• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.3. Perancangan Program Vijeo Citect

Pada perancangan Simulasi program untuk tampilan memberikan hasil sesuai dengan target yang diharapkan yaitu program berjalan dengan baik sesuai dengan instruksi –instruksi pada program

68

yang dirancang dalam program unity. Respon respon yang diberikan dalam perancangan Vijeo Citect ini sama halnya dengan respon output dari Unity Pro. Biasanya respon yang diberikan dari PLC langsung diaplikasikan ke aktuator pada industry pada umumnya, namun sebelumnya perlu adanya proses simulasi yang merupakan gambaran actuator secara visual atau sering disebut sebagai HMI (Human

Machine Interface) dalam hal ini Vijeo citect merupakan salah satu

software yang berfungsi untuk melaksanakan tugas tersebut.

Perancangan HMI pada penelitian ini akan membahas dari segi sistem masukan nilai yang diperoleh dari Unity Pro dan akan dikonversikan ke HMI yang seperti telah dijelaskan sebelumnya. Setelah gambaran ilustrasi yang sesuai dengan aktuator dibuat dalam Vijeo Citect maka hal yang perlu diperhaitkan ialah penyusuaian kinerja dari aktuator tersebut dengan respon- respon yang akan diberikan. Penelitian ini memiliki satu aktuator yang digunakan yaitu aktuator gerbang penghalang dan sistem kerja untuk actuator gerbang penghalang ini berjalan sesuai dengan tanggapan respon yang diinginkan pada sistem yang dibuat. Sedangkan untuk rspon respon yang lainnya tetap juga berjalan sesuai dengan sistem keluaran yang diberikan oleh program Unity Pro. Berikut ini merupakan beberapa gambaran keadaan dasar dengan respon yang dilakukan bila terjadi

69

reaksi pada software vijeo citect 70 dan beberapa respon respon pada saat berjalannya keadaan rambu lalu lintas pada penelitian ini dan juga keadaan baik padat dengan keadaan normal sama sistemnya yang membedakan hanya pengaturan nilai delay pada setiap rambunya.

Gambar 4.6. Kondisi dasar rambu sebelum memulai.

Pada gambar 4.6. merupakan keadaan dasar vijeo citect suatu sistem control pada penelitian yang belum merespon nilai masukan dari nilai Unity Pro. Keadaan ini merupakan keadaan rambu pada saat benar benar mati dan tidak berfungsi sama sekali.

70 Gambar 4.7. Respon yang diberikan setelah

menerima respon dari sensor LDR

Gambar 4.7. diatas menunjukkan bahwa nilai respon yang diberikan terhadap sensor LDR berjalan dengan sistem yang dibuat sebelumnya. Gerbang tertutup dan memberikan lampu peringatan (lampu kuning menyala) bahwa akan adanya kereta akan melewati persimpangan tersebut.

71 Gambar 4.8. Kondisi keadaan rambu

saat kereta melalui persimpangan

Gambar 4.8. diatas merupakan gambaran HMI pada saat kereta melalui persimpangan tersebut, pada rambu tersebut terlihat bahwa pada rambu dari arah utara yang hendak menuju kearah barat maupun timur berwarna merah yang menandakan dilarang untuk berjalan dan juga di jaga dengan penutupan gerbang penutup jalur kereta. Sesuai dengan gambar diatas bahwa hasil dari aplikasi pada program vijeo citect dari Unity berjalan dengan baik.

72 Gambar 4.9. Keadaan rambu menjelang

akhir kereta melaju persimpangan rambu

Pada gambar 4.9. merupakan keadaan dimana timer delay untuk kereta untuk melaju persimpangan tersebut mendekati akhir, namun bila respon dari sensor masih memberikan nilai bahwa kererta masih melaju pada persimpangan tersebut maka keadaannya akan kembali keawal lagi (kembali ke keadaan seperti gambar 4.6). Pada rambu utara lampu berwarna merah kuning menandakan bahwa rambu tersebut bila sensor tidak memberikan tanggapan kembali maka sistem akan dikembalikan kembali keadaan dasar sistem rambu lalu lintas yang dimulai dengan terbukanya untuk jalur dari arah utara menuju kesegala arah baik barat maupun timur dan lampu merah kuning merupakan

73

lampu peringatan untuk bersiap siap untuk melaju sesuai dengan konsep rambu lalu lintas pada umumnya.

Sedangkan berikut ini merupakan beberapa hasil dari perancangan program Unity Pro dengan Vijeo Citect. Keadaan normal dan keadaan padat secara gambar tidak memberikan nilai perbedaan, pada pembahasan ini hanya melihat perwakilan hasil kombinasi keadaan pada penelitan rambu lalu lintas pada tiga persimpangan.

Gambar 4.10. Keadaan untuk jalur utara terbuka kesegala arah baik menuju barat maupun timur.

Terlihat pada gambar diatas bahwa rambu utara berwarna hijau dengan demikian maka kendaraan untuk menuju kearah barat maupun timur bisa melaju dan juga untuk jalur dari arah barat menuju kearah utara terbuka karena tidak menggangu laju kendaraan dari arah utara

74

yang hendak menuju timur maupun barat. Sedangkan untuk rambu dari arah timur tertutup dan lampu berwarna merah.

Gambar 4.11. Keadaan untuk jalur timur terbuka kesegala arah baik menuju utara maupun barat.

Sama seperti gambar sebelumnya bahwa salah satu arah dari persimpangan terbuka untuk kesegala arah dan begitu pula untuk rambu selain itu.

75 Gambar 4.12. Keadaan hati-hati

Berbeda dengan gambar sebelumnya, pada gambar 4.12 diatas merupakan keadaan dimana kesinergisian antara lampu rambu lalu lintas yang satu dengan yang lainya berjalan sesuai dengan tanggapan keadaan selanjutnya.

76 Gambar 4.13. Kesinergisan antara setiap rambu lalu lintas

Gambar 4.13. merupakan kesinergisian lampu rambu lalu lintas pada setiap persimpangannya. Untuk rambu utara memberika lampu merah kuning menyala untuk kearah barat maupun timur yang menandakan bahwa kendaraan yang berasal dari arah utara menuju arah barat maupun timur bersiap-siap untuk melajukan kendarannya. Untuk rambu timur sebelumnya memang untuk dari arah timur menuju utara tertutup sehingga lampu rambu tersebut sudah berwarna merah, lampu rambu timur barat sebelumnya memang berwana hijau maka dengan respon ini rambu kuning menyala untuk menandakan bahwa kendaraan yang melaju dari arah timur kearah barat akan tertutup. Begitu pula dengan lampu rambu lalul lintas pada arah barat, namun untuk rambu

77

lalu lintas dari arah barat menuju utara tetap terbuka karena tidak menghalangi laju kendaraan dari arah utara menuju barat maupun timur.

78

BAB V

Kesimpulan dan Saran

Dokumen terkait