berdasarkan metode USLE, sehingga inputnya merupakan parameter-parameter faktor erosi berbentuk data spasial yaitu peta faktor erosivitas hujan (R), peta faktor erodibilitas tanah (K), peta faktor lereng (LS), peta faktor tanaman (C), dan peta faktor pengelolaan (P). Lima peta tersebut dengan mengunakan perintah query dari PostgreSQL/PostGIS untuk melakukan proses tumpang tindih antar layer (Gambar 7).

Mulai Input data spasial R Overlay I Input data spasial K Input data spasial LS Input data spasial C Input data spasial P Hasil Overlay R+K Overlay II Hasil Overlay R+K+LS Overlay III Hasil Overlay R+K+LS+C Overlay IV A= RxKxLSxCxP Prediksi Laju Erosi (A) Selesai

3.3.2.5. Perancangan Basis Data

Perancangan basis data dilakukan dengan cara membuat tabel-tabel untuk menyimpan data yang dibutuhkan untuk menampilkan informasi pada aplikasi Sistem Informasi Prediksi Laju Erosi. Tabel-tabel dibuat dalam perangkat lunak PostgreSQL. Tabel-tabel yang utama dibuat yaitu tabel desc_data, user_admin, geometry_columns dan spatial_ref_sys. Tabel desc_data merupakan tabel digunakan untuk menyimpan informasi deskripsi data spasial. Tabel user_admin merupakan tabel yang digunakan untuk menyimpan data pengguna untuk login

dan logout. Tabel geometry_columns merupakan tabel yang berisi daftar nama tabel yang memiliki atribut spasial. Tabel spatial_ref_sys merupakan tabel yang berisi informasi sistem referensi spasial. Tabel geometry_columns dan

spatial_ref_sys telah tersedia pada template basis data PostgreSQL yang sudah sudah memiliki instalasi ekstensi PostGIS. Struktur tabel-tabel utama yang dibuat dapat dilihat pada Tabel 3, Tabel 4, Tabel 5, dan Tabel 6.

Tabel 3. Struktur tabel geometry_columns

Nama Field Tipe Data Keterangan

f_table_catalog character varying (256) Nama catalog tabel yang

mengandung atribut spasial

f_table_schema character varying (256) Nama skema tabel yang

mengandung atribut spasial

f_table_name character varying (256) Nama tabel yang

mengandung atribut spasial

f_geometry_column character varying (256) Nama kolom yang berisi

informasi spasial

coord_dimension integer Dimensi informasi spasial

srid integer Id sistem referensi spasial

dari koordinat tabel ini

type character varying (30) Tipe informasi spasial (point,

linestring, polygon,

multipoint, multilinestring, multipolygon,

Tabel 4. Struktur tabel spatial_ref_sys

Nama Field Tipe Data Keterangan

srid integer Id sistem referensi spasial

auth_name character varying (256) Nama standar sistem

referensi yang disebut

auth_srid integer Id sistem referensi spasial

dari auth_name

srtext character varying (2048) Representasi WKT dan

sistem referensi spasial

proj4text character varying (2048) Berisi definisi koordinat

proj4

Tabel 5. Struktur tabel desc_data

Nama Field Tipe Data Keterangan

id integer Id dari tabel desc_data

tname_desc character varying (256) Nama tabel yang

memiliki atribut spasial

description text Berisi deskripsi

tentang layer

Tabel 6. Struktur tabel user_admin

Nama Field Tipe Data Keterangan

user_id integer Id dari tabel

user_admin

user_name character varying (25) Nama pengguna yang

menjadi admin

pswd character varying Password yang

dienkripsi

Selain tabel-tabel tersebut, sistem ini akan diisi dengan tabel-tabel yang memiliki atribut spasial. Tabel tersebut berasal dari peta-peta seperti peta erosivitas (R), peta erodibilitas (K), peta faktor panjang dan kemiringan lereng (LS), peta faktor pengelolaan tanaman dan peta faktor tindakan konservasi tanah (P). input data spasial dapat dilakukan melalui aplikasi yang akan dibangun. Contoh struktur tabel yang memiliki atribut spasial dapat dilihat pada Tabel 7.

Tabel 7. Contoh struktur tabel erosivitas hujan yang memiliki atribut spasial

Nama Field Tipe Data Keterangan

gid integer Id dari tabel

r double Nilai faktor erosivitas

the_geom geometry Berisi informasi

spasial (polygon)

3.3.3. Implementasi

Implementasi merupakan pelaksanaan pembuatan sistem yaitu melakukan pemrograman komputer (coding) berdasarkan rancangan yang telah dibuat. Penulisan program dilakukan dengan menggunakan perangkat lunak notepad++. Antarmuka utama dibuat dalam bentuk HTML. Antarmuka umum dibuat dengan

framework ExtJS. Sedangkan antarmuka yang berhubungan dengan fungsional SIG dibuat dengan bantuan framework OpenLayers, GeoExt, Mapfish. Proses yang berhubungan dengan basis data menggunakan bahasa PHP.

Dokumen terkait