• Tidak ada hasil yang ditemukan

Perbedaan hasil belajar IPA peserta didik yang diajar menggunakan metode Edutainment dengan teknik Story Telling dan peserta didik

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian 1. Analisis Validasi

2. Perbedaan hasil belajar IPA peserta didik yang diajar menggunakan metode Edutainment dengan teknik Story Telling dan peserta didik

yang tidak diajar menggunakan metode Edutainment dengan teknik Story Telling

Pada penelitian ini, metode pembelajaran yang digunakan adalah metode Edutainment. Edutaiment dari segi bahasa berarti pendidikan yang menghibur atau menyenangkan, sedangkan dari segi makna Edutainment adalah suatu proses pembelajaran yang didesain sedemikian rupa sehingga muatan pendidikan dan hiburan dapat dikombinasikan secara harmonis sehingga pelajaran lebih menyenangkan. Edutainment merupakan kombinasi fungsi pendidikan dan konten dengan bentuk hiburan, yang bertujuan untuk menciptakan lingkungan belajar yang menyenangkan.55

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dan analisis data yang diperoleh dapat dilihat bahwa penggunaan metode pembelajaran

Edutainment dengan teknik Story Telling dan tanpa menggunakan metode

pembelajaran Edutainment dengan teknik Story Telling pada kelas yang berbeda yaitu kelas VII A dan VII B tidak terdapat perbedaan, hal ini dapat

55

Dermawan A. Keefektifan Colaborate Learning berbasis Quiz Edutainment terhadap ketuntasan hasil belajar. Jurnal Pendidikan Kimia. Vol.3.No.1.2014.

dilihat pada nilai rata-rata hasil belajar dari kedua kelas tersebut, pada kelas eksperimen (VII A) dengan rata-rata 49,3 dan untuk kelas kontrol (VII B) 48,83.

Hasil belajar peserta didik baik yang diajar menggunakan metode pembelajaran Edutainment dengan teknik Story Telling maupun yang tidak diajar menggunakan metode Pembelajaran Edutainment dengan teknik Story

Telling tidak memiliki perbedaan yang signifikan hal tersebut dibuktikan

dengan hasil analisis pada statistik uji infrensial khususnya uji t independen, yang menunjukkan bahwa nilai > dimana sebesar 0,130 sedangkan nilai sebesar 2,04 yang berarti bahwa H0 diterima dan H1 ditolak, sehingga tidak terdapat perbedaan hasil belajar antara peserta didik yang diajar menggunakan metode pembelajaran Edutainment dengan teknik

Story Telling dengan yang tidak diajar menggunakan metode pembelajaran Edutainment dengan teknik Story Telling.

Metode pembelajaran ini dipilih dari hasil observasi sebelumnya oleh peneliti, dimana pada saat proses pembelajaran, guru menerapkan metode ceramah yang masih biasa saja terutama pada pelajaran IPA, hal tersebut dikarenakan mata pelajaran IPA merupakan mata pelajaran yang termasuk dalam kategori sulit dipahami. Sehingga peneliti memilih metode pembelajaran

Edutainment dengan teknik Story Telling, dengan berbagai pertimbangan salah

satunya adalah dengan metode ini peserta didik dapat dengan mudah memahami pembelajaran dikarenakan adanya perpaduan antara belajar dan bermain sehingga metode konvensional lebih menarik. Peserta didik juga dapat mentransfer ide-ide kreatif mereka melalui metode ini.

Edutaiment dari segi bahasa berarti pendidikan yang menghibur atau

pembelajaran yang didesain sedemikian rupa sehingga muatan pendidikan dan hiburan dapat dikombinasikan secara harmonis sehingga pelajaran lebih menyenangkan. Edutainment merupakan kombinasi fungsi pendidikan dan konten dengan bentuk hiburan, yang bertujuan untuk menciptakan lingkungan belajar yang menarik.56

Dalam metode Edutainment dilakukan secara koperatif, dimana peserta didik dibagi dalam beberapa kelompok. Kemudian peneliti menjelaskan materi pembeljaran dengan teknik Story Telling seperti prolog pada sebuah pentas teater. Kemudian peserta didik diberikan permainan yang berkaitan dengan materi pembelajaran tersebut. Setelah semua kelompok mampu memecahkan permainan tersebut salah satu dari mereka menjelaskan kepada teman kelompok lain materi pembelajaran tersebut. Untuk memperdalam pengetahuan peserta didik, mereka diberikan tugas merangkum materi yang telah dipelajari kemudian menyampaikan kesimpulan materi tersebut dengan gaya penyampaian materi yang beragam.

