• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERAWATAN NEONATAL ESENSIAL SETELAH LAHIR

Dalam dokumen Buku Saku Pelayanan kesehatan Neonatal (Halaman 47-62)

2.1. MENJAGA BAYI TETAP HANGAT

Setelah bayi dilahirkan dan berhasil melalui adaptasi dari intra ke ekstra uterin, bayi harus dijaga tetap hangat. Beberapa hal yang harus diperhatikan untuk menjaga bayi tetap hangat adalah:

1. Jelaskan kepada ibu bahwa menjaga bayi tetap hangat adalah sangat penting untuk menjaga bayi tetap sehat

2. Bayi memakai pakaian yang lembut, hangat, kering dan bersih, bila perlu bayi memakai tutup kepala, sarung tangan dan kaos kaki 3. Yakinkan bayi menggunakan baju dan diselimuti

4. Bayi harus dirawat gabung dengan ibunya sehingga ibu mudah menjangkau bayinya

5. Apabila bayi harus dipisah dengan ibunya, yakinkan bayi menggunakan pakaian yang hangat dan diselimuti

6. Raba telapak kaki bayi, bila teraba dingin bisa dilakukan kontak kulit ke kulit, atau ditambah selimut dan lakukan penilaian ulang 7. Jaga ruangan tetap hangat

Posisi tidur

1. Bayi tidur bersama ibu di tempat tidur yang sama untuk memudahkan menyusui sesuai dengan keinginan bayi.

2. Sebaiknya bayi tidur bersama ibu di bawah kelambu, terutama untuk daerah malaria.

3. Posisi tidur bayi yang dianjurkan adalah terlentang atau miring, tidak dianjurkan untuk tidur tengkurap terlebih tanpa pengawasan terus menerus.

24 2. PERA W A TAN NEONA TAL

ESENSIAL SETELAH LAHIR

2.2. PEMERIKSAAN SETELAH LAHIR MENGGUNAKAN MTBS

Pada prinsipnya waktu yang sangat penting untuk melakukan pemeriksaan setelah bayi lahir adalah:

1). Sebelum bayi dipulangkan

Pengertian bayi dipulangkan dibagi menjadi 2, yaitu:

a. Apabila bayi lahir di rumah, pengertian dipulangkan berarti pada saat petugas meninggalkan rumah tempat ibu bersalin. Petugas meninggalkan rumah tempat bersalin minimal 2 jam setelah lahir.

b. Apabila bayi lahir di fasilitas kesehatan, bayi dipulangkan minimal 24 jam setelah lahir

Pemeriksaan ini menggunakan formulir bayi baru lahir seperti dijelaskan pada bab sebelumnya.

2). Pada saat kunjungan ulang

Pengertian kunjungan ulang juga terbagi menjadi 2 pengertian, yaitu a. Apabila bayi dibawa oleh keluarga ke fasilitas kesehatan karena

suatu masalah.

b. Sesuai jadwal kunjungan neonatus .

Pemeriksaan yang dilakukan mengacu pada Manajemen Terpadu Balita Sakit khususnya pada kelompok umur kurang dari 2 bulan.

PEMERIKSAAN NEONATUS MENGGUNAKAN MTBS

Untuk mengetahui apakah seorang bayi baru lahir dalam keadaan sehat atau sakit dapat dilakukan dengan memeriksa tanda dan gejala utama pada bayi. Pemeriksaan tersebut menggunakan bagan bayi muda pada pedoman Manajemen Terpadu Balita Sakit. Tanda atau gejala pada bayi muda sakit kadang merupakan suatu masalah tersendiri atau bagian dari suatu penyakit. Untuk membantu petugas kesehatan supaya dapat menangani masalah bayi muda dibuat suatu bagan yang dapat digunakan untuk mengklasifikasikan penyakit. Klasifikasi bukan merupakan diagnosis tetapi dengan klasifikasi ini petugas bisa melakukan langkah-langkah untuk melakukan pertolongan pada bayi sakit.

