• Tidak ada hasil yang ditemukan

Perancangan LED ( Light Emitting Diode )

Pada tahapan ini, merancang LED dengan resistor yang akan mengendali LED merah seperti yang ditunjukkan pada Gambar 3.5. LED yang dipakai pada perancangan berwarna merah. Tegangan kerja pada LED merah adalah 1,7 V – 2,2 V. Arus maksimal yang mengalir pada LED adalah 30 mA. Untuk menentukan nilai resistor yang digunakan maka dapat dihitung dengan rumus berikut.

Perhitungan ini dilakukan agar tidak terjadi kerusakan pada LED yang disebabkan besarnya arus yang mengalir pada LED.

27

Gambar 3. 5 Rangkaian Perancangan LED

3.5. Perancangan Keypad 4x4 Matrix

Pada bagian ini merupakan perancangan keypad yang ditunjukkan pada Gambar 3.6. Keypad ini akan dirancangan dan dihubungkan pada arduino sebagai input timer dan 2 button lain akan berperan sebagai button start dan stop. Berikut rangkaiannya :

Gambar 3. 6 Rangkaian Perancangan Keypad 4x4 Matrix

Keterangan :

a. Button angka 1 hingga 0 akan menjadi input angka untuk timer.

b. Button (*) akan menjadi input untuk reset/menghapus jika terjadi kesalahan saats setting timer.

c. Button (#) dan (D) akan menjadi input button start dan stop.

d. Button A, B dan C akan menjadi input button untuk mengatur api.

3.6. Perancangan Modul I2C dan LCD 16x2

Gambar 3. 7 Wiring Arduino dengan Modul I2C dan LCD 16x2

Wiring ditunjukkan pada gambar 3.7 yaitu, kabel biru terhubung pada pin SCL, kabel warna ungu terhubung pada pin SDA, kabel merah terhubung pada VCCdan kabel hitam terhubung pada GND. Nilai tegangan sebesar 5 V. LCD akan menampilkan setting timer dan api.

3.7. Perancangan Flame Sensor (Sensor Api KU-4 FD)

Gambar 3. 8 Wiring Flame Sensor ke Arduino

29

Wiring flame sensor ditunjukkan pada gambar 3.8 yaitu, GND terhubung pada GND, output terhubung pada pin A5 dan VCC terhubung pada VCC.

Tegangan yang terdapat pada VCC sebesar 5 V. Sensor api akan mendeteksi ada tidaknya api yang terbentuk pada pemantik elektrik, jika tidak maka alarm akan berbunyi dan kompor otomatis akan mati.

3.8. Perancangan Gas Sensor Module MQ-2 (Sensor Gas)

Gambar 3. 9 Wiring Gas SensorModule MQ-2 ke Arduino

Wiring sensor gas MQ-2 ditunjukkan pada gambar 3.9 yaitu VCC terhubung pada VCC. GND terhubung pada GND. Pin out terhubung pada pin A2.

Sensor ini akan mendeteksi ada tidaknya gas yang bocor pada kompor, ketika terdapat kebocoran gas maka alarm akan berbunyi. Setelah alarm berbunyi, kompor akan otomatis mati.

3.9. Perancangan Buzzer

Gambar 3. 10 Wiring Buzzer

Wiring pada buzzer ditunjukkan pada gambar 3.10 yaitu pada GND yang terhubung pada GND dan pin out pada pin 12. Buzzer akan menjadi alarm ketika terdapat kesalahan pada api (pematik elektrik) dan ketika terdapat kebocoran gas.

3.10. Perancangan Tampilan pada LCD

Gambar 3. 11. Perancangan Tampilan pada LCD Keterangan dari Gambar 3.11 :

a. Blok 1

 Timer : untuk memasukkan setting waktu pada kompor sesuai dengan selektor.

 Pilihan untuk mulai, berhenti, atau mengatur waktu.

b. Blok 2

 Pilihan level api.

 Tampilan ketika waktu mulai.

