• Tidak ada hasil yang ditemukan

Perancangan Hardware

Bab IV Perancangan Sistem

4.1 Perancangan Hardware

4.1.1 Perancangan Minimum Sistem AT89S51

Mikrokontroler yang digunakan pada Kit ini adalah AT89S51. Mikrokontroler

ini mendapat supply tegangan (VCC) sebesar 5VDC yang dihubungkan pada

pin 40 (VCC). Selain itu, Mikrokontroler ini juga memiliki empat port yang

dapat berfungsi sebagai input dan juga output, yaitu port 0 – 3. Dan

masing-masing port memiliki 8 buah bit untuk input-outputnya. Clock untuk

Mikrokontroler ini diperoleh dari luar (clock external) yang terhubung pada

pin 18 (XTAL2) dan 19 (XTAL1). Pada Mikrokontroler ini tidak terdapat fitur

Gambar 4.1 Skematik minimum sistem AT89S51

Mikrokontroler ini juga dapat dikomunikasikan secara serial dengan

menambah rangkaian serial tambahan MAX232 yang dihubungkan pada pin

10 (RXD) dan 11 (TXD). Mikrokontroler ini juga dilengkapi fitur yang

memungkinkan pemakai untuk melakukan reset yang terdapat pada pin 9

(RST).

4.1.2 Perancangan Seven Segment Tiga Digit dan Driver

Dalam perancangan seven segment pada Kit ini, penulis menggunakan

• IC Driver seven segment 74LS47

IC driver ini adalah driver dari seven segment tipe Common Anode.

Dimana IC 74LS47 merupakan IC decoder yang berfungsi mengubah kode

biner menjadi tampilan angka pada seven segment dengan tipe common

anode.

Transistor BC557 sebagai switching seven segment untuk tampilan satuan, puluhan, dan ratusan

Seven segment yang berfungsi sebagai display

Gambar 4.2 Skematik Seven Segment

Input data dari Mikrokontroler yaitu berupa data 8-bit. Dimana empat bit awal

(MSB) merupakan data untuk switching seven segment (S1 – S3) dan data Dot

yang akan masuk menuju IC driver 74LS47 yang kemudian akan di cacah agar

dapat ditampilkan oleh seven segment.

4.1.3 Perancangan LED 8-Bit

LED yang terdapat pada Kit yang dirancang oleh penulis berfungsi

sebagai display bit keluaran dari Mikrokontroler. Display bit sebanyak 8-bit

dan LED aktif low, sehingga diperlukan IC 74LS14 sebagai komponen untuk

membuat kondisi keluaran bit Mikrokontroler menjadi low dari aktif (1

menjadi 0) untuk membuat LED menyala.

Gambar 4.3 Skematik LED 4.1.4 Perancangan Switch 8 Bit

Switch yang penulis gunakan dalam rancangan kit ini adalah toggle switch

dengan posisi, yaitu posisi high dan low. Pada saat low posisi switch

dengan VCC. Dalam kit ini terdapat 8 buah switch yang dapat mengirimkan

data 8-bit ke Mikrokontroler. Pada saat switch dalam posisi high artinya

switch mengirimkan data berlogika 1 ke Mikrokontroler, sedangkan pada saat

low switch mengirimkan data berlogika 0 ke Mikrokontroler.

Gambar 4.4 Skematik Switch 4.1.5 Perancangan LCD 16x2

Pada Kit yang dibuat oleh penulis, jenis LCD yang dipergunakan adalah tipe

16x2 (16 buah kolom yang tersusun berderet dalam 2 baris). Dalam rangakian

ini, pengiriman data dari mikrokotroler ke LCD ada 2 jenis, yaitu pengiriman

data 4-bit dan 8-bit.

Pengiriman data 4 bit artinya data input LCD dan sinyal eksekusi melalui 1

port (bersamaan), sedangakan pengiriman data 8-bit, data input dan sinyal

Gambar 4.5 Skematik LCD

Pada rangkaian LCD yang dibuat oleh penulis, terdapat sebuah potensio pada

kaki 3 LCD, dan dioda pada kaki 15 LCD. Potensio berfungsi sebagai

pengatur kontras LCD, sedangkan dioda berfungsi sebagai back light.