Dengan bagan ini petugas kesehatan diharapkan mampu mengklasifikasikan bayi sakit, melakukan tindakan atau pengobatan, memberikan konseling

25 2. PERA W A TAN NEONA TAL

ESENSIAL SETELAH LAHIR

dan memberikan pelayanan tindak lanjut. Petugas akan menulis hasil pemeriksaannya di formulir MTBS dan menggunakan buku bagan MTBS sebagai alat bantunya.

Dalam setiap kunjungan rumah petugas harus mampu : 1. Menanyakan kepada ibu masalah yang dihadapi oleh bayinya

2. Apabila menemukan bayi sakit, harus mampu mengklasifikasikan penyakit bayi untuk:

a. Kemungkinan penyakit sangat berat atau infeksi bakteri b. Diare

c. Ikterus

d. Kemungkinan berat badan rendah 3. Menangani masalah pemberian ASI 4. Menentukan status imunisasi 5. Menentukan masalah atau keluhan lain

6. Menentukan tindakan dan memberikan pengobatan bila diperlukan 7. Bila perlu, merujuk bayi muda dan memberi tindakan pra rujukan 8. Melakukan konseling bagi ibu

9. Memberikan pelayanan tindak lanjut.

Keterampilan tersebut diatas secara lengkap dipelajari dalam pelatihan MTBS di bagian Bayi Muda. Pada buku ini akan dibahas cara memberikan tatalaksana bayi muda menurut MTBS.

2.2.1. Penilaian dan Klasifikasi

Jika seorang anak atau bayi muda dibawa ke klinik, petugas kesehatan menggunakan keterampilan komunikasi yang baik untuk:

menanyakan kepada ibu tentang masalah anaknya

memeriksa adakah tanda bahaya umum yang menunjukkan kondisi yang mengancam jiwa.

Memeriksa bayi muda untuk tanda dan gejala, pemberian vitamin K1 dan imunisasi

Membuat klasifikasi berdasarkan algoritma pada buku bagan :

Dalam buku bagan terdapat 3 warna

• Merah muda : bayi sakit berat dan harus dirujuk segera setelah diberi pengobatan pra rujukan

26 2. PERA W A TAN NEONA TAL

ESENSIAL SETELAH LAHIR

• Kuning : Bayi dapat berobat jalan dan membutuhkan pengobatan medis spesifik dan nasihat

• Hijau : bayi sakit ringan dan cukup diberi nasihat sederhana tentang penanganan di rumah

2.2.1.1. Menilai dan Mengklasifikasikan untuk Kemungkinan Penyakit Sangat Berat atau Infeksi Bakteri

Periksalah untuk kemungkinan penyakit sangat berat atau infeksi bakteri untuk semua bayi yang dibawa ke tempat pelayanan kesehatan atau setiap melakukan kunjungan rumah dengan memeriksa tanda dan gejala berikut ini. Seorang bayi akan diklasifikasikan apabila didapatkan salah satu tanda pada lajur yang sesuai.

Cara mengklasifikasikan Kemungkinan Penyakit Sangat Berat atau Infeksi Bakteri

TANDA/GEJALA KLASIFIKASI

Tidak mau minum atau memuntahkan

semuanya. ATAU

Riwayat kejang ATAU

Bergerak hanya jika dirangsang ATAU

Napas cepat (≥ 60 kali/ menit) ATAU

Napas lambat (< 30 kali/ menit) ATAU

Tarikan dinding dada ke dalam yang

kuat ATAU

Merintih ATAU

Demam ( > 37,5 °C ) ATAU

Hipotermia ( < 35,5 °C ) ATAU

Nanah yang banyak di mata ATAU

Pusar kemerahan meluas sampai

dinding perut

PENYAKIT SANGAT BERAT ATAU INFEKSI BAKTERI BERAT

Pustul kulit, ATAU

Mata bernanah, ATAU

Pusar kemerahan atau bernanah

INFEKSI BAKTERI LOKAL

Tidak terdapat salah satu tanda di atas MUNGKIN BUKAN INFEKSI

27 2. PERA W A TAN NEONA TAL

ESENSIAL SETELAH LAHIR

2.2.1.2. Menilai dan Mengklasifikasikan Diare

Berak encer dan sering, merupakan hal biasa pada bayi muda yang mendapat ASI saja. Ibu akan mengenali bayi yang diare karena perubahan bentuk tinja yang tidak seperti biasanya dan frekuensi beraknya lebih sering dibanding biasanya.

