• Tidak ada hasil yang ditemukan

VIII. EVALUASI PROGRAM PENANGGULANGAN KEMISKINAN

9.4 Perancangan Program Penanggulangan Kemiskinan

Perancangan program penanggulangan kemiskinan merupakan bentuk implementasi dari strategi yang diperoleh dari hasil analisis internal-eksternal dan analisis QSPM. Berdasarkan pada analisis internal – eksternal, maka strategi penanggulangan kemiskinan di Kabupaten Bogor masuk pada divisi tumbuh dan bina atau divisi IV, dengan menerapkan strategi intensif dan integratif pada program-programnya. Secara umum perancangan strategi dan program penanggulangan kemiskinan dapat dilihat pada Tabel 49.

Strategi dan Program

1. Peningkatan kualitas SDM petani di wilayah Kabupaten Bogor khususnya di Kecamatan Pamijahan dan Leuwiliang.

Program :

a. Peningkatan program penyuluhan kepada petani dan kelompok tani di perdesaan. Program ini dengan memberikan penyuluhan kepada para petani dan kelompok tani secara berkala sesuai dengan kebutuhan para petani yang bertujuan untuk meningkatkan kecerdasan dan pengetahuan para petani akan informasi yang baik dan terkini mengenai tatacara bertani yang benar, seperti kebijakan pertanian yang dikeluarkan oleh departemen pertanian dan pemerintah daerah, hasil penelitian, cara pemupukan yang benar, jenis pupuk yang tepat, macam-macam penyakit tanaman, cara penanggulangan penyakit, dan lain-lain.

b. Mengadakan pelatihan bercocok tanam dan mengelola lahan pertanian dengan menggunakan alat teknologi. Program ini dilaksanakan dengan mengundang pakar, trainer, penyuluh pertanian guna meningkatkan keterampilan para petani dalam mengelola tanaman dan lahan pertanian

secara modern. Program ini dilaksanakan sesuai dengan kebutuhan petani. Di kecamatan pamijahan dan leuwiliang yang perlu di lakukan adalah pelatihan menggarap lahan, menanam padi sawah, manggis dan beternak ikan. Sehingga perlu mendatangkan pakar-pakar yang berkaitan dengan tanaman padi sawah, manggis dan ikan.

c. Reward studi petani berprestasi. Program ini dilakukan dengan membangun budaya kompetisi dikalangan petani. Yaitu dengan memberikan rangsangan dan penghargaan kepada petani yang berprestasi (teladan) dengan menyeleksi secara ketat dengan criteria tertentu dan memberikan pendidikan gratis kepada mereka untuk dilatih di kampus terkemuka atau studi banding keluar negeri.

d. Pemberian beastudi dan penyediaan buku-buku praktis untuk anak petani sebagai generasi penerus yang lebih berkualitas. Program ini berupa dana subsidi (besiswa) dan buku untuk mendukung pendidikan anak petani sehingga mereka bisa sekolah dan mengenyam pendidikan lebih tinggi untuk meningkatkan kualitas dirinya. Ini dilakukan secara selektif hanya kepada petani yang berprestasi

2. Pengembangan komoditas unggulan

a. Fokus mengembangkan tanaman ubi jalar, padi sawah, jeruk siam dan manggis. Dengan memanfaatkan lahan yang ada untuk ditanami ubi jalar, padi sawah, jeruk siam dan manggis di Kecamatan Pamijahan dan Leuwiliang. Para petani harus fokus melakukan proses produksi yang benar dengan dukungan pemerintah sampai kepada menyiapkan pasar untuk menjual hasil panen.

b. Melakukan penanaman, pemupukan dan pemanenan secara serempak untuk memudahkan pengelolaan, memudahkan menangani penyakit dan meningkatkan produksi

c. Membuat pasar yang dapat dijangkau oleh para petani untuk dapat menjual hasil panennya.

d. Memberikan dana stimulan kepada petani ubi jalar, padi sawah, jeruk siam dan manggis dalam memperluas usaha pertaniannya dan memperbesar produksi.

