• Tidak ada hasil yang ditemukan

HASIL YANG DICAPA

B. Perbedaan Kemampuan Guru PAI dalam Penerapan SEL di SD 1 Faktor Perbedaan Umur

Gambar 26. Histogram Kemampuan Guru PAI Sesuai Umur Responden

Sebagian besar responden berusia 42-46 dan 37-41 tahun. Ini artinya bahwa guru PAI berada pada usia matang untuk dapat membina siswa. Pengalaman para guru PAI ini tergolong sudah tinggi, sehingga mereka diharapkan mampu melakukan perubahan yang positif dalam meningkatkan kualitas pembelajaran di sekolah dasar. Guru yang tergolong masih muda hanya 14%, rata-rata mereka baru bekerja menjadi guru 5 tahun yang lalu, namun juga memiliki semangat yang tinggi untuk memajukan pembelajaran di Sekolah Dasar.

Untuk melihat lebih jauh tentang perbedaan kemampuan guru PAI dalam penerapan SEL dilihat dari perbedaan usia guru PAI, maka dapat dilihat pada hasil uji Anova. Hasil analisa Anova menunjukkan bahwa faktor usia guru PAI mempengaruhi perbedaan dalam kemampuan penerapan SEL pada dimensi tanggung jawab dengan pekerjaan dan kemampuan menjalin hubungan dengan fihak lain. Sedangkan kemampuan pada dimensi kesadaran diri dan manajemen diri menunjukkan tidak ada perbedaan yang mencolok yang disebabkan oleh perbedaan usia guru. Demikian juga perbedaan usia tidak mempengaruhi perbedaan pada kemampuan dalam kepedulian sosial guru. Berdasarkan analisis uji beda ini dapat disimpulkan bahwa semakin tua usia guru akan semakin bagus kemampuannya dalam hal tanggung jawab dalam pengambilan keputusan dan kemampuan dalam mengelola hubungan dengan orang lain. Oleh karena itu perlu bimbingan lebih intensif lagi pada guru-guru yunior, terutama pada kedua dimensi kemampuan ini. Guru senior harus dapat membimbing dengan penuh kesabaran kepada

guru yunior agar mereka dapat melakukan usaha peningkatan kecerdasan social dan emosional kepada para siswa sekolah dasar.

Tabel 7. Hasil Analisis Anova

ANOVA

Sum of Squares df Mean Square F Sig.

KD Between Groups .809 3 .270 1.199 .319 Within Groups 12.377 55 .225 Total 13.186 58 KS Between Groups 5.382 3 1.794 2.646 .058 Within Groups 37.296 55 .678 Total 42.678 58 MD Between Groups 3.914 3 1.305 1.134 .344 Within Groups 63.306 55 1.151 Total 67.220 58 TJ Between Groups 3.787 3 1.262 .645 .589 Within Groups 107.603 55 1.956 Total 111.390 58 MH Between Groups 1.392 3 .464 .510 .677 Within Groups 49.998 55 .909 Total 51.390 58

2. Faktor Perbedaan Gender

Gambar 27. Histogram Kemampuan Guru PAI Sesuai Gender Responden

Berdasarkan diagram pie di atas dapat diketahui bahwa jumlah guru perempuan lebih banyak dari guru laki-laki untuk tingkat Sekolah Dasar. Ini menunjukkan bahwa pada jenjang Sekolah Dasar lebih banyak diminati guru perempuan dari pada guru laki- laki. Memang pada jenjang Sekolah Dasar lebih banyak membutuhkan guru-guru yang

sabar dan tekun untuk membimbing anak yang masih polos. Dan guru perempuanlah yang banyak memiliki sifat sabar tersebut.

Adapun kemampuan guru PAI dalam membimbing karakter anak terutama aspek kecerdasan social dan emosialnya dilihat dari perbedaan gender dapat diketahui melalui hasil analisis Anova berikut ini.

Tabel 8. Hasil Analisis Anova

ANOVA

Sum of Squares df Mean Square F Sig.

KD Between Groups .661 1 .661 3.008 .088 Within Groups 12.525 57 .220 Total 13.186 58 KS Between Groups .475 1 .475 .642 .426 Within Groups 42.203 57 .740 Total 42.678 58 MD Between Groups .422 1 .422 .360 .551 Within Groups 66.798 57 1.172 Total 67.220 58 TJ Between Groups 1.006 1 1.006 .520 .474 Within Groups 110.384 57 1.937 Total 111.390 58 MH Between Groups .551 1 .551 .618 .435 Within Groups 50.839 57 .892 Total 51.390 58