Tanyakan kepada ibu apakah bayinya menderita diare. Apabila bayi menderita diare klasifikasikan berdasarkan derajat dehidrasinya dengan menggunakan tanda dan gejala berikut ini.

Seorang bayi muda akan diklasifikasikan sesuai derajat dehidrasinya apabila terdapat 2 atau lebih tanda dan gejala pada lajur yang sesuai.

Cara mengklasifikasikan Diare

TANDA/GEJALA KLASIFIKASI

Terdapat 2 atau lebih tanda berikut:

Letargis atau tidak sadar

Mata cekung

Cubitan kulit perut kembalinya sangat lambat.

DIARE DEHIDRASI BERAT

Terdapat 2 atau lebih tanda berikut:

Gelisah atau rewel

Mata cekung

Cubitan kulit perut kembalinya lambat.

DIARE DEHIDRASI RINGAN/SEDANG

Tidak cukup tanda untuk dehidrasi berat

atau ringan/sedang. DIARE TANPA DEHIDRASI

Catatan

Cara memeriksa cubitan kulit :

• Cubit kulit perut bayi (di tengah-tengah antara pusar dan sisi perut bayi) dengan menggunakan ibu jari dan jari telunjuk. Jangan menggunakan ujung jari, karena dapat menimbulkan rasa sakit. Letakkan tangan anda sedemikian rupa sehingga lipatan cubitan kulit sejajar dengan tubuh bayi (memanjang dari atas ke bawah -tidak melintang tubuh bayi). Angkat semua lapisan kulit dan jaringan di bawahnya dengan mencubit kulit perut untuk mengetahui turgor.

28 2. PERA W A TAN NEONA TAL

ESENSIAL SETELAH LAHIR

• Amati kembalinya

Ø sangat lambat (> 2 detik) Ø lambat

Ø segera

2.2.1.3. Menilai dan Mengklasifikasikan Ikterus

Klasifikasikan derajat ikterusnya apabila ditemukan satu atau lebih tanda dan gejala yang didapatkan pada lajur yang sesuai dengan klasifikasi.

Cara mengklasifikasikan ikterus

TANDA/GEJALA KLASIFIKASI

Timbul kuning pada hari pertama (< 24 jam)

setelah lahir, ATAU

Kuning ditemukan pada umur lebih dari 14 hari,

ATAU

Kuning sampai telapak tangan/telapak kaki ATAU

Tinja berwarna pucat, ATAU

IKTERUS BERAT

Timbul kuning pada umur ≥ 24 jam sampai ≤ 14

hari dan tidak sampai telapak tangan/telapak kaki IKTERUS

Tidak kuning TIDAK ADA IKTERUS

2.2.1.4. Memeriksa dan Mengklasifikasikan Kemungkinan Berat Badan

Rendah dan/atau Masalah Pemberian ASI

Periksa semua bayi muda untuk kemungkinan berat badan rendah dan masalah pemberian ASI. Gunakan standar WHO 2005 untuk menentukan berat badan berdasarkan umur.

Untuk mengetahui masalah pemberian ASI, lakukan penilaian tentang cara menyusui jika terdapat kondisi di bawah ini:

• Ada kesulitan pemberian ASI ATAU

• Diberi ASI kurang dari 8 kali dalam 24 jam ATAU • Diberi makanan/minuman lain selain ASI ATAU • Berat badan rendah menurut umur

DAN

• Tidak ada indikasi dirujuk

29 2. PERA W A TAN NEONA TAL

ESENSIAL SETELAH LAHIR

LAKUKAN PENILAIAN TENTANG CARA MENYUSUI: Apakah bayi diberi ASI dalam 1 jam terakhir?

