• Tidak ada hasil yang ditemukan

0.00 20.00 40.00 60.00 80.00 100.00 120.00

Pra Siklus Siklus I Siklus II 87.63

103.38

112.16

Perbandingan Nilai Mean Efisikasi Diri

Tiap Siklus

Pra Siklus Siklus I Siklus II

88

dengan prioritas yang ingin dicapai dari peneliti jika siswa sudah mampu meningkatkan efikasi diri dan subjek yang diteliti sudah menunjukkan perubahan sikap yang lebih baik, kepercayaan diri, mampu mengeluarkan pendapat, maka penelitian akan dihentikan. Berdasarkan nilai dari post-test yang didapat, berdasarkan observasi selama penelitian, sebelum dan sesudah penelitian dan wawancara dengan guru bimbingan dan konseling serta siswa, maka peneliti merasa sudah berhasil dalam mencapai target yang diinginkan maka peneliti berhenti pada siklus II.

E. Pembahasan hasil penelitian.

Berdasarkan hasil analisis data yang dilakukan dapat dibuktikan bahwa terjadi peningkatan efikasi diri akademik pada siswa kelas VIII A di SMP N 3 Bukateja Purbalingga setelah dilaksanakan diskusi kelompok. Hal tersebut terbukti dengan terjadi peningkatan berdasarkan rata-rata pre-test sebesar 87,63 (61%), setelah dilakukan tindakan pada siklus I dan siklus II diperoleh hasil post-test I sebesar 103,38 (72%) kemudian post-test ke II mengalami peningkatan menjadi 112,16 (78%). Hal ini menunjukkan adanya peningkatan sebesar 24,53 (17%). Berdasarkan tabel diatas, diketahui bahwa hasil pre-test ke post-test I dan post-test ke II siswa kelas VIII A SMP N 3 Bukateja Purbalingga yang mendapatkan kategori cukup meningkat menjadi tinggi, sedangkan yang memiliki kategori tinggi mereka menjadi meningkat, yaitu skor yang didapat semakin tinggi. Sehingga peneliti menyatakan diskusi

89

kelompok dapat meningkatkan efikasi diri akademiksiswa kelas VIII A di SMP N 3 Bukateja Purbalingga terbukti.

Data perlengkapan peningkatan efikasi diri akademik dari penilaian instrument skala dari masing masing siswa dapat dilihat pada tabel 10. Maka disimpulkan bahwa penilaian skala efikasi diri yang dilengkapi hasil wawancara dan observasi membuktikan bahwa secara umum subyek penelitian mengalami peningkatan efikasi diri. Seperti yang dituturkan siswa kepada peneliti bahwa :

Setelah pelaksanaan diskusi kelompok yang kedua kalinya, kita menjadi lebih percaya terhadap kemampuan yang kita miliki, berani mengemukakan pendapat, tidak terpengaruh ajakan teman yang bersifat negatif, dan tidak mudah menyerah dalam melakukan

suatu pekerjaan”. (Terlampir pada halaman 118).

Berdasarkan wawancara dengan subyek penelitian yang sebagian besar menyatakan lebih percaya diri sehingga efikasi diri subyek penelitian meningkat. Efikasi diri mulai tinggi setelah dilakukan dua kali siklus. Efikasi diri penelitian terbukti meningkat sesuai pernyataan siswa bahwa diskusi kelompok dapat meningkatkan efikasi diri akademik. Hal ini diperkuat pernyataan guru bimbingan dan konseling yang menuturkan:

“Dengan diskusi kelompok yang anda terapkan sangat

berhasil dalam meningkatkan efikasi diri akademik. Siswa yang biasanya hanya mendengarkan tapi dalam diskusi kelompok lebih aktif berpendapat dan dapat bekerja sama antar siswa. Suasana yang biasanya tenang menjadi lebih meriah tanpa mengganggu kelas lain dengan pengkondisian yang baik. Siswa juga dapat mengasah kemampuan berpendapat dalam berdiskusi kelompok. Saya juga

90

mengetahui peningkatan efikasi diri akademik yang terjadi pada

siswa”.(Terlampir pada halaman 122)

Hal yang dapat disimpulkan adalah diskusi kelompok dapat meningkatkan efikasi diri akademik siswa serta diskusi kelompok memiliki banyak manfaat bagi siswa, salah satunya dapat memupuk kepercayaan diri sehingga dapat meningkatkan efikasi diri siswa. Melalui diskusi siswa akan terbiasa untuk mengeluarkan ide, gagasan, aspirasi dan partisipasinya dalam proses pembejaran yang selanjutnya dapat meningkatkan kepercayaan diri dan efikasi diri siswa.

F. Keterbatasan Penelitian.

1. Terbatasnya waktu, karena hanya 1 jam pelajaran 45 menit sehingga dalam proses diskusi berlangsung sangat cepat, sehingga dalam penelitian tidak fokus.

2. Ada beberapa siswa yang asyik bercanda pada saat mengisi angket sehingga kurang serius dalam mengisi angket.

91

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis data dan hasil pembahasan, diperoleh kesimpulan bahwa efikasi diri akademik dapat ditingkatkan melalui diskusi kelompok pada siswa kelas VIII A di SMP Negeri 3 Bukateja Purbalingga.