3.11. Rancangan

Regulator Tegangan (LM 7805)

Pada tahap perancangan regulator ini ditunjukkan pada Gambar 3.12, regulator ini akan digunakan untuk mengatur tegangan yang masuk ke arduino dari baterai 12 V.

Gambar 3. 12 Perancangan Regulator Tegangan (LM 7805) Timer 2/5/10/20

Start/Stop, Set

A/B/C 04 : 59

31

3.12. Rancangan Motor Servo LF- 20 MG

Pada tahap perancangan motor servo ini ditunjukkan pada Gambar 3.13, motor servo yang digunakan yaitu motor servo LF-20MG yang berfungsi mengatur tunning besar kecilnya api pada kompor.

Gambar 3. 13 Perancangan Motor Servo LF-20 MG

3.13. Rancangan Perangkat Lunak

Pada tahap perancangan perangkat lunak ini merupakan proses pembuatan diagram alir (flowchart) untuk mempermudah dalam pembuatan program Arduino Uno yang akan digunakan dapat dilihat pada Gambar 3.14. masukan berupa tegangan dan arus pada adaptor dan switch. Proses perangkat lunak pada kendali kompor gas ini tertera pada Gambar 3.14 ini keadaaan saat switch sudah on. Ketika switch on, maka user harus menginput timer pada keypad. Setting ini akan ditampilkan pada LCD. Setelah timer sudah disetting, waktu akan berjalan dan seluruh system hardware akan aktif seperti pemantik elektrik, solenoid valve dan kompor akan menyala. Termasuk semua sensor juga akan menyala, dari sensor gas, sensor api, dan lampu indicator. Ketika waktu sudah habis maka kompor otomatis akan mati. User akan kembali menginput timer atau akan membiarkan kompor tetap mati. Hal ini akan berlangsung berulang dengan cara atau alur yang sama.

Pemrograman arduino akan menggunakan aplikasi arduino dengan bahasa pemrograman adalah bahasa C. Flowchart pemrograman keseluruhan dapat dilihat pada Gambar 3.14.

Perancangan subrutin dari proses sensor ditunjukkan pada Gambar 3.14.

Pada flowchart ini menjelaskan proses kerja sensor saat kompor sudah menyala.

Ketika kompor menyala, sensor api akan mendeteksi ada tidaknya api yang terbentuk pada kompor. Apabila terdapat api yang terbentuk maka LED akan

berkedip sebanyak 5 kali jika tidak ada api yang terbentuk maka LED tidak menyala. Sensor gas juga mendeteksi ada tidaknya gas yang bocor, jika tidak ada kebocoran gas maka LED dan buzzer akan menyala secara otomatis kompor akan mati. Bila tidak ada kebocoran gas, maka kompor akan tetap menyala dan LED serta buzzer akan tetap mati.

33

Gambar 3. 14 Perancangan Perangkat Lunak Keseluruhan

3.13.1. Rancangan Perangkat Lunak Proses Sensor Api

Pada perancangan flowchart bagian ini merupakan proses sensor api yang bekerja pada saat kompor mennyala. Sensor api ini akan mendeteksi on – off nya pemantik elektrik pada kompor gas. Pemantik yang digunakan akan menimbulkan percikan listrik dan akan menyala menjadi api jika berkenaan dengan gas. Jika pemantik menyala dengan baik atau tidak, maka sensor api ini akan mendeteksi ada tidaknya api yang terbentuk pada saat pemantik menyala dengan memberikan informasi kepada user melalui lampu LED. Rancangan tersebut ditunjukkan pada Gambar 3.15.

Inisialisasi Pemantik elektrik on

P=1

Sensor api menyala START

Apakah pemantik on?