Jika TIDAK, minta ibu untuk menyusui.

Jika YA, minta ibu menunggu dan memberitahu anda jika bayi sudah mau

menyusu lagi.

Amati pemberian ASI dengan seksama.

Bersihkan hidung yang tersumbat, jika menghalangi bayi menyusu.

Lihat, apakah bayi menyusu dengan baik

• Lihat, apakah posisi bayi benar?

Seluruh badan bayi tersangga dengan baik, kepala dan badan bayi lurus, dada bayi menghadap ke dada ibunya, badan bayi dekat ke ibu.

• Lihat, apakah bayi melekat dengan baik?

Dagu bayi menempel payudara, mulut terbuka lebar, bibir bawah membuka keluar, areola tampak lebih banyak di bagian atas daripada di bawah mulut

• Lihat dan dengar, apakah bayi mengisap dengan efektif?

Bayi mengisap dalam, teratur, diselingi istirahat, hanya terdengar suara menelan Setelah mengklasifikasikan berat badan menurut umur dan menilai cara menyusui, klasifikasikan kemungkinan berat badan rendah dan/atau masalah pemberian ASI, sesuai tanda dan gejala di bawah ini. Seorang bayi muda akan diklasifikasikan pada klasifikasi tertentu apabila didapatkan satu atau lebih tanda atau gejala di lajur yang sesuai.

Cara mengklasifikasikan Kemungkinan Berat Badan Rendah dan/atau Masalah Pemberian ASI

TANDA/GEJALA KLASIFIKASI

• Ada kesulitan pemberian ASI, ATAU

• Berat badan menurut umur rendah, ATAU

• ASI kurang dari 8 kali per hari, ATAU

• Mendapat makanan/minuman lain selain ASI, ATAU

• Posisi bayi salah, ATAU

• Tidak melekat dengan baik, ATAU

• Tidak mengisap dengan efektif, ATAU

• Terdapat luka atau bercak putih di mulut (thrush), ATAU

• Terdapat celah bibir/langit-langit.

BERAT BADAN RENDAH MENURUT UMUR DAN/ATAU MASALAH PEMBERIAN ASI

• Tidak terdapat tanda/gejala diatas

BERAT BADAN TIDAK RENDAH DAN TIDAK ADA MASALAH

PEMBERIAN ASI

30 2. PERA W A TAN NEONA TAL

ESENSIAL SETELAH LAHIR

2.2.1.5. Cara Pengisian Formulir Pencatatan

Petugas kesehatan harus menuliskan hasil pemeriksaannya di formulir pencatatan. Berikut ini adalah Formulir Pencatatan Bayi Muda umur kurang dari 2 bulan yang terdiri dari 2 halaman. Baris atas berisi identitas, berat badan, suhu badan, keluhan dan jenis kunjungan/kontak dengan bayi muda. Bagian selanjutnya merupakan catatan penilaian dan klasifikasi bayi muda. Berikut ini adalah petunjuk cara pengisian formulir pencatatan :

• Jawablah pertanyaan dengan cara menulis apabila tidak ada pilihannya • Apabila terdapat pilihan lingkari jawaban yang anda pilih

• Berikan tanda centang (  ) di belakang ya atau tidak pada pertanyaan yang memerlukan jawaban ya atau tidak

• Pada kolom penilaian lingkari tanda atau gejala yang anda temukan pada pemeriksaan

• Tulislah klasifikasi sesuai dengan buku bagan MTBS pada kolom klasifikasi

• Tulislah tindakan atau pengobatan yang diperlukan pada kolom Tindakan/ Pengobatan

• Tulislah waktu kunjungan ulang terdekat pada baris yang berisi Kunjungan ulang pada bagian akhir halaman ke-2

• Untuk imunisasi berikan tanda centang (  ) pada imunisasi yang sudah diberikan atau tulis tanggal pemberian. Lingkari imunisasi yang dibutuhkan. Apabila pada saat itu memberikan imunisasi tulislah jenis imunisasi yang diberikan di bagian tindakan/pengobatan dan di buku KIA

• Untuk bayi yang memerlukan rujukan segera tidak perlu dilakukan penilaian pemberian minum, tidak perlu diberikan imunisasi walaupun diperlukan.

