• Tidak ada hasil yang ditemukan

B. Skema Mekanisme Penilaian Angka Kredit untuk Usulan Kenaikan Jabatan

VII. PERATURAN TAMBAHAN

Dalam rangka memperoleh keseragaman pengertian, memudahkan pemahaman dan untuk kelancaran pelaksanaan Keputusan Menkowasbangpan Nomor 38/Kep/ MK.WASPAN/8/1999 tanggal 24 Agustus 1999, maka perlu dikeluarkan petunjuk teknis pelaksanaan penilaian angka kredit jabatan dosen. Dalam kaitan dengan permasalahan tersebut diatas, Departemen Pendidikan Nasional R.I. telah menuangkan dalam suatu keputusan berupa Keputusan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 36/D/O/2001 tentang Petunjuk Teknis Pelaksanaan Penilaian Angka Kredit Jabatan Dosen tertanggal 1 Mei 2001. Adapun petunjuk teknis yang akan diuraikan adalah sebagai berikut:

1. Pangkat adalah kedudukan yang menunjukkan tingkat seseorang pegawai negeri sipil berda-sarkan jabatannya dalam rangkaian susunan kepegawaian dan digunakan sebagai dasar penggajian. Jabatan (fungsional dosen) adalah kedudukan yang menunjukkan tugas, tang-gung jawab, wewenang dan hak seseorang pegawai negeri sipil dalam satuan organisasi yang dalam pelaksanaan tugasnya didasarkan pada keahlian dan atau keterampilan tertentu serta bersifat mandiri dan untuk kenaikan pangkatnya disyaratkan dengan angka kredit. Ringka-san tugas pokok, wewenang, dan tanggung jawab jabatan fungsional dosen, dapat dilihat pa-da Lampiran 1 pa-dalam buku ini.

2. Nama dan jenjang jabatan/pangkat dosen:

a. Asisten Ahli, yang meliputi pangkat Penata Muda (Golongan III/a), dan Penata Muda Tingkat I (Golongan III/b)

b. Lektor, yang meliputi pangkat Penata (Golongan III/c) dan Penata Tingkat I (Golon-gan III/d).

c. Lektor Kepala, yang meliputi pangkat Pembina (Golongan IV/a), Pembina Tingkat I (Golongan IV/b), dan Pembina Utama Muda (Golongan IV/c).

d. Guru Besar, yang meliputi pangkat Pembina Utama Madya (Golongan IV/d) dan Pem-bina Utama (Golongan IV/e).

3. Batas jenjang jabatan dan pangkat dosen yang ditugaskan pada jenis/program pendidikan professional adalah Lektor Kepala, Pembina Utama Muda (Golongan IV/c).

4. Untuk dapat diangkat pada masing-masing jabatan dan pangkat tersebut di atas, harus me-menuhi jumlah angka kredit sebagaimana tersebut dalam Lampiran II Keputusan Menteri Negara Koordinator Pengawasan Pembangunan dan Pendayagunaan Aparatur Negara No-mor 38/Kep/MK.WASPAN/8/1999 tanggal 24 Agustus 1999 yaitu:

a. Asisten Ahli : Penata Muda (Golongan III/a) = 100

: Penata Muda Tingkat I (Golongan III/b) = 150

b. Lektor : Penata (Golongan III/c) = 200

: Penata Tingkat I (Golongan III/d) = 300

c. Lektor Kepala : Pembina (Golongan IV/a) = 400

: Pembina Tingkat I (Golongan IV/b) = 550 : Pembina Utama Muda (Golongan IV/c) = 700

d. Guru Besar : Pembina Utama Madya (Golongan IV/d) = 850

: Pembina Utama (Golongan IV/e) =1050 5. Rincian kegiatan dosen dan angka kreditnya serta jumlah angka kredit kumulatif yang harus

dipenuhi untuk pengangkatan dan kenaikan pangkat/jabatan bagi dosen, dapat dilihat pada Lampiran 2 dan 3 pada buku ini.

6. Kenaikan jabatan dosen dilakukan sekurang-kurangnya setelah 1 tahun dalam jabatan dan kenaikan pangkat dilakukan sekurang-kurangnya setelah 2 tahun dalam pangkat yang sedang dimiliki.