Pada saat Mikrokontroler mengirimkan data 4 bit ke LCD, maka data tersebut

akan di masuk ke LCD melalui pin D4 – D7, sedangkan pin R/W akan

berfungsi sebagai baca (read) data atau tulis (write) data dan pin E akan

berfungsi sebagai indikasi sinyal operasi ketika proses read atau write terjadi.

4.1.6 Perancangan ADC 8 Bit

ADC yang digunakan dalam kit yang dirancang oleh penulis adalah

ADC0804. A/D ini menggunakan metode approksimasi berturut-turut untuk

mengkonversikan masukan analog (0 – 5V) menjadi data digital 8-bit yang

ekivalen. ADC0804 mempunyai pembangkit clock internal dan memerlukan

Gambar 4.6 Skematik ADC

Pada gambar diatas Pin 11 sampai 18 (keluaran digital) adalah keluaran tiga

keadaan, yang terhubung ke LED. Apabila CS (pin 1) atau RD (pin 2) dalam

keadaan high (“1”), pin 11 sampai 18 akan mengambang (high impedanze),

apabila CS dan RD rendah keduanya, keluaran digital akan muncul pada

saluran keluaran.

Sinyal mulai konversi pada WR (pin 3). Untuk memulai suatu konversi, CS

harus rendah. Bilamana WR menjadi rendah, konverter akan mengalami reset,

dan ketika WR kembali kepada keadaan high, konversi segera dimulai. A/D

ini mempunyai dua buah ground, A GND (pin 8) dan D GND (pin 10).

4.1.7 Perancangan Keypad 4x4

Gambar 4.7 Skematik Keypad

Keypad merupakan salah satu piranti yang berfungsi sebagai media input

dalam perancangan Kit ini. Data yang diperoleh dari keypad langsung dikirim

menuju Mikrokontroler melalui port yang tersedia. Data yang diperoleh dari

penekanan keypad adalah data 8 bit, dimana data 0 – 3 merupakan data baris

sedangkang data 4 – 7 merupakan data kolom. Data yang diperoleh

Mikrokontroler dari keypad adalah dalam bentuk bilangan hexa.

4.1.8 Perancangan Motor Servo 80 Derajat

Gambar 4.8 Skematik Motor Servo

Perancangan motor servo 80 derajat pada Kit yang dibuat oleh penulis

masukan yang dapat menggerakkan motor servo dengan sudut putar 80 derajat

(- 400 00 + 400)

4.1.9 Perancangan Motor Stepper Tipe 6 Kabel

Gambar 4.9 Schematic Motor Stepper

Pada perancangan motor stepper tipe 6 kabel, penulis menggunakan empat

buah transistor dan empat buah dioda, dimana masing-masing transistor di

paralelkan dengan dioda. Fungsi transistor pada rangkaian motor stepper

adalah sebagai switch atau saklar yang mengatur input tegangan ke setiap pole

atau kutub yang dimiliki oleh motor stepper. Sedang fungsi dioda sendiri

hanya sebagai penyearah tegangan (pengaman).

Motor stepper pada Kit yang dibuat penulis menerima input power sebesar 12

Vdc. Bit kontrol yang diperoleh dari mikrokontroler berjumlah 8 bit, namun

pole atau kutub motor stepper). Bit ini yang akan mengontrol transistor untuk

mengeluarkan output ke masing-masing pole atau kutub motor stepper.

4.1.10 Perancangan Motor DC 12 V

Gambar 4.10 Skematik Motor DC

Dalam perancangan motor DC pada Kit ini, penulis menggunakan jenis motor

DC 12V. Pada perancangan rangkaian motor DC ini, penulis menggunakan

beberapa komponen pendukung, yaitu transistor, IC 4N25, dan IC 74LS00.

Fungsi dari transistor dan IC 4N25 pada rangkaian ini adalah sebagai

switching pada input bit dari mikrokontroler dan juga input tegangan untuk

mengaktifkan motor DC.