31 2. PERA W A TAN NEONA TAL

ESENSIAL SETELAH LAHIR

FORMULIR PENCATATAN BAYI MUDA UMUR KURANG DARI 2 BULAN

Tanggal : ...

Nama bayi : ... L / P Nama orang tua : ... Alamat : ... Umur : ... Berat badan : ... gram Suhu badan : ... oC Tanyakan: Bayi ibu sakit apa ?... Kunjungan pertama?... Kunjungan ulang? ...

PENILAIAN (Lingkari semua gejala yang ditemukan) KLASIFIKASI TINDAKAN / PENGOBATAN MEMERIKSA KEMUNGKINAN PENYAKIT SANGAT BERAT

ATAU INFEKSI BAKTERI

•฀฀฀Bayi฀tidak฀mau฀minum฀atau฀memuntahkan฀ semuanya.

•฀฀฀Ada฀riwayat฀kejang.

•฀฀฀Bayi฀bergerak฀hanya฀jika฀dirangsang. •฀฀฀Hitung฀napas฀dalam฀1฀menit฀฀____฀฀kali฀/฀menit. - Ulangi jika ≥ 60 kali / menit, hitung napas kedua ____฀kali/฀menit.฀฀฀฀Napas฀cepat.

- Napas lambat ( < 30 kali / menit ). •฀฀฀Tarikan฀dinding฀dada฀ke฀dalam฀yang฀sangat฀kuat. •฀฀฀Bayi฀merintih. •฀฀฀Suhu฀badan฀≥ 37,5 ° C •฀฀฀Suhu฀badan฀<฀35,5฀°฀C •฀฀฀Mata฀bernanah฀:฀apakah฀sedikit฀atau฀banyak? •฀฀฀Pusar฀kemerahan฀meluas฀sampai฀dinding฀perut. •฀฀฀Pusar฀kemerahan฀atau฀bernanah. •฀฀฀Ada฀pustul฀di฀kulit.

APAKAH BAYI DIARE ? Ya ... Tidak ... •฀฀฀Sudah฀diare฀selama฀฀____฀฀hari

•฀฀฀Keadaan฀umum฀bayi฀: - Letargis atau tidak sadar. - Gelisah / rewel. •฀฀฀Mata฀cekung.

•฀฀฀Cubitan฀kulit฀perut฀kembalinya฀: - Sangat lambat ( > 2 detik ) - Lambat.

MEMERIKSA IKTERUS.

•฀ Bayi฀kuning,฀timbul฀pada฀hari฀pertama฀setelah฀lahir฀(฀ < 24 jam )

•฀ Kuning฀ditemukan฀pada฀umur฀≥ 24 jam sampai ≤ 14 hari.

•฀ Kuning฀ditemukan฀pada฀umur฀lebih฀dari฀14฀hari. •฀ Kuning฀sampai฀telapak฀tangan฀atau฀telapak฀kaki. •฀ Tinja฀berwarna฀pucat

32 2. PERA W A TAN NEONA TAL

ESENSIAL SETELAH LAHIR

PENILAIAN (Lingkari semua gejala yang ditemukan) KLASIFIKASI TINDAKAN / PENGOBATAN MEMERIKSA KEMUNGKINAN BERAT BADAN RENDAH DAN/

ATAU MASALAH PEMBERIAN ASI.