7. Bagi dosen yang telah memperoleh kenaikan jabatan setingkat lebih tinggi, namun pangkatnya masih dalam lingkup jabatan sebelumnya, maka untuk kenaikan pangkat berikutnya tidak lagi disyaratkan angka kredit sampai pada pangkat maksimum dalam lingkup jabatan tersebut apabila jumlah angka kredit yang telah ditetapkan memenuhi. [Berdasarkan Surat Kepala Badan Kepegawaian Negara Nomor K.26.12/V.141.8/13 tanggal 31 Oktober 2003 perihal kenaikan pangkat dalam jabatan yang sama bagi dosen yang telah memperoleh angka kredit minimal yang dipersyaratkan untuk kenaikan pangkat sampai pada tingkat yang ditentukan

29 dalam lingkup jabatan tersebut, bahwa: Kenaikan pangkat setingkat lebih tinggi bagi dosen yang memperoleh kenaikan jabatan setingkat lebih tinggi tidak melalui loncat jabatan sehingga tidak termasuk dalam ketentuan Pasal 10 ayat (2) dan (3) keputusan Menko WASBANGPAN, maka tidak diwajibkan mengumpulkan angka kredit 30 % dari unsur utama. Hal ini juga sesuai dengan surat Dirjen Dikti Nomor 1227/D/C/2003 tanggal 17 Juni 2003 tentang Kenaikan pangkat dosen dalam jabatan yang sama].

8. Bagi dosen yang telah memperoleh kenaikan jabatan 2 (dua) tingkat lebih tinggi melalui loncat jabatan, maka kenaikan pangkat berikutnya sampai pada pangkat maksimum dalam lingkup jabatan setingkat lebih tinggi dari jabatan semula tidak lagi disyaratkan angka kredit, sedangkan untuk kenaikan pangkat sampai pada pangkat maksimum dalam lingkup jabatan yang diperoleh melalui loncat jabatan sesuai dengan jumlah angka kredit yang telah ditetapkan, diharuskan mengumpulkan angka kredit sebanyak 30% dari angka kredit yang disyaratkan. [Berdasarkan Surat Kepala Badan Kepegawaian Negara Nomor K.26.12/V.141.8/13 tanggal 31 Oktober 2003 perihal kenaikan pangkat dalam jabatan yang sama bagi dosen yang telah memperoleh angka kredit minimal yang dipersyaratkan untuk kenaikan pangkat sampai pada tingkat yang ditentukan dalam lingkup jabatan tersebut, bahwa: Kenaikan pangkat setingkat lebih tinggi bagi dosen yang memperoleh kenaikan jabatan melalui loncat jabatan sesuai ketentuan Pasal 10 ayat (2) dan (3) keputusan Menko WASBANGPAN, diwajibkan mengumpulkan angka kredit 30 % dari unsur utama]. 9. Terhitung mulai tanggal 1 Januari 2010, dengan memperhatikan Peraturan Menteri Negara

Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor: Per/60/M.Pan/6/2005 tanggal 1 Juni 2005, maka kenaikan jabatan melalui loncat jabatan sebaiknya hanya diberikan kepada dosen yang telah memiliki ijazah doktor (S3) dan jabatan akademik/fungsional Lektor dan/atau pengangkatan pertamanya ke dalam jabatan akademik/fungsional dosen menggunakan ijazah doktor (S3) dengan jabatan Lektor (200 angka kredit).

Kenaikan jabatan melalui loncat jabatan dari asisten ahli ke lektor kepala bagi dosen yang telah memiliki ijazah doktor (S3) dimana pengangkatan awalnya ke dalam jabatan akademik/fungsional dosen dengan menggunakan ijazah sarjana (S1) atau magister (S2), walaupun ketentuan peraturan yang berlaku saat ini memungkinkan untuk hal tersebut bagi yang memenuhi persyaratan, agar disikapi dengan bijaksana dengan menyampaikan informasi kepada dosen yang bersangkutan akan konsekuensi yang harus mereka terima yaitu kewajiban untuk mengumpulkan angka kredit sebesar 30 % (tiga puluh persen) untuk setiap kali naik pangkat sampai paralel pangkat dengan jabatannya, baru kemudian dapat diusulkan kenaikan jabatannya ke profesor/guru besar apabila telah memenuhi persyaratan sesuai dengan ketentuan yang berlaku. [Berdasarkan Surat Kepala Biro Kepegawaian Setjen Depdiknas Nomor 84667/A4.5/KP/2009 tanggal 30 November 2009 perihal kenaikan jabatan berikutnya ke guru besar/profesor bagi dosen PNS yang memiliki jabatan lektor kepala melalui loncat jabatan dari asisten ahli]

10.Bagi dosen yang menggunakan angka kredit untuk kenaikan pangkatnya terlebih dahulu karena terlambat mengumpulkan angka kredit untuk kenaikan jabatan maka angka kredit tersebut dapat digunakan untuk kenaikan jabatan berikutnya.