LED menyala 5 detik

Kompor mati Buka valve gas :

kompor menyala

STOP

Tidak

Ya

Gambar 3. 15 Rancangan Perangkat Lunak Proses Sensor Api

35

3.13.2. Rancangan Perangkat Lunak Proses Sensor Gas

Rancangan perangkat lunak proses kerja sensor gas ini ditunjukkan pada Gambar 3.16. Sensor gas ini akan bekerja pada saat kompor gas mengalami kesalahan terutama pada bagian gas. Permasalahan pada kompor yang sering terjadi yaitu kebocoran gas. Jika terdapat kebocoran gas yang terjadi maka sensor gas ini akan mendeteksi dan menginformasikan kepada user dengan adanya bunyi alarm pada buzzer dan otomatis kompor akan pada kondisi netral atau mati.

Inisialisasi Motor

servo M=1

Sensor gas menyala START

Apakah gas

bocor? Buzzer on

Kompor mati Kompor tetap

menyala

STOP

Tidak

Ya

Gambar 3. 16 Rancangan Perangkat Lunak Proses Sensor Gas

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

Bab ini akan menjelaskan mengenai implementasi dan hasil perancangan alat yang sudah dibuat. Berisikan tentang hasil percobaan dan pembahasan mengenai kesesuaian dari perancangan dan implementasi berdasarkan alat yang sudah dibuat. Pada bab 4 ini akan dibagi menjadi beberapa sub bab yaitu perubahan pada perancangan alat yang sudah dirancang sebelumnya, implementasi hardware, implementasi software, dan hasil pengamatan pada alat yang sudah jadi. Pada hasil pengamatan terdiri dari kinerja sensor api, sensor gas, buzzer dan motor servo dengan komponen input dan output.

4.1. Perubahan Perancangan

Bagian 4.1 ini menjelaskan mengenai perubahan pada alat yang akan dibuat sesdengan implementasi sistem yang terjadi selama pembuatan alat baik hardware maupun software.

4.1.1. Kompor

Pada bagian ini membahas mengenai perubahan perancangan pada kompor yang digunakan daam pembuatan alat tugas akhir. Awal perancangan yang terdapat pada Gambar 3.2 yang menggunakan kompor gas dalam implementasinya pada bagian tunning untuk mengendalikan api terlalu sulit untuk dikendalikan oleh motor servo dikarenakan pada penggunaannya, tunning ini harus ditekan terlebih dahulu agar pematik bisa mematikan percikan listrik hingga mengenai gas yang sedang mengalir melalui regulator.

Hal tersebut dalam implementasinya sulit untuk dikendalikan oleh motor servo. Sehingga, kompor gas akan diganti dengan kompor portabel.

4.1.2. LED

Pada bagian ini membahas mengenai perubahan perancangan pada bagian LED yang akan digantikan dengan buzzer pada kedua komponen yaitu sensor gas dan sensor api. Hal ini dikarenakan buzzer lebih efektif dengan pengunaan port yang bisa dipasang ke arduino dan dengan adanya suara dari buzzer pengguna juga dapat mengerti adanya kesalahan yang terjadi pada sensor gas dan sensor api.

37

4.2. Implementasi Hardware Kompor Gas Dengan Timer Otomatis Berbasis Arduino

Pada subbab ini menjelaskan mengenai implementasi hardware yang telah dibuat sebelumnya. Hardware terdiri dari flame sensor, sensor gas, buzzer, LCD, dan keypad serta semua rangkaian komponen prototipe secara keseluruhan. Berikut tata letak komponen yang tertera diatas pada Gambar 4.1 dan Gambar 4.2.

Gambar 4.1 Kompor bagian atas

Tabel 4. 1 Keterangan Implementasi Kompor Bagian Atas

Gambar 4.2 Box Pengendali No. Keterangan

1. Box (Box pengendali) 2. Sensor Flame

3. Sensor Gas MQ2 4. Motor servo 1

2 3

4

1

2

3

Tabel 4. 2 Keterangan Implementasi Kompor Bagian Depan

Penjelasan pemasangan dan letak perbagian yang terdapat pada alat :

a. Sensor api, sensor ini diletakkan di tungku api kompor gas dan lebih dekat ke api yang bertujuan agar dapat mendeteksi api dengan baik. Jarak antara api dan sensor 7 cm.

b. Sensor gas, sensor ini diletakkan di lubang dari tempat gas dipasang.

c. Motor servo, pemasangan dari motor servo ini ditempelkan dengan tuas pada kompor yang ditambahkan dengan adanya penyangga sehingga motor servo dapat bekerja dengan baik.

d. Black box, yang berisi keypad dan LCD I2C diletakkan dibagian depan kompor gas sehingga user bisa mengatur waktu pada keypad dan akan muncul pada LCD 12C.