Kemudian berdasarkan hasil di lapangan pada saat proses pembelajaran, metode ini tidak berpengaruh terhadap hasil belajar dikarenakan peserta didik lebih fokus pada permainan yang diberikan pada setiap materi, mereka hanya ingin terus menerus bermain dalam proses pembelajaran, oleh sebab itu peserta didik kurang memperhatikan materi yang diberikan. Sehingga metode ini tidak terlalu berpengaruh terhadap hasil belajar peserta didik. Selain itu ada beberapa factor yang menyebabkan metode ini kurang memberikan pengaruh terhadap hasil belajar, factor-faktor tersebut adalah karena peserta didik sudah merasa terlalu rileks belajara akhirnya mereka hanya

56

Agustriana. Pengaruh Metode Edutainment dan Konsep diri terhadap keterampilan Sosial Anak. Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini. Vol.7. Edisi 2. 2013.

memfokuskan pada permainan yang diberikan pada setiap materi, pada saat penayangan video pembelajaran mereka hanya memperhatikan dan tidak mencatat apa yang ditayangkan pada video tersebut, dan pada saat proses pembelajaran mereka hanya memperhatikan gaya guru menjelaskan bukan materinya. Hal itulah menyebabkan metode Edutainment teknik Story Telling ini kurang berpengaruh pada hasil belajar peserta didik.

82 BAB V PENUTUP A. Kesimpulan

Berdasarkan data yang diperoleh pada peneilitian ini, maka dapat disimpulkan sebagai berikut:

1. Minat dan hasil belajar IPA peserta didik yang diajar dengan menggunakan metode pembelajaran Edutainment dengan teknik Story

Telling diperoleh pada penelitian ini adalah minat belajar IPA peserta didik

dikategorikan tinggi dan rendah, sedangkan hasil belajar IPA peserta didik dikategorikan baik dan cukup.

2. Minat dan hasil belajar IPA peserta didik yang tidak diajar dengan menggunakan metode pembelajaran Edutainment dengan teknik Story

Telling diperoleh pada penelitian ini adalah minat peserta didik

dikategorikan tinggi dan rendah, sedangkan hasil belajar IPA peserta didik dikategorikan cukup.

3. Terdapat perbedaan minat dan hasil belajar IPA antara peserta didik yang diajar menggunakan metode pembelajaran Edutainment dengan teknik

Story Telling dengan yang tidak diajar menggunakan metode pembelajaran Edutainment dengan teknik Story Telling, hal ini dibuktikan dengan data

minat yang diperoleh yaitu > , dimana sebesar 9,408 sedangkan 2,04. Sedangkan pada hasil belajar IPA tidak terdapat perbedaan antara peserta didik yang diajar menggunakan metode pembelajaran Edutainment dengan teknik Story Telling dengan yang tidak diajar menggunakan metode pembelajaran Edutainment dengan teknik

Story Telling. Hal tersebut dibuktikan dengan , dimana sebesar 0,130 sedangkan 2,04.

B. Implikasi

Implikasi yang didapatkan dari penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Penggunaan metode pembelajaran Edutainment dengan teknik Story

Telling pada penelitian ini dapat berpengaruh terhadap minat belajar

peserta didik namun tidak berpengaruh terhadap hasil belajar peserta didik.

2. Untuk kedepannya agar dapat melihat perbedaan hasil belajar peserta didik sebaiknya yang mengajar adalah gurunya sendiri dengan menggunakan metode yang ditawarkan, faktor guru juga mempengaruhi minat belajar peserta didik.

3. Pertimbangan bagi guru mata pelajaran IPA dapat mempertimbangkan untuk menggunakan metode pembelajaran Edutainment dengan teknik

84