11.Seorang dosen PNS tidak mempunyai pangkat lebih tinggi dari jabatan fungsional dosen, kecuali bagi mereka yang diangkat ke dalam jabatan fungsional dosen dalam rangka alih status menjadi dosen atau bagi mereka yang memperoleh kenaikan pangkat via jalur struktural.

12.Pengangkatan dosen ke dalam jabatan awal Asisten Ahli, baru dapat dipertimbangkan apabila telah memenuhi syarat sebagai berikut :

a. Sekurang-kurangnya telah 1 (satu) tahun melaksanakan tugas utama (tugas mengajar) sebagai dosen atau calon PNS dosen.

b. Memiliki ijazah S1/DIV atau S2/Sp.I sesuai dengan penugasan.

c. Telah memenuhi sekurang-kurangnya 10 (sepuluh) angka kredit di luar angka kredit ijazah yang dihitung sejak yang bersangkutan melaksanakan tugas mengajar sebagai calon PNS dosen. Khusus untuk karya penelitian, pengabdian kepada Masyarakat dan penunjang tridharma perguruan tinggi yang dilaksanakan/ diperoleh sebelum bertugas sebagai dosen, dapat dihitung angka kreditnya.

d. Memiliki kinerja, integritas, tanggung jawab pelaksanaan tugas dan tata krama dalam kehidupan kampus yang dibuktikan dengan Berita Acara Rapat Pertimbangan Senat

30 Fakultas bagi Universitas/Institut atau Senat Perguruan Tinggi bagi Sekolah Ting-gi/Politeknik dan Akademi. Berita Acara tersebut berisi tentang REKOMENDASI dari Komisi Penilaian Akademik Fakultas.

e. Syarat-syarat administratif lainnya.

13. Pengangkatan dosen ke dalam jabatan awal Lektor, baru dapat dipertimbangkan apabila te-lah memenuhi syarat sebagai berikut :

a. Sekurang-kurangnya telah 1 (satu) tahun melaksanakan tugas utama (tugas menga-jar) sebagai dosen atau sebagai calon PNS dosen.

b. Memiliki ijazah S3/Sp.II sesuai dengan penugasan.

c. Telah memenuhi sekurang-kurangnya 10 (sepuluh) angka kredit di luar angka kredit ijazah yang dihitung sejak yang bersangkutan melaksanakan tugas mengajar sebagai calon PNS dosen. Khusus untuk karya penelitian, pengabdian kepada Masyarakat dan penunjang tridharma perguruan tinggi yang dilaksanakan/ diperoleh sebelum bertugas sebagai dosen, dapat dihitung angka kreditnya.

d. Memiliki kinerja, integritas, tanggung jawab dalam pelaksanaan tugas dan tata krama dalam kehidupan kampus yang dibuktikan dengan Berita Acara Rapat Pertimbangan Senat Fakultas bagi Universitas/Institut/atau Senat perguruan tinggi bagi Sekolah Tinggi/Politeknik dan Akademi. Berita Acara tersebut berisi tentang REKOMENDASI dari Komisi Penilaian Akademik Fakultas.

e. Syarat-syarat administratif lainnya.

14.Dosen yang tidak berkedudukan sebagai pegawai negeri sipil yang telah atau pernah memili-ki jabatan fungsional dosen, maka jabatan tersebut tetap diakui apabila telah menjadi pega-wai negeri sipil dengan tugas sebagai dosen. Pengakuan tersebut hanya pada jabatan fung-sional, sedangkan pangkatnya sama dengan yang dimiliki sebagai pegawai negeri sipil. 15.Pemberian jabatan dosen sebagaimana tersebut pada (nomor 13), pejabat yang berwenang

menetapkan angka kredit dan pengangkatan ke dalam jabatan dosen membuat kembali pe-netapan angka kredit dan surat keputusan jabatan dosen pengawai negeri sipil yang ber-sangkutan pada perguruan tinggi di mana yang berber-sangkutan ditempatkan, didasarkan pa-da penetapan angka kredit pa-dan surat keputusan pengangkatan ke pa-dalam jabatan yang telah dimiliki yang bersangkutan setelah diteliti secara cermat keabsahannya.