3. Peningkatan sarana dan prasarana pertanian.

a. Menyediakan alat-alat pertanian modern sampai ketingkat kelompok tani di perdesaan seperti traktor, PH meter, dan lain-lain untuk mendukung usaha pertanian.

b. Membuat infrastruktur jalan untuk mengangkut hasil pertanian yang akan di pasarkan.

c. Menambah jumlah penyuluh pertanian yang selama ini dirasakan kurang oleh para petani dan kelompok tani yang ada di pamijahan dan leuwiliang. Harus mencapai perbandingan “satu desa satu penyuluh” sesuai program dari departemen pertanian

d. Membangun pasar pertanian yang khusus menjual hasil pertanian dan menyediakan kebutuhan petani (pupuk, alat-alat pertanian, dll)

4. Membuat kebijakan sistem anggaran pemerintah yang berpihak kepada petani. a. Membuat perda atau keputusan kepala daerah mengenai seberapa besar

idealnya alokasi anggaran APBD untuk sektor pertanian yang menguntungkan dan berpihak kepada petani untuk mendukung kemajuan sektor pertanian

b. Memberikan subsidi modal atau dana stimulan kepada para petani yang ingin mengembangkan usaha pertaniannya terutama pada petani padi sawah, manggis dan ikan.

5. Sosialisasi program pemerintah secara intensif

a. Bekerjasama dengan pemerintah desa, media massa baik cetak (koran, majalah pertanian) maupun elektronik (RRI) untuk mensosialisasikan program pengentasan kemiskinan yang dilakukan oleh pemerintah daerah. b. Memasang alat sosialisasi seperti spanduk, stiker, leaflet, dll untuk

mensosialisasikan program kepada masyarakat sampai ketingkat desa. c. Optimalisasi pertemuan berkala dengan para petani dan kelompok tani di

wilayah perdesaan yang bertujuan untuk mensosialisasikan program penanggulangan klemiskinan yang akan dan sedang dilakukan oleh pemerintah kepada para petani di perdesaan.

6. Pengembangan potensi lahan pertanian dan usaha ekonomi petani.

a. Membuka lahan kritis sebagai upaya untuk mengembangkan lahan pertanian produktif.

b. Mengaktifkan kembali lembaga ekonomi simpan pinjam atau kredit semisal KUK dan mendirikan lembaga keuangan pertanian untuk mendukung permodalan para petani dalam meningkatkan produksi sehingga petani dapat meminjam modal dilembaga tersebut.

c. Membangun dan mengembangkan industri pengolahan hasil pertanian. Hal ini dilakukan sebagai upaya meningkatkan nilai tambah produksi pertanian para petani yang ada di Kabupaten Bogor.

7. Peningkatan kualitas pendampingan kepada kelompok tani

a. Mengadakan pelatihan berkala kepada para penyuluh pertanian untuk dapat meningkatkan kualitas dan pengetahuan para penyuluh

b. Menetapkan waktu secara berkala untuk mengatur pertemuan antara kelompok tani dengan para penyuluh pertanian agar dapat meningkatkan kualitas pendampingan dan semangat para petani.

8. Membuat kebijakan sistem tataruang yang berpihak kepada petani

a. Menyempurnakan perda yang sesuai dan bertujuan untuk melindungi lahan pertanian yang ada dan kemajuan petani, atau berupa keputusan kepala daerah yang mendukung usaha pertanian para petani

b. Memberikan sanksi yang tegas kepada masyarakat yang melanggar tataruang di Kabupaten Bogor terutama mengenai alih fungsi lahan pertanian menjadi lahan permukiman atau industri.

9. Peningkatan kemitraan dengan dunia usaha

a. Memberikan himbauan kepada para pengusaha untuk memberikan investasi pada usaha pertanian yang sedang berkembang di Kabupaten Bogor terutama pada komoditas unggulan yaitu padi sawah, manggis dan ikan.

b. Membentuk forum komunikasi antara para petani/ kelompok tani dengan para pengusaha yang bertujuan untuk mempererat hubungan dalam upaya membangun komitmen bersama dan penyatuan persepsi untuk penanggulangan kemiskinan ditingkat petani.

