• Tidak ada hasil yang ditemukan

Perbandingan Anggaran Biaya Operasional dengan Realisasi

BAB III PEMBAHASAN

C. Perbandingan Anggaran Biaya Operasional dengan Realisasi

DINAS KESEHATAN KOTA MEDAN

Perbandingan Anggaran Biaya Operasional dengan Realisasi Periode 2013

Uraian Anggaran Realisasi Sisa

1. Belanja Pegawai 138.496.090.000 123.719.774.439 14.776.315.561

a. Biaya Gaji dan Tunjangan 97.924.600.000 86.055.544.439 11.869.055.561

b. Biaya Tambahan

Penghasilan PNS 32.323.120.000 31.457.245.000 865.875.000

c. Biaya Insentif Pajak dan

Retribusi Daerah 65.000.000 0 65.000.000

d. Biaya Honoranium PNS 5.179.870.000 3.677.210.000 1.502.660.000

e. Biaya Honoranium non PNS 3.003.500.000 2.529.775.000 473.725.000

2. Belanja Barang dan Jasa 73.921.057.600 50.277.360.421 23.643.697.179

a. Biaya Bahan Pakai Habis 1.203.038.244 495.427.470 707.610.774

b. Biaya Bahan/Material 10.237.337.800 5.760.542.000 4.476.795.800

c. Biaya Jasa Kantor 1.528.661.000 964.409.809 564.251.191

d. Biaya Perawatan Kendaraan

Bermotor 283.404.800 107.931.800 175.473.000

e. Biaya Cetak dan

Penggandaan 628.421.000 372.581.000 255.840.000

38    Lanjutan Tabel 3.1

Uraian Anggaran Realisasi Sisa

f. Biaya Sewa Rumah /

Gedung / Gudang / Parkir 22.100.000 0 22.100.000

g. Biaya Sewa Perlengkapan

dan Peralatan Kantor 44.800.000 0 44.800.000

h. Biaya Makanan dan

Minuman 1.126.015.000 398.513.350 727.501.650

i. Biaya Pakaian Dinas dan

Atributnya 841.500.000 0 841.500.000

j. Biaya Perjalanan Dinas 61.530.000 0 61.530.000

k. Biaya Kursus, Pelatihan,

Sosialisasi dan Bimbingan Teknis PNS

22.470.000 0 22.470.000

l. Biaya Pemeliharaan 53.750.500 53.750.500 0

m.Biaya Jasa Konsultasi 614.567.400 468.725.000 145.842.400

n. Biaya Pengganti Transport 3.473.470.000 2.725.850.000 747.620.000

o. Biaya Jasa Pihak Ketiga 53.779.991.856 38.929.629.492 14.850.362.364

3. Belanja Modal Pengadaan 5.976.752.400 1.620.089.500 4.356.662.900

a. Biaya Modal Pengadaan

Peralatan Kantor 219.025.000 219.025.000 0

b. Biaya Modal Pengadaan

Komputer 213.000.000 196.900.000 16.100.000

c. Biaya Modal Pengadaan

Peralatan Dapur 114.785.000 114.785.000 0

d. Biaya Modal Pengadaan

Penghias Ruangan Rumah Tangga

199.000.000 196.043.000 2.957.000

e. Biaya Modal Pengadaan

Alat-alat Ukur 199.600.000 199.600.000 0

f. Biaya Modal Pengadaan

Alat-alat Kedokteran 4.398.978.977 219.959.000 4.179.019.977

g. Biaya Modal Pengadaan

Alat-alat Laboraturium 306.213.423 147.627.500 158.585.923

h. Biaya Modal Pengadaan

Konstruksi/Pembelian Bangunan

326.150.000 326.150.000 0

Total Biaya 218.393.900.000 175.617.224.360 42.776.675.640 Sumber: Dinas Kesehatan Kota Medan, 2013

39   

 

Secara keseluruhan pada tahun 2013 Dinas Kesehatan Kota Medan sudah cukup baik dalam menyusun anggaran biaya operasionalnya. Walaupun mengalami banyak kelebihan dari angka yang telah dianggarkan sebesar Rp. 218.393.900.000,- dan realisasinya hanya sebesar Rp. 175.617.224.360,- sehingga menunjukkan sisa sebesar Rp. 42.776.675.640,- tetapi Dinas Kesehatan Kota Medan tidak mengalami kekurangan anggaran, sehingga tidak ada mata anggaran yang tidak dapat direalisasikan karena kekurangan anggaran.