16.Kenaikan jabatan dosen secara reguler (setingkat lebih tinggi), baru dapat dipertimbangkan, apabila telah memenuhi syarat sebagai berikut :

a. Sekurang-kurangnya telah 1 (satu) tahun menduduki jabatan terakhir yang dimiliki. b. Telah memenuhi angka kredit yang disyaratkan.

c. Memiliki publikasi ilmiah dalam jurnal ilmiah nasional yang terakreditasi sebagai pe-nulis utama yang jumlahnya mencukupi 25% dari persyaratan angka kredit mini-mum untuk kegiatan penelitian bagi kenaikan jabatan dalam kurun waktu 1 sampai dengan 3 (tiga) tahun. Selanjutnya, untuk kurun waktu lebih dari 3 tahun, diperbo-lehkan jurnal tidak terakreditasi. Misalnya: Kredit yang diperlukan untuk kategori penelitian adalah 25 % x 100 angka kredit (contoh dari Lektor 300 menjadi Lektor Kepala 400), maka angka kredit bidang penelitian yang diperlukan = 25 angka kredit. Untuk angka kredit yang berasal dari publikasi ilmiah dalam jurnal diperlukan 25 % dari 25 angka kredit yang diperlukan= minimal 6,22 angka kredit.

d. Memiliki kinerja, integritas, tanggung jawab dalam pelaksanaan tugas dan tata krama dalam kehidupan kampus berdasarkan penilaian senat yang dibuktikan dengan beri-ta acara rapat pemberian pertimbangan senat fakulberi-tas bagi universiberi-tas/institut aberi-tau senat perguruan tinggi bagi sekolah tinggi/politeknik dan akademi untuk pengangka-tan/kenaikan jabatan Asisten Ahli dan Lektor serta berita acara pemberian pertim-bangan senat perguruan tinggi untuk pengangkatan/kenaikan jabatan ke Lektor Ke-pala dan berita acara pemberian persetujuan senat perguruan tinggi bagi pengangka-tan/kenaikan jabatan ke Guru Besar.

e. Syarat-syarat akademik lainnya yang ditentukan oleh Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi atas nama Menteri Pendidikan Nasional sejalan dengan tuntutan perkemban-gan kemajuan ilmu pengetahuan, teknologi dan kesenian dalam kerangka peningka-tan kualitas dosen.

31 f. Syarat-syarat administratif lainnya.

17. Setiap kali kenaikan pangkat kurang dari 3 tahun dalam jabatan fungsional yang sama, wajib ada jurnal lokal (jurnal nasional tidak terakreditasi) sebagai penulis utama.

18.Untuk pengangkatan ke dalam jabatan dosen dalam rangka penyesuaian jabatan bagi dosen yang sudah lama bertugas pada suatu perguruan tinggi tetapi belum mempunyai jabatan do-sen karena sesuatu hal, baik dodo-sen negeri maupun dodo-sen swasta, baik dodo-sen biasa maupun dosen luar biasa, ia dapat menyesuaikan jabatannya sebagai dosen dengan menggunakan angka kredit kumulatif dengan beberapa ketentuan sebagai berikut :

a. Telah memenuhi angka kredit kumulatif yang disyaratkan. Khusus untuk karya pe-nelitian, pengabdian kepada masyarakat dan penunjang tridharma perguruan tinggi yang dilaksanakan/diperoleh sebelum bertugas sebagai dosen, dapat dihitung angka kreditnya.

b. Telah bertugas sebagai dosen minimal 7 (tujuh) tahun bagi yang berpendidikan Dok-tor/Sp.II.

c. Telah bertugas sebagai dosen sebelum 1 April 1988 bagi yang berpendidikan S1/D IV atau S2/Sp.I.

d. Jenjang jabatan yang diberikan setinggi-tingginya Lektor Kepala sesuai dengan jum-lah angka kredit kumulatif yang ditetapkan.

e. Memiliki kinerja, integritas, tanggung jawab dalam pelaksanaan tugas dan tata krama dalam kehidupan kampus yang dibuktikan dengan berita acara rapat pemberian per-timbangan senat fakultas bagi Universitas/institut atau senat perguruan tinggi bagi sekolah tinggi/politeknik dan akademi untuk penyesuaian ke jabatan Asisten Ahli dan Lektor dan Senat perguruan tinggi bagi penyesuaian ke jabatan Lektor Kepala. f. Syarat- syarat administratif lainnya.

