Suspensi Konvensional dan Sistem Suspensi dengan
Variable Orifice pada Shock Absorber dengan Input
Sinusoidal
Setelah melakukan simulasi sistem suspensi konvensional dan sistem suspensi dengan variable orifice, maka kedua sistem tersebut diaplikasikan pada sistem setengah kendaraan sepeda motor. Input sinusoidal digunakan untuk melihat respon dinamis sistem seperempat kendaraan akibat beban harmonik, serta untuk melihat waktu yang dibutuhkan sistem untuk mencapai kondisi steady state. Variasi kecepatan yang digunakan 20 km/jam, 40 km/jam, 60 km/jam, dan 80 km/jam.
5.3.1 Kecepatan 20 km/jam
(a) (b)
(c)
Gambar 5. 3 Grafik respon (a) displacement (b) velocity (c) acceleration terhadap waktu pada sistem setengah kendaraan dengan input sinusoidal
Tabel 5. 4 Nilai respon dinamis sistem setengah kendaraan sistem suspensi konvensional dan sistem suspensi dengan variable orifice dengan input sinusoidal (V=20 km/jam)
Jenis Suspensi Displacement Maksimum (m) Velocity Maksimum (m/s) Acceleration Maksimum (m/s2) Variable Orifice 0.0246 0.0834 0.4256 Konvensional 0.0258 0.0844 0.3882
Gambar 5.3 adalah grafik respon (a)displacement (b)velocity (c)acceleration terhadap waktu pada sistem setengah kendaraan sepeda motor dengan sistem suspensi konvensional dan sistem suspensi dengan variable orifice menggunakan variasi input sinusoidal pada kecepatan 20 km/jam. Dapat dilihat ketiga grafik tersebut menghasilkan respon steady state setelah 4 detik untuk displacement terhadap waktu, setelah 3 detik untuk velocity terhadap waktu, dan setelah 3 detik untuk acceleration terhadap waktu. Pada ketiga grafik terlihat bawa respon untuk sistem konvensional dan sistem dengan variable orifice saling berhimpit. Pada grafik hasil simulasi sistem suspensi konvensional didapatkan nilai displacement maksimum penumpang 0,0258 m, velocity maksimum 0,0844 m/s, dan acceleration maksimum 0,3882 m/s2. Sedangkan pada grafik hasil simulasi sistem suspensi variable orifice didapatkan nilai displacement maksimum penumpang 0,0246 m, velocity maksimum 0,0834 m/s, dan acceleration maksimum 0,3882 m/s2. Respon dinamis yang dihasilkan oleh kedua sistem suspensi tidak terlalu berbeda. Hal ini menunjukkan bahwa pada kecepatan rendah, gaya redam yang dihasilkan kedua sistem suspensi memiliki karakteristik yang sama. Data respon dinamis kedua sistem suspensi dapat dilihat pada tabel 5.4.
5.3.2 Kecepatan 40 km/jam
(a) (b)
(c)
Gambar 5. 4 Grafik respon (a) displacement (b) velocity (c) acceleration terhadap waktu pada sistem setengah kendaraan dengan input sinusoidal
(V=40 km/jam)
Tabel 5. 5 Nilai respon dinamis dari sistem setengah kendaraan sistem suspensi konvensional dan sistem suspensi dengan variable orifice dengan input sinusoidal (V=40 km/jam)
Jenis Suspensi Displacement Maksimum (m) Velocity Maksimum (m/s) Acceleration Maksimum (m/s2) Variable Orifice 0.0261 0.1844 1. 2115 Konvensional 0.0367 0.2565 1. 8080
Gambar 5.4 adalah grafik respon (a) displacement (b) velocity (c) acceleration terhadap waktu pada sistem setengah kendaraan sepeda motor dengan sistem suspensi konvensional
dan sistem suspensi dengan variable orifice menggunakan variasi input sinusoidal pada kecepatan 40 km/jam. Dapat dilihat ketiga grafik tersebut menghasilkan respon steady state setelah 2 detik untuk displacement terhadap waktu, setelah detik untuk velocity terhadap waktu, dan setelah 3 detik untuk acceleration terhadap waktu. Pada ketiga grafik terlihat bawa respon sistem konvensional maupun sistem dengan variable orifice saling berhimpit.
Pada grafik hasil simulasi sistem suspensi konvensional didapatkan nilai displacement maksimum penumpang 0,0367 m, velocity maksimum 0,2565 m/s, dan acceleration maksimum 1,8080 m/s2. Sedangkan pada grafik hasil simulasi sistem suspensi variable orifice didapatkan nilai displacement maksimum penumpang 0,0261 m, velocity maksimum 0,1844 m/s, dan acceleration maksimum 1,2115 m/s2. Displacement, velocity, dan acceleration maksimal dari sistem suspensi konvensional memiliki nilai yang lebih tinggi daripada sistem suspensi variable orifice. Hal ini disebabkan oleh gaya redam yang dihasilkan oleh sistem suspensi dengan variable orifice memiliki nilai lebih besar dibandingkan sistem suspensi konvensional. Data respon dinamis kedua sistem suspensi dapat dilihat pada tabel 5.5.