Pada IC 4N25, bit kcontrol dari mikrokontroler yang diterima pada pin 1

berfungsi sebagai switching untuk mengalirkan tegangan +12V yang terdapat

pada pin 6 menuju pin 4 untuk dialirkan menuju transistor. Tegangan yang

sehingga tegangan +12V dapat masuk menuju motor DC dan mengaktifkan

motor DC.

Bit dari Mikrokontroler yang masuk menuju IC 74LS00 (IC logika AND)

akan di-AND-kan, dan hasil proses AND akan diteruskan menuju transistor

pada pin 11. Bila hasil proses AND adalah 1 (high) berarti tegangan Vcc

masuk menuju kaki Basis dari transistor dan mengaktifkan gerbang transistor

(saklar aktif), sehingga terjadi bedapotensial yang memungkinkan motor DC

aktif.

4.1.11 Perancangan Power Supply

Power Supply atau catu daya merupakan perangkat elektronik yang sangat

penting bagi perangkat-perangkat elektronik yang memerlukan tegangan DC.

Banyak sekali perangkat-perangkat elektronik kita temukan di pasaran yang

memerlukan tegangan DC, antara lain MP3 player, radio, VCD dan termasuk

komputer (PC). Dalam perancangan power supply sebaiknya power supply

tersebut dapat menghasilkan tegangan DC searah yang murni. Hal-hal yang

perlu diperhatikan dalam perancangan power supply adalah sebagai berikut :

Transformator (trafo) step down (berfungsi untuk menurunkan tegangan

AC yang bersumber dari 220 VAC).

Dioda penyearah atau dioda bridge (berfungsi untuk menyearahkan AC menjadi tegangan DC).

Filter kapasitor (berfungsi sebagai filter).

Rangkaian power supply ini digunakan sebagai sumber tegangan dari semua

rangkaian pada sistem kit Mikrokontroler. Pada rangkaian power supply ini

digunakan trafo 3A. Oleh trafo tersebut, tegangan 220VAC diturunkan

menjadi tegangan sekunder 15 VAC.

Untuk menyearahkan tegangan sehingga tegangan AC berubah menjadi

tegangan DC, maka dibutuhkan suatu penyearah. Pada rangkaian power

supply yang dirancang, menggunakan full wave rectifier dengan dua buah

dioda sebagai penyearah. Agar keluaran dari penyearah terhindar dari noise,

maka digunakanlah kapasitor. Semakin besar nilai suatu kapasitor maka hasil

keluaran tegangannya akan semakin bagus. Untuk menstabilkan tegangan

digunakan IC regulator, pada rangkaian ini digunakan IC regulator jenis

LM7805, dan LM7812. LM7805 menyatakan keluaran tegangan 5VDC,

LM7812 menyatakan keluaran tegangan 12 Vdc. Tegangan keluaran 5VDC

digunakan sebagai input power untuk Mikrokontroler dan motor servo 80

derajat. Sedangkan tegangan keluaran 12VDC digunakan sebagai input power

untuk motor stepper dan motor DC.

4.1.12 Perancangan Mekanik Tool Box dan Tata Letak

Tool Box atau koper yang penulis rancang ini memiliki spesifikasi fisik, yaitu:

• Panjang : 362 mm

• Lebar : 310 mm

Hardware yang dirancang dan disusun pada proyek ini ditata pada sebuah

acrylic dengan Mikrokontroler terletak di tengah agar mempermudah proses

koneksi port.

Adapun layout atau tata letak komponen adalah sebagai berikut :

Gambar 4.11 Tata Letak Komponen

• Komponen yang terletak di tengah yaitu Mikrokontroler AT89S51.

• Komponen yang terletak di sisi kiri Mikrokontroler, yaitu seven segment tiga digit, LCD 16x2, ADC 8-bit, keypad 4x4.

• Komponen yang terletak di sisi kanan Mikrokontroler, yaitu Switch 8-bit, Motor Servo 80 derajat, Motor Stepper tipe 6 kabel, Motor DC 12V.

Dokumen terkait