g. Apabila terdapat hal-hal yang luar biasa pada seorang dosen yang berpendidikan Doktor/Sp.II, maka penyesuaian jabatan bagi dosen yang bersangkutan dapat dite-tapkan dengan menyimpang dari ketentuan pada huruf b di atas, setelah melalui sua-tu penilaian yang cermat dari Tim Penilai. Yang dimaksud dengan hal-hal yang luar biasa adalah hal-hal yang berkenaan dengan karya penelitian maupun pengabdian yang bersangkutan yang setelah dinilai oleh tim penilai mempunyai kelebihan yang luar biasa. Dalam hal seperti ini, maka penyesuaian jabatan yang bersangkutan dapat ditetapkan sesuai dengan jumlah angka kredit kumulatif yang diperoleh walaupun baru bertugas sebagai dosen kurang dari 7 (tujuh) tahun dan lebih dari 3 (tiga) ta-hun.

19.Dosen yang sedang dalam tugas belajar dapat diproses kenaikan jabatan/ pangkatnya apabi-la angka kredit yang disyaratkan teapabi-lah terpenuhi sebelum yang bersangkutan mengikuti tu-gas belajar walaupun masa kerja dalam jabatan/pangkat terakhir baru terpenuhi pada saat ybs sedang dalam tugas belajar. Untuk hal ini maka penetapan angka kredit dan surat kepu-tusan pengangkatan ke dalam jabatan fungsional/pangkat dosen tetap dibuat berlaku terhi-tung mulai tanggal sesuai dengan syarat masa dalam jabatan untuk kenaikan jabatan dan syarat masa dalam pangkat untuk kenaikan pangkat berdasarkan ketentuan yang berlaku. Khusus untuk kenaikan pangkatnya dapat diberlakukan kenaikan pangkat sedang dalam tu-gas belajar sesuai dengan ketentuan dalam pasal 19 PP No.99 Tahun 2000, apabila tidak da-pat menggunakan kenaikan pangkat pilihan sesuai dengan ketentuan dalam pasal 9 PP No.99 Tahun 2000 karena tidak memenuhi syarat angka kredit sebelum yang bersangkutan mengi-kuti tugas belajar.

20.Dosen pada jenis/program pendidikan akademik yang menduduki jabatan Asisten Ahli /Penata Muda (Gol.III/a) sampai Lektor Kepala (Gol.IV/c), dapat pindah ke jenis/program pendidikan profesional, apabila memenuhi syarat sebagai berikut :

a. Sejak pengangkatan pertama dan setiap kali kenaikan ke jabatan/pangkat berikutnya sampai pada jabatan/pangkat terakhir yang dimilikinya sebagai dosen pada je-nis/program pendidikan akademik selalu memenuhi angka kredit memperoleh dan melaksanakan pendidikan dan pengajaran sekurang-kurangnya 40% dari jumlah angka kredit yang disyaratkan. Bagi dosen yang sejak awal sampai menduduki jaba-tan terakhir belum memenuhi angka kredit kegiajaba-tan memperoleh dan melaksanakan

32 pendidikan dan pengajaran sebagaimana disyaratkan tersebut, maka dapat dipenuhi secara kumulatif pada saat diusulkan pindah ke program pendidikan profesional. b. Memperoleh pertimbangan senat perguruan tinggi penyelenggara jenis/program

pendidikan professional.

c. Syarat-syarat administratif lainnya.

21.Dosen pada jenis/program pendidikan profesional yang menduduki jabatan Asisten Ahli, Pe-nata Muda (Gol.III/a) sampai Lektor Kepala(Gol.IV/c), dapat pindah ke jenis/program pendi-dikan akademik, apabila memenuhi syarat sebagai berikut :

a. Sejak pengangkatan pertama dan setiap kali kenaikan ke jabatan/pangkat berikutnya sampai pada jabatan/pangkat terakhir yang dimilikinya sebagai dosen pada je-nis/program pendidikan profesional selalu memenuhi angka kredit melaksanakan penelitian sekurang-kurangnya 25% dari jumlah angka kredit yang diperlukan. Bagi dosen yang sejak awal sampai menduduki jabatan terakhir belum memenuhi angka kredit kegiatan penelitian sebagai mana disyaratkan tersebut, maka dapat dipenuhi secara kumulatif pada saat diusulkan pindah ke program pendidikan akademik. b. Mempunyai publikasi ilmiah dalam jurnal ilmiah terakreditasi sebagai penulis utama