4.3 Hasil Pengamatan Sistem

Pada bagian ini akan dijelaskan keseluruhan kerja sistem mulai dari proses input menghubungkan adaptor ke listrik. Hasil data yang diambil berdasarkan uji coba yang telah dilakukan pada sistem. Sistem utama terdiri dari mekanisme keseluruhan sistem dari proses awal hingga akhir. Data yang akan diambil pada sistem adalah respon sensor api dan sensor gas, keypad, LCD dan motor servo.

4.3.1 Data Pengamatan Proses Kerja Sensor Api

Pada bagian ini akan dijelaskan bagaimana keseluruhan kerja sistem pada sensor api yang terdapat pada alat ini. Data (ppm) yang diambil akan berdasarkan pada kondisi aktif dari tiap komponen. Berdasarkan pengamatan pada aktifnya semua komponen, data akan diambil pada hardware dan arduino pada saat sistem aktif bekerja. Data yang diambil berupa kondisi aktif dari setiap komponen input dan output pada bagian sensor. Data hasil pengamatan proses respon sensor api dapat dilihat pada tabel 4.3 untuk api berwarna orange dan tabel 4.4 untuk api berwarna biru. Data tambahan mengenai proses kerja sensor api juga perlu ditambahkan yaitu dengan adanya tambahan jarak peletakan sensor api

No. Keterangan 1. Lubang wiring 2. Keypad 4x4 3. LCD

39

dengan api yang akan di deteksi, dengan jarak antara lain 7 cm, 5 cm dan 3 cm yang diukur dari batas tungku kompor dengan kompor dalam kondisi hidup dapat dilihat pada tabel 4.5 untuk jarak 7 cm, tabel 4.6 untuk jarak 5 cm dan tabel 4.7 untuk jarak 3 cm. Api yang terbentuk pada kompor ini berwarna biru keorangean, dan kesensitivan dari sensor juga semakin besar sehingga nilai yang muncul di serial monitor berbeda saat pengambilan data pada pertama kali.

Tabel 4. 3 Data Hasil pengamatan proses sensor api pada kompor dengan api warna orange

No. Data (ppm) Keterangan

Tabel 4. 4 Data Hasil pengamatan sensor api pada kompor dengan api warna biru

No. Data (ppm) Keterangan

Tabel 4. 5 Data Hasil Pengamatan sensor api dengan jarak 7 cm

No. Data ( ppm) Keterangan

1. 204 sensor api dapat mendeteksi tidak adanya api yang terbentuk pada kompor dengan jarak 7 cm

2. 252 sensor api dapat mendeteksi tidak adanya api yang terbentuk pada kompor dengan jarak 7 cm

3. 250 sensor api dapat mendeteksi tidak adanya api yang terbentuk pada kompor dengan jarak 7 cm

4. 271 sensor api dapat mendeteksi tidak adanya api yang terbentuk pada kompor dengan jarak 7 cm

5. 269 sensor api dapat mendeteksi tidak adanya api yang terbentuk pada kompor dengan jarak 7 cm

6. 254 sensor api dapat mendeteksi tidak adanya api yang terbentuk pada kompor dengan jarak 7 cm

7. 235 sensor api dapat mendeteksi tidak adanya api yang terbentuk pada kompor dengan jarak 7 cm

8. 253 sensor api dapat mendeteksi tidak adanya api yang terbentuk pada kompor dengan jarak 7 cm

9. 226 sensor api dapat mendeteksi tidak adanya api yang terbentuk pada kompor dengan jarak 7 cm