Perbedaan jenis kelamin guru antara guru laki-laki dan perempuan hanya mempengaruhi pada perbedaan dalam kemampuan dimensi manajemen diri dan manajemen organisasi saja. Sedangkan pada empat dimensi yang lain yakni dimensi kesadaran diri, kepedulian sosial, tanggungjawab dalam pengambilan keputusan dan dimensi kemampuan mengelola hubungan dengan orang lain, tidak terdapat perbedaan antara guru laki-laki dan perempuan. Berdasarkan analisis ini maka dapat diketahui bahwa terdapat pengaruh budaya patriakhi dalam manajemen diri dan organisasi sehingga perempuan dan laki-laki dalam mengatur diri dan organisasinya juga dipengaruhi oleh tugas tugas domestik yang harus juga diselesaikan dengan baik. Akibatnya kemampuan dimensi pengaturan diri dan organisasi tidak dapat maksimal diselesaikan secara

bersamaan. Sementara untuk kemampuan dimensi yang lain baik pria maupun wanita dapat bekerja seiring sejalan.

3. Faktor Perbedaan Tingkat pendidikan

Gambar 28. Histogram Kemampuan Guru PAI Sesuai Tingkat Pendidikan Responden

Sebagian besar guru PAI masih berpendidikan S1, sehingga wawasan mereka masih perlu peningkatan. Hanya ada 10% guru PAI di Sekolah Dasar yang sudah menyelesaikan jenjang S2. Untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan kemampuan dalam menyelesaikan kasus-kasus yang terkait dengan kecerdasan emosi dan sosial anak antara guru yang sudah S1 dan S2, dapat diketahui dari analisis Anova berikut ini.

Tabel 9. Hasil Analisis Anova

Sum of Squares df Mean Square F Sig.

KD Between Groups 1.136 1 1.136 5.374 .024 Within Groups 12.050 57 .211 Total 13.186 58 KS Between Groups .376 1 .376 .507 .479 Within Groups 42.302 57 .742 Total 42.678 58 MD Between Groups 4.576 1 4.576 4.163 .046 Within Groups 62.645 57 1.099 Total 67.220 58 TJ Between Groups 2.132 1 2.132 1.112 .296 Within Groups 109.258 57 1.917 Total 111.390 58 MH Between Groups 3.575 1 3.575 4.262 .044 Within Groups 47.814 57 .839 Total 51.390 58

Berdasarkan Tabel di atas dapat diketahui bahwa ternyata perbedaan tingkat pendidikan guru PAI sama saja tidak mempengaruhi kemampuan guru dalam semua dimensi. Ini artinya bahwa dimensi SEL ini tidak harus dijalankan oleh orang yang pendidikannya tinggi. Semua orang dapat untuk mempraktikkan SEL dalam pembelajaran dan penciptaan budaya karakter di sekolahnya.

4. Faktor Perbedaan Lama Kerja

Gambar 29. Histogram Kemampuan Guru PAI Sesuai Lama Kerja Responden

Sebagian besar guru PAI yang menjadi responden berasal dari guru PAI yang sudah mengabdi antara 10-14 tahun. Sehingga sudah memiliki pengalaman yang cukup dalam memahami praktek pembelajaran dan budaya sekolah. Modal pengalaman yang mereka miliki mempengaruhi kemampuannya dalam meningkatkan kecerdasan emosi dan sosial anak. Perbedaan tersebut dapat diketahui melalui hasil analisis Anova.

Berdasarkan hasil analisis Anova dapat diketahui bahwa faktor lama kerja guru PAI mempengaruhi perbedaan pada dua kemampuan yakni pada dimensi kesadaran diri dan dimensi manajemen diri dan organisasi. Sedangkan pada tiga dimensi yang lain yakni dimensi kepedulian social, dimensi tanggung jawab dalam pengambilan keputusan dan dimensi kemampuan mengelola hubungan denga orang lain tidak terdapat perbedaan antar guru yang sudah kerja lama dengan guru yang masa kerjanya masih sedikit. Ini artinya bahwa perlu adanya pembimbingan dari guru senior kepada guru yunior agar dapat lebih meningkatkan kemampuan dalam kedua dimensi tersebut.

Tabel 10. Hasil Analisis Anova

Sum of Squares df Mean Square F Sig.

KD Between Groups .257 2 .128 .556 .577 Within Groups 12.930 56 .231 Total 13.186 58 KS Between Groups 2.751 2 1.376 1.929 .155 Within Groups 39.927 56 .713 Total 42.678 58 MD Between Groups 1.601 2 .801 .683 .509 Within Groups 65.619 56 1.172 Total 67.220 58 TJ Between Groups 9.837 2 4.918 2.712 .075 Within Groups 101.553 56 1.813 Total 111.390 58 MH Between Groups 3.409 2 1.704 1.989 .146 Within Groups 47.981 56 .857 Total 51.390 58