5.3.3 Kecepatan 60 km/jam
(a) (b)
(c)
Gambar 5. 5 Grafik respon (a) displacement (b) velocity (c) acceleration terhadap waktu pada sistem setengah kendaraan dengan input sinusoidal
(V=60 km/jam)
Tabel 5. 6 Nilai respon dinamis dari sistem setengah kendaraan sistem suspensi konvensional dan sistem suspensi dengan variable orifice dengan input sinusoidal (V=60 km/jam)
Jenis Suspensi Displacement Maksimum (m) Velocity Maksimum (m/s) Acceleration Maksimum (m/s2) Variable Orifice 0.0168 0.1686 1.6279 Konvensional 0.0298 0.2992 3.0961
Gambar 5.5 adalah grafik respon (a) displacement (b) velocity (c) acceleration terhadap waktu pada sistem setengah kendaraan sepeda motor dengan sistem suspensi konvensional dan sistem suspensi dengan variable orifice menggunakan variasi
input sinusoidal pada kecepatan 40 km/jam. Dapat dilihat ketiga grafik tersebut menghasilkan respon steady state setelah 3 detik untuk displacement terhadap waktu, setelah 3 detik untuk velocity terhadap waktu, dan setelah 2 detik untuk acceleration terhadap waktu. Pada ketiga grafik terlihat bawa respon sistem konvensional maupun sistem dengan variable orifice saling berhimpit.
Pada grafik hasil simulasi sistem suspensi konvensional didapatkan nilai displacement maksimum penumpang 0,0298 m, velocity maksimum 0,2992 m/s, dan acceleration maksimum 3,0961 m/s2. Sedangkan pada grafik hasil simulasi sistem suspensi variable orifice didapatkan nilai displacement maksimum penumpang 0,0168 m, velocity maksimum 0,1686 m/s, dan acceleration maksimum 1,6279 m/s2. Displacement, velocity, dan acceleration maksimal dari sistem suspensi konvensional memiliki nilai yang lebih tinggi daripada sistem suspensi variable orifice. Hal ini disebabkan oleh gaya redam yang dihasilkan oleh sistem suspensi dengan variable orifice memiliki nilai lebih besar dibandingkan sistem suspensi konvensional. Data respon dinamis kedua sistem suspensi dapat dilihat pada tabel 5.6.
5.3.4 Kecepatan 80 km/jam
(a) (b)
(c)
Gambar 5. 6 Grafik respon (a) displacement (b) velocity (c) acceleration terhadap waktu pada sistem setengah kendaraan dengan input sinusoidal
(V=80 km/jam)
Tabel 5. 7 Nilai respon dinamis dari sistem setengah kendaraan sistem suspensi konvensional dan sistem suspensi dengan variable orifice dengan input sinusoidal (V=80 km/jam)
Jenis Suspensi Displacement Maksimum (m) Velocity Maksimum (m/s) Acceleration Maksimum (m/s2) Variable Orifice 0.0138 0.1485 2.0894 Konvensional 0.0167 0.2066 2.7299
Gambar 5.6 adalah grafik respon (a) displacement (b) velocity (c) acceleration terhadap waktu pada sistem setengah kendaraan sepeda motor dengan sistem suspensi konvensional
dan sistem suspensi dengan variable orifice menggunakan variasi input sinusoidal pada kecepatan 40 km/jam. Dapat dilihat ketiga grafik tersebut menghasilkan respon steady state setelah 2 detik untuk displacement terhadap waktu, setelah 2 detik untuk velocity terhadap waktu, dan setelah 2 detik untuk acceleration terhadap waktu. Pada ketiga grafik terlihat bawa respon sistem konvensional maupun sistem dengan variable orifice saling berhimpit.
Pada grafik hasil simulasi sistem suspensi konvensional didapatkan nilai displacement maksimum penumpang 0,0167 m, velocity maksimum 0,2066 m/s, dan acceleration maksimum 2,7299 m/s2. Sedangkan pada grafik hasil simulasi sistem suspensi variable orifice didapatkan nilai displacement maksimum penumpang 0,0138 m, velocity maksimum 0,1485 m/s, dan acceleration maksimum 2,0894 m/s2. Displacement, velocity, dan acceleration maksimal dari sistem suspensi konvensional memiliki nilai yang lebih tinggi daripada sistem suspensi variable orifice. Hal ini disebabkan oleh gaya redam yang dihasilkan oleh sistem suspensi dengan variable orifice memiliki nilai lebih besar dibandingkan sistem suspensi konvensional. Data respon dinamis kedua sistem suspensi dapat dilihat pada tabel 5.7.
5.4 Perbandingan Respon Dimanis Penumpang dari Sistem