Peningkatan efikasi diri akademik siswa dapat dilihat dengan perolehan rata-rata pre-test sebesar 87,63 (61%), setelah dilakukan tindakan pada siklus I dan siklus ke II di peroleh hasil post-test I sebesar 103,38 (72%) kemudian post-test ke II mengalami peningkatan menjadi 112,16 (78%). Hal ini menunjukkan adanya peningkatan sebesar 24,53 (17%). Berdasarkan hasil skor yang didapat, diketahui bahwa hasil efikasi diri akademik siswa kelas VIII A SMP N 3 Bukateja Purbalingga yang mendapatkan kategori cukup meningkat menjadi tinggi, sedangkan yang memiliki kategori tinggi mereka menjadi meningkat, yaitu skor yang didapat semakin tinggi. Efikasi diri akademik seluruh siswa kelas VIII A berhasil ditingkatkan dari siklus I dan siklus II yang meliputi siswa yang dahulu tidak yakin dengan kemampuan diri sendiri menjadi yakin akan kemampuan dirinya sendiri. Hal ini ditunjukkan dengan sikapberani memberikan pendapat, yakin pada kemampuan dirinya sendiri, sehingga efikasi diri akademik siswa yang sebelumnya masih rendah menjadi meningkat.

92

B. Saran

Berdasarkan data yang telah diperoleh dari hasil penelitian, terbukti bahwa teknik diskusi kelompok dapat meningkatkan efikasi diri akademik, adapun saran yang dapat diajukan oleh peneliti adalah sebagai berikut:

1. Bagi guru Bimbingan dan Konseling

Guru Bimbingan dan Konseling diharapkan dapat meningkatkan efikasi diri siswa melalui teknik diskusi kelompok.

2. Bagi penelitian selanjutnya

Pada penelitian ini menggunakan teknik diskusi kelompok untuk meningkatkan efikasi diri akademik. Untuk pengembangan penelitian selanjutnya dapatdilakukan denganberbagai macam metode yang dapat digunakan agar siswa mempunyai efikasi diri akademik tinggi.

93

DAFTAR PUSTAKA

Abdul Majid. (2007). Perencanaan Pembelajaran: Mengembangkan Standar

Kompetensi Guru. Bandung: PT Remaja Rosda Karya.

Bandura. (1986). Social Foundation of Tought and Action: A Social Cognitive Theory. New Jersey: Prentice-Hall,Inc.

Bandura. (1997). Self-Eficacy: The Exercise of Control. New York: W. H. Freeman and Company.

BimoWalgito. (2003). Psikologi Sosial. Yogyakarta: Andi Yogyakarta.

Dimyati dan Mudjiono. (2002). Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta. Djumhur & Moh. Surya. (1975). Bimbingan dan Penyuluhan di Sekolah. Bandung:

CV Ilmu.

Hurlock, E. (1980). Perkembangan Anak. Jakarta: Erlangga.

Hasibuan dan moedjiono. (2002). Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT. RemajaRosdakarya.

Luthans, Fred. (2006). Perilaku Organisasi. Diterjemahkan oleh Vivin Andika Yuwono dkk. Yogyakarta: Penerbit Andi.

Moedjiono dan Moh Dimyanti. (1991). Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Depdikbud.

Moh. Nazir. (2005), Metode Penelitian. Bogor: Ghalia Indonesia.

Moh. Uzer Usman. (2006) Menjadi Guru Profesional. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Mulyani Sumantri dan Johar Permana. (2001). Strategi Belajar Pembelajaran. Bandung: CV Maulana.

Mulyasa E. (2006). Menjadi Guru Profesional Menciptakan Pembelajaran yang

Kreatif dan Menyenangkan. Bandung: PT Remaja Rosda Karya.

Nana Sudjana. (1996). Cara Belajar Siswa Aktif dalam Proses Belajar Mengajar. Bandung: Sinar Baru Algensina.

94

Prayitno & Erman Amti. (1999). Dasar-dasar Bimbingan dan Konseling. Jakarta: Rineka Cipta.

Roestiyah. (2001). Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta.

Saifuddin Azwar. (2010). Sikap Manusia teori dan Pengukurannya. Yogyakarta: PustakaPelajar.

Sarlito Wirawan. (2006). PsikologiRemaja. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. Slameto. (1991). Proses Belajar Mengajar Dalam SKS. Jakarta: Bumi Aksara. Santrock. (2006). Psikologi Pendidikan. Jakarta: Prenada Media Group.

Sriyono dkk. (1992). Teknik belajar mengajar dalam CBSA. Jakarta: Rineka Cipta. Sri Rumini, dkk. (1991). Buku Pegangan Kuliah Psikologi Pendidikan Remaja.

Yogyakarta: Unit Percetakan dan Penerbitan Universitas Negeri Yogyakarta. Sugiyono. (2010). MetodePenelitianPendidikanKuantitatif, Kualitatif, dan R&D.

Bandung: Alfabeta.

Suharsimi Arikunto. (2002). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: PT. Rineka Cipta.

Suharsimi Arikunto. (2006). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: PT. Rineka Cipta.

Sutrisno Hadi. (1989). Metodologi Research Jilid 3. Yogyakarta: Andi Offset.

Suwarna dkk. (2006). Pengajaran Mikro: Pendekatan Praktis dalam Menyiapkan Pendidik Profesional. Yogyakarta: Tiara Wacana.

Syaiful Sangala. (2005). Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung: Alfa Beta. Trianto. (2007). Model-Model Pembelajaran Inovatif dan Berorientasi

Konstruktivistik; Konsep, Landasan Teoritis, Praktis dan Implementasinya. Jakarta: Prestasi Pustaka Publisher.

95

LAMPIRAN 1

Dokumen terkait