Setiap tahunnya, Dinas Kesehatan Kota Medan menyusun anggarannya dengan menaikkan 10% dari anggaran tahun sebelumnya guna untuk mendukung program dan seluruh kebutuhan Dinas Kesehatan kota Medan. Selain itu, alasan lainnya adalah untuk menghindari kemungkinan-kemungkinan yang terjadi karena banyaknya penyimpangan / kekurangan anggaran yang terjadi pada tahun sebelumnya sehingga Dinas Kesehatan tidak dapat merealisasikan anggaran tersebut. Tetapi karena pada tahun 2013 Dinas Kesehatan Kota Medan mengalami banyak kelebihan anggaran maka dampak yang terjadi yaitu Pemerintah Kota akan mengurangi anggaran untuk instansi tersebut kurang dari 10%.

Apabila terjadi kelebihan anggaran, Dinas Kesehatan tidak mempunyai hak dengan sisa anggaran tersebut, karena seluruh anggaran tersebut berada di Kas daerah. Sehingga sisa anggaran yang tidak terealisasi tetap berada di kas daerah. Jika Dinas Kesehatan memerlukan biaya, maka Dinas Kesehatan tinggal mengambil berapa besar biaya yang diperlukan ke Bank yang telah ditunjuk oleh Pemerintah Kota (Pemko).

40    Belanja terbagi atas dua jenis yaitu belanja tidak langsung dan belanja langsung.

1. Belanja Tidak Langsung

Belanja tidak langsung adalah belanja yang tidak secara langsung terkait dengan produktivitas atau tujuan organisasi. Contohnya : Biaya Gaji dan Tunjangan, Biaya Tambahan Penghasilan PNS dan Biaya Insentif Pajak dan Retribusi Daerah.

a. Biaya Gaji dan Tunjangan

Pada biaya ini jumlah yang terealisasikan sebesar Rp. 86.055.544.439,- sementara yang dianggarkan sebesar Rp. 97.924.600.000,- ini memiliki sisa sebesar Rp. 11.869. 055.561,- yang disebabkan karena adanya pegawai yang pindah tugas, pensiun, meninggal dunia serta adanya anak pegawai yang keluar dari tanggungan, sehingga sisa anggaran tersebut dikembalikan ke kas daerah.

b. Biaya Tambahan Penghasilan PNS

Pada biaya ini jumlah yang terealisasikan sebesar Rp. 31.457.245.000,- sementara yang dianggarkan sebesar Rp. 32.323.120.000,- maka sisanya sebesar Rp. 865.875.000,- yang disebabkan karena adanya pegawai yang pensiun, pindah tugas dan meninggal dunia, sehingga sisa anggaran tersebut dikembalikan ke kas daerah.

c. Biaya Insentif Pajak dan Retribusi Daerah

Pada biaya ini jumlah yang dianggarkan sebesar Rp. 65.000.000,- tidak direalisasikan karena pada tahun 2013 Dinas Kesehatan belum mencapai target kinerja yang ditentukan, tetapi dibayarkan pada periode berikutnya

41   

 

apabila telah mencapai target yang ditentukan. (PP No. 65 Tahun 2010 pasal 4 ayat 4)

2. Belanja Langsung

Belanja langsung adalah belanja yang terkait langsung dengan produktivitas kegiatan atau terkait langsung dengan tujuan organisasi. Contohnya : Biaya Honoranium PNS dan non PNS, Belanja Barang dan Jasa, Belanja Modal Pengadaan.

a. Biaya Honoranium PNS

Yang termasuk ke dalam biaya ini seperti Honoranium Panitia Pelaksana Kegiatan, Tim Pengadaan Barang dan Jasa, Pengelola Barang, Pelayanan Medik. Pada biaya ini jumlah yang dianggarkan sebesar Rp. 5.179.870.000,- yang terealisasi sebesar Rp. 3.677.210.000,- sehingga memiliki sisa sebesar Rp. 1.502.660.000,- yang disebabkan karena ada beberapa pegawai yang tidak ikut berpartisipasi menjadi panitia pelaksana kegiatan, tim pengadaan barang dan jasa, dan lainnya. Selain itu karena adanya pegawai yang pindah tugas, pensiun dan meninggal dunia. Sisa anggaran tersebut dikembalikan ke kas daerah.

