MINERALOGI FISIK
2.2. Perawakan kristal (crystal habit)
Apabila dalam pertumbuhannya tidak mengalami gangguan apapun, maka mineral akan mempunyai bentuk kristal yang sempurna. Mineral yang dijumpai sering bentuknya tidak berkembang sebagaimana mestinya, sehingga sulit untuk mengelompokkan mineral kedalam sistem kristalografi.
Istilah perawakan kristal adalah bentuk khas mineral ditentukan oleh bidang yang membangunnya, termasuk bentuk dan ukuran relatif bidang-bidang tersebut. Perawakan kristal dipakai untuk penentuan jenis mineral walaupun perawakan bukan merupakan ciri tetap mineral.
Contoh : mika selalu menunjukkan perawakan kristal yang mendaun (foilated). Perawakan kristal; dibedakan menjadi 3 golongan (Richard Peral, 1975) yaitu : A. Elongated habits (meniang/berserabut)
Meniang (Columnar)
Bentuk kristal prismatic yang menyerupai bentuk tiang. Contoh : - Tourmaline
- Pyrolusite - Wollastonite
Gambar 2.1. Tourmaline Menyerat (fibrous)
Bentuk kristal yang menyerupai serat-serat kecil. Contoh : - Asbestos - Gypsum - Silimanite - Tremolite - Pyrophyllite Gambar 2.2. Asbestos Menjarum (acicular) :
Bentuk kristal yang menyerupai jarum-jarum kecil. Contoh : - Natrolite
Gambar 2.3. Natrolite Menjaring (Reticulate) :
Bentuk kristal yang kecil panjang yang tersusun menyerupai jaring Contoh : - Rutile
- Cerussite
Gambar 2.4. Rutile Membenang (filliform) :
Bentuk kristal kecil-kecil yang menyerupai benang. Contoh : - Silver
Gambar 2.5. Silver
Merabut (capillary)
Bentuk kristal kecil-kecil yang menyerupai rambut. Contoh : - Cuprite
Gambar 2.6. Cuprite Mondok (stout, stubby, equant) :
Bentuk kristal pendek, gemuk sering terdapat pada kristal-kristal dengan sumbu c lebih pendek dad sumbu yang lainnya.
Contoh : - Zircon
Gambar 2.7. Zircon Membintang (stellated):
Bentuk kristal yang tersusun menyerupai bintang Contoh: - Pirofilit
Gambar 2.8. Pirofilit Menjari (radiated) :
Bentuk-bentuk kristal yang tersusun menyerupai bentuk jari-jari. Contoh : - Markasit
- NatroHt
Gambar 2.9. Markasit B. Flattened habits (lembaran tipis)
Membilah (bladed) :
Bentuk kristal yang panjang dan tipis menyerupai bilah kayu, dengan perbandingan antara lebar dengan tebal sangat jauh
Contah : - Kyanite - Glaucophane - Kalaverit
Gambar 2.10. Kyanite Memapan (tabular)
Bentuk kristal pipih menyerupai bentuk papan, dimana lebar dengan tebal tidak terlalu jauh.
Contoh: - Barite - Hematite - Hypersthene
Gambar 2.11. Barite Membata (blocky) :
Bentuk kristal tebal menyerupai bentuk bata, dengan perbandingan antara tebal dan lebar hampir sarna.
Contoh: - Microline
Gambar 2.12. Microline Mendaun (foliated) :
Bentuk kristal pipih dengan melapis (lamellar) perlapisan yang mudah dikupas / dipisahkan. Contoh : - Mica - Talc - Chorite Gambar 2.13. Mica Memencar (divergent)
- Millerite
Gambar 2.14. Gypsum Membulu (plumose) :
Bentuk kristal yang tersu5un membentuk tumpukan bulu. Contoh : - Mica
C. Rounded habits (membutir) Mendada (mamilary)
Bentuk kristal bulat-bulat menyerupai buh dada (breast like) Contoh : - Malachite
- Opal
- Hemimorphite
Gambar 2.15. Malachite Membulat (colloform):
Bentuk kristal yang menunjukkan permukaan yang bulat-bulat. Contoh: - Glauconite - Cobaltite - Bismuth - Geothite - Franklinite - Smallite
Gambar 2.16. Geothite Membulat jari (colloform radial)
Membentuk kristal membulat dengan struktur dalam menyerupai bentuk jari. Contoh : - Pyrolorphyte
Gambar 2.17. Pyrolorphyte Membutir (granular)
Contoh : - Olivine - Niveolite - Anhydrite - Cryollite - Chromite - Cordirite - Sodalite - Cinabar - Alunite - Rhodochrosite
Gambar 2.18. Sodalite Memisolit (pisolitic)
Kelompok kristal lonjong sebesar kerikil, seperti kacang tanah. Contoh: - Opal (variasi Hyalite)
- Gibbsite
- Pisolitic Limestone
Gambar 2.19. Pisolitic Stalaktif (stalactitic)
Bentuk kristal yang membulat dengan itologi gamping Contoh : - Geothite
Gambar 2.20. Geothite Mengginjal (reniform) :
Bentuk kristal menyerupai bentuk ginjal. Contoh : - Hematite
Gambar 2.21. Hematite 2.3. Kilap (luster)
Kilap ditimbulkan oleh cahaya yang dipantulkan dari permukaan sebuah mineral, yang erat hubungannya dengan sifat pemantulan (refleksi) dan pembiasan (refraksi). Intensitas kilap tergantung dari indeks bias dari mineral, yang apabila makin besar indeks bias mineral, makin besar pula jumlah cahaya yang dipantulkan. Nilai ekonomik mineral juga dapat ditentukan dari kilapnya contohnya batubara.
