• Tidak ada hasil yang ditemukan

Perbandingan antara Target dengan Realisasi Kinerja

Dalam dokumen BAB III LAKIP SASARAN 1 sd 3 Test (Halaman 28-33)

Keberhasilan sasaran strategis ini diukur melalui 4 (empat) Indikator kinerja, yaitu produksi perikanan laut (ton), produksi perairan umum (ton), produksi perikanan budidaya (ton) dan peningkatan luas area usaha perikanan budidaya (Ha) ini disajikan dalam Tabel 3.11 sebagai berikut :

Tabel. 3.11. Hasil Pengukuran Pencapaian Target Indikator Kinerja Sasaran 3

DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN PROVINSI SUMATERA BARAT 80 1.

2. 3. 4.

Produksi perikanan laut (ton) Produksi perairan umum (ton) Produksi Perikanan Budidaya (ton) Peningkatan Luas area usaha perikanan Budidaya (Ha)

204.499 10.657 293.650 450 206.339,0 10.688,90 289.845,66 484,17 100,90 100,30 98,70 107,59 Sangat Baik Sangat Baik Sangat Baik Sangat Baik

Berdasarkan Hasil Pengukuran Sasaran 3 pada tabel di atas, dapat di simpulkan bahwa pencapaian sasaran tersebut tergolong Sangat Baik. Hal ini dapat dilihat dari hasil pengukuran terhadap 4 (empat) indikator kinerja sasaran ini tercapai, melebihi target yang telah ditetapkan. Uraian capaian indikator kinerja kegiatan yang secara lengkap dapat dilihat sebagai berikut:

a. Capaian Indikator Jumlah Produksi Perikanan Laut

Sektor Kelautan dan Perikanan dalam perekonomian Sumatera Barat mempunyai peranan yang cukup besar sebagai sumber lapangan kerja, sumber protein hewani yang berasal dari ikan dan sebagai penghasil devisa dengan pertimbangan mempunyai 185 buah pulau kecil dengan panjang pantai 375 km yang membentang dari Kabupaten Pasaman Barat hingga Kabupaten Pesisir Selatan serta 2,420 km jika termasuk pantai di Kepulauan Mentawai sehingga memiliki potensi yang cukup besar untuk pengembangan perikanan tangkap.

Angka capaian indikator kinerja produksi perikanan laut masih bersifat sementara dimana untuk data produksi perikanan laut secara umum dari Kabupaten/Kota masih menggunakan capaian yang diproyeksikan yang nantinya semua data tersebut akan divalidasikan secara nasional baik di Provinsi maupun di Pusat

Upaya yang dilakukan untuk mencapai target sasaran ini dengan melakukan pemberdayaan masyarakat nelayan melalui pembinaan dan peningkatan SDM dalam penggunaan sarana alat tangkap dan pemanfaatan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan (SDKP) secara optimal dan berkelanjutan. Pembinaan yang dilakukan ke setiap Kab/Kota mencakup bimbingan teknis, pemanfaatan teknologi penangkapan seperti jarring gill net

DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN PROVINSI SUMATERA BARAT 81 monofilament, trammel net, gillnet kapal pompon dan sarana penangkapan lainnya, sehingga pada akhirnya nelayan dapat memanfaatkan sarana penangkapan yang ada untuk meningkatkan hasil produksi/hasil tangkapan.

Disamping itu juga untuk menjaga produksi hasil perikanan. Dinas Kelautan dan Perikanan juga melakukan upaya peningkatan fasilitasi sarana prasarana di pelabuhan perikanan (Carocok dan Sikakap) seperti pabrik es, fasilitas sarana air bersih danlain-lain untuk kebutuhan operasional penangkapan. Untuk tahun 2015, kegiatan yang dilaksanakan di kedua pelabuhan ini adalah pengembangan dan peningkatan sarana dan prasarana pelabuhan dan beberapa pengadaan yang dibutuhkan.

Dengan adanya kegiatan di atas capaian pada indikator kinerja jumlah produksi perikanan laut dari target 204.499 ton terealisasi 206.339,00 ton dengan tingkat capaian kinerja sebesar 100,90% (Sangat Baik). Cara menghitung capaian merupakan persentasi realisasi produksi tahun yang bersangkutan dibagi dengan target tahun yang bersangkutan di kali 100%. Data ini diperoleh dari Kabupaten/Kota.

b. Capaian Indikator Kinerja Jumlah Produksi Perairan Umum

Perairan umum terdiri dari danau, sungai, telaga, rawa dan lain – lain dan tersebar pada 19 Kabupaten/Kota. Dari luas perairan umum tersebut di atas yang mempunyai potensi untuk perikanan budidaya adalah sebesar 1.306 ha. Semua lahan perairan umum tersebut dimanfaatkan masyarakat untuk usaha penangkapan ikan dalam skala kecil dan baru sebagian kecil yang dimanfaatkan untuk budidaya ikan. Indikator kinerja jumlah produksi perairan umum dari target 10.657 ton terealisasi sebesar 10.688,90 ton dengan tingkat capaian kinerja sebesar 100,30% (Sangat Baik). Adapun jumlah produksi perairan laut dan perairan umum merupakan produksi kab/kota pada tahun 2015 dengan total produksi perikanan tangkap sebesar 217.027,9 ton.

DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN PROVINSI SUMATERA BARAT 82 Pengukuran capaian kinerja produksi perikanan perairan umum didapat dari produksi Kab/Kota.

Upaya strategis yang ditempuh oleh pemerintah dalam hal ini Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Sumatera Barat untuk mendukung kesejahteraan nelayan, tidak hanya berorientasi terhadap peningkatan kuantitas namun juga terhadap peningkatan mutu/kualitas hasil tangkapan agar mendapatkan nilai jual yang tinggi di pasaran.

c. Capaian Indikator Kinerja Produksi Perikanan Budidaya

Untuk tahun 2015 juga ada program pusat yang langsung diberikan pada pembudidaya di Kab/Kota berupa penguatan modal dengan memberikan bantuan berupa dana yang langsung ke kelompok untuk pengembangan usaha di bidang perikanan.

Indikator kinerja produksi perikanan budidaya merupakan penghitungan realisasi produksi yang bersangkutan dibagi dengan target tahun yang bersangkutan x 100%. Data produksi perikanan budidaya diperoleh dari pendataan Kabupaten/Kota.

Capaian produksi perikanan budidaya belum sesuai dengan target sebesar 293.650 ton terealisasi sebesar 289.845,66 ton dengan tingkat capaian sebesar 98,70% (Sangat Baik) produksi ini masih bersifat sementara dimana untuk data produksi perikanan budidaya dari kabupaten /kota dan akan divalidasi secara regional di Provinsi dan Nasional di Pusat. Capaian produksi budidaya ini belum optimal karena ada beberapa Kab/Kota yang realisasi produksi perikanan budidaya tidak sesuai dengan target yang telah ditentukan, hal ini disebabkan karena adanya bencana alam seperti: pengaruh asap, musim kemarau, banjir dan adanya beberapa program yang direncanakan dapat mensimulasi Kab/Kota dalam meningkatkan produksi perikanan seperti bantuan-bantuan kepada masyarakat tidak dapat dilakukan karena evaluasi Kementerian Dalam Negeri terkait belanja hibah yang diserahkan ke masyarakat.

Untuk meningkatkan produksi perikanan budidaya, Dinas Kelautan dan Perikanan melakukan upaya-upaya pemberdayaan terhadap kelompok

DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN PROVINSI SUMATERA BARAT 83 pembudidaya ikan melalui pembinaan seperti Bimbingan teknis budidaya ikan nila, ikan kerapu, Bintek penangan penyakit ikan, Bimbingan Teknis dan Temu Lapang dalam rangka meningkatkan SDM sehingga nantinya akan tercipta pembudidaya-pembudidaya ikan yang unggul dan mandiri yang tentunya akan berpengaruh terhadap peningkatan produksi ikan budidaya di Sumatera Barat.

Untuk mencapai kinerja jumlah produksi budidaya ini didukung oleh kegiatan APBN

Tabel 3.12. Jumlah Produksi Perikanan Budidaya per Kab/Kota

No. Kab/Kota Produksi Budidaya

Kabupaten 1. Pesisir Selatan 10.327,41 2. Padang Pariaman 49.031,73 3. Agam 85.462,99 4. Pasaman 47.557,80 5. 50 Kota 42.293,85 6. Tanah Datar 3.223,20 7. Sijunjung 13.379,05 8. Solok 2.998,42 9. Kep.Mentawai 350,43 10. Pasaman Barat 5.582,96 11. Dharmasraya 22.335,00 12. Solok Selatan 714,55 Kota 13. Padang 3.310,93 14. Solok 119,78 15. Sawahlunto 154,01 16. Padang panjang 681,45 17. Bukittinggi 350,69 18. Payakumbuh 483,33 19 Pariaman 192,78 Jumlah 289.845,66

d. Capaian Indikator Kinerja Peningkatan Luas area Usaha Perikanan Budidaya

Sedangkan indikator kinerja peningkatan luas areal usaha perikanan tahun 2015 dari target 450 Ha, teralisasi sebesar 484,17 Ha dengan capaian 107,59% (Sangat baik) hal ini di dukung oleh program kab/kota, dimana

DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN PROVINSI SUMATERA BARAT 84 Kab/Kota sedang mengupayakan perluasan areal budidaya dalam rangka pembangunan perikanan budidaya di 16 Kab/Kota. Hal ini dapat dilihat dari penambahan luas areal untuk usaha perikanan budidaya Kab/Kota Provinsi Sumatera Barat tahun 2015 dengan uraian:

Tabel. 3.13. Peningkatan Luas Area Usaha Budidaya Perikanan

No. Kabupaten/Kota Luas Kolam

Baru/Ha

Keterangan

1. Kab. Dharmasraya 20

2. Kab. Agam 3,5

3. Kab. Solok Selatan 20

4. Kab. Pesisir Selatan 6

Dalam dokumen BAB III LAKIP SASARAN 1 sd 3 Test (Halaman 28-33)

Dokumen terkait