•฀฀฀Apakah฀inisiasi฀menyusu฀dini฀dilakukan฀?฀Ya฀...฀Tidak฀... •฀฀฀Berat฀badan฀menurut฀umur฀: - BB/U ≤ -2 SD ... - BB/U > -2 SD ... •฀฀฀Ibu฀mengalami฀kesulitan฀pemberian฀ASI฀? Ya ... Tidak ... •฀฀฀Apakah฀bayi฀diberi฀ASI฀?฀฀฀Ya฀฀...฀฀฀Tidak฀฀... - Jika ya, berapa kali dalam 24 jam ? ... kali. •฀฀฀Apakah฀bayi฀diberi฀minuman฀selain฀ASI฀?฀Ya฀...฀Tidak฀... - Jika ya, berapa kali dalam 24 jam ? ... kali - Alat apa yang digunakan ? ... •฀฀฀Ada฀luka฀atau฀bercak฀putih฀(thrush) di mulut. •฀฀฀Ada฀celah฀bibir/langit-langit

JIKA : ada kesulitan pemberian ASI, diberi ASI < 8 kali dalam 24 jam, diberi makanan/minuman lain selain ASI, atau berat badan rendah menurut umur DAN tidak ada indikasi di rujuk ke Rumah Sakit.

LAKUKAN PENILAIAN TENTANG CARA MENYUSUI :

•฀฀฀Apakah฀bayi฀diberi฀ASI฀dalam฀1฀jam฀terakhir฀? - Jika TIDAK, minta ibu menyusui bayinya.

- Jika YA, minta ibu memberitahu jika bayi sudah mau menyusu lagi Amati pemberian ASI dengan seksama.

Bersihkan hidung yang tersumbat, jika menghalangi bayi menyusu.

•฀฀Lihat apakah bayi menyusu dengan baik.

฀฀฀฀•฀฀Lihat฀apakah฀posisi฀bayi฀benar.

Seluruh badan bayi tersangga dengan baik – kepala dan tubuh bayi lurus – badan bayi menghadap ke dada ibu – badan bayi dekat ke ibu

Posisi salah – posisi benar ฀฀฀฀•฀฀Lihat฀apakah฀perlekatan฀benar.

Dagu bayi menempel payudara – mulut bayi terbuka lebar – bibir bawah membuka keluar – areola bagian atas tampak lebih banyak.

Tidak melekat sama sekali – tidak melekat dengan baik – melekat dengan baik

฀฀฀•฀฀Lihat฀dan฀dengar฀apakah฀bayi฀mengisap฀dalam฀dan฀efektif฀: Bayi mengisap dalam, teratur, diselingi istirahat – hanya terdengar suara menelan.

Tidak mengisap sama sekali – tidak mengisap dengan efektif – mengisap efektif

MEMERIKSA STATUS VITAMIN K1 ( tandai √jika sudah diberikan

segera setelah lahir ...)

Vitamin K1 diberikan hari ini

...

MEMERIKSA STATUS IMUNISASI

( Lingkari imunisasi yang dibutuhkan hari ini )

HB- 0 ... BCG ... Polio 1 ...

Imunisasi yang diberikan hari ini

...

MEMERIKSA MASALAH / KELUHAN LAIN

Nasihati kapan kembali segera

Kunjungan ulang : ... hari

MEMERIKSA MASALAH / KELUHAN IBU

33 2. PERA W A TAN NEONA TAL

ESENSIAL SETELAH LAHIR

2.2.2. Tindakan dan Pengobatan

Tentukan tindakan dan beri pengobatan untuk setiap klasifikasi sesuai dengan yang tercantum dalam kolom tindakan/pengobatan pada buku bagan, kemudian catat dalam Formulir Pencatatan.

Jenis pengobatan yang mungkin akan diberikan:

• Memberi tindakan pra-rujukan untuk anak sakit yang dirujuk.