Macam-macam kilap :
a. Kilap logam (metallic luster) ialah mineral opag yang mempunyai indeks bias sama dengan 3 buah atau lebih. Contoh : galena, native metal.
Gambar 2.22. Galena
b. Kilap sub-metalik (sub metallic luster) ialah mineral yang mempunyai indeks bias antara 2, 6 sampai 3. contoh : cuprite (n = 2.85)
c. Kilap bukan logam (non metallic luster) ialah mineral yang mempunyai warna terang dan dapat membiaskan, dengan indeks bias kurang dari gores dari mineral ini biasanya tak berwarna atau berwarna muda.
Macam-Macam Kilap bukan logam : 1. Kilap Kaca (Vitreous luster)
Kilap yang ditimbulkan oteh permukaan kaca atau gelas. Contoh : - Quartz - Carbonates - Sulphates
- Spinel - Silicates - Fluorite - Garnet - Leucite - Corondum - Halite yang segar
2. Kilap intan (adamantile luster)
Kilap yang sangat cemerlang yang ditimbulkan oleh intan atau permata. Contoh : Diamond, Cassiterite, Sulfur, Sphalerite, zircon, Rutile 3. a. Kilap Lemak (greasy luster)
Contoh : - Nepheline yang sudah teralterasi. - Halite yang sudah terkena udara. b. Kilap Lilin (waxy luster)
Merupakan kilap seperti lilin yang khas Contoh : - Serpentine
- Cerargyrenite
Kilap dengan permukaan yang licin seperti berminyak atau kena lemak, akibat proses oksidasi.
4. Kilap Sutera (silky luster)
Kilap seperti yang terdapat pada mineral-mineral yang parallel atau berserabut (parallel fibrous structure)
Contoh: - Asbestos
- Selenite (Variasi gypsum) - Serpentine
- Hematite 5. Kilap Mutiara (pearly luster)
Kilap yang ditimbulkan oleh mineral transporant yang berbentuk lembaran dan menyerupai mutiara.
Contoh : - Talc - Mica
- Gypsum
6. Kilap Tanah (earthy luster) Kilap buram (dull luster)
Kilap yang ditunjukkan oleh mineral yang porous dan sinar yang masuk tidak dippntulkan kembali. Contoh : - Kaoline - Diatoea - Montmorilonite - Pyrolusite - Chalk - variasi ochres
Tidak sulit untuk rnembedakan antara kilap logam dengan kilap bukan logam, ` perbedaannya jelas sekali. Tetapi dalam membedakdn jenis-jenis kilap bukan logam akan sulit sekali. Padahal perbedaan inilah yang sangat penting dalam diskripsi mineral, karena dapat untuk menentukan jenis suatu mineral tertentu.
2.4. Kekerasan (hardness)
Adalah ketahanan mineral terhadap suatu goresan. Kekerasan nisbi suatu mineral dapat membandingkan suatu mineral terentu yang dipakai sebagai kekerasan yang standard. Mineral yang mempunyai kekerasan yang lebih kecil akan mempunyai bekas dan badan mineral tersebut. Standar kekerasan yang biasa dipakai adalah skala kekerasan yang dibuat oleh Friedrich Mohs dari Jeman dan dikenal sebagai skala Mohs. Skala Mohs mempunyai 10 skala, dimulai dari skala 1 untuk mineral terlunak sampai skala 10 untuk mineral terkeras .