yang jumlahnya mencukupi 25% dari persyaratan angka kredit minimum kegiatan penelitian pada setiap kali kenaikan jabatan dalam kurun waktu 1-3 tahun sampai ja-batan terakhir sebagaimana disyaratkan untuk setiap kali kenaikan jaja-batan dalam kurun waktu 1-3 tahun bagi dosen pada jenis/program pendidikan akademik. Bagi dosen yang sejak awal sampai menduduki jabatan terakhir belum memenuhi angka kredit jurnal ilmiah tersebut, maka dapat dipenuhi secara kumulatif pada saat di-usulkan pindah ke program pendidikan akademik.

c. Memperoleh pertimbangan senat perguruan tinggi penyelenggara jenis/program pendidikan profesional.

d. Syarat-syarat administratif lainnya.

22.Bagi dosen yang ditugaskan pada jenis/program pendidikan profesional, dan mempunyai ja-batan Lektor Kepala dapat mempunyai kesempatan untuk naik ke jaja-batan Guru Besar, apabi-la memenuhi syarat sebagai berikut :

a. Memiliki Ijazah Doktor/SPII (sesuai dengan ayat 3 Pasal 48 Undang-undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen).

b. Sekurang- kurangnya telah 1 (satu) tahun melaksanakan tugas sebagai dosen luar bi-asa pada jenis/program pendidikan akademik.

c. Memperoleh persetujuan tertulis dari senat perguruan tinggi penyelenggara je-nis/program pendidikan akademik.

d. Diusulkan oleh perguruan tinggi penyelenggara jenis/program pendidikan akademik tersebut dalam status sebagai dosen luar biasa pada perguruan tinggi dimaksud. Apabila yang bersangkutan ingin diusulkan dalam status sebagai dosen tetap pada perguruan tinggi penyelenggara pendidikan akademik, maka harus terlebih dahulu diproses perpindahannya sebagai dosen tetap pada perguruan tinggi dimaksud sebe-lum diusulkan menjadi Guru Besar.

e. Telah memenuhi jumlah angka kredit yang disyaratkan. f. Syarat-syarat administratif lainnya.

23.Bagi pegawai negeri sipil non dosen yang ingin pindah menjadi pegawai negeri sipil dosen, apabila telah memenuhi syarat sebagai berikut :

a. Sekurang-kurangnya berpendidikan Pasca Sarjana (S2) atau Spesialis I (Sp.I) dalam bidangnya yang ditetapkan oleh Tim Ahli. Khusus bagi yang pindah menjadi dosen profesional (DIII atau lebih rendah) sekurang-kurangnya berpendidikan Sarjana (S1) atau DIV.

b. Memiliki IPK sekurang-kurangnya 3,00.

c. Telah memiliki sekurang-kurangnya jabatan Lektor atau setelah dinilai oleh pejabat yang berwenang yang bersangkutan memiliki jumlah angka kredit untuk jabatan se-kurang-kurangnya Lektor.

33 d. Rasio dosen mahasiswa pada program studi penerima atau rasio dosen mahasiswa

yang dilayani pada perguruan tinggi penerima masih memungkinkan (bidang ilmu yang dituntut pelayanan di luar program studi ybs).

e. Mendapat persetujuan dari Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi Departemen Pendi-dikan Nasional.

f. Syarat- syarat administratif lainnya.

24.Jumlah angka kredit untuk masing-masing jenjang jabatan yang tersebut pada (nomor 2), adalah angka kredit kumulatif yang dipergunakan untuk pengangkatan pertama atau penye-suaian jabatan, sedangkan untuk kenaikan jabatan dipergunakan angka kredit selisih anta-ra jabatan lama dan jabatan baru dengan memperhatikan kelebihan angka kredit.

25.Kelebihan angka kredit yang diperoleh pada kenaikan jabatan/pangkat terakhir, diperguna-kan untuk kenaidiperguna-kan jabatan/pangkat berikutnya dengan ketentuan 100% untuk mempero-leh dan melaksanakan pendidikan dan pengajaran, penelitian dan pengabdian kepada ma-syarakat dengan sebanyak-banyaknya 80% (delapan puluh persen) persyaratan unsur uta-ma dan 0% unsur penunjang untuk kenaikan jabatan berikutnya.