10. 227 sensor api dapat mendeteksi tidak adanya api yang terbentuk pada kompor dengan jarak 7 cm

11. 247 sensor api dapat mendeteksi tidak adanya api yang terbentuk pada kompor dengan jarak 7 cm

12. 260 sensor api dapat mendeteksi tidak adanya api yang terbentuk pada kompor dengan jarak 7 cm

13. 263 sensor api dapat mendeteksi tidak adanya api yang terbentuk pada kompor dengan jarak 7 cm

14. 245 sensor api dapat mendeteksi tidak adanya api yang terbentuk pada kompor dengan jarak 7 cm

15. 266 sensor api dapat mendeteksi tidak adanya api yang terbentuk pada kompor dengan jarak 7 cm

16. 238 sensor api dapat mendeteksi tidak adanya api yang terbentuk pada kompor dengan jarak 7 cm

41

Tabel 4. 6 Data Hasil Pengamatan sensor api dengan jarak 5 cm

No. Data ( ppm) Keterangan

1. 260 sensor api dapat mendeteksi tidak adanya api yang terbentuk pada kompor dengan jarak 5 cm

2. 233 sensor api dapat mendeteksi tidak adanya api yang terbentuk pada kompor dengan jarak 5 cm

3. 233 sensor api dapat mendeteksi tidak adanya api yang terbentuk pada kompor dengan jarak 5 cm

4. 261 sensor api dapat mendeteksi tidak adanya api yang terbentuk pada kompor dengan jarak 5 cm

5. 228 sensor api dapat mendeteksi tidak adanya api yang terbentuk pada kompor dengan jarak 5 cm

6. 226 sensor api dapat mendeteksi tidak adanya api yang terbentuk pada kompor dengan jarak 5 cm

7. 223 sensor api dapat mendeteksi tidak adanya api yang terbentuk pada kompor dengan jarak 5 cm

8. 270 sensor api dapat mendeteksi tidak adanya api yang terbentuk pada kompor dengan jarak 5 cm

9. 243 sensor api dapat mendeteksi tidak adanya api yang terbentuk pada kompor dengan jarak 5 cm

10. 246 sensor api dapat mendeteksi tidak adanya api yang terbentuk pada kompor dengan jarak 5 cm

11. 241 sensor api dapat mendeteksi tidak adanya api yang terbentuk pada kompor dengan jarak 5 cm

12. 270 sensor api dapat mendeteksi tidak adanya api yang terbentuk pada kompor dengan jarak 5 cm

13. 272 sensor api dapat mendeteksi tidak adanya api yang terbentuk pada kompor dengan jarak 5 cm

14. 245 sensor api dapat mendeteksi tidak adanya api yang terbentuk pada kompor dengan jarak 5 cm

15. 248 sensor api dapat mendeteksi tidak adanya api yang terbentuk pada kompor dengan jarak 5 cm

16. 252 sensor api dapat mendeteksi tidak adanya api yang terbentuk pada kompor dengan jarak 5 cm

Tabel 4. 7 Data Hasil Pengamatan sensor api dengan jarak 3 cm

No. Data ( ppm) Keterangan

1. 301 sensor api dapat mendeteksi adanya api yang terbentuk pada kompor dengan jarak 3 cm

2. 302 sensor api dapat mendeteksi adanya api yang terbentuk pada kompor dengan jarak 3 cm

3. 291 sensor api dapat mendeteksi adanya api yang terbentuk pada kompor dengan jarak 3 cm

4. 286 sensor api dapat mendeteksi adanya api yang terbentuk pada kompor dengan jarak 3 cm

5. 757 sensor api dapat mendeteksi adanya api yang terbentuk pada kompor dengan jarak 3 cm

6. 558 sensor api dapat mendeteksi adanya api yang terbentuk pada kompor dengan jarak 3 cm

7. 449 sensor api dapat mendeteksi adanya api yang terbentuk pada kompor dengan jarak 3 cm

8. 369 sensor api dapat mendeteksi adanya api yang terbentuk pada kompor dengan jarak 3 cm