Strategi dan program yang dibuat ini merupakan alternatif program yang dapat dijalankan oleh pemerintah Kabupaten Bogor dalam upaya penanggulangan kemiskinan di kalangan petani yang terdapat di Kecamatan Pamijahan dan Leuwiliang. Program ini merupakan bentuk masukan dan penyempurnaan dari program yang sudah ada yang dijalankan oleh pemerintah dalam rangka penanggulangan kemiskinan di Kabupaten Bogor seperti PUAP, GMM, LUEP, PNPM, Raskin, BLT, KUBE dan JPS.

Program penanggulangan kemiskinan di Kabupaten Bogor selama ini dilakukan oleh berbagai dinas yang ada di Kabupaten Bogor. Pelaksanaan program terlihat tumpang tindih dan terkesan asal jalan. Oleh karena itu program penanggulangan kemiskinan di Kabupaten Bogor harus fokus dijalankan oleh tim khusus yang terkoordinasi antara BAPPEDA, BPMKS dan BPMPD.

Tabel. 49 Matriks Program Penanggulangan Kemiskinan di Kabupaten Bogor.

Strategi Program Pelaksana Usulan Pembiayaan

1

a. Peningkatan program penyuluhan kepada petani dan kelompok tani di perdesaan.

b. Mengadakan pelatihan bercocok tanam dan mengelola lahan pertanian dengan menggunakan alat teknologi.

c. Reward studi petani berprestasi.

d. Pemberian beastudi dan penyediaan buku-buku praktis untuk anak petani sebagai generasi penerus yang lebih berkualitas.

2

a. Fokus mengembangkan tanaman padi sawa, manggis dan perikanan

b. Melakukan penanaman, pemupukan dan pemanenan secara serempak untuk memudahkan pengelolaan, memudahkan menangani penyakit dan meningkatkan produksi

c. Membuat pasar yang dapat dijangkau oleh para petani untuk dapat menjual hasil panennya.

d. Memberikan dana stimulan kepada petani sawah, manggis dan ikan untuk memperluas usaha pertaniannya dan memperbesar produksi.

3

a. Menyediakan alat-alat pertanian modern sampai ketingkat kelompok tani di perdesaan.

b. Membuat infrastruktur jalan. c. Menambah jumlah penyuluh pertanian. d. Membangun pasar pertanian

4

a. Membuat perda atau keputusan kepala daerah. b. Memberikan subsidi modal atau dana stimulan

kepada para petani

5

a. Bekerjasama dengan pemerintah desa, media massa baik cetak (koran, majalah pertanian) maupun elektronik (RRI) untuk mensosialisasikan program pengentasan kemiskinan yang dilakukan oleh pemerintah daerah.

b. Memasang alat sosialisasi seperti spanduk, stiker, leaflet, dll untuk mensosialisasikan program kepada masyarakat sampai ketingkat desa.

c. Optimalisasi pertemuan berkala dengan para petani dan kelompok tani.

6

a. Mengaktifkan kembali lembaga ekonomi simpan pinjam atau kredit semisal KUK dan mendirikan lembaga keuangan pertanian.

b. Membangun dan mengembangkan industri pengolahan hasil pertanian.

7

a. Mengadakan pelatihan berkala kepada para penyuluh pertanian

b. Menetapkan waktu secara berkala untuk mengatur pertemuan antara kelompok tani dengan para penyuluh pertanian agar dapat meningkatkan kualitas pendampingan dan semangat para petani.

8

a. Menyempurnakan perda yang sesuai dan bertujuan untuk melindungi lahan pertanian yang ada dan kemajuan petani, atau berupa keputusan kepala daerah yang mendukung usaha pertanian para petani b. Memberikan sanksi yang tegas kepada masyarakat

yang melanggar tataruang di Kabupaten Bogor terutama mengenai alih fungsi lahan pertanian menjadi lahan permukiman atau industri.

9

a. Memberikan himbauan kepada para pengusaha untuk memberikan investasi pada usaha pertanian. b. Membentuk forum komunikasi antara para petani /

kelompok tani dengan para pengusaha

BAPPEDA BPMPD BPMKS

APBD APBN

Dokumen terkait