• Memberi dosis pertama dari obat yang sesuai kepada anak yang membutuhkan pengobatan khusus dan mengajari ibu cara meminumkan obat, cara pemberian makan dan cairan selama anak sakit dan cara menangani infeksi lokal di rumah.

• Memberi nasihat tentang penatalaksanaan anak sakit di rumah. Bayi muda yang termasuk klasifikasi merah muda memerlukan rujukan segera ke fasilitas pelayanan yang lebih baik. Sebelum merujuk, lakukan tindakan/pengobatan pra rujukan. Jelaskan kepada orang tua bahwa tindakan/ pengobatan pra rujukan diperlukan untuk menyelamatkan kelangsungan hidup anak. Minta persetujuan orang tua (informed consent) sebelum melakukan tindakan/pengobatan pra rujukan.

Bayi muda dengan klasifikasi kuning dan hijau tidak memerlukan rujukan. Lakukan tindakan/pengobatan dan nasihat untuk ibu termasuk kapan harus segera kembali serta kunjungan ulang, sesuai dengan buku bagan.

2.2.2.1. Menentukan Perlunya Rujukan Bagi Bayi Muda

Bayi muda yang membutuhkan rujukan adalah yang mempunyai klasifikasi berat (berwarna merah muda) seperti:

• Penyakit sangat berat atau infeksi bakteri berat • Ikterus berat

• Diare dehidrasi berat

Khusus untuk klasifikasi DIARE DEHIDRASI BERAT, jika tidak ada klasifikasi beratlainnya dan tempat kerja saudara mempunyai fasilitas dan kemampuan terapi intravena, maka dapat dilakukan langkah rehidrasi dengan Rencana Terapi C terlebih dahulu sebelum merujuk. Jika fasilitas tersebut tidak ada,

RUJUK SEGERA.

34 2. PERA W A TAN NEONA TAL

ESENSIAL SETELAH LAHIR

2.2.2.2. Tindakan dan Pengobatan Pra Rujukan

Berikan semua tindakan pra rujukan yang sesuai dengan klasifikasinya sebelum merujuk bayi muda. Beberapa tindakan yang memperlambat rujukan dan tidak sangat mendesak tidak diberikan sebelum rujukan, seperti mengajari ibu mengobati infeksi lokal.

Jika bayi muda ditemukan dalam keadaan kejang, henti napas, segera lakukan tindakan/pengobatan sebelum melakukan penilaian yang lain

dan RUJUK SEGERA

BAYI DAPAT DIRUJUK APABILA:

Suhu ≥ 36oC

Denyut jantung ≥ 100 per menit (lihat Bagan Alur B Manajemen Bayi

Baru Lahir dengan Asfiksia, halaman 5)

Tidak ada tanda dehidrasi berat.

Lakukan tindakan/pengobatan pra rujukan sebagai berikut sebelum merujuk bayi muda dengan klasifikasi merah:

• Membebaskan jalan napas dan memberi oksigen (jika ada). • Menangani kejang dengan obat anti kejang.

• Mencegah agar gula darah tidak turun. • Memberi cairan intravena ( RENCANA TERAPI C ). • Memberi dosis pertama antibiotik intramuskular. • Menghangatkan tubuh bayi segera.

• Menasihati ibu cara menjaga bayi tetap hangat selama perjalanan ke tempat rujukan dengan Metoda Kanguru.

• Menyertakan contoh darah ibu jika bayi mempunyai klasifikasi Ikterus Berat.

• Memasang pipa lambung pada bayi dengan klasifikasi Diare Dehidrasi Berat.