b. Biaya Honoranium non PNS

Yang termsuk ke dalam biaya ini seperti Honoranium Tenaga Ahli / Instruktur / Narasumber, Honoranium Pegawai Honorer / Tidak Tetap / Peserta. Pada biaya ini jumlah yang direalisasikan sebesar Rp. 2.529.775.000,- sementara yang dianggarkan sebesar Rp. 3.003.500.000,- ini menunjukkan sisa sebesar Rp. 473.725.000,- yang disebabkan karena pada tahun 2013 Dinas Kesehatan tidak banyak mengundang tenaga ahli

42    instruktur / narasumber untuk mengisi acara yang diadakan instansi. Selain itu sebab lain karena ada beberapa pegawai honorer yang meninggal dunia dan berhenti bekerja.

c. Biaya Barang dan Jasa

Yang termasuk ke dalam biaya ini seperti Belanja Bahan Habis Pakai, Bahan Material, Jasa Kantor, Perawatan Kendaraan Bermotor, Cetak dan Penggandaan, Sewa Rumah / Gedung / Gudang / Parkir, Sewa Perlengkapan dan Peralatan Kantor, Makanan dan Minuman, Pakaian Dinas dan Atributnya, Perjalanan Dinas, Pemeliharaan, Jasa Konsultasi, Pengganti Transport, Jasa Pihak Ketiga. Pada biaya ini jumlah yang direalisasikan sebesar Rp. 50.277.360.421,- sementara yang dianggarkan sebesar Rp. 73.921.057.600,- sehingga memiliki sisa sebesar Rp. 23.643.697.179,-. Pada biaya barang dan jasa biasanya Dinas Kesehatan Kota Medan melakukan sistem tender, sehingga sisa anggaran tersebut disebabkan karena terjadinya penawaran harga antara instansi dengan pihak ketiga.

Selain itu, ada beberapa jenis biaya yang anggarannya tidak dapat direalisasikan seperti pada pos biaya :

1) Biaya Sewa Rumah / Gedung / Gudang / Parkir, jumlah yang

dianggarkan sebesar Rp. 22.100.000,- sementara anggaran tersebut tidak dapat direalisasikan karena adanya Undang-Undang yang mengatur Dinas Kesehatan tidak diperbolehkan melakukan kegiatan rapat atau pertemuan di luar gedung instansi tersebut dan hanya menggunakan fasilitas yang tersedia saja, sehingga anggaran tersebut dikembalikan ke kas daerah.

43   

 

2) Biaya Sewa Perlengkapan dan Peralatan Kantor, jumlah yang

dianggarkan sebesar Rp. 44.800.000,- sementara anggaran tersebut tidak terealisasikan karena tidak adanya kegiatan yang dilakukan Dinas Kesehatan yang mengharuskan untuk menyewa tenda, meja, kursi, pakaian adat / tradisional maupun menyewa perlengkapan dan peralatan yang lainnya, sehingga anggaran tersebut dikembalikan ke kas daerah.

3) Biaya Pakaian Dinas dan Atributnya, jumlah yang dianggarkan sebesar

Rp. 841.500.000,- sementara anggaran tersebut tidak direalisasikan karena pada tahun 2013 Dinas Kesehatan tidak membutuhkan pakaian dinas harian yang baru sehingga anggaran tersebut tidak terealisasikan dan dikembalikan ke kas daerah.

4) Biaya Perjalanan Dinas, jumlah yang dianggarkan sebesar Rp.

61.530.000,- sementara pada tahun 2013 Dinas Kesehatan tidak ada melakukan perjalanan dinas dalam daerah maupun ke luar daerah sehingga anggaran tersebut tidak terealisasikan dan dikembalikan ke kas daerah.