9. 326 sensor api dapat mendeteksi adanya api yang terbentuk pada kompor dengan jarak 3 cm

10. 281 sensor api dapat mendeteksi adanya api yang terbentuk pada kompor dengan jarak 3 cm

11. 285 sensor api dapat mendeteksi adanya api yang terbentuk pada kompor dengan jarak 3 cm

12. 288 sensor api dapat mendeteksi adanya api yang terbentuk pada kompor dengan jarak 3 cm

13. 286 sensor api dapat mendeteksi adanya api yang terbentuk pada kompor dengan jarak 3 cm

14. 282 sensor api dapat mendeteksi adanya api yang terbentuk pada kompor dengan jarak 3 cm

15. 283 sensor api dapat mendeteksi adanya api yang terbentuk pada kompor dengan jarak 3 cm

16. 294 sensor api dapat mendeteksi adanya api yang terbentuk pada kompor dengan jarak 3 cm

43

Pada data – data yang tercantum di atas merupakan data yang diambil saat sensor bekerja mendeteksi ada tidaknya api yang terbentuk pada kompor ( data lanjutan berada pada lembar lampiran). Jarak dan data yang diambil untuk membuktikan bahwa sensor dapat bekerja dengan baik ketika jarak sensor dengan api semakin dekat. Untuk tabel 4.5 tercantum data dengan jarak 7 cm yang mana sensor api tidak bisa mendeteksi adanya api yang terbentuk pada kompor sehingga buzzer tidak menyala, tidak bisa mendeteksi adanya api dengan range data ppm yang tercatat pada serial monitor adalah 200 ppm hingga 260 ppm. Tabel 4.6 tercantum data dengan jarak 5 cm dengan api yang terbentuk pada kompor juga sensor api tidak bisa mendeteksi adanya api dengan range data ppm yang tercatat pada serial monitor adalah 200 ppm hingga 270 ppm. Dan untuk tabel 4.7 tercantum data dengan jarak 3 cm, sensor api bisa mendeteksi adanya api yang terbentuk pada kompor dengan api berwarna biru dengan range data yang tercatat pada serial monitor adalah 280 ppm hingga 303 ppm yang mengakibatkan buzzer menyala. Nilai data ppm yang tercantum di atas merupakan nilai hasil pengolahan keluaran ADC pada sensor, sehingga nilai yang ditampilkan di serial monitor merupakan nilai yang sudah diolah oleh sensor.

Pada kondisi ini yang membedakan adalah api yang diteliti, sensor dapat memberikan respon sehingga membunyikan buzzer ketika api yang diteliti adalah api yang berwarna orange, jika api yang diteliti adalah api yang berwarna biru maka sensor tidak dapat mendeteksi adanya api, hal ini dikarenakan sensor ini memilki batas untuk mendeteksi api yang ada disekitarnya. Dua jenis api yang berbeda ini adalah dua jenis api yang terbentuk pada kompor yaitu biru dan orange.

Tingkat panas dari kedua api ini juga berbeda, api biru memiliki panas dengan suhu 1500 derajat celcius dan api orange memiliki panas dengan suhu 1200 derajat celcius

Pada data yang tercantum diatas bahwa api biru tidak .

ai dengan 1500 derajat celcius amp

s

dapat terdeteksi oleh sensor yang mana dapat dijelaskan bahwa panas yang di terdeteksi dan akhirnya tidak dapat hi batas dari sensor

gga melebi oleh sensor terlalu besar sehin

dideteksi oleh sensor

4.3.2 Data Pengamatan Proses Kerja Sensor Gas

Pada bagian ini akan dijelaskan bagaimana keseluruhan kerja sistem pada sensor gas yang terdapat pada alat ini. Data yang diambil akan berdasarkan pada kondisi aktif dari tiap komponen. Berdasarkan pengamatan pada aktifnya semua komponen, data akan diambil pada hardware dan arduino pada saat sistem aktif bekerja. Data yang diambil

berupa kondisi aktif dari setiap komponen input dan output pada bagian sensor. Data hasil pengamatan proses respon sensor gas dapat dilihat pada tabel 4.8 untuk gas yang bekerja dengan baik dan tabel 4.9 untuk gas yang mengalami kebocoran.