Tabel 2.1. Skala kekerasan mineral
Skala Kekerasan Mineral Rumus Kimia
1 Talc H2Mg3 (SiO3)4
2 Gypsum CaSO4. 2H2O
3 Calcite CaCO3
4 Fluorite CaF2
5 Apatite CaF2Ca3 (PO4)2
6 Orthoklase K Al Si3 O8
8 Topaz Al2SiO3O8
9 Corundum Al2O3
10 Diamond C
Sebagai perbandingan dari skala tersebut di atas maka di bawah ini diberikan kekerasan dari alat penguji standar :
Tabel 2.2. Alat uji kekerasan
Alat Penguji Derajat Kekerasan
Mohs Kuku manusia 2,5 Kawat Tembaga 3 Paku 5,5 Pecahan Kaca 5,5 – 6 Pisau Baja 5,5 – 6 Kikir Baja 6,5 – 7 Kuarsa 7 2.5. Gores (streak)
Gores adalah merupakan warna asli dari mineral apabila mineral tersebut ditumbuk sampai halus. Gores ini dapat lebih dipertanggungjawabkan stabil dan penting untuk membedakan dua mineral yang warnanya sama tetapi goresnya berbeda.
Gores ini diperoleh dengan cara menggoreskan mineral pada permukaan keeping porselin, tetapi apabila mineral mempunyai kekerasan dari 6, maka dapat dicari dengan cara menumbuk sampai halus menjadi tepung.
Mineral yang warnanya terang biasanya mempunyai gores berwarna putih. Contoh : Quartz - putih/ tak berwarna
Mineral bukan logam dan berwarna gelap akan memberikan gores yang lebih terang dari pada warna mineralnya sendiri.
Contoh : Luecite - warna abu-abu dan gores putih
Mineral yang mempunyai kilap metalik kadang-kadang mempunyai warna gores yang lebih gelap daripada warna mineralnya sendiri.
Pada beberapa mineral, warna dan gores sering menunjukkan warna yang sama. Contoh : Cinnabar - warna dan gores merah
2.6. Belahan (cleavage)
Balahan merupakan kecenderungan mineral untuk membelah diri pada satu atau lebih arah tertentu. Belahan merupakan salah satu sifat fisik mineral yang mampu membelah yang oleh sini adalah bila mineral kita pukul dan tidak hancur, tetapi terbelah-belah menjadi bidang terbelah-belahan yang licin. Tidak semua mineral mempunyai sifa ini, sehingga dapat dipakai istilah seperti mudah terbakar dan sukar dibelah atau tidak dapa dibelah. Tenaga pengikat atom di dalam di dalam sruktur kritsal tidak seragam ke segala arah, oleh sebab itu bila terdapat ikatan yang lemah melalui suatu bidang, maka mineral akan cenderung membelah melalui suatu bidang, maka mineral akan cenderung membelah melalui bidang-bidang tersebut. Karena keteraturan sifat dalam mineral, maka belahan akan nampak berjajar dan teratur (Danisworo, 1994).
Belahan tersebut akan menghasikan kristal menjadi bagian-bagian kecil, yang setiap bagian kristal dibatasi oleh bidang yang rata. Berdasarkan dari kualitas permukaan bidang belahannya, belahan dapat dibagi menjadi :
Sempurna (perfect) ialah apabila mineral mudah terbelah melalui arah belahannya yang merupakan bidang yang rata dan sukar pecah selain bidang belahannya. Contoh : calcite
Baik (good) ialah apabila mineral mudah terbelah melalui bidang belahannya yang rata, tetapi dapat juga terbelah memotong atau tidak melalui bidang belahannya. Contoh : feldspar
Jelas (distinct) ialah apabila bidang belahan mineral dapat terlihat jelas, tetapi mineral tersebut sukar membelah melalui bidang belahannya dan tidak rata.
Contoh : staurolite
Tidak jelas (indistinct) ialah apabila arah belahan mineral masih terlihat, tetapi kemungkinan untuk membentuk belahan dan pecahan sama besar.
Contoh : beryl
Tidak sempurna (imperfect) ialah apabila mineral sudah tidak terlihat arah belahannya, dan mineral akan pecah dengan permukaan yang tidak rata.
2.7. Pecahan (fracture)
Pecahan adalah kecenderungan mineral untuk terpisah-pisah dalam arah yang tidak teratur apabila mineral dikenai gaya. Perbedaan pecahan dengan belahan dapat dilihat dari sifat permukaan mineral apabila memantulkan sinar. Permukaan bidang belah akan nampak halus dan dapat memantulkan sinar seperti cermin datar, sedang bidang pecahan memantulkan sinar ke segala arah dengan tidak teratur (Danisworo, 1994).
Pecahan mineral ada beberapa macam, yaitu:
Choncoidal ialah pecahan mineral yang menyerupai pecahan botol atau kulit bawang.
Contoh : quartz
Hacly ialah pecahan mineral seperti pecahan runcing-runcing tajam, serta kasar tak beraturan atau seperti bergerigi.
Contoh : copper
Even ialah pecahan mineral dengan permukaan bidang pecah kecil-kecil dengan ujung pecahan masih mendekati bidang dasar.
Contoh : muscovite
Uneven ialah pecahan mineral yang menunjukkan permukaan bidang pecahannya kasar dan tidak teratur.
Contoh : calcite
Splintery ialah pecahan mineral yang hancur seperti tanah. Contoh : kaoline