5) Biaya Kursus, Pelatihan, Sosialisasi, dan Bimbingan Teknis PNS, jumlah

yang dianggarkan sebesar Rp. 22.470.000,- sementara pegawai Dinas Kesehatan tidak ada mengikuti kursus-kursus singkat / pelatihan, tidak ada mengikuti sosialisasi maupun bimbingan teknis / workshop, sehingga anggaran tersebut tidak terealisasikan dan dikembalikan ke kas daerah.

d. Biaya Modal Pengadaan

Yang termasuk ke dalam biaya ini seperti Biaya Modal Pengadaaan Peralatan Kantor, Pengadaan Komputer, Pengadaan Peralatan Dapur,

44    Pengadaan Penghias Ruangan Rumah Tangga, Pengadaan Alat-alat Ukur, Pengadaan Alat-alat Laboraturium, Pengadaan Konstruksi / Pembelian Bangunan. Pada biaya ini jumlah anggarannya sebesar Rp. 5.976.752.400,- sementara jumlah yang direalisasikan sebesar Rp. 1.620.089.500,- ini menunjukkan sisa sebesar Rp. 4.356.662.900,-. Hal ini disebabkan karena pada beberapa jenis biaya yang anggarannya tidak terealisasi seperti:

1) Biaya Modal Pengadaan Komputer, pada rincian ini jumlah yang

dianggarkan sebesar Rp. 198.000.000,- sementara yang terealisasi hanya sebesar Rp. 196.900.000,- dengan sisa sebesar Rp. 1.100.000,- yang disebabkan karena penawaran harga yang terjadi antara Dinas Kesehatan dengan pihak yang mengadakan barang tersebut, sehingga sisa anggaran dikembalikan ke kas daerah.

2) Biaya Modal Pengadaan Alat-alat Kedokteran, pada biaya ini jumlah

yang dianggarkan sebesar Rp. 4.398.978.977,- sementara anggaran tersebut hanya digunakan sebesar Rp. 219.959.000,- yaitu pada uraian biaya modal pengadaan alat-alat kedokteran umum. Sedangkan pada uraian biaya modal pengadaan alat-alat kedokteran gigi jumlah yang telah dianggarkan sebesar Rp. 3.290.935.808,- dan pada biaya modal pengadaan alat-alat kedokteran kebidanan dan penyakit kandungan sebesar Rp. 40.000.000,- anggaran tersebut sama sekali tidak digunakan karena tidak ada yang perlu dibeli sehingga anggaran tersebut dikembalikan ke kas daerah.

3) Biaya Modal Pengadaan Alat-alat Laboraturim, pada biaya ini jumlah

45   

 

sebesar Rp. 147.627.500,-. Anggaran tersebut hanya direalisasikan untuk uraian biaya modal pengadaan alat-alat laboraturim lingkungan hidup saja sebesar Rp. 147.627.500,- sementara anggaran untuk uraian biaya modal pengadaan alat-alat laboraturim kimia sebesar Rp. 106.213.423,- tidak direalisasikan karena tidak ada yang perlu dibeli atau diperbaharui pada laboraturium kimia, sehingga sisa anggaran tersebut dikembalikan ke kas daerah.

Ada beberapa jenis biaya yang merealisasikan anggarannya sesuai dengan yang telah dianggarkan yaitu :

1) Biaya Modal Pengadaan Peralatan Kantor

Pada biaya ini jumlah anggarannya sesuai dengan yang direalisasikan yaitu sebesar Rp. 219.025.000,-

2) Biaya Modal Pengadaan Peralatan Dapur

Pada biaya ini jumlah anggaran yang terealisasi sama dengan jumlah yang dianggarkan yaitu sebesar Rp. 114.785.000,-

3) Biaya Modal Pengadaan Alat-alat Ukur

Pada biaya ini jumlah yang direalisasi sebesar Rp. 199.600.000,- sama dengan jumlah yang dianggarkan.

4) Biaya Modal Pengadaan Konstruksi / Pembelian Bangunan

Yang termasuk ke dalam jenis biaya ini adalah Biaya Modal Pengadaan Konstruksi / Pembelian Gedung Kantor dan Biaya Modal Pengadaan Konstruksi / Pembelian Rumah Dinas. Pada biaya ini jumlah yang dianggarkan sesuai dengan jumlah yang terealisasikan yaitu sebesar Rp. 326.150.000,-

 

Dokumen terkait