Tabel 4. 8 Data Hasil pengamatan proses sensor gas pada kompor dengan gas yang bekerja baik (tanpa adanya kebocoran)

No. Data (ppm) Keterangan

1. 588 sensor bekerja dengan baik

2. 588 sensor bekerja dengan baik

3. 588 sensor bekerja dengan baik

4. 588 sensor bekerja dengan baik

5. 588 sensor bekerja dengan baik

6. 588 sensor bekerja dengan baik

7. 588 sensor bekerja dengan baik

8. 588 sensor bekerja dengan baik

9. 588 sensor bekerja dengan baik

10. 588 sensor bekerja dengan baik

11. 588 sensor bekerja dengan baik

12. 588 sensor bekerja dengan baik

13. 588 sensor bekerja dengan baik

14. 588 sensor bekerja dengan baik

15. 588 sensor bekerja dengan baik

Tabel 4. 9 Data Hasil pengamatan proses sensor gas pada kompor dengan gas yang mengalami kebocoran

No. Data (ppm) Keterangan

1. 593 sensor mendeteksi kebocoran

2. 593 sensor mendeteksi kebocoran

3. 593 sensor mendeteksi kebocoran

4. 593 sensor mendeteksi kebocoran

5. 593 sensor mendeteksi kebocoran

6. 593 sensor mendeteksi kebocoran

7. 593 sensor mendeteksi kebocoran

8. 593 sensor mendeteksi kebocoran

9. 594 sensor mendeteksi kebocoran

10. 594 sensor mendeteksi kebocoran

11. 593 sensor mendeteksi kebocoran

12. 594 sensor mendeteksi kebocoran

13. 594 sensor mendeteksi kebocoran

14. 593 sensor mendeteksi kebocoran

15. 594 sensor mendeteksi kebocoran

Pada data yang tercantum di tabel 4.9 dan tabel 4.10 berikut berdasarkan data yang diambil dari sistem sensor yang mendeteksi ada tidaknya kebocoran gas. Dengan range 588 ppm sensor gas ini dapat mendeteksi tidak adanya kebocoran gas yang terdapat pada

45

kompor. Ketika gas mengalami kebocoran, sensor gas ini dapat mendeteksi kebocoran gas dengan range data 593 ppm. Dengan range 593 ppm, sensor ini dapat mendeteksi adanya kebocoran dan akhirnya dapat membunyikan buzzer sebagai tanda kepada user bahwa sensor mendeteksi adanya kesalahan pada kompor.

Sensor gas ini ketika pengambilan data juga sangat sensitive, yang bisa saja mendeteksi adanya kebocoran dan tidak bisa mendeteksi adanya kebocoran gas. Hal ini dikarenakan sensitifnya sensor terhadap suhu dan gas lain yang dapat masuk dideteksi oleh sensor gas. Sehingga, pengambilan data dapat dilakukan diruangan tertutup dan hanya gas untuk kompor saja yang mengalir.

4.4 Impementasi Software

Pada bagian ini akan dibahas program arduino yang digunakan untuk mengatur proses beberapa komponen yang terdapat pada alat dan memprosesnya sehingga sistem otomatis akan terbentuk pada kompor gas. Program yang diatur memiliki syntax yang berbeda-beda sehingga dapat digunakan sesuai kebutuhan.

4.4.1 Program Sensor api

Bagian ini menjelaskan mengenai pengaturan sensor api yang mendeteksi ada tidaknya api yang terbentuk pada kompor. Sensor inilah yang memberikan tanda kepada

Bagian ini menjelaskan mengenai pengaturan sensor api yang mendeteksi ada tidaknya api yang terbentuk pada kompor. Sensor inilah yang memberikan tanda kepada

Dokumen terkait