26.Untuk menghitung kelebihan angka kredit pada kegiatan memperoleh dan melaksanakan pendidikan dan pengajaran, dan kegiatan melaksanakan penelitian dilakukan dengan rumus: Selisih antara angka kredit minimum dengan perolehan angka kredit baru pada masing-masing kegiatan dibagi jumlah dari selisih kedua kegiatan tersebut, kali kelebihan angka kredit di luar angka kredit kegiatan melaksanakan pengabdian kepada masyarakat. Semen-tara untuk menentukan kelebihan angka kredit pada kegiatan melaksanakan pengabdian ke-pada masyarakat dilakukan dengan cara : jumlah perolehan angka kredit dikurangi jumlah angka kredit maksimum pada kegiatan tersebut sebagaimana contoh penetapan angka kredit pada Bab VIII (Perhitungan Kelebihan Angka Kredit).

27.10 (sepuluh) angka kredit yang disyaratkan pada pengangkatan jabatan awal bagi dosen PNS yang berpendidikan S2/Sp.I tidak dapat dihitung sebagai kelebihan untuk kenaikan jaba-tan/pangkat berikutnya. Berkenaan dengan itu, maka pada saat penetapan angka kredit un-tuk kenaikan jabatan berikutnya, jumlah angka kredit pada kolom angka kredit lama tetap dibuat 150 (seratus lima puluh) dengan cara mengurangi 10 (sepuluh) angka kredit yang terdiri dari unsur penunjang tridharma perguruan tinggi, pengabdian kepada masyarakat serta memperoleh dan melaksanakan pendidikan dan pengajaran.

• Pengetikan Angka Kredit Lama, cukup totalnya saja dengan beberapa catatan sebagai berikut:

 Angka kredit lama bagi asisten ahli (Golongan III/a) berpendidikan S1/DIV yang kurang dari 100 supaya diketik 100

 Angka kredit lama bagi asisten ahli (golongan III/b) berpendidikan S2/SPI yang lebih dari 110 dan kurang dari 160 supaya diketik 150

 Angka kredit lama bagi Lektor (Golongan III/c) berpendidikan S3/SPII yang ku-rang dari 200 supaya diketik 200

28.Terhitung sejak tanggal 1 April 2005, sisa angka kredit dosen dalam pengangkatan pertama atau penyesuaian jabatan akademik dosen tidak dapat ditabung untuk digunakan dalam pen-gangkatan jabatan akademik/pangkat berikutnya (sisa harus nol). [Acuan Nomor surat: 1067/D4/2005 tertanggal 7 April 2005 perihal kelebihan angka kredit dalam pengangkatan pertama atau penyesuaian jabatan akademik dosen yang ditandatangani oleh Direktur Pembinaan Pendidikan Tenaga Kependidikan dan Ketenagaan Perguruan Tinggi Dirjendikti].

29.Persentase angka kredit untuk dosen pada program pendidikan akademik adalah sebagai be-rikut :

a. Pendidikan dan pengajaran = minimal 30 %

b. Penelitian = minimal 25 %

c. Pengabdian kepada masyarakat = maksimal 15 %

d. Penunjang = maksimal 20 %

30.Persentase angka kredit untuk dosen pada program pendidikan profesional adalah sebagai berikut:

a. Pendidikan dan pengajaran = minimal 40 %

34 c. Pengabdian kepada masyarakat = maksimal 15 %

d. Penunjang = maksimal 20 %

31.Perhitungan kum bagi dosen yang mengikuti pendidikan tugas belajar terhenti sejak ditentu-kan surat tugas belajar sampai dengan dikeluarditentu-kan surat perintah mengajar kembali dari Dikti oleh Rektor Unsyiah. Kedua surat tersebut dilampirkan dalam berkas usulan kenaikan pangkat/jabatan.

32.Pengusulan kenaikan jabatan/pangkat dosen ke jenjang Lektor Kepala keatas, sesuai dengan Kepmendiknas Nomor 074/U/2000 tanggal 4 Mei 2000 tentang Tata Kerja Tim Penilai dan Tata Cara Penilaian Angka Kredit Jabatan Dosen Perguruan Tinggi, harus diusulkan oleh Rek-tor yang bersangkutan kepada Sekjen Depdiknas dengan melampirkan semua berkas/bukti

Dokumen terkait