Aturan umum merujuk dapat disingkat sebagai BAKSOKU dan dapat dijelaskan sebagai berikut:

35 2. PERA W A TAN NEONA TAL

ESENSIAL SETELAH LAHIR

Bidan/petugas kesehatan yang terampil melakukan resusitasi harus mendampingi bayi dan ibu/keluarga

Alat resusitasi harus dibawa dalam perjalanan menuju tempat rujukan

Keluarga/ibu harus ikut menemani bayi ketempat rujukan

Surat rujukan/formulir rujukan tentang data-data yang diperlukan di atas harus dibawa oleh petugas saat itu

Oksigen (jika tersedia)

Kendaraan harus disiapkan

Uang

A. Menangani Gangguan Napas pada Penyakit Sangat Berat atau Infeksi Bakteri Berat

MENANGANI GANGGUAN NAPAS PADA PENYAKIT SANGAT BERAT ATAU INFEKSI BAKTERI BERAT

• Posisikan kepala bayi setengah tengadah, jika perlu bahu diganjal dengan

gulungan kain.

• Bersihkan jalan napas dengan menggunakan alat pengisap lendir.

• Jika mungkin, berikan oksigen dengan kateter nasal atau nasal prong

dengan kecepatan 0.5 liter per menit.

Jika terjadi henti napas (apneu), lakukan resusitasi, sesuai dengan Bagan Alur B Manajemen Bayi Baru Lahir dengan Asfiksia (lihat halaman

5)

Cara Menggunakan Alat Pengisap Lendir:

• Jika alat pengisap lendir dimasukkan melalui mulut, maka panjang pipa yang dimasukkan maksimum 5 cm dari ujung bibir.

• Jika alat pengisap lendir dimasukkan melalui hidung, maka panjang pipa yang dimasukkan maksimum 3 cm dari ujung hidung.

B. Menangani Kejang dengan Obat Anti Kejang

Beri obat anti kejang jika bayi muda mengalami kejang saat pemeriksaan.

36 2. PERA W A TAN NEONA TAL

ESENSIAL SETELAH LAHIR

MENANGANI KEJANG DENGAN OBAT ANTI KEJANG Obat anti kejang pilihan pertama : Fenobarbital Obat anti kejang pilihan kedua : Diazepam

Fenobarbital 100 mg/ 2 ml (dalam ampul

2 ml) diberikan secara intramuskular

Diazepam 5 mg/ml (dalam ampul 1ml) atau

10mg/ 2ml (dalam ampul 2ml) diberikan per rektal.

Dosis : 30 mg = 0.6 ml

Berat < 2500 gram diberikan 0.25ml*

Berat ≥ 2500 gram diberikan 0.50ml* * Diberikan dengan menggunakan semprit 1 ml

Jika kejang timbul lagi (kejang berulang), ulangi pemberian Fenobarbital

1 kali lagi dengan dosis yang sama, minimal selang waktu 15 menit.

Jangan memberi minum atau apapun lewat mulut bila bayi kejang, karena bisa terjadi aspirasi.

Jika bayi kejang dicurigai sebagai TETANUS NEONATORUM dengan tanda/ gejala:

• Kejang/kaku seluruh tubuh baik dirangsang maupun spontan • Mulut mencucu seperti mulut ikan

• Biasanya kesadaran masih baik tetapi bayi tak bisa menyusu.

Lakukan tindakan :

• Beri obat anti kejang Diazepam bukan Fenobarbital. • Beri dosis pertama antibiotik intramuskular Penisilin Prokain. • Rujuk

• Lihat pedoman Eliminasi Tetanus Neonatorum untuk tindakan berikutnya.

37 2. PERA W A TAN NEONA TAL

ESENSIAL SETELAH LAHIR

Cara memberikan diazepam dapat dilihat pada gambar berikut ini.

Gambar 6. Cara pemberian Diazepam per rektal Sumber: MTBS 2008

C. Mencegah Agar Gula Darah Tidak Turun.

MENCEGAH AGAR GULA DARAH TIDAK TURUN

Jika bayi masih bisa menyusu.

Ibu diminta tetap menyusui bayinya.

Jika bayi tidak bisa menyusu, tapi masih bisa menelan.

Beri ASI perah dengan cangkir kecil atau sendok atau ditetesi dengan pipet.

Dalam dokumen Buku Saku Pelayanan kesehatan Neonatal (Halaman 47-